Pengertian Ketimpangan Sosial, Ciri, Bentuk, Faktor, Dampak, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Ketimpangan Sosial

Diakui ataupun tidak, sejatinya banyak para sosiolog menggunakan istilah ketimpangan sosial untuk menggambarkan distribusi yang tidak merata dari sumber daya dalam masyarakat. Oleh karena itulah adanya ketimpangan sosial tersebut dihasilkan dari masyarakat yang diorganisir oleh hierarki dalam bentuk kelas sosial, ras, dan gender yang mendistribusikan akses ke sumber daya dan hak secara tidak merata.

Disisi lainnya, adanya ketimpangan sosial dapat terwujud dalam berbagai cara, seperti ketimpangan pendapatan dan kekayaan, akses yang tidak setara ke sumber daya pendidikan dan budaya, dan perlakuan berbeda oleh polisi dan sistem peradilan. Terdapat banyak contoh ketimpangan sosial yang terjadi di sekitar kita. Misalnya ketimpangan sosial antara buruh dan pemilik modal yang disebabkan oleh sedikitnya upah yang diterima kaum buruh, sehingga para buruh tetap berada dalam taraf ekonomi yang rendah.

Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial lebih mengacu pada disparitas dalam distribusi aset ekonomi dan pendapatan serta antara keseluruhan kualitas dan kemewahan keberadaan setiap orang dalam suatu arti masyarakat, sedangkan adanya dampak ketimpangan ekonomi disebabkan oleh akumulasi kekayaan yang tidak merata.

Pengertian Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial adalah kondisi yang mencerminkan adanya ketidakmerataan distribusi barang dan peluang, sehingga penggambaran atas realitas sosial ini ditandai dengan adanya peluang (opportunities) dan penghargaan (rewards) yang tidak setara untuk posisi atau status sosial yang berbeda dalam suatu bentuk kelompok sosial atau masyarakat.

Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Para Ahli

Adapun pengertian ketimpangan sosial menurut para ahli, antara lain:

  1. Jonathan Haughton, Ketimpangan sosial adalah bentuk ketidakadilan yang terjadi dalam proses pembangunan.
  2. William Ogburn, Definisi ketimpangan sosial dadalah bagian daripada bentuk perubahan sosial yang melibatkan unsur-unsur dalam masyarakat yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain.
  3. Andrinof A. Chaniago, Ketimpangan sosial adalah bagian daripada buah dari pembangunan yang berfokus pada ekonomi dan melupakan aspek sosial.

Ciri Ketimpangan Sosial

Ciri yang mencerminkan adanya terjadinya ketimpangan sosial, yaitu:

  1. Adanya ketimpangan kondisi

Ketimpangan kondisi mengacu pada distribusi pendapatan, kekayaan, dan barang-barang material yang tidak merata.

Misalnya, perumahan menunjukkan adanya ketimpangan kondisi antara tunawisma dan mereka yang tinggal di kompleks perumahan. Tunawisma menempati bagian bawah hierarki sementara mereka yang tinggal di rumah mewah bernilai jutaan dolar menempati bagian atas hierarki.

  1. Adanya ketimpangan peluang

Ketimpangan peluang mengacu pada distribusi peluang hidup yang tidak merata antar individu. Hal ini tercermin dalam beberapa hal seperti tingkat pendidikan, status kesehatan, dan pengobatan oleh sistem peradilan pidana.

Diskriminasi pada tingkat individu, komunitas, dan institusional adalah bagian utama dari proses reproduksi ketidaksetaraan sosial ras, kelas, gender, dan seksualitas. Sebagai contoh, wanita mendapatkan bayaran yang lebih rendah dibandingkan pria untuk pekerjaan yang sama.

Bentuk Ketimpangan Sosial

Macam bentuk ketimpangan sosial, antara lain:

  1. Ketimpangan Pengembangan Diri Manusia

Ketimpangan pengembangan diri menjadi faktor yang sangat berpengaruh pada kesejahteraan seseorang. Bentuk ketimpangan yang satu ini biasanya disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan seseorang, yang pada akhirnya berpengaruh pada pola pikir seseorang. Tanpa adanya pendidikan yang bagus, seseorang bisa menjadi pemalas, pesimis, dan mudah menyerah.

  1. Ketimpangan Antara Desa dan Kota

Ketimpangan yang terjadi antara desa dan kota dapat kita lihat dengan jelas dari perbedaan pembangunan infrastruktur di kedua wilayah tersebut.

Pembangunan infrastruktur di kota tampak lebih masif dan cepat jika dibandingkan pembangunan yang dilakukan di desa. Akibatnya, banyak masyarakat desa yang pindah ke kota agar bisa memperoleh kehidupan yang lebih layak.

Ketimpangan antara desa dan kota juga dapat dipengaruhi oleh akses dan kualitas pendidikan. Masih minimnya akses dan kualitas pendidikan di desa membuat pola pikir dan kesejahteraan masyarakat desa tertinggal jauh dari masyarakat kota.

  1. Ketimpangan Antarwilayah dan Subwilayah

Ketimpangan sosial juga bisa terjadi antara suatu wilayah dengan subwilayah. Biasanya, subwilayah mempunyai akses dan fasilitas yang lebih sedikit jika dibandingkan wilayah. Misalnya, pembangunan infrastruktur lebih banyak dilakukan di wilayah pusat, misalnya Kota Bandung, daripada subwilayah, seperti Ujungberung, Bojonagara, dan Tegalega.

  1. Ketimpangan Antargolongan Sosial Ekonomi

Terjadinya ketimpangan antar golongan sosial disebabkan karena perbedaan kelas sosial dan stratifikasi sosial. Misalnya, ada perbedaan yang sangat mencolok dalam hal akses kesehatan dan pendidikan antara masyarakat kelas atas dan masyarakat kelas bawah.

Masyarakat kelas atas mempunyai akses kesehatan dan pendidikan yang lebih baik jika dibandingkan masyarakat kelas bawah.

  1. Ketimpangan Penyebaran Aset

Ketidakmerataan penyebaran aset disebabkan karena distribusinya hanya terpusat di perkotaan, sedangkan yang ada di daerah-daerah biasanya sangat tertinggal. Misalnya, pembangunan jalan tol lebih banyak dilakukan di kota dibandingkan di desa.

  1. Ketimpangan Antarsektor Ekonomi

Ketimpangan antarsektor ekonomi bisa kita lihat dari adanya perbedaan lapangan pekerjaan, pendapatan masyarakat, serta sektor budaya dan pariwisata. Bentuk ketimpangan sosial yang satu inilah yang banyak membentuk strata masyarakat berdasarkan bentuk status sosialnya.

Faktor Ketimpangan Sosial

Terjadinya ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang secar garis besar bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Internal

Faktor internal adalah faktor ketimpangan sosial yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal tersebut dapat berupa rendahnya kualitas sumber daya manusia yang disebabkan oleh:

  1. Tingkat pendidikan atau keterampilan yang rendah
  2. Kesehatan yang rendah
  3. Adanya hambatan dalam unsur budaya di masyarakat
  1. Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor ketimpangan sosial yang berasal dari luar kemampuan seseorang. Faktor eksternal bisa berupa birokrasi atau kebijakan pemerintah yang membatasi akses seseorang terhadap suatu hal. Misalnya, seseorang tidak bekerja bukan karena malas bekerja, tapi karena ada sistem yang membatasi orang tersebut untuk bisa mendapat pekerjaan.

Dampak Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial dapat memberikan dampak pada berbagai bidang, antara lain:

  1. Bidang Ekonomi

Ketimpangan sosial menyebabkan perekonomian hanya tumbuh di beberapa wilayah, dengan sumber daya yang hanya dikuasai oleh golongan tertentu pula. Kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi juga dapat berpengaruh pada ketimpangan sosial. Misalnya, tidak adanya subsidi juga bisa mengancam kondisi ekonomi kelompok-kelompok tertentu.

  1. Bidang Politik

Ketimpangan sosial dapat berdampak dalam bidang politik. Misalnya adanya dominasi ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara maju terhadap negara lain mengakibatkan terjadinya dominasi politik. Sebagai contoh, Amerika Serikat sebagai negara super power memberikan pengaruh pada negar-negara lain dalam hal kebijakan internasional.

  1. Bidang Budaya

Ketimpangan sosial dalam hal kebudayaan dapat disebabkan oleh terjadinya globalisasi, sehingga mengakibatkan budaya lokal terkikis oleh budaya luar yang seringkali tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya lokal tersebut. Contoh terkikisnya budaya local misalnya dalam hal bahasa dan gaya hidup.

  1. Bidang Pendidikan

Dampak ketimpangan sosial dalam bidang pendidikan diantaranya yaitu: lingkungan sekolah yang tidak berkualitas, kurangnya kesempatan memoeroleh pendidikn yang berkualitas bagi maayarakat kurang mampu, kualitas lulusan yang kurang memadai, fasilitas pendidikan yang tidak sama

Contoh Ketimpangan Sosial

Salah satu contoh ketimpangan sosial yaitu terjadi di Indonesia. Yaitu;

  1. Kesenjangan Kaya dan Miskin

Kesenjangan antara yang terkaya dan yang lainnya di Indonesia telah tumbuh lebih cepat daripada di negara lain di Asia Tenggara. Sekarang Indonesia menjadi negara keenam dengan ketidaksetaraan kekayaan terbesar di dunia. Saat ini, empat orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan lebih dari total gabungan 100 juta orang termiskin.

Tumbuhnya ketidaksetaraan melemahkan perjuangan melawan kemiskinan, mengerem pertumbuhan ekonomi dan mengancam kohesi sosial. Apa artinya ini bagi orang biasa? Warga termiskin, terutama perempuan, menerima upah rendah dan menghadapi ketidakamanan di tempat kerja.

Akses ke infrastruktur seperti listrik atau jalan yang layak tidak setara antara daerah pedesaan dengan daerah perkotaan. Sebagian besar tanah dimiliki oleh perusahaan besar dan orang kaya yang mendapatkan semua keuntungan.

Demikian pula, sistem dalam arti pendidikan kekurangan dana dan ada hambatan untuk akses yang setara, yang berarti banyak pekerja Indonesia tidak dapat mengakses pekerjaan dengan keterampilan dan upah yang lebih tinggi.

Ketimpangan Sosial dalam sosiologi

Setidaknya terdapat 2 pandangan utama tentang ketimpangan sosial dalam sosiologi, yaitu:

  1. Sudut pandang fungsionalis

Ahli teori fungsionalis percaya bahwa ketidaksetaraan tak terhindarkan dan tak diinginkan, serta memainkan fungsi penting dalam masyarakat. Posisi yang penting dalam masyarakat memerlukan pelatihan lebih banyak, sehinggsa harus menerima lebih banyak penghargaan. Menurut pandangan fungsionalis, ketimpangan sosial dan stratifikasi sosial mengarah pada meritokrasi berdasarkan kemampuan.

  1. Sudut pandang konflik

Teori konflik, di sisi lain, melihat ketidaksetaraan sebagai akibat dari kelompok-kelompok yang memiliki kekuasaan mendominasi kelompok-kelompok yang kurang kuat. Para ahli teori konflik percaya bahwa ketimpangan sosial dapat mencegah dan menghambat kemajuan dalam masyarakat sebab orang-orang yang berkuasa akan menindas orang-orang yang lemah untuk mempertahankan status quo.

Di dunia sekarang ini, pekerjaan dominasi tersebut dicapai terutama melalui kekuatan ideologi, pemikiran, nilai, keyakinan, pandangan dunia (worldviews), norma, dan harapan, melalui proses yang dikenal sebagai hegemoni budaya.

Nah, itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian ketimpangan sosial menurut para ahli, ciri, macam, faktor, dampak, dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga saja bisa berguna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *