Sosiologi keluarga merupakan bahasan penting yang harus dilakukan pengkajian lebih lanjut. Bahasan mengenai keluarga dalam sosiologi ini dilakukan lantaran dalam keadaan normal, lingkungan pertama yang akan diperoleh oleh seorang individu pertamakalinya adalah keluarganya yang terdiri kedua orangtuanya, saudara, atau kerabat dekatnya yang tinggal serumah.
Oleh karena itulah dalam tulisan ini akan memberikan penjelasan mengenai fungsi sosiologi dalam keluarga dan contohnya.
Sosiologi Keluarga
Kajian-kajian yang dilakukan dalam sosiologi keluarga berdasarkan pada lingkungan sosial seseorang di dalam mengenal dunia sekitarnya, selain itu juga berkaitan dengan pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-hari. Melalui lingkungan dalam keluarga seseorang akan mengalami proses sosialisasi awal di dalam kehidupannya.
Bentuk sosialisasi awal yang dilakukan oleh kedua orang tua, saudara, ataupun kerabat terdekat tersebut pada umumnya dilakukukan untuk mendidik seseorang supaya mendapatkan dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan baik melalui penanaman disiplin dan kebebasan serta penyerasiannya terhadap nilai-nilai dan norma.
Fungsi Keluarga dalam Sosiologi
Berbagai fungsi mengenai hubungan antara sosiologi dan keluarga, yang menyangkut tentang kegunaan, penerapan, dan peranan betapa pentingnya sosiologi dalam bahasan ini.
- Sosiologi keluarga memberikan unsur penting dalam penanaman nilai dan norma, hal ini di dasarkan pada bentuk fakta sosial yang terjadi, dimana setiap individu akan melakukan proses belajar tentang ketaraturan sosial yang permakali di peroleh dalam masyarakat.
- Sosiologi dalam keluarga akan memberikan internalisasi nilai kebendaan dan nilai keakhlakan serta penyerasian yang di dapatkan oleh setiap individu seelum benar-benar terjun dalam kehidupan masyaraat.
- Sosiologi dalam keluarga memberikan pengarahan dan pembentuk perkembangan kepribadian di dalam diri seseorang. Landasan ini di dasari karena orangtua akan memberikan pengaruh besar terhadap karakteristik tindakan yang dilakukan oleh seorang anak.
- Keluarga sebagai media tujuan sosialisasi orangtua, merupakan cerminan pentingnya ilmu sosiologi di pelajari. Dengan adanya kondisi ini tentusaja keluarga akan mendorong setiap individu untuk melakukan pengenalan lebih lanjut, pengenalan ini dimaksudkan agar kedepan seorang anak tidak menjadi lantar belakang munculnya dinamika sosial dalam masyarakat, seperti seorang anak menjadi pencuri, suka berjudi, dan tindakan kriminalitas lainnya.
- Berperan membentuk kepribadian anak merupakan salah satu cerminan betapa pentingnya ilmu sosiologi di pelajari. Dengan adanya ilmu sosiologi yang bersifat objektif seseorang akan bisa lebih paham dalam memberikan contoh dan wawasan kepribadian seseorang.
Dari penjelasan mengenai fungsi keluarga dalam sosiologi di atas, dapat dikatakan bahwa sosiologi akan mampu memberikan dan membentuk kepribadian yan baik, penyampaian stitmen ini di dasari bahwa seorang anak akan berusaha diberikan pendidikan yang sesuai dengan kondisi masyarakat/lingkungan yang ada.
Contoh Hubungan Sosiologi dan Kelurga
Berbegai contoh mengenai fungsi keluarga dalam sosiologi, yang bisa memberikan gambaran lebih lanjut;
- Adanya seorang anak yang merasa lapar boleh makan dan minum sampai kenyang, tetapi makan dan minum yang kenyang tersebut pada waktu-waktu tertentu; begitupula dengan adanya dorongan kepada anak untuk bermain sepuas-puasnya, tetapi dia harus berhenti bermain apabila waktu makan telah tiba. Contoh kejadian ini dengan batasan-batasan yang ada, merupakan bagian fungsi keluarga dalam sosiologi.
- Adanya peristiwa mengenai kenakalan yang dilakukan oleh remaja seperti halnya berkelakuan untuk penyalahgunaan obat-obatan terlarang, minuman beralkohol, dan narkotika. Pada kajian ini kesalahan yang di dapatkan dari kebanyakan orangtua kadang-kadang lebih mementingkan disiplin atau keterikatan daripada kebebasan, sedangkan remaja lebih menyukai kebebasan daripada kedisiplinan. Namun, manusia memerlukan keduanya dalam keadaan yang serasi. Manusia yang terlalu disiplin hanya akan menjadi “robot” yang mati daya kreativitasnya. Adapun manusia yang terlalu bebas akan menjadi makhluk lain (yang bukan manusia). Hingga akhirnya, dorongan dalam fungsi keluarga dalam sosiologi ini bisa menjadi media kebebasan dan juga media pembelajaran yang refrentif dan bisa diterima oleh seorang anak.
Kendala Fungsi Keluarga dalam Sosiologi
Berjalannya ilmu sosiologi sebagai proses pembajaran, pendidikan, dan penanaman karakter akan senantiasa hilang, jikalau suatu kelurga mengelami berbagai masalah sosial. Masalah ini antara lain sebagai berikut;
- Tidak ada saling pengertian atau pemahaman mengenai dasar-dasar kehidupan bersama.
- Jumlah anak yang banyak dan tidak disertai atau didukung oleh fasilitas yang memadai.
- Campur tangan pihak luar (baik kerabat maupun tetangga).
- Status sosial ekonomi yang di bawah standar.
- Pekerjaan orangtua (misalnya, kedudukan istri lebih tinggi daripada suami, sehingga penghasilannya juga lebih besar. Hal ini tidak mustahil akan mengakibatkan suami merasa rendah diri dan melampiaskan ke arah yang negatif).
- Aspirasi orangtua yang kadang-kadang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
- Konsepsi mengenai peranan keluarga serta anggota keluarga yang meleset dari kenyataan yang ada.
- Timbulnya favoritisme di kalangan anggota keluarga.
- Persaingan yang sangat tajam antara anak-anak sehingga menimbulkan pertikaian.
Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan jikalau dalam menjalankan Fungsi Sosiologi dalam Keluarga ini akan berjalan dengan baik jikalau setiap anggota keluraga menyadari dan berkerjasama dalam melakukan pengawasan dan pendidikan. Tanpa kerjasama mustahil seseorang anak akan berhasil menjadi cerminan dalam kelurga.
Demikianlah penjelasan mengenai Fungsi Sosiologi dalam Keluarga dan Contohnya. Semoga dengan adanya penjelasan ini bisa memberikan wawasan dan juga memberikan pemahaman bagi segenap pembaca yang sedang mencari referensi mengenai “Materi Sosiologi Keluarga”. Trimakasih,