Pada era dalam ciri modernisasi yang didukung dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi yang serba canggih seperti saat ini, menimbulkan beragam dampak dalam kehidupan. Salah satunya meliputi aspek sikap dan perilaku masyarakat sehari- hari. Istilah pergaulan bebas tentunya sudah tidak asing di telinga masyarakat. Pergaulan bebas menjadi suatu contoh fenomena sosial yang seringkali memunculkan ketakutan serta kekhawatiran bagi setiap orangtua, terutama yang memiliki anak dengan usia remaja. Terlebih lagi, dampak dari pergaulan bebas yang kian meluas dirasa cukup meresahkan.
Beragam keburukan dari pergaulan bebas kian merebak di lingkungan sosial masyarakat yang dipengaruhi oleh beragam aspek, mulai dari merusak fisik serta akhlak anak hingga dapat berpotensi dalam mengancam nasib keberlanjutan masa depan. Pergaulan bebas dimaknai dalam pandangan maupun perspektif yang luas.
Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk penyimpangan sosial yang melewati batas- batas peraturan, kewajiban, tuntutan maupun persyaratan yang mengikat anggota masyarakat. Beberapa faktor pendorong seseorang melakukan pergaulan secara bebas antara lain, sikap dan keadaan mental yang cenderung tidak sehat, pelampiasan rasa kecewa terhadap kondisi keluarga tertentu, kegagalan pada arti remaja dalam meresapi sejumlah norma-norma sosial yang berlaku, dan lain sebagainya.
Kemudian, karakteristik pergaulan bebas memberikan pengaruh besar yang mencakup berbagai tingkatan, mulai dari diri sendiri, lingkungan dalam contoh lembaga keluarga, hingga negara.
Faktor Penyebab Pergaulan Bebas
Berikut ini merupakan faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas yang menjadi lawan kata dari pergaulan sehat seperti:
-
Tingkat Pendidikan Keluarga yang Relatif Rendah
Salah satu Faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas adalah tingkat pendidikan di lingkungan keluarga yang relatif rendah.
Hal ini dapat di contohkan. Misalnya saja adanya orang tua memberikan izin anaknya untuk pacaran tanpa disertai pengawasan yang intens. Sehingga dapat menyebabkan anak tersebut terjerumus ke dalam lingkaran pergaulan yang bebas dan menyimpang.
-
Kondisi Keluarga yang Cenderung Tidak Harmonis
Adanya faktor kondisi dalam lembaga keluarga yang cenderung tidak harmonis seringkali menyebabkan psikis anak menjadi terganggu. Bahkan dalam banyak kasus, sebagian besar anak terjebak dalam keluarga yang broken home yang bisa disebabkan banyak hal, misalnya perceraian atau disorganisasi keluarga.
Kemudian keadaan seperti ini mendorong sang anak untuk mencari kebahagian lain di luar lingkungan keluarga. Selain itu menyebabkan anak seringkali tidak merasakan kenyamanan ketika berada di rumah, sehingga pada akhirnya menjerumuskan anak ke dalam lingkaran pergaulan bebas.
-
Keadaan Perekonomian Keluarga
Selain faktor-faktor sebelumnya, keadaan perekonomian keluarga yang tergolong rendah dapat menjadi penyebab seseorang untuk terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Contohnya adalah seorang yang terpaksa putus sekolah dikarenakan ketidakmampuan dalam biaya pendidikan. Sehingga hal ini mendorong kurangnya peranan ilmu atau pembelajaran dalam lingkup pendidikan menjadikan anak sulit membedakan antara hal maupun tindakan yang baik atau yang buruk.
-
Perhatian dari Orang Tua yang Kurang Intensif
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, seringkali dijumpai kasus kurangnya perhatian dari orang tua secara intensif dalam lingkungan keluarga.
Hal ini kemudian menyebabkan berbagai bentuk pola perilaku seseorang cenderung tidak terkendali dan seseorang tersebut akan bertingkah sesuai keinginan mereka. Sehingga akan mendorong ke arah pergaulan yang bebas dan kurang baik.
Meski demikian, kadangkala pula terdapat faktor penyebab pergaulan bebas dari faktor orang tua lainnya. Misalnya saja;
- Seorang anak menganggap bahwa kedua orang tua dianggap ketinggalan zaman sehingga anak cenderung bersifat agresif
- Tuntutan orang tua yang terlalu keras dan tegas, sehingga mendoktrin anak untuk lebih maju. Sehingga kondisi inilah menyebabkan anak menjadi stres
-
Kondisi Lingkungan yang Cenderung Kurang Baik
Faktor kondisi lingkungan sekitar yang cenderung tidak baik dapat memicu sesorang untuk bertingkah laku sesuai dengan kebiasaan yang seringkali dilakukan di lingkungan tersebut. Kondisi lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk pola kebiasaan sesorang.
Sehingga apabila di suatu lingkungan sosial memiliki pola kebiasaan yang buruk, misalnya sering minum minuman keras, kemudian dapat berpengaruh pada seseorang untuk melakukan hal yang serupa sesuai dengan pola kebiasaan yang terbentuk.
-
Kurangnya Tingkat Kesadaran pada Kaum Remaja
Kondisi kaum remaja yang relatif labil, menjadikan mereka mudah terjerumus dalam lingkaran pergaulan bebas. Ketidakpahaman dampak dari pergaulan bebas menjadikan remaja berani melakukan pergaulan tersebut tanpa berpikir panjang akibat yang ditimbulkan.
-
Penyalahgunaan Internet Secara Bebas
Kemajuan teknologi informasi, yang mana menghadirkan keberadaan internet yang dapat diakses secara mudah. Dalam beberapa konten menyajikan fitur-fitur pornografi atau hal- hal yang kurang pantas. Sehingga seringkali masyarakat meniru sejumlah adegan yang ada di internet tanpa bisa menyaringnya kembali.
-
Mengakungkan Budaya Barat dan Melemahkan Kebudayaan Sendiri
Pergaulan bebas dalam kalangan remaja juga bisa dipengaruhi dengan adanya sikap untuk mengagung-angunkan budaya barat dan melamahkan budayanya sendiri, yaitu budaya timur keIndonesiaan. Sikap ini pada akhirnya menjadikan remaja kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan sosial terjadi.
Contoh Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas dapat dicontohkan dalam kehidupan sehari- hari sebagai berikut:
-
Seks Bebas/Zina pada Remaja
Secara umum, pergaulan bebas dinilai memiliki keterkaitan erat dengan perilaku seks bebas atau bisa siebut dengan zina. Perkembangan pemahaman mengenai pemaknaan seks bebas, yang mana dimaknai sebagai perilaku seseorang maupun kelompok yang melakukan hubungan seksual secara bebas dan tidak terkendalikan.
Apabila dikaji secara khusus, berkembangnya seks bebas sebagai bagian dari pergaulan bebas, bertentangan dengan adat-istiadat yang berlaku di Indonesia, dimana dalam hal ini seks bebas bermakna pada pergaulan bebas yang secara khusus merujuk pada terjadinya pola hubungan seksual yang dilakukan oleh lebih dari satu individu di luar ikatan pernikahan.
Selain itu, seks bebas memiliki konsekuensi yang harus ditanggung dengan beragam tingkatan, mulai dari pengucilan dari masyarakat, terjangkitnya berbagai penyakit menular seksual hingga berakibat terjadinya kehamilan di luar pernikahan.
Cara Mencegah Pergaulan Bebas
Untuk mencegah dan mengatasi terjadinya pergaulan bebas yang banyak terjadi di kalangan remaja, beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:
- Memperbaiki bentuk cara pandang
- Jujur terhadap diri sendiri
- Menanamkan suatu nilai ketimuran
- Menjaga keseimbangan terhadap pola hidup
- Perbanyak beraktivitas dengan secara positif
- Berpikir panjang tentang masa depan
- Mengurangi menonton tv dimana mengandung unsur seksual maupun kekerasan
- Selalu membaca buku dimana yang memberikan motivasi baik
- Berkomunikasi secara baik dengan orang
- Mengadakan bentuk sosialisasi terhadap bahaya pergaulan bebas
- Menegakkan aturan hukum yang tegas
Itulah artikel yang sudah kami lakukan pembahasan serta penjabaran secara lengkap pada segenap pembaca. Berkenaan faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas dan contohnya yang ada di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.