Dewasa ini diakui ataupun tidak kadangkala terdapat masyarakat yang membeli suatu barang bukanlah karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau karena nilai gunanya. Melainkan untuk nilai sosial yang diperlukan sebagai simbol dari suatu barang demi memperoleh prestise ditengah masyarakat lainnya.
Arti kebutuhan atas pengakuan status sosial ini disebut gaya hidup hedonisme yang kerapkali memang menjadi salah satu kajian menarik lantaran berhubungan erat dengan kondisi di masyarakat.
Hedonisme
Pada hakekatnya istilah hedonisme muncul dari bahasa Yunani, yakni “hedone” yang berarti kesenangan. Oleh sebab itu, hedonisme adalah paham yang berpandangan yang menyatakan, bahwa kebahagiaan hanya bisa diperoleh dengan mencari kesenangan pribadi dengan sebanyak-banyaknya serta menghindari perasaan yang menyakitkan.
Pengertian Hedonisme
Hedonisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa kenikmatan atau kesenangan adalah tujuan hidup dan acuan dalam berperilaku dalam masyarakat, sehingga wujud kesenangan individu dan kelompok merupakan hal yang utama dan tidak peduli pada lingkungan sosial, sifat kebudayaan asli, serta rendahnya kepekaan sosial.
Pengertian Hedonisme Menurut Para Ahli
Adapun definisi hedonisme menurut para ahli, antara lain;
- Frans Magnis Suseno, Definisi hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap individu akan menjadi atau merasa bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin serta sebisa mungkin menghindari atau menekan perasaan-perasaan yang menyakitkan.
- Sarwono, Arti hedonisme ialah konsep diri di mana gaya hidup seseorang dilakukan sesuai dengan gambaran yang ada dipikirannya.
- Burhanuddin, Definisi hedonisme adalah sesuatu yang dianggap baik, yakni yang mendatangkan kesenangan. Dengan kata lain, sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan, dan tidak menyenangkan adalah sesuatu yang dinilai tidak baik.
- Collins Gem, Pengertian hedonisme adalah doktrin yang menyatakan bahwa kesenangan adalah hal yang paling penting dalam hidup. Oleh karena itu, paham ini dianut oleh orang-orang yang mencari kesenangan dalam hidup semata.
Ciri Hedonisme
Sebagai bagian daripada arti fenomena sosial, hedonisme mempunyai beberapa ciri-ciri. Antara lain;
- Konsumtif
Seseorang yang menggunakan ideologi hedonisme pasti cenderung gaya hidupnya menjadi konsumtif, yakni memenuhi nafsu atau keinginan maya semata bukan kebutuhan yang sesungguhnya. Dengan kata lain, mengutamakan penampilan luar.
- Materialis
Oleh karena hedonis menganggap uang merupakan segalanya dalam memfasilitasi kehidupan untuk mewujudkan semua keinginan, juga tidak pernah puas dengan apa yang telah dimiliki, bahkan bisa mengarah pada contoh penyimpangan sosial, yakni tindak kriminal.
- Individualis dan Diskriminatif
Pengaruh hedonis membuat seseorang bersikap individualis, merasa sanggup melakukan semuanya sendiri. Diskriminatif dalam hal ini, melihat atau membedakan individu sesuai hartanya serta memandang diri sendiri lebih kaya dari yang lainnya.
- Pemalas
Hedonis memunculkan sikap pemalas dalam diri penganutnya, karena mereka selalu membuang-buang waktu dengan melakukan yang disukai, namun sesuatu itu adalah hal yang tidak berguna, sehingga selalu menghindar dari hal lain dengan seribu alasan
Faktor Penyebab Hedonisme
Adapun untuk faktor yang menyebab seseorang menjadi hedon antara lain;
- Tidak puas terhadap apa yang diperoleh, sehingga menajdikannya ingin mendapatkan lebih khususnya dalam peran sosial yang didapatkan
- Tidak merasa bersukur terhadap apa yang ia peroleh
- Lingkungan pergaulan yang tidak baik sehingga menjadikannya untuk ikut-ikutan terhadap komunitas ataupun organisasi
- Adanya globalisasi yang mendunia
Dampak Hedonisme
Perilaku hedonisme mempunyai dampak yang positif dan dampak negatif dalam praktiknya, yakni;
- Positif Internal
Dampak positif secara internal atau dalam diri sendiri dari ideologi hedonisme ialah bisa mengurangi atau menekan tingkat stres yang ada dalam diri individu melalui cara bersenang-senang atau menghibur diri sendiri, seperti berbelanja, traveling, wisata kuliner, dan lain-lainnya.
- Positif Eksternal
Selain internal, dampak positif eksternal hedonisme adalah seseorang terlihat lebih royal terhadap orang lain dengan memberikan barang, mentraktir sehingga menambah pemasukan bagi pedagang barang. Oleh karena, individu dengan gaya hedonisme ingin terlihat lebih eksis dalam lingkungan sosialnya.
- Negatif Internal
Dampak negatif dari hedonisme secara internal, yaitu seseorang terjerumus atau jatuh dalam pergaulan bebas, seperti pergi ke diskotik, memakai narkoba, free sex, pemborosan, yang intinya merusak individu yang bersangkutan.
- Negatif Eksternal
Individu cenderung melakukan hal baru dengan mementingkan diri sendiri, tidak peduli apakah hal itu melanggar norma atau aturan yang berlaku atau mengganggu ketertiban publik. Misalnya, mendengarkan musik dengan keras, antisosial, cuek dengan aturan lingkungan, dan lain sebagainya.
Contoh Hedonisme
Contoh kajian hedonisme dalam pandangan ini adalah antara lain;
- Tindakan yang merusak tembok dengan cara mencorat-coretnya demi kesenangan semata
- Bermain game sampai kecanduan sehingga melupakan waktu emasnya untuk meningkatkan kualitas dirinya atau untuk sesuatu yang berharga dalam kehidupan.
- Membeli barang-barang yang bukan dibutuhkan melaikan lebih pada penilaian yang nantinya akan diberikan kepada si pembeli.
- Tidak mencintai unsur budaya di dalam negeri, melaikan lebih bangga terhadap budaya barat yang notabene kadangkala menjadi menyebab rusaknya warisan kebudayaan.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa hedonisme mmerupakan pandangan hidup inidividu atau kelompok yang berdasarkan atas hawa nafsu, yakni yang berhubungan dengan kekayaan, kenikmatan batin, kenikmatan seksual, kekuasaan, dan kebebasan.
Sehingga selain ciri-ciri, umumnya prilaku hedon dapat terjadi karena pergaulan bebas, mengabaikan perasaan atau kebahagiaan orang lain dalam memenuhi keinginan, dan lain sebagainya.
Dalam persoalan inilah setidaknya menggambarkan perilaku hedonisme dalam diri individu atau kelompok pada praksis individualis, tidak peduli atau acuh pada lingkungan sosial, dan pemalas. Sehingga praksis ini sampai saat ini masih terjadi dalam kehidupan masyarakat, yang umumnya dipraktikkan oleh kaum remaja.
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian hedonisme menurut para ahli, ciri, dampak, dan contohnya. Semoga dengan adanya penjelasan ini mampu memberikan referensi dan pemahaman bagi setiap pembaca yang sedang mencari referensinya.