Perkembangan berbagai aspek globalisasi pada hakekatnya tidak akan terlepas dari sejumlah proses sosial dan interaksi sosial melalui berbagai tahapan yang menyertainya.
Globalisasi ini pula berawal dan suatu bentuk gejala sosial yang kemudian mengalami proses penyebaran dengan melibatkan adanya saluran-saluran globalisasi yang lainnya. Keterkaitan antar berbagai unsur inilah kemudian menjadi bagian pandangan bagi berbagai ahli untuk menjelaskannya.
Globalisasi
Pengertian globalisasi adalah serangkaian keseluruhun yang mempengaruhi daripada bentuk perubahan sosial yang memberikan dampak yang nyata, baik dalam unsur budaya, sosial, hubungan masyarakat, ataupun dalam dampak perekonomian. Perubahan sosial ini menjadikan hubungan antara manusia tidak terbatas oleh geografis dan tata letak negara.
Dalam perkembangannya, tehapan terbentuknya globalisasi ini, melalui serangkaian proses atau pengkelompokkan fase, yang dimulai dari perdagangan internasional, hal ini lak luput dari sejarah lahirnya globalisasi yang pertamakali di pengraruhi oleh faktor penyebab globalisasi adalah ekonomi.
Proses Globalisasi
Berikut inilah penjelasan mengenai proses awal sampai akhir terbentuknya globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat;
-
Tahap Pertama (Manusia Mulai Mengenal Perdagangan Internasional)
Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegara, berabad-abad silam, bahkan sebelum Masehi. Perdagangan yang terjadi antarnegara bukan sebatas pertukaran barang dan jasa, melainkan terjadi pula pertukaran informasi dan transfer nilai-nilai budaya.
Penjalanan perdagangan menyebabkan banyak bangsa saling mengenal dan bertukar kepentingan serta kebutuhan. Kondisi inilah yang menjadi dasar terjadinya proses globalisasi di dunia
Banyak contoh yang dilakukan, untuk di Indonesia sendiri tahap pertama globalisasi bisa dikatakan dari adanya pedagang gujarat yang selain berdagang masyarakat gujarat juga menyebarkan dakwah Islam (agama) yang kemudian proses ini masuk dalam tahapan yang kedua.
-
Tahap Kedua (Penyebaran Agama dan Transformasi Ilmu Pengetahuan)
Motor penggerak perkembangan globalisasi pada masa sekarang adalah kegiatan perdagangan. Pada kisaran tahun 1000 dan 1500 Masehi para pedagang Tiongkok dan India menelusuri negara lain melalui jalan darat atau yang dikenal dengan jalur sutra.
Secara umum, fase kedua ini ditandai adanya dominasi perdagangan dan penyebaran agama serta ilmu pengetahuan kaum muslim di Asia, Afrika, dan Eropa. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, Pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa.
Selain membentuk jaringan-jaringan sosial dalam perdagangan, Kaum muslim yang melakukan perdagangan juga turut menyebarkan agama. Oleh karena itulah perkembangan globalisasi masa ini dikenal dengan masa perkenalan dengan dunia baru dan lingkungan baru tentang memahami perbedaan yang ada.
Fase ini membuka babak baru terakait syarat interaksi sosial yang terjalin di antara bangsa-bangsa di dunia dengan adanya penyebaran keyakinan agama dan ilmu pengetahuan di antara meneka. Salah satu contoh globalisasi dalam hal ini adalah interaksi yang terjadi di antara bangsa-bangsa Asia Tenggara.
Pada masa itu bangsa-bangsa muslim di Asia lebih unggul dibandingkan bangsa Eropa. Bangsa-bangsa Eropa menggali ilmu pengetahuan dan kaum muslim di Asia melalui berbagai universitas, seperti Univensitas Granada dan Toledo.
lnteraksi antara ilmu pengetahuan bangsa Eropa dan para ilmuwan muslim inilah yang mengantarkan bangsa Eropa mencapai masa pencerahan.
-
Tahap Ketiga (Perkembangan Industri dan Teknologi)
Kebangkitan bangsa-bangsa Eropa dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menandai tahap ketiga proses globalisasi. Kebangkitan itu diwujudkan dengan semangat bangsa Eropa untuk menguasal sumbendaya alam di belahan dunia lain.
Adapun negana-negana Eropa yang menjadi pelopor eksplorasi dunia antana lain Spanyol, Portugis, lnggnis, dan Belanda. Kondisi mi dapat dilihat pada eksploitasi dan penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Enopa di seluruh dunia.
Christopher Columbus mengawali eksplorasi bangsa Eropa di danatan Amenika sampai ke Asia. Eksplorasi ni didukung terjadinya Revolusi lndustri di lnggnis sehingga meningkatkan hubungan antanbangsa di dunia. Dalam tahap mi beberapa teknologi modern mulai ditemukan dan digunakan.
-
Tahap Keempat (Berkembangnya Pasar Bebas)
Seiring perkembangan industri dan teknologi, arus globalisasi ini terus berkembang dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme yang di pelopori oleh Uni Sofiet di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme merupakan jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.
Melalui paham yang berkembang, yaitu paham kapitalisme ini membuka wawasan bahwa perkembangan globalisasi dalam tahap terkhir ialah menggunakan pasar bebas yang berlaku sampai saat ini dan terus di kembangkan dari waktu ke waktu.
Tahapan proses globalisasi inilah kemudian sampai saat ini bertahan dan terus dikebangkan di belahan negara-negara di dunia.
Misalnya untuk contoh terkhir ini, adalah di wilayah Asia Tenggara. Yang mana di Asia Tenggara, negara-negara seperti Indonesia, Timur Leste, Singgapura, dan negara lainnya melakukan penyebaran globalisasi melalui MEA (Masyarakat Ekonomi Asia). Dan pada akhirnya MEA ini menjadi bagian tantangan globalisasi di Indonesia.
Pandangan Mengenai Proses Globalisasi
Adapun untuk pandangan terhadap terjadinya proses globalisasi yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat. Dapat dikelompokan dalam beberapa kriteria, yaitu;
-
Kaum Skeptis
Kaum skeptis sejatinya mengakui bahwa kontak sosial antarbangsa sekarang ini lebih intensif dibandingkan dengan era sebelumnya. Akan tetapi, kontak antarbangsa tersebut tidak cukup tenintegrasi untuk membentuk perekonomian global.
Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya kegiatan ekonomi dunia yang terbagi dalam tiga blok perdagangan dunia, seperti Uni Eropa, Amenika Utara, dan Asia Pasifik. Oleh karena itu, yang terjadi sekarang bukan globalisasi ekonomi dunia, melainkan regionalisasi perekonomian dunia.
-
Kaum Hipergiobalis
Kaum hiperglobalis memiliki pendapat bahwa proses terjadinya globalisasi tidak dapat dihindari oleh seluruh negara-negara di dunia, hal ini diperkuat dengan ketergantungan perekonomian yang dimiliki dalam berbagai negara-negara yang saling ketergantungan satu sama lainnya.
Apalagi kondisi tersebut diperkuat dengan kebijakan ekonomi yang dipegang oleh tiga aktor ekonomi dunia, yaitu World Trade Organization (WTO), International Monetary Fund (IMF), dan World Bank.
-
Kaum Transformatif
Menurut kaum transformatif, tatanan global memang mengalami perubahan sosial, tetapi banyak pola lama yang masih bertahan, misalnya pemerintah masih tetap memiliki kekuasaan. Perubahan tidak hanya terjadi di bidang ekonomi tetapi tenjadi juga di bidang politik dan sosial budaya.
Selanjutnya, dalam pandangan kaum ini proses globalisasi bukan proses satu arah tetapi aliran dua arah antara gambar, informasi, dan pengaruh. Negara mengadakan restruktunisasi untuk mengakomodasi berbagai organisasi ekonomi dan sosial yang baru.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahawa globalisasi yang awalnya belum terlalu terlihat, namun ketika sudah mendekati abad 20 banyak dampak globalisasi yang sudah mulai terlihat. Sehingga globalisasi terjadi karena terdapat empat aspek dasar globalisasi yaitu, perdagangan, pergerakan modal, perpindahan penduduk, investasi, dan lain-lain.
Disisi lain, untuk proses globalisasi menimbulkan berbagai pandangan. Setidaknya ada tiga pandangan mengenai proses globalisasi yaitu dan kaum skeptis, hiperglobalis, dan transformatif.
Demikianlah penjelasan dan pembahasan mengenai proses globalisasi secara umum yang terjadi di Indonesia, tahapan, dan pandangan menurut para ahli. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca yang pada saat ini sedang mencari referensinya.