16 Contoh Konsumerisme di Masyarakat dalam Keseharian

Diposting pada

Contoh Konsumerisme

Konsumerisme muncul seiring dengan meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap perubahan dan inovasi yang ada di lingkungan sosialnya, oleh karena itulah sikap konsumerisme ini dianggap sebagai respon terhadap penanggulangan yang cepat dari hal-hal yang baru.

Seperti hadirnya produk baru, pengalaman baru, dan citra baru. Sehingga prihal inlah konsumerisme pada saat ini menjadi gaya hidup masyarakat kota untuk menaikkan kelas sosial. Bagimana tidak, alasannya banyak individu dan kelompok tertentu menganggap bahwa semakin branded barang yang dimiliki maka semakin terlihat status sosialnya.

Konsumerisme

Konsumerisme bisa dikatakan sebagai sebuah paham terhadap gaya hidup yang menganggap barang-barang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, dan sebagainya. Sehingga konsumerisme saat ini menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan, yang dimana hal tersebut menjadi tolak ukur pengakuan masyarakat mengenai kelas sosial yang mereka dapatkan.

Pengertian Konsumerisme

Pengertian konsumerisme adalah suatu sikap yang dilakukan oleh konsumen (masyarakat) untuk melakukan tindakan mengonsumsi suatu barang yang berlebih, yang tujuan sendiri ialah untuk menyenangkan diri sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan lainnya.

Pengertian Konsumerisme Menurut Para Ahli

Adapun pengertian konsmerisme menurut pandangan para ahli adalah sebagai berikut:

  1. Zygmut Baumant, Konsumerisme adalah situasi dimana orang membeli barang berbagai barang semata-mata utuk kesenangan membeli, bukan karena memerlukan kebutuhan itu. Menurutnya, hasrat adalah keinginan untuk mengonsumsi.
  2. Collin Campbell, Konsumerisme adalah kondisi sosial yang terjadi saat konsumsi menjadi pusat kehidupan banyak orang dan bahkan menjadi tujuan hidup.
  3. Robert G. Dunn, Konsumerisme merupakan sebuah ideology yang  menarik masyarakat dalam sistem produksi massal dan merubah pola pandang terhadap konsumsi.
  4. Sasateli, Konsumerisme merupakan dampak dari adanya produk kapitalisme.
  5. Baudrillard, Konsumerisme hadir berakar pada ide tenteang kebahagiaan dan hal inilah yang menjadi acuan dasar tentang masyarakat konsumsi.

Contoh Konsumerisme

Secara umum, untuk beragam contoh konsumerisme di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut;

  1. Pada perayaan Idul Fitri, masyarakat yang beragama menggandakan pengeluarannya, antara lain untuk membeli barang-barang yang akan dipakai pada saat silaturahmi nanti. Ini menjadi sebuah kebiasaan setiap tahunnya. Dampak yang ditimbulkan adanya masyarakat menjadi lebih konsumtif dan melakukan pemborosan.
  2. “Konsumerisme ruang”, misalnya hancurnya suatu lingkungan karena pemakaian yang berlebihan oleh masyarakat. Karena masyarakat terobsesi untuk mempunyai kendaraan lebih dari satu, jalan-jalan akan semakin tidak teratur. Dampak yang ditumbulkan ialah ruang terbuka hijau semakin berkurang dan ancaman bencana banjir di musim penghujan akan semakin tinggi.
  3. Penggunaan Iphone dilihat sebagai penentu tingkatan dalam kelas sosial masyarakat. Pengguna Iphone akan dilihat sebagai orang yang berada dalam kelas borjuis atau orang yang kaya. Dampak yang ditimbulkan adanya orang-orang akan beramai-ramai membeli Iphone, agar dapat menunjukkan diri bahwa dirinya berada di kelas sosial atas.
  4. Penggunaan mobil Lambhorgini tidak hanya sebagai alat transportasi, namun sebagai alat untuk menunjukkan diri seseorang bahwa dirinya berada di kelas sosial atas. Dampak yang ditimbulkan adalah hehilangan fungsi utama sebagai alat transportasi.
  5. Penggunaan skincare merk luar negeri yang memiliki harga yang mahal untuk merawat wajah sehari-hari. Dampak yang ditimbulkan adalah produk dalam negeri tidak mampu bersaing dengan produk luar negeri.
  6. Membeli barang-barang mewah untuk kemudian dipamerkan melalui video di Youtube, yang bertujuan untuk menaikkan subscribe. Dampak yang ditimbulkan adanya barang-barang tersebut kemudian tidak akan dipakai kembali karena tujuan untuk membeli barang tersebut adalah untuk dipamerkan.
  7. Membeli makanan berlebih hanya untuk menyenangkan keinginan hati. Dampak yang ditimbulkan adanya makanan tersebut tidak dikonsumsi seluruhnya, bahkan sampai berujung dibuang.
  8. Jalan-jalan keluar negeri dengan tujuan menaikkan derajat kelas sosial. Dampaknya adalah esensi dari berwisata menjadi berkurang.
  9. Membeli motor untuk seluruh anggota keluarga. Dampaknya adalah jalanan pada jam kerja menjadi macet akibat volume kendaraan melebihi kapasitas.
  10. Membeli baju dengan merk terkenal, padahal baju yang dimilikinya masih banyak yang layak pakai. Dampak yang ditimbulkan adanya kersediaan baju menjadi menumpuk dan tidak tepakai.
  11. Memilih untuk membeli tiket konser DWP dari pada menggunakan uang untuk membayar pajak. Dampaknya adalah pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya akibat keterlambatan membayar pajak.
  12. Membeli handphone untuk menunjukkan bahwa soerang individu berada di kalangan kelas atas. Padahal, handphone yang dimiliki sebelumnya masih bisa digunakan. Dampaknya produksi handophone semakin meningkat, namun nilai kegunaannnya berkurang.
  13. Mengumpukan pehiasan untuk dipamerkan kepada geng arisan. Dampaknya memiliki cadangan keuangan yang nilainya tidak berkurang dari zaman ke zaman.
  14. Menggunakan alat makeup produk luar negeri hanya untuk menunjukkan dirinya sebagai wanita karir yang berkelas. Dampakny tidak berkembangnya produk dalam negeri dan merupakan pemborosan.
  15. Membeli jam tangan berdasarkan merk terkenal, dibanding dengan nilai kegunaannya. Dampaknya nilai sosial dalam kegunaan dari jam tangan tersebut mengalami penurunan.
  16. Dalam dunia pendidikan sikap konsumerisme juga bisa dilihat ketika adanya seseorang anak yang memilih tidak berangkat ke sekolah jikalau tidak dibelikan kuota ataupun pulsa. Padahal perilaku seperti ini menjadikan seseorang kecanduan terhadap pemanfaatan teknologi yang berlebihan.

Faktor Terjadinya Konsumerisme

Adapun untuk beragam faktor yang menyebabkan terjadinya konsumerisme di dalam kehidupan masyarakat secara umum adalah sebagai berikut;

  1. Pembeli ingin tampak berbeda dari yang lain, Kebanyakan sifat konsumtif muncul karena pembeli ingin memiliki barang yang kebanyakan orang tidak memilikinya. Pembeli pun akan mencari barang yang langka atau limited edition  tentu saja harganya pun juga pastinya sangat mahal.
  2. Kebanggaan karena penampilan dirinya, Sifat konsumtif juga biasa terjadi karena rasa kebanggaan yang berlebih terhadap penampilan. Sebagian besar masyarakat menganggap, bahwa terdapat rasa percaya diri yang meningkat apabila barang yang digunakan lebih mewah dan berbeda dibanding barang-barang biasa saja (tidak bermerk).
  3. Sekedar ikut-ikutan, Ada juga sifat orang yang ikut-ikutan dengan orang lain sehingga apapun itu akan selalu dibeli dan ingin selalu memiliki barang-barang yang sedang terkenal seiring perkembanagan zaman.
  4. Menarik perhatian orang lain, Ini salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumtif seseorang. Kecenderungan orang-orang akan memaksimalkan kegiatan belanja mereka bukan lagi sesuai kebutuhan primer sehari-hari akan tetapi sesuai selera mereka masing-masing (tersier).

Dampak Konsumerisme

Dampak dari adanya konsumerisme tebagi menjadi 2, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Pembagian tersebut adalah sebagai berikut:

Dampak Positif

Antara lain;

  1. Membuka dan menambah lapangan pekerjaan, Karena akan membutuhkan tenaga kerja lebih banyak untuk memproduksi barang dalam jumlah besar.
  2. Meningkatkan motivasi konsumen untuk menambah jumlah penghasilan, Dengan begitu, adanya keinginan konsumen untuk membeli suatu barang mewah yang diinginkannya, maka ia akan berusaha untuk mencari cara agar pendapatan yang ia miliki bertambah.
  3. Menciptakan pasar bagi produsen, Sering dengan meningkatnya permintaan barang yang berasal dari konsumen, maka pihak produsen berusaha untuk meciptakan sebuah pasar yang dimana pasar tersebut menyediakan berbagai barang yang diinginkan oleh konsumen. Dan dengan begitu, pihak produsen berusaha pula untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya dari adanya peningkatan permintaan dari konsumen.

Dampak Negatif

Yaitu;

  1. Konsumerisme menjadi sebuah budaya dalam masyarakat.
  2. Uang tidak lagi memiliki arti.
  3. Menimbulkan keresahan dan ketimpangan sosial.
  4. Mengurangi kesempatan untuk menabung. Masyarakat akan lebih memilih membeli barang yang mereka inginkan dibanding menyisihkan sebagian uangnya untuk kehidupan yang akan datang.
  5. Cenderung tidak memikirkan kebutuhan yang akan datang, orang akan mengkonsumsi lebih banyak barang pada saat sekarang tanpa berpikir kebutuhannya di masa datang.

Demikianlah penjelasan mengenai contoh konsumerisme di masyarakat secara umum dan dampaknya. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menambah wawasan, juga menambah pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami serta mencari referensi mengenai ‘konsumerisme’. Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *