10 Bentuk Sosialisasi dan Contohnya

Diposting pada

Bentuk Sosialisasi

Manusia pada kodratnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup seorang diri tanpa bantuan manusia yang lain. Dalam tugasnya menjadi makhluk sosial harus saling berinteraksi dengan manusia lain. Salah satu syarat interaksi sosial adalah terjadinya berbagai bentuk sosialisasi. Baik primer, sekunder, represif, partisipatoris, formal, informal, langsung, tidak langsung, otoritatif, ataupun ekualitatif

Hal ini sangatlah penting, mengingat Sssialisasi adalah proses penyaluran nilai sosial, kebiasaan, aturan, dan lain-lain dari generasi tua ke generasi selanjutnya yang terjadi di sebuah kelompok masyarakat. Oleh karena itulah sosialisasi termasuk dalam teori peran sosial. Seperti yang kita ketahui peranan setiap individu diperoleh dengan adanya proses sosialisasi.

Sosialisasi

Sosialisasi adalah suatu pemberian informasi yang dilakukan antara manusia satu dengan manusia yang lain, sehingga dalam koredornya inilah setiap individu dan kelompok akan lebih merasa dihargai dalam kehidupan untuk bermasyarakat.

Bentuk Sosialisasi

Beragam jenis sosialisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat, antara lain;

  1. Sosialisasi Primer

Sosialisasi primer adalah tahapan sosialisasi pertama yang diterima oleh individu dalam lingkungan keluarga. Dalam sosialisasi primer dapat juga dikatakan sebagai pendidikan non formal yang merupakan pendidikan dasar seseorang untuk bekal hidup bermasyarakat kelak.

Keluarga yang memberikan pendidikan yang baik terhadap anaknya maka anak tersebut mendapatkan sosialisasi primer yang sempurna. Dengan mendapatkan sosialisasi primer yang sempurna diharapkan seorang anak mampu untuk bersaing dalam dunia luar suatu saat nanti.

  1. Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder adalah bentuk sosialisasi yang terjadi di lingkungan sekolah, lingkungan bermain, lingkungan bekerja, dan media massa. Adapun dalam contoh sosialisasi sekunder biasanya dapat mempengaruhi perkembangan individu karena bentuk sosialisasi sekunder adalah lanjutan dari sosialisasi primer.

  1. Sosialisasi Represif

Sosialisasi represif merupakan tahapan sosialisasi yang bertujuan mencegah terjadinya perilaku menyimpang. Sosialisasi tahap ini berkaitan dengan pemberian hadiah dan hukuman.

Sosialisasi represif dapat disebut juga sebagai sosialisasi koersif. Intinya adalah jenis sosialisasi semacam ini memaksa individu untuk berbuat baik agar interaksi pada saat terjadinya sosialisasi di masyarakat terjadi secara harmonis dan tidak menimbulkan konflik.

  1. Sosialisasi Partisipatoris

Sosialisasi partisipatoris merupakan sosialisasi yang dilakukan dengan mengutamakan peran aktif dari objek sosialisasi dalam proses dalam arti internalisasi nilai dan norma. Sosialisasi partisipatoris mengutamakan keikutsertaan individu dalam suatu organisasi sosial agar dapat membawa ilmu dalam organisasinya ke dalam masyarakat.

  1. Sosialisasi Formal

Sosialisasi secara formal adalah bentuk sosialisasi yang dilakukan melalui lembaga-lembaga formal seperti sekolah dan kepolisian.

Sosialisasi secara formal berbeda dengan sosialisasi sekunder. Jika sosialisasi secara sekunder adalah lanjutan dari bentuk sosialisasi primer, sedangkan sosialisasi secara formal adalah sosialisasi yang terkait suatu instansi di dalamnya.

  1. Sosialisasi Non Formal

Sosialisasi secara non formal adalah bentuk sosialisasi melalui lembaga non formal seperti masyarakat dan lingkungan sekitar.

Sosialisasi non formal memiliki beberapa aturan tak tertulis yang sudah ditaati oleh warga secara turun temurun. Peraturan tidak tertulis tersebut disebut sebagai norma. Dalam sosialisasi non formal, perlu untuk mengutamakan mengindahkan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

  1. Sosialisasi Langsung

Sosialisasi langsung merupakan tahap sosialisasi yang dilakukan secara tatap muka tanpa menggunakan media atau perantara komunikasi.

Sosialisasi secara langsung dapat diibaratkan sebagai ngobrol santai. Dalam sosialisasi langsung ini membawa dampak positif serta manfaat berita yang disampaikan dapat diterima secara penuh serta mengurangi resiko timbulnya berita hoax yang menyebar.

  1. Sosialisasi Tidak Langsung

Sosialisasi tidak langsung adalah bentuk sosialisasi dengan menggunakan perantara atau alat komunikasi. Sosialisasi tidak langsung pada zaman yang serba canggih ini sering menggunakan media komunikasi seperti telepon genggam, pesan singkat, email, media sosial, dan lain-lain.

Sosialisasi tidak langsung dapat menimbulkan dampak negatif seperti terciptanya berita hoax atau yang belum terbukti kebenarannya hingga informasi yang disampaikan tidak sempurna.

  1. Sosialisasi Otoritatif

Sosialisasi otoritatif adalah bentuk sosialisasi yang memberi kesempatan kepada individu secara bebas atau tanpa paksaan menerima atau menolak perilaku tertentu. sosialisasi otoritatif bersifat sebagai sosialisasi poersuasif yang mana dalam hal ini memberikan pendekatan pada individu yang bersangkutan agar melakukan sosialisasi sebagaimana mestinya.

  1. Sosialisasi Ekualitatif

Sosialisasi ekualitatif adalah bentuk sosialisasi sosialisasi berdasarkan persamaan kedudukan antara pihak yang melakukan sosialisasi dan pihak yang disosialisasi. Sosialisasi ekualitatif ini sering terjadi di perusahaan dimana contohnya seorang supervisor memberikan pengerahan kepada HRD. Keduanya memiliki jabatan atau kedudukan yang sama dalam perusahaan.

Contoh Sosialisasi

Adapun untuk contoh sosialisasi, antara ain;

  1. Ikut serta kegiatan ronda

Kegiatan di lingkungan ini juga akan membuat seseorang dapat lebih dekat dengan masyarakat yang lain. Kegiatan ini juga sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Setelah mengikuti kegiatan ini dapat menambah kedekatan dengan orang-orang yang berada di lingkungan tempat tinggal kita.

  1. Bermain dengan teman yang ada di rumah

Seorang anak agar mengenali lingkungannya dapat melakukan sosialisasi dengan cara bermain dengan teman-teman yang ada di sekitar rumah. Hal ini akan membuat anak mengenal lingkungannya melalui berbagai jenis perilaku yang sesuai dengan aturan serta nilai yang ada.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa sosialisasi harus dilakukan agar tidak dipandang aneh. Tujuan tersebut sedikit banyak pasti tercapai walaupun banyak soosialisasi yang kurang berhasil bagi karakter individu tertentu, namun setiap individu pasti memiliki cara tersendiri dalam mengenali lingkungan sekitarnya.

Nah itulah saja artikel macam sosialisasi beserta dengan contohnya. Semoga bermanfaat bagi para pembaca yang bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *