Teori pada dasarnya sangat erat berhubungannya dengan landasan pola pikir ilmiah yang telah disampaikan oleh bèberapa ahli. Teori ini kemudian menjadi landasan utama untuk mengembangkan ilmu pengetahuan termasuk dalam sosiologi. Hakekat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan juga tidak terlepas daripada kajian terkait dengan masyarakat. Dimana masyarakat terus mengalami pergerakan secara dinamis, sehingga tak khayal hal ini menjadi penyebab adanya perubahan sosial yang diciptakan.
Bentuk perubahan sosial tersebutlah kemudian dianalisis menggunakan teori perubahan sosial yang setidaknya terdapat teori siklus, teori evolusioner, teori nonevolusioner, teori fungsional, teori konflik, dan beragam teori-teori perubahan sosial lainnya.
Teori Perubahan Sosial
Bentuk perbedaan kondisi dan keadaan dalam kehidupan masyarakat pada prinsipnya berasal dan sifat dasar seluruh manusia yang mengalami perubahaan dan tidak mudah puas dengan keadaan yang dialami. Sehingga hal ini dianggap sebagai suatu bentuk gejala sosial yang tidak bisa dielakkan yang kemudian untuk mengkajinya terdapat teori-teori dalam perubahan sosial.
Tentusaja teori-teori ini menjadi bagian konsep dasar sosiologi yang berguna dalam menelaah lebih dalam tekait dengan masalah sosial beserta analisis riset yang dikembangkan. Oleh karena itulah hingga sampai saat ini semua penelitian sosial dengan objek kajian sosiologi melakukan riset dengan berdasarkan pada teori perubahan sosial.
Macam Teori Perubahan Sosial dan Contohnya
Setidaknya terdapat beberapa 6 macam teori perubahan sosial dan contohnya. Yang 2 diantaranya adalah bagian daripada teori evolusi. Penjelasannya;
-
Teori Evolusi
Teori evolusi adalah setiap tahap yang berurutan berbeda dan tahap sebelumnya dan merupakan pengaruh gabungan dan tahap sebelumnya. Prihal ini tiap-tiap tahap terdahulu menyediakan syarat-syarat bagi tahap selanjutnya. Sehingga kondisi tersebut menunjukkan proses perubahan sosial menurut garis lurus.
Hal itu dilandaskan pada arti masyarakat mengalami perubahan dalam kehidupannya secara perlahan-lahan sehingga pada fakta sosial yang terjadi sudah sesuai dengan arah tahapannya. Dimana masyaraka bergerak dalam satu garis linear menuju satu titik tertentu dimulai dan tahap prmimitif (savage), tradisional, sampai kemudian akan berada pada tahapan modern.
Disisi lainnya, Auguste Comte sebagai tokoh teori evolusi sosiologi melihat masyarakat seperti bergerak maju dalam pemikiran tersebut terdapat mitos ke metode ilmiah. Sementara itu dalam perkembangannya Emile Durkheim dalam Schaefer (2012) bahwa masyarakat akan berkembang dari organisasi sosial sederhana menuju bentuk lebih kompleks.
Oleh karena itulah ditegaskan proses perubahan sosial yang terjadi secara evolusi akan meninggalkan bekas yang tidak dapat dihapus dan meninggalkan pengaruh yang tidak terelakkan atas proses sosial selanjutnya.
Sebagai contoh teori evolusi dalam perubahan sosial misalnya saja mengkaji tentang perkembangan kondisi perkotaan dari waktu ke waktu atau dari masa ke masa yang selalu mengalami perubahan setiap waktunya. Dimana perubahan tersebut menjadi keharusan yang memanglah sudah terjadi.
Prihal ini misalnya saja melihat Jakarta yang dalam sebelum kemerdekaan sampai saat ini terdapat bangunan serta fasilitas yang berbeda. Perbedaan inipula dilakukan dalam upaya memenuhi keinginan dan kebutuhkan manusia yang terus menerus mengalami perkembanga.
Yang setidaknya perlu dipahami bahwa teori evolusi sendiri dapat dibedakan berdasarkan cara masyarakat berubah yang terdiri dari yaitu teori evolusi unilinear dan teori evolusi multiliner. Penjelasan pembagiannya sebagai berikut;
-
Teori EvoIusi Unilinear
Dalam teori evoluasi perubahan sosial unilinear melihat masyarakat mengikuti jalur evolusi yang sama. Disini terdapat kecenderungan bahwa setiap masyarakat berasal dan bentuk yang lebih kompleks dan masing-masing melewati proses perkembangan yang seragam.
Adapun untuk contoh teori evolusi unilinear dalam perubahan sosial di masyarakat dapat melihat perkembangan peradaban manusia yang bergerak secara primitif, tradisional, sampai modern. Dimana proses perubahan terjadi dipengaruhi besar dengan keberadaan teknologi, artinya semakin ditemukan teknologi yang canggih masyarakat mengalami kehidupan yang berubah.
-
Teori EvoIusi Multiliner
Teori perubahan evolusi multilinear melihat masyarakat memiliki jalur berbeda untuk mengarah pada tahapan perkembangan sama. Meskipun jalurnya mengarah pada masyarakat modern, tetapi disini masyarakat tidak perlu melewati urutan tahapan yang sama seperti masyarakat lain.
Contoh teori evolusi multilinear dapat pula melihat kehidupan masyarakat perkotaan. Dimana hampir semua masyarakat perkotaan dapat diklasifikasikan dalam masyarakat modern karena industrialisasi berkembang. Akan tetapi, setiap masyarakat perkotaan tidak harus melalui urutan tahap perkembangan yang sama untuk mencapai tingkat modern.
Bisa saja masyarakat perekotaan melewati jalur berbeda (jalur alternatif) menuju ke arah modern. Sebagai contoh, dua kota memiliki tujuan menyejahterakan masyarakat. Meskipun demikian, kedua kota tersebut menggunakan cara berbeda untuk mencapai tujuan kesejahteraan tersebut, misalnya Kota di Bali mengembangkan pariwisata dan Kota Tanggerang mengembangkan industri garmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Kota Tenggarang
-
Teori Siklus
Pengertian teori siklus dalam perubahan sosial melihat adanya peradaban laksana organisme, dimana peradaban dilahirkan, mengalami masa muda modern yang subur, menjadi matang, kemudian mundur saat mereka mencapai usia lanjut, dan akhirnya mati.
Sehingga dengan demikianlah terjadinya teori perubahan dalám kehidupan masyarakat akan berputar. Teori Primitif siklus dalam perubahan sosial dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.
Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa perubahan sosial yang digambarkan dalam teori siklus bagaikan roda yang berputar. Artinya, perputaran zaman merupakan suatu hal yang tidak dapat dielakkan oleh siapa dan tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun. Kemajuan dan kemunduran sebuah peradaban merupakan bagian dan sifat alam yang tidak dapat dikendalikan manusia.
Kebangkitan atau kemunduran suatu masyarakat memiliki hubungan satu sama lain, berupa tantangan dan tanggapan (challenge dan response). Apabila masyarakat mampu merespons dan menyesuaikan diri dengan tantangan hidup tersebut, masyarakat dapat mengalami kemajuan. Akan tetapi masyarakat tidak memiliki kemampuan merespons tantangan dan tidak dapat menyesuaikan masyarakat akan mengalami kemunduran. Adapun untuk tokoh teori siklus dalam perubahan sosial ini ialah Pitirim Sorokin.
Prihal ini untuk contoh teori siklus perubahan sosial misalnya saja mengkaji tentang adanya gaya hidup pada saat ini. Terkait adanya digitalisasi dalam segi penjualan yang dahulunya dilakukan melalui offline sekarang bisa dilakukan secara online.
Tentusaja akibat hal ini terjadi adanya penjelasan bahwa persaingan semakin bebas sehingga setiap masyarakat bisa tumbuh kembang sesuai dengan yang diinginkan. Tetapi bagi masyarakat yang tidak memiliki pemikiran inovatif maka ia sendiri akan tertinggal, lantaran pekerjaannya sudah di gantikan dengan meskin.
-
Teori Fungsionalis
Teori fungsionalis adalah sebuah teori menekankan perubahan pada fungsi-fungsi lembaga sosial dalam masyarakat. Masyarakat disini memiliki sistem sosial yang saling berhubungan satu sama lainnya. Sistem tersebut bergerak untuk mewujudkan tujuan dan memenuhi arti kebutuhan hidup masyarakat.
Tokoh teori fungsionalis perubahaan sosial ini ialah Talcott Parson yang melihat dalam masyarakat seperti berada dalam keadaan keseimbangan alami.
Talcott Parson memberikan arti teori fungsionalis dengan melihat masyarakat cenderung menuju kondisi stabil atau mencapal keseimbangan. Ketika terjadi perubahan dalam salah satu unsur masyarakat, harus dilakukan penyesuaian pada unsur lain. Jika tidak keseimbangan masyarakat akan terancam dan tekanan akan terjadi.
Oleh karena itulah dalam kajian teori fungsionalis adanya tipe lembaga sosial dalam suatu kehidupan manusia tidak akan bertahan, kecuali berguna bagi masyarakat. Meskipun demikian, lembaga sosial yang secara drastis berubah akan mengancam segala bentuk keseimbangan sosial yang ada dalam masyarakat.
Sebagai contoh dalam teori fungsionalis perubahan sosial ini misalnya saja adalah adanya peristiwa lengsennya Soeharto sebagai presiden yang menjabat selama 32 Tahun, tepatnya pada 2 Mei 1998, maka keseimbangan sosial di masyarakat menjadi terganggu.
Sehinga hal ini terjadi perubahan dalam sistem pemerintahan secara cepat, yang tentusaja akan menganggu kesetabilan keamanan, ekonomi, dan juga kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena itulah beberapa presiden setelah Suharto hanya bisa bertahan 1 ataupun 2 Tahun. Hingga akhirnya pada era SBY dan Jokowidodo terpilih sudah terlihat keteraturan sosial kembali.
-
Teori Konflik
Teori konflik dalam perbuahan sosial ini, merujuk pada pendapat yang dikemukakan Karl Marx, yang menurutnya ketidakadilan menjadi salah satu faktor penyebab ketimpangan sosial. Hingga melahirkan pertentangan antarkelas sosial sehingga muncul istilah perjuangan kelas.
Menurut Karl Marx sebagai tokoh teori sosiologi klasik dalam konflik perubahan sosial, pertentangan antarkelas sosial terjadi tanpa henti, kadang reda, kadang pecah pertempuran. Pertempuran ini berakhir dengan tersusun ulangnya masyarakat yang semakin revolusioner atau hancurnya salah satu kelas.
Pertentangan antarkelas (konflik sosial) ini mampu mendorong masyarakat melakukan upaya-upaya menyelesaikan pertentangan tersebut untuk berubah ke tingkat yang lebih maju. Oleh karena itu, terkadang konflik diperlukan untuk memperbaiki ketidakadilan dan ketimpangan sosial.
Sebagai contoh yang digunakan dalam teori konflik dalam perubahan sosial ini misalnya saja adanya konflik sosial antara buruh dan pemilik modal yang menyebakan atau menimbulkan aksi-aksi demonstrasi. Tujuan aksi demontrasi yang menyebabkan adanya konflik adalah untuk memperbaiki keadaan yang dianggap tidak adil.
Para buruh menganggap bahwa upah yang kecil merupakan tindakan yang kurang adil jika dibandingkan jam kerja dan kerja keras yang telah mereka lakukan. Melalui salah satu jalan demonstrasi, para buruh berharap ada perubahan nasib dalam kehidupan mereka. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perubahan sosial dapat dikaji mengunakan teori konflik.
Demikinlah bahasan secara lengkapnya mengenai macam-macam teori perubahan sosial dan contoh kajiannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan adanya bahasan ini bisa menambah wawasan dan juga pemahaman bagi siapa yang saja yang sedang membutuhkannya.