Pengertian Status Sosial, Jenis, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Status Sosial

Status sosial merupaka posisi relatif yang dimiliki seseorang, dengan hak, tugas, dan gaya hidup yang menyertainya, dalam hierarki sosial status didasarkan pada kehormatan atau prestise atas nilai yang di dapatkan. Kata status menyiratkan stratifikasi sosial pada skala vertikal. Seseorang dapat dikatakan menduduki posisi tinggi ketika mereka dapat mengendalikan, dengan perintah atau dengan pengaruh yang dimilikinya.

Terdapat beberapa jenis status sosial dalam masyarakat dengan masing-masing contohnya, diantaranya yaitu ascribed status yang merupakan jenis status yang secara otomatis tanpa perlu diperjuangkan terlebih dahulu. Misalnya, seseorang dapat menikmati status tertentu karena jenis kelamin atau dilahirkan dari keturunan keluarga kaya.

Status Sosial

Setiap individu memiliki status dan peran sosial yang melekat dalam dirinya sebagai anggota masyarakat.  Status sosial menyiratkan posisi atau pangkat yang dipegang seseorang dalam contoh kelompok sosial tertentu, sedangkan peran mengacu pada fungsi spesifik yang diharapkan dilakukan seseorang dalam kelompok sosial itu. Setiap pemegang status adalah pemain peran. Status dan Peran, saling terhubung.

Status sosial menyiratkan bentuk stratifikasi sosial, atau pengaturan hierarkis kelas sosial. Max Weber, dalam pengamatannya pada 1904 tentang kehidupan di Amerika Serikat, Etika Protestan dan Roh Kapitalisme, menyajikan “teori tiga komponen” stratifikasi, yaitu kelas sosial, status sosial, dan kelas partai (atau afiliasi politik).

Kelas sosial, status sosial, dan kelas partai (atau afiliasi politik) tersebut adalah tiga komponen terpisah yang berkontribusi pada stratifikasi. Status sosial, menurut Weber, didasarkan pada kehormatan, prestise, agama, dan kualitas nonekonomi lainnya.

Pengertian Status Sosial

Status sosial adalah kedudukan yang dipegang seseorang dalam masyarakat berdasarkan prestise. Ini juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti pekerjaan, kekayaan, pendidikan, dan latar belakang keluarga.

Dalam masyarakat hierarkis, yang terdiri dari struktur sosial hierarkis, orang dibagi ke dalam kelas sosial yang dihargai berbeda dalam masyarakat. Tipe masyarakat tertentu memiliki sistem kelas sosial yang kaku, dengan sedikit atau tanpa mobilitas sosial dan dengan demikian tidak ada peluang untuk mengubah status sosial seseorang.

Yang lain, meskipun hierarkis, lebih terbuka untuk mengubah status sosial melalui pernikahan, pendidikan, bakat, dan kerja keras. Globalisasi telah meningkatkan peluang bagi orang untuk mengubah status sosial mereka. Namun, masyarakat yang benar-benar adil menuntut agar semua anggotanya dihargai secara setara, terlepas dari latar belakang keluarga, pekerjaan, tingkat pendapatan, atau faktor lainnya.

Pengertian Status Sosial Menurut Para Ahli

Adapun definisi status sosial menurut para ahli, antara lain:

  1. Davis, Status dapat didefinisikan sebagai posisi dalam sistem kelembagaan umum, yang diakui dan didukung oleh seluruh masyarakat, secara spontan berevolusi daripada secara sengaja diciptakan, berakar pada cerita rakyat dan adat istiadat.
  2. H.T. Mazumdar, Status dapat didefinisikan sebagai posisi individu dalam kelompok – tempatnya di jejaring sosial kewajiban dan hak istimewa timbal balik, hak dan kewajiban.
  3. Mayor Polak, Status sosial dapat didefinisikan sebagai status dimana sebagai kedudukan sosial seseorang dalam suatu kelompok serta dalam masyarakat.

Ciri Status Sosial

Karakteristik yang melakat pada status sosial yaitu sebagai berikut:

  1. Status ditentukan oleh situasi budaya masyarakat tertentu,
  2. Status ditentukan hanya dalam relevansi anggota masyarakat lainnya,
  3. Setiap individu harus memainkan peran tertentu sesuai dengan statusnya,
  4. Status hanyalah bagian dari masyarakat secara keseluruhan,
  5. Sebagai akibat dari status masyarakat dibagi menjadi berbagai kelompok,
  6. Setiap status memiliki prestise,

Jenis Status Sosial

Jenis-jenis status sosial yang ada dalam masyarakat, antara lain:

  1. Ascribed Status (Status yang Digariskan)

Ascribed status ialah status yang diperoleh secara otomatis tanpa perlu diperjuangkan terlebih dahulu. Jenis status sosial yang satu ini pada umumnya bersifat tertutup, yaitu hanya akan dimiliki oleh orang-orang tertentu yang statusnya sama dengan status orang tuanya, sehingga bisa dikatakan bahwa status semacam itu dapat diberikan melalui kelahiran atau dengan penempatan dalam kelompok sosial.

Ascribed status didasarkan pada faktor-faktor yang tidak umum. Misalnya status yang ditentukan berdasarkan usia, jenis kelamin, ras kekerabatan, keluarga, dan lain-lain. Di hampir setiap masyarakat, khususnya sistem patriarki masyarakat, lelaki yang lebih tua yang dihormati tetapi dalam sistem matriarkal masyarakat perempuan yang lebih dihormati.

Beberapa hal yang membedakan ascribed status dengan achieved status, diantaranya yaitu:

  1. Status yang ditetapkan secara umum didasarkan pada usia, ras, kasta, kekerabatan, dan lain-lain.
  2. Status yang ditentukan lebih stabil dan lebih kaku. Dasarnya tidak berubah dengan mudah.
  3. Status yang ditentukan menempati tempat penghormatan dalam masyarakat tradisional.
  4. Sehubungan dengan Ascribed status, peran otoritas dan tindakan yang mengalir darinya tidak dapat diprediksi.
  5. Dalam Ascribed status ada hubungan timbal balik antara status dan peran.
  6. Ascribed status memiliki hubungan vital dengan aspek internal kepribadian. Ini memberikan kepuasan pada sentimen, emosi dan perasaan dan lain-lain.
  7. Ascribed status dapat membantu seseorang untuk mencapai hal tertentu atau memperoleh status yang dicapai.
  8. Ascribed status memiliki hubungan yang lebih besar dengan adat, tradisi, dan faktor masyarakat lainnya yang ada. Dengan kata lain status yang diberikan lebih tradisional.
  9. Ascribed status sangat membantu dalam menghilangkan kesulitan dan cacat status yang dicapai.
  1. Achieved Status (Status yang Diusahakan/Dicapai)

Achieved status ialah jenis status sosial yang sengaja diraih atau diusahakan oleh seseorang. Jenis status sosial yang satu ini bersifat terbuka dan tidak didasarkan pada kelahiran, keturunan, atau pun jenis kelamin, tapi sangat bergantung pada kemampuan, kapasitas dan upaya individu untuk meraih status tersebut.

Beberapa orang mencapai status tertentu karena jika fasilitas tersedia untuk mereka tetapi beberapa harus mencapai status itu sebagai lawan dari peluang dan kesulitan. Achieved status didasarkan pada kemampuan pribadi, pendidikan, kekayaan yang didapat dan lain-lain.

Seseorang yang mampu menunjukkan kemampuannya di bidang pelayanan sosial, olahraga, pendidikan, dan lain sebagainya dapat diberikan status yang lebih tinggi dan lebih baik.

Beberapa hal yang membedakan achieved status dengan ascribed status, diantaranya yaitu:

  1. Tidak ada prasyarat untuk mendapatkan status yang dianggap berasal misalnya; yang lebih tua dalam keluarga terikat untuk dihormati. Tidak ada kualifikasi yang dibutuhkan.
  2. Achieved status didasarkan pada karakteristik seperti kapasitas dan kemampuan.
  3. Achieved status memiliki dasar yang tidak stabil dan karenanya dapat diubah dengan sendirinya.
  4. Dalam masyarakat terbuka dan modern, Achieved status dianggap penting karena dalam hal ini, kualitas dan prestasi pribadilah yang penting.
  5. Terkait dengan Achieved status, tidak dapat dikatakan bahwa akan ada hubungan antara status yang dicapai dan peran.
  6. Achieved status adalah hadiah dari pencapaian pribadi dan karakteristik pribadi.
  7. Achieved status sangat membantu dalam memperoleh status yang dianggap berasal.
  8. Achieved status adalah hasil dari pencapaian pribadi dan diperoleh sebagai hasil dari kompetisi. Tidak ada hubungannya dengan adat dan tradisi.
  1. Assigned status (Status yang Diberikan)

Assigned status ialah status sosial yang didapatkan seseorang karena mendapatkan mandat atau pemberian orang lain. Mandat itu dilakukan dengan baik, sehingga dianggap berjasa oleh masyarakat atau setidaknya oleh si pemberi mandat.

  1. Symbolic status (Status Simbolik)

Status simbol ialah status yang didapatkan seseorang karena simbol-simbol yang dimiliki atau dikenakannya. Jenis status sosial yang satu ini biasanya diperagakan dalam kehidupan keseharian. Cara berpakaian, rumah, dan tempat yang dikunjungi juga dapat menjadi status simbol seseorang.

  1. Active status (Status Aktif)

Status aktif ialah status yang sedang dimiliki seseorang pada kurun waktu tertentu. Jenis status sosial yang satu ini menunjukkan bahwa ada status lain yang tidak aktif di saat bersamaan sehingga ia memiliki sikap dominan dalam mengendalikan kebijakan.

  1. Latent status (Status Laten)

Status laten merupakan kebalikan dari status aktif, sehingga status laten juga bisa dinamakan status pasif atau diam karena status lain sedang aktif lantaran mengalami gejolak dalam pengelolaan ataupun kalah dalam konsentalasi politik tertentu.

Contoh Status Sosial

Berikut ini contoh-contoh status sosial berdasarkan jenis-jenis status sosial yang telah disebutkan di atas, antara lain:

Ascribed Status

Seseorang dapat menikmati status tertentu karena jenis kelamin atau dilahirkan dari keluarga yang kaya. Seorang bayi mendapat status keluarga yang mencakup nama keluarga dan prestise, berbagi status sosial dan hak warisan.

Ascribed Status yang didasarkan pada keturunan atau kelahiran misalnya kasta. Dalam sistem kasta, Brahmana diberikan status yang lebih tinggi dibandingkan dengan Sudra dan orang-orang yang termasuk dalam kelas terhormat diberi status yang lebih baik daripada orang-orang dari kelas biasa.

Achieved Status

Untuk mendapatkan gelar sarjana, seorang mahasiswa harus menyelesaikan skripsinya agar bisa lulus. Karena sifatnya yang terbuka, dalam Achieved status, setipa orang berpeluang untuk mencapainya, terutama mereka yang tidak potensial dalam memperoleh ascribed status yang tinggi.

Assigned status

Panglima besar Jenderal Sudirman, diberi mandat oleh Soekarno untuk memimpin perang gerilya melawan Belanda, karena jasanya tersebut,  Jenderal Sudirman berhak memperoleh gelar pahlawan nasional.

Symbolic Status

Seorang pejabat yang kemana-mana naik sepeda onthel, itu menunjukkan statusnya yang sederhana. Seorang mahasiswa mengenakan jam tangan sport mahal, maka akan dipandang sebagai orang dari kelas atas.

Active status

Ketua RT yang merangkap sebagai guru SD. Saat berada di depan kelas, ia berstatus sebagai seorang guru, tapi saat di kampung, ia dipanggil pak atau bu RT. Dalam hal ini, tetangganya tentu saja tidak datang ke rumahnya untuk belajar, tapi misalnya untuk minta stempel RT.

Latent Status

Mahasiswa yang merangkap sebagai kader partai politik. Ketika berada di kampus, ia mengerjakan tugas kuliah sebagaimana mahasiswa lainnya, karena statusnya sebagai mahasiswa aktif. Sedangkan status latennya ialah kader partai sebagai salah satu organisasi sosial untuk mendapatkan kekuasaan.

Bisa jadi, kadang ia menjelma menjadi kader dengan cara diam-diam mengampanyekan partainya lewat tulisan atau pilihan organisasi kemahasiswaannya.

Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami berikan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian status sosial menurut para ahli, ciri, jenis, dan contohnya yang ada dalam kehidupan masyarakat. Semoga melalui materi ini memberikan edukasi bagi semuanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *