Sosialisasi yang terjadi pada setiap individu dan kelompok pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam 2 jenis, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder yang dikenal pula dengan secondary socialization.
Sosialisasi sekunder yang terjadi di masyarakat dapat dilakukan secara formal atau resmi yang bisanya terjadi dalam forum-forum tertentu. Oleh karena alasan itulah bentuk sosialisasi sekunder memiliki beberapa tahap-tahap yang perlu untuk dilakukan.
Sosialisasi Sekunder
Hakekat yang ada di dalam arti sosialisasi sekunder merupakan sosialisasi yang terjadi ketika individu mulai dikenalkan ke dalam suatu bentuk kelompok sosial tertentu di dalam masyarakat. Sehingga mempengaruhi sikap dan kepribadiannya secara spesifik.
Alasan hal ini diungkapkan lantaran kepribadian setiap individu baru akan terbentuk dan terlihat setelah terjadinya proses sosialisasi, sehingga dalam konsep ini diartikan sebagai karakteristik khas pada perilaku yang ada di setiap individu akan cederung memiliki persamaan dan perbedaan.
Contoh sosialisasi sekunder dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain;
-
Formal
Aplikasi dalam sosialisasi sekunder formal atau resmi ini misalnya saja hadirnya seorang murid yang sudah lulus sekolah.
Murid yang lulus tersebut kemudian memasuki jenjang Perguruan Tinggi, lantaran di dorong oleh keluarga dan lingkungannya untuk bisa meningkatkan kwalitas dan kuantitas secara keilmuan dan pengetahuan maka ia meminta izin kepada sekolah yang dulunya pernah ia pergunakan untuk menempuh pendidikan untuk melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan).
-
Lembaga Sosial
Proses terhadap sosialisasi sekunder yang kedua terjadi dalam tipe lembaga sosial. Proses ini biasanya juga disebut dengan lembaga pemasyarakatan.
Setiap individu yang lahir dari keluarganya akan melakukan sosialisasi, dengan ikut bergabung dalam organisasi sosial yang ada di kota atau di desa dimana ia tinggal, seperti karang taruna, gapoktan, dan lain sebagainya. Tindakan seseorang untuk bergabung terjadi dinamakan dengan sosilasisasi sekunder.
-
Masa Kanak-Kanak
Disadari ataupun tidak proses terjadinya sosialisasi sekunder juga dialami oleh setiap individu. Misalnya saja dalam masa anak-anak, setiap anak-anak diharapkan dapat bergaul dengan teman-teman seperminannya, bentuk ini bisa dilakukan dengan bersepeda bareng, nonton film, dan juga bermian kelerang secara bersama-sama.
-
Mengikuti Kegiatan penyuluhan kesehatan
Kegiatan sosialisasi kesehatan dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang berkaitan misalnya saja puskesmas atau polindes, bahkan bisa juga lembaga politik yang sedang menyelenggarakan arti kampaye. Kegiatan ini biasa disebut penyuluhan. Banyak kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh pihak puskesmas.
Kegiatan yang dilakukan ialah penyuluhan narkoba, penyuluhan kesehatan reproduksi, penyuluhan penyakit malaria dan DBD.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memahmi berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan. Adapun proses terkait pemahaman masyarakat didapatkan dari sosialisasi skunder.
-
Menghadiri undangan tetangga
Salah satu bentuk penghormatan dan menghargai atas undangan yang telah diberikan tetangga. Hal ini juga dapat meningkatkan rasa kekeluargaan yang ada di lingkungan sosial kita. Ketika sudah menghadiri undangan maka ketika kita mengadakan kegiatan tetangga juga mau menghadiri udangan tersebut.
-
Kehidupan Sehari-Hari
Contoh lain yang dapat diberikan dalam penjelasan sosialisasi sekunder, misalnya saja kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan. Yakni;
- Kegiatan rutinitas yasinan
- Tahlil
- Roda ataupun siskampling
-
Media Sosial dan Hiburan
Adanya kemajuan teknologi dan informasi seperti perkembangan media sosial, televisi, radio dan hiburan populer lainya.
Contohnya saja seperti sinetron juga berperan dalam sosialisasi sekunder informal di Indonesia. Alasannya karena dalam hal ini setiap masyarakat memengaruhi cara berpikir dan tindakan individu dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya populer dan tren sosial yang sedang berkembang.
-
Program Pengabdian Pelatihan Pengelolaan Media Sosial
Bentuk yang ada dalam contoh sosialisasi sekunder yang dilakukan secara formal adalah program pengabdian masyarakat di perguruan tinggi tentang pengelolaan media sosial. Alasannya karena bentuk sosialisasi sekunder formal ini terjadi dimana mahasiswa terlibat dalam proyek-proyek yang bertujuan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Dalam kegiatan tersebutlah masyarakat saling membaur satu dengan lainnya. Keadaan ini juga menjadikan masyarakat yang secara bersama-sama, tidak mungkin jika tidak menciptakan interakasi sosial. Sebab syarat interakasi sosial dalam masyarakat salah satunya ialah dengan cederung hidup bersama, hingga akhirnya mampu menciptakan integrasi sosial.
Tahapan Sosialisasi Sekunder
Tahapan yang ada di dalam sosialisasi sekunder lumrahnya dilakukan melalui;
- Resosialisasi, dimana tahapan ini seseorang diberi suatu identitas diri yang baru
- Desosialisasi, setiap individu akan mengalami “pencabutan” identitas diri yang lama
Proses kedua tahapan yang ada dalam sosialisasi sekunder tersebut biasanya cederung berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja.
Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkungkung, dan diatur secara formal. Hal ini sebagimana yang dituliskan oleh para ahli, yaitu Goffman pada tahun 1961.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bawah sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi berkesinambungan dari sosialisasi primer. Proses ini terjadi ketika individu dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat, baik secara formal ataupun informal.
Dimana arti masyarakat sendiri adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama dalam kurun waktu tertentu, dalam kehidupannya menciptakan aturan dan kaidah sosial yang harus ditaati demi menjaga keteraturan sosial yang ada di dalamnya.
Oleh karena alasan itulah sosialisasi sekunder akan memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan hidup setiap individu, hal ini di dasari bahwa kehidupan manusia hampir 60 % di habiskan dengan lingkungannya. Yang bisanya dilakukan melalui tahapan “desosialisasi”, dan “resosialisasi”.
Demikianlah penjelasan dan pembahasan mengenai contoh sosialisasi sekunder yang ada di masyarakat dalam keseharian. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan pemahaman kepada setiap pembaca yang sedang mencari refrensinya.