5 Contoh Sosialisasi Otoritatif dalam Kehidupan Sehari-hari

Diposting pada

Contoh Sosialisasi Otoritatif dalam Kehidupan Sehari-hari

Proses sosialisasi yang terjadi di masyarakat biasanya terjadi dalam dua tahap, yaitu sosialisasi primer berlangsung sejak lahir hingga remaja dan sosialisasi sekunder berlanjut sepanjang hidup seseorang. Akan tetapi yang perlu dipahami tahapan sosialisasi orang dewasa dapat terjadi setiap kali seseorang tersebut menemukan dirinya dalam keadaan baru, terutama di mana mereka berinteraksi dengan individu yang norma sosial atau kebiasaannya berbeda dari mereka.

Adapun disisi lain, bentuk sosialisasi juga beragam. Bahkan jikalau ditinjau dari pihak yang terlibat sosialisasi bisa dibedakan menjadi sosialisasi otoritatif dan sosialisasi equaliter atau ekualitatif.

Sosialisasi Otoritatif

Sosialisasi otoritatif yang dikenalpula dengan otoriter adalah arti sosialisasi yang berlangsung di antara pihak-pihak yang memiliki kedudukan atau status sosial yang berbeda. Dalam hal ini misalnya antara orang tua dengan anak, antara guru dengan murid, antara pimpinan dengan pengikut, dan lain-lain.

Dari penjelasan tersebut, tentusaja jikalau ditinjau dari studi genetik telah menunjukkan bahwa lingkungan sosial seseorang berinteraksi akan memberikan pengaruh pada pencipataan berbagai macam kelas sosial yang diwujudkan dari sosialisasi yang tercipta.

Contoh Sosialisasi Otoritatif

Adapun untuk beberapa contoh sosialisasi yang terjadi secara otoritatif di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya;

  1. Antara orang tua dan anak

Sosialisasi yang terjadi antara orang tua dan anak termasuk sosialisasi otoritatif karena orang tua dan anak memiliki kedudukan yang tidak sama. Anak harus menghormati orang tua, tapi orang tua juga harus menyayangi anak-anaknya.

  1. Antara guru dan siswa

Seperti halnya sosialisasi yang terjadi antara orang tua dan anak, sosialisasi yang terjadi antara guru dan siswa di lembaga pendidikan, baik pendidikan formalpendidikan informal, ataupun pendidikan nonformal pada dasarnya juga termasuk sosialisasi otoritatif yang sedang berlangsung.

  1. Antara bos dan karyawan

Tentunya kita semua tahu bahwa seorang bos memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan karyawan atau anak buahnya, sehingga fenomena sosial ini bisa termasuk sosialisasi otoritatif yang terjadi dalam perusahaan tertentu.

  1. Antara kepala desa dengan warga desa

Sosialisasi yang terjadi antara kepala desa dengan warganya termasuk dalam sosialisasi otoritatif karena kepala desa memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingakn warga desa pada umumnya, atau dengan kata lain, ia lah yang menjadi pemimpin bagi seluruh warga di desanya.

  1. Antara camat dengan kepala desa

Apabila kepala desa memimpin satu wilayah desa tertentu, membuat seorang camat memimpin satu wilayah kecamatan yang terdiri atas beberapa wilayah desa, sehingga bisa dikatakan bahwa kedudukan camat lebih tinggi dibandingkan kepala desa.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa sosialisasi otoritatif akan menciptakan pandangan individu dan kelompok yang dipengaruhi oleh konsensus masyarakat dan biasanya cenderung ke arah apa yang dianggap masyarakat dapat diterima atau “normal”.

Oleh karena itulah sosialisasi otoritatif hanya memberikan penjelasan parsial untuk kepercayaan dan perilaku manusia, dengan mempertahankan bahwa agen bukanlah papan tulis kosong yang ditentukan sebelumnya oleh lingkungan, penelitian ilmiah memberikan bukti bahwa orang dibentuk oleh pengaruh sosial dan gen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *