Pengertian Komunitas Lokal, Ciri, Jenis, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Komunitas Lokal

Komunitas bisa dikatakan sebagai sekelompok individu yang berinteraksi dalam lingkungan sosial terdekat mereka. Komunitas lokal yang khas terdiri dari operator bisnis, staf agen publik dan penduduk, dan interaksinya dapat mencakup berbagi sumber daya, informasi dan bantuan, serta pembentukan hubungan komersial antara bisnis lokal dan konsumen. Suatu komunitas tentusaja memiliki beberapa ciri diantaranya yaitu terdiri dari sekelompok orang, menempati suatu lokasi atau wilayah tertentu, memiliki sentiment komunitas, dan lain-lain.

Adapun bedasarkan segi wilayahnya, komunitas bisa dibedakan menjadi dua, yaitu komunitas pedesaan dan perkotaan, yang tentunya memiliki karakteristik masing-masing. Contoh komunitas yang ada di masyarakat misalnya komunitas atau kelompok nelayan, komunitas petani, dan lain-lain.

Komunitas Lokal

Komunitas adalah sekelompok orang yang berinteraksi yang tinggal di lokasi yang sama. Kata ini sering digunakan untuk merujuk pada kelompok yang diorganisasikan di sekitar nilai-nilai sosial umum dan dikaitkan dengan kohesi sosial dalam lokasi geografis bersama, umumnya dalam satuan sosial yang lebih besar dari rumah tangga.

Kata ini juga dapat merujuk pada komunitas nasional atau komunitas global. Kata “komunitas” berasal dari bahasa Prancis Kuno yang berasal dari bahasa Latin (cum “dengan / bersama” + munus, “hadiah”), sebuah istilah luas untuk persekutuan atau masyarakat terorganisir.

Perasaan komunitas mengacu pada persepsi orang tentang interkoneksi dan saling ketergantungan, tanggung jawab bersama, dan tujuan bersama. Memahami komunitas mensyaratkan memiliki pengetahuan tentang kebutuhan dan sumber daya masyarakat, memiliki rasa hormat terhadap anggota masyarakat, dan melibatkan anggota masyarakat utama dalam program.

Pengertian Komunitas Lokal

Komunitas lokal adalah sekelompok orang yang berinteraksi yang berbagi lingkungan. Dalam komunitas manusia, niat, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, dan sejumlah kondisi lain mungkin ada dan umum, yang memengaruhi identitas peserta dan tingkat keterpaduan mereka.

Komunitas lokal juga bisa didefinisian sebagai masyarakat yang tinggal atau bermukim serta mencari nafkah di sekitar pabrik, kantor, gudang, tempat pelatihan, tempat peristrahatan, atau di sekitar asset tetap perusahaan lainnya.

Dalam perspektif Humas suatu organisasi, komunitas lokal memiliki peran yang sangat penting. Oleh sebab itu, Humas bertugas untuk menjalin sebuah proses komunikasi yang terencana sehingga komunitas itu turut memberikan dukungan yang baik kepada organisasi.

Komunitas lokal tersebut bisa terbentuk melalui dua pola, yaitu:

  1. Organisasi atau perusahaan yang menjalankan sebuah aktivitasnya pada wilayah yang telah dihuni penduduk setempat. Dalam hal ini, perusahaan membeli lahan penduduk sembari berjanji akan mengoptimalkan peran masyarakat setempat sebagai tenaga kerja.
  2. Perusahaan datang lebih dahulu baru kemudian penduduk banyak berdatangan. Perusahaan yang menyerap tenaga kerja yang sangat banyak cenderung menyiapkan lahan pemukiman bagi warga sekitar.

Lama kelamaan, penduduk yang menjadi komunitas di sekitar perusahaan itu bukan hanya berkaitan dengan orang yang bekerja di perusahaan itu tapi juga warga lain yang membangun usaha karena melihat peluang muncul seiring dengan prospek yang muncul berkaitan dengan perusahaan tersebut.

Ciri Komunitas Lokal

Makna komunitas dapat lebih dipahami jika kita menganalisis karakteristik atau unsur-unsurnya. Karakteristik ini memutuskan apakah suatu kelompok adalah komunitas atau bukan. Namun, komunitas memiliki karakteristik atau elemen berikut:

  1. Sekelompok orang

Sekelompok orang adalah karakteristik atau elemen komunitas yang paling mendasar atau esensial. Kelompok ini mungkin kecil atau besar tetapi komunitas selalu merujuk pada sekelompok orang.

Karena tanpa sekelompok orang, kita tidak dapat memikirkan sebuah komunitas, ketika sekelompok orang hidup bersama dan berbagi kehidupan bersama dan diikat oleh rasa kesadaran komunitas yang kuat pada saat itu sebuah komunitas terbentuk. Karenanya sekelompok orang adalah prasyarat pertama komunitas.

  1. Lokasi atau wilayah yang pasti

Ini adalah karakteristik penting berikutnya dari suatu komunitas. Karena komunitas adalah kelompok teritorial. Sekelompok orang saja tidak dapat membentuk komunitas. Sekelompok orang membentuk komunitas hanya ketika mereka tinggal di wilayah tertentu.

Sekelompok orang seperti orang nomaden dapat mengubah tempat tinggal mereka. Tetapi masyarakat mayoritas menetap dan ikatan yang kuat antara persatuan dan solidaritas diperoleh dari kehidupan mereka di tempat yang pasti.

  1. Sentimen Komunitas

Ini adalah karakteristik atau elemen penting masyarakat lainnya. Karena tanpa sentimen komunitas, sebuah komunitas tidak dapat dibentuk hanya dengan sekelompok orang dan lokalitas yang pasti. Sentimen komunitas mengacu pada perasaan kagum yang kuat di antara anggota atau perasaan memiliki bersama.

Ini mengacu pada sentimen kehidupan bersama yang ada di antara anggota suatu daerah. Karena kehidupan bersama di suatu daerah untuk waktu yang lama sentimen kehidupan bersama diciptakan di antara anggota daerah itu. Dengan ini para anggota secara emosional mengidentifikasi diri mereka sendiri. Identifikasi emosional anggota membedakan mereka dari anggota komunitas lain.

  1. Naturalitas

Komunitas terorganisir secara alami. Itu bukan produk dari kehendak manusia atau diciptakan oleh tindakan pemerintah. Tumbuh secara spontan. Individu menjadi anggota sejak lahir.

  1. Keabadian

Komunitas selalu merupakan kelompok permanen. Ini mengacu pada kehidupan permanen individu dalam wilayah tertentu. Ini tidak sementara seperti yang terjadi pada kerumunan atau asosiasi.

  1. Kesamaan

Anggota komunitas serupa dalam beberapa cara. Ketika mereka hidup dalam wilayah tertentu mereka menjalani kehidupan yang sama dan berbagi beberapa tujuan bersama. Di antara kesamaan anggota dalam bahasa, unsur budayaarti adat istiadat, dan tradisi dan dalam banyak hal lain diamati. Kesamaan dalam hal ini bertanggung jawab untuk pengembangan sentimen masyarakat.

  1. Tujuan yang Lebih Luas

Komunitas memiliki tujuan yang lebih luas. Anggota komunitas mengaitkan bukan untuk memenuhi tujuan tertentu tetapi untuk berbagai tujuan. Ini wajar untuk sebuah komunitas.

  1. Kehidupan sosial yang terorganisir

Sebuah komunitas ditandai oleh kehidupan sosial yang terorganisir secara total. Artinya suatu komunitas mencakup semua aspek kehidupan sosial. Karenanya sebuah komunitas adalah masyarakat dalam bentuk mini.

  1. Memiliki Nama Tertentu

Setiap komunitas memiliki nama tertentu yang diketahui dunia. Anggota komunitas juga diidentifikasi dengan nama itu. Misalnya orang yang tinggal di Odisha dikenal sebagai odia.

  1. Tidak Ada Status Hukum

Suatu komunitas tidak memiliki status hukum karena itu bukan orang hukum. Tidak memiliki hak dan kewajiban di mata hukum. Itu tidak diciptakan oleh hukum negara.

  1. Ukuran Komunitas

Komunitas dikelompokkan berdasarkan ukurannya. Mungkin besar atau kecil. Desa adalah contoh komunitas kecil sedangkan sebuah bangsa atau bahkan dunia adalah contoh komunitas besar. Kedua tipe komunitas ini penting untuk kehidupan manusia.

  1. Sifat Konkret

Sebuah komunitas biasanya bersifat konkret. Alasannya karena mengacu pada sekelompok orang yang tinggal di wilayah tertentu, disinilah kita dapat melihat keberadaannya dalam presefektif masyarakat yang berkontribusi dalam menunjang kebutuhan setiap individu dan kelompoknya.

  1. Memiliki Struktur Tertentu

Suatu komunitas ada di dalam masyarakat dan memiliki struktur yang dapat dibedakan yang membedakannya dari yang lain.

Jenis Komunitas Lokal

Menurut Mac Iver dan Page, “Para anggota kedua kelompok kecil atau besar dan hidup bersama sedemikian rupa sehingga mereka berbagi, bukan kepentingan ini atau itu, tetapi kondisi dasar kehidupan bersama, kelompok ini disebut komunitas.” Ada dua elemen komunitas yaitu lokalitas dan sentimen. Elemen komunitas membentuknya sebagai area orang yang hidup dalam kohesi sosial.

Adapun lokalitas, komunitas menempati wilayah teritorial permanen atau berubah. Sentimennya adalah koherensi sosial yang ditanamkan orang-orang di dalam diri mereka sendiri. Rasa saling memiliki dan tinggal bersama ini merupakan sentimen nyata dari komunitas. Cara hidup orang yang umum bersama dengan kesadarannya akan wilayah bersama adalah sebuah komunitas.

Berdasarkan hal tersebut tersebut, dalam sosiologi terdapat dua jenis komunitas, yaitu komunitas masyarakat Pedesaan dan Perkotaan, karena kondisi sosial yang berbeda di kedua daerah pedesaan dan perkotaan. Berikut penjelasannya:

  1. Komunitas pedesaan

Komunitas pedesaan adalah fenomena alam. Ia hadir di setiap masyarakat di dunia yang memiliki arti budaya dan pola kehidupan sosial yang berbeda. Ini sebenarnya adalah produk dari kehendak bebas alami orang-orang yang memiliki kesamaan ekstrim dalam tujuan dan ambisi hidup mereka.

Pertanian adalah identitas dan elemen utama. Orang-orang dari komunitas ini kebanyakan memilik interaksi tatap muka dengan tingkat homogenitas tinggi dalam identitas mereka. Fasilitas perkotaan dasar seperti sekolah, rumah sakit, pasar, kantor kota, kantor polisi, dan lain-lain biasanya hilang di komunitas ini.

  1. Komunitas Perkotaan

Komunitas urban adalah kebalikan dari komunitas pedesaan. Gaya hidup masyarakat perkotaan sangat impersonal satu sama lain di sepanjang tingkat kompleksitas dan heterogenitas yang tinggi dalam gaya hidup dan identitas mereka. Ini sebenarnya adalah produk pilihan rasional.

Pembagian kerja yang kompleks dengan spesialisasi dalam pekerjaan mereka adalah identitas masyarakat kota. Fasilitas sipil modern biasanya tersedia.

Contoh Komunitas Lokal

Contoh-contoh komunitas misalnya:

  1. Komunitas nelayan

Nelayan  dapat diartikan sebagai  kelompok   masyarakat   yang   kehidupannya   tergantung langsung  pada  hasil  laut,  baik  dengan  cara  melakukan  penangkapan  ataupun  budi  daya. Mereka  pada  umumnya  tinggal  di  pinggir  pantai,  sebuah  lingkungan  pemukiman  yang dekat dengan lokasi kegiatannya (Imron, 2003).

Dari sudut pandang geografis, masyarakat nelayan merupakan masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir, yaitu kawasan transisi antara wilayah darat dan laut (Kusnadi, 2009).

Nelayan  ialah  orang  yang  hidup  dari  mata  pencaharian  hasil  laut.  Para  nelayan yang ada di Indonesia biasanya  bermukin  di  daerah  pinggir  pantai  atau  pesisir  laut.  Komunitas nelayan merupakan kelompok  orang  yang  bermata  pencaharian  hasil  laut  dan  tinggal  didesa-desa atau pesisir (Sastrawidjaya. 2002).

  1. Kelompok Tani

Petani dapat diartikan sebagai seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya yaitu mengolah tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah dan lain lain), untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun dijual kepada orang lain.

Petani pun dapat menyediakan bahan mentah bagi industri, misalnya serealia untuk minuman beralkohol, buah untuk jus, dan wol atau kapas untuk penenunan dan pembuatan pakaian. Sama halnya dengan nelayan, petani juga biasanya membentuk kelompok atau komunitas tersendiri.

Contohnya yaitu Komunitas Petani Modern, yang merupakan pemberdayaan komunitas petani muda di Indonesia, yang salah satu upayanya untuk mengarahkan petani ke pertanian yang high teknologi seperti penanaman varietas bibit unggul, pola pemupukan yang intensif, efektif dan efisien.

Itulah tadi serangkaian penjelasan serta pengulasan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian komunitas lokal, ciri, jenis, dan contohnya di masyarakat. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *