Sebenarnya diakui maupun tidak konsumerisme membuat kita berada pada sisi objek atau sebagai korban yang diperas sedemikian rupa oleh beragam kemajuan atas fenomena sosial yang terjadi pada saat ini. Seperti halnya dengan tindakan untuk merenovasi bagian-bagian tubuh tertentu dengan mengeluarkan biaya yang sangat banyak, dan sebagainya.
Disisi lainnya konsumerisme kerapkali dianggap sebagai pandangan hidup atas adanya hedonisme dalam memenuhi arti kebutuhan hidup tanpa mempertimbangkan persiapan dimasa mendatang.
Konsumerisme
Konsumerisme muncul seiringkali karena adanya proses sosial dan interaksi sosial yang meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap perubahan dan inovasi, hal ini terjadi bisa saja karena respon terhadap penanggulangan yang cepat dari hal-hal yang baru. Seperti hadirnya produk baru, pengalaman baru, dan citra baru yang ada di lingkungan sosial sekitar.
Pengertian Konsumerisme
Konsumerisme adalah paham terhadap gaya hidup yang senantisa menganggap barang-barang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, ketentraman dalam mendapatkan peran sosial dan status sosial di masyarakat, sehingga sikap ini dipandang dengan sifat yang tidak hemat.
Pengertian Konsumerisme Menurut Para Ahli
Adapun definisi konsumerisme menurut para ahli, antara lain;
- Collin Campbell, Konsumerisme adalah kondisi sosial yang terjadi saat konsumsi menjadi pusat kehidupan banyak orang dan bahkan menjadi tujuan hidup. Ketika semua itu terjadi segala kegiatan hanya berfokus pada pemenuhan konsumsi saja.
- Robert G. Dunn, Pengertian konsumerisme adalah ideologi yang menarik masyarakat dalam sistem sosial produksi massal dan merubah pola pandang terhadap konsumsi.
- Zygmut Baumant, Arti knsumerisme adalah situasi dimana orang membeli barang berbagai barang semata-mata utuk kesenangan membeli, bukan karena memerlukan kebutuhan itu. Menurutnya, hasrat adalah keinginan untuk mengonsumsi.
- Merriam Webster, Makna konsumerisme memiliki dua definisi, yang pertama adalah paham yang mempercayai bahwa menghabiskan banyak uang untuk barang dan jasa adalah sesuatu yang baik dan yang kedua adalah aksi untuk perwujudan dari paham pertama.
- Sasateli, Pengertian konsumerisme merupakan dampak dari adanya produk kapitalisme.
- Baudrillard, Definisi konsumerisme hadir berakar pada ide tenteang kebahagiaan dan hal inilah yang menjadi acuan dasar tentang masyarakat konsumsi.
Ciri Fenomena Konsumerisme:
Karakteristik dalam konsumtif ini, antara lain;
-
Pembeli ingin tampak berbeda dari yang lain
Hakekatnya sifat konsumtif ini ada lantaran masyarakat pada umumnya berkeinginan memiliki barang yang tidak dimuli oleh orang lain atau contoh kelompok sosial lain. Alhasil, sikap pembeli akan mencari barang-barang mewah terbaru yang kerapkali dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah limited edition yang dikenal sebagai barang berkwalitas baik serta mahal.
-
Kebanggaan penampilan
Kebanggaan yang muncul pada diri seserang sangatlah lekat dengan kepuasaan yang dimiliki oleh dirinya. Perasaan akan kondisi seperti inilah menyebabkan seseorang memilih limited edition sebagai fenomena sosial yang sangat mudah ditemukan.
-
Sekedar ikut-ikutan (pengikut)
Sifat yang dimiliki oleh seseorang dalam kepuasaan dirinya sendiri bisa terjadi lantaran ada perasaan untuk ikutserta pada gaya penampilan orang lain. Kondisi inilah kemudian menjadikan teman, saudara, ataupubahkan kakak dan beradik dalam satu keluarga turut serta dalam gaya ikut-ikutan akibat proses mengajak satu sama lainnya.
-
Menarik perhatian orang lain
Kecenderungan yang pasti dimiliki oleh seseorang dalam prilaku konsumtif ialah ingin terlihat menarik dihadapan orang lain.
Menarik disini bukan lebih condong pada gaya hidup bukan pada prilakunya. Misalnya saja untuk potngan rambut, baju, celana, dan lain sebagainya. Sehingga ada sebuah perumpamaan bahwa kebutuhab primer jauh lebih kecil daripada skunder.
Dampak Konsumerisme
Dampak dari adanya konsumerisme yang melakat dalam kehidupan masyarakat secara garis besarnya tebagi menjadi 2 bentuk. Penjelasannya;
- Positif
Antara lain;
-
Membuka Lapangan Kerja
Lapangan pekerjaan pada zaman seperti ini sangatlah susah ditemukan di Indonesia, yang termasuk dalam karakteristik negara berkembang. Percaya ataupun tidak sikap konsumtif dalam masyarakat akan menjadi inspirasi dalam membuka dan menambah lapangan pekerjaan.
Alasan hal tersebut diungkapkan lantarana dengan melakukan produksi barang dalam jumlah besar akan mengurangi jenis pengangguran. Misalnya saja beberapa ide inovatif dalam hal ini ialah adanya sikap bermalas-masalan yang banyak dijumpai menjadi salah satu inspirasi terciptanya produk “Kursi Malas” yang menjadi unggulan produksi salah satu alumni dari mahasiswa UII.
-
Mengurangai Dampak Pengangguran
Koredor dalam terciptanya konsumtif dalam kehidupan masyarakat secara sekilas bisa menjadi pengurangan dalam dampak pengangguran. Hal ini disebabkan lantaran banyak produk yang tercipa dalam proses ini, meskipun haruslah diakui bahwa konsekuensinya sangat kecil.
-
Meningkatkan Motivasi
Proses dalam meningkatkan motivasi konsumen dalam masyarakat konsumtif ialah untuk menambah jumlah penghasilan yang dimilkinya, dengan demikian secara kasap mata keinginan untuk membeli barang-barang yang diperlukan meskipun ketegori tersier akan mudah didapatkan.
-
Menciptakan Pasar Produsen
Masyarakat yang ada pada era konsumtif secara langsung dalam menjadi salah satu solusi dalam bertambahnya jumlah barang yang akan menjadi prioritas dikonsumsi masyarakat, dengan contoh fakta sosial seperti inilah produsen akan membuka pasar-pasar baru guna mempermudah memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal.
- Dampak Negatif
Yakni;
-
Konsumerisme menjadi budaya dalam masyarakat
Kebudayaan seperti konsumtif ini lambat laun akan menjadi pengaruh dalam kehidupan, misalnya saja budaya untuk gengsi jauh lebih besar daripada mencari solusi atas permasalahan yang terjadi. Padahal akibat dari gengsi atau gaya terlalu tinggi akan mengakibatkan kehidupan tidak akan terlepas dari unsur pandangan kepada orang lain.
-
Uang tidak lagi memiliki arti
Akibat lainnya dalam konsumtif ini ialah nilai uang tidak memiliki makna sekalipun, lantaran yang hadir dalam fikirannya sebatas bagimana menghabiskan uangnya tanpa lagi memberikan jaminan untuk esok (masa tua) yang lebih baik.
-
Menimbulkan keresahan
Sikap masyarakat yang konsumtif akan berakibat pada keresaan antara kehidupan dalam bentuk kelompok sosial. Kondisi seperti ini akan terjadi lantaran banyak beraganggapan bahwa kebahagiaan tidak akan ada dalam pengertian masyarakat.
-
Ketimpangan sosial
Faktor terjadinya ketimpangan sosial biasasanya terjadi dalam kehidupan masyarakat lantaran memiliki jiwa konsumtif, kondisi seperti ini bisa saja menjadi salah satu unsur yang menakutkan lantaran dalam menjadi dorongan tingginya angkar kriminalias demi memunuhi kebutuhan hidupnya.
-
Mengurangi kesempatan untuk menabung
Jiwa konsumtif dalam masyarakat niscaya akan lebih banyak membelanjakan uangnya dibandingkan dengan sikap untuk hemat. Prihal ini misalnya saja menyisihkan untuk ditabung, dibuatkan usaha, ataupun dibuat sebagai salah satu sulusi investasi.
-
Tidak memikirkan masa depan
Jiwa-jiwa konsumtif dalam kehidupan masyarakat akan cenderung berupa auntuk tidak memikirkan kebutuhan hidup yang akan datang, hal ini disebabkan lantaran orang akan mengkonsumsi lebih banyak barang atau jasa pada saat sekarang tanpa berpikir kebutuhannya di masa tuanya.
Tujuan Konsumerisme
Tujuan dari konsumerisme, antara lain;
- Mencapai Kepuasaan Diri
Konsumerisme adalah gaya hidup yang menganggap bahwa kepuasan diri dengan mengonsumsi atau membeli barang-barang (mewah) tanpa melihat nilai guna dari barang yang dikonsumsi tersebut, sehingga kadangkala hal ini menjadi tolak ukur keberadaan individu dalam jenis kelas sosial masyarakat.
Objek Konsumerisme
Adapun untuk objek yang ada dalam konsumerisme, antara lain;
- Pola konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa
- Tingkat konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa
- Pergerakan taktis pasar dalam menjaring konsumen
Contoh Konsumerisme
Beragam contoh sikap konsumtif dalam kehidupan masyarakat yang mudah untuk ditemukan dalam berbagai bidangnya. Yaitu;
-
Sekolah
Dalam pengertian lembaga pendidikan seperti sekolah mudah menemukan prilaku yang tergolong dalam konsumtif, misalnya dalam hal ini seperti penggunaan ponsel Iphone yang dilihat sebagai penentu tingkatan dalam kelas sosial para pelajar. Hal ini lantaran pengguna ponsel Iphone akan dilihat sebagai orang yang berada dalam kelas borjuis atau orang yang kaya.
-
Masyarakat
Contoh sikap konsumtif dalam kehidupan masyarakat untuk hal ini misalnya saja “Konsumerisme ruang”, yang terjadi lantaran hancurnya suatu lingkungan karena pemakaian yang berlebihan oleh masyarakat. Karena masyarakat terobsesi untuk mempunyai kendaraan lebih dari satu, jalan-jalan akan semrawut.
-
Agama
Dalam prilaku konsumtif juga banyak ditemukan dalam kajian keagamaan, misalnya untuk hal ini terjadi pada perayaan Idul Fitri, masyarakat yang beragama menggandakan pengeluarannya, antara lain untuk membeli barang-barang yang akan dipakai pada saat silaturahmi nanti. Ini menjadi sebuah kebiasaan setiap tahunnya.
-
Sehari-Hari
Dalam kehidupan sehari-hari prilaku konsumtif ini juga kerapkali terjadi dalam kehidupan masyarakat, kondisi ini misalnya saja dengan Membeli barang-barang merek terkenal dari luar negri yang dilakukan sebagai salah sebuah hobi yang sejatinya kondisi inilah akan mengakibatkan ruskanya keteraturan sosial dalam masyarakat.
Dari penjelasan, maka bisa disimpulkan bahwa konsumerisme ialah ideologi atau paham yang merubah individu, kelompok, atau komunitas menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan yang hanya melihat melalui nilai simbol bukan nilai gunanya.
Sehingga tindakan prilaku konsumtif dalam kehidupan masyarakat lebih besar dampak negatif, meskipun ada beberapa akibat positif yang bisa diambil bagi para perusahaan.
Demikinalah penjelasan mengenai pengertian konsumerisme menurut para ahli, ciri, dampak, dan contohnya. Semoga dengan penjelasan ini bisa memberikan referensi dan memberikan pemahaman bagi setiap pembaca yang sedang mencari “Materi Konsumerisme”. Terimakasih.