Stratifikasi sosial pada dasarnya lebih mengacu pada pengelompokkan arti masyarakat secara bertingkat dalam berbagai lapisan-lapisan tertentu. Prihal ini contohnya saja seperti pengelompokkan masyarakat berdasarkan ukuran kekayaannya. Dimana, seseorang yang memiliki kekayaan lebih banyak menempati pelapisan sosial yang lebih tinggi di masyarakat, dan sebaliknya seseorang yang memiliki kekeyaan menengah ke bawah akan mendapatkan derajat sosial yang lebih rendah.
Meskipun demikian, adanya stratifikasi sosial ini memiliki beragam sifat dan fungsi yang tidak dapat dihindari. Misalnya saja menyakut tentang pembagian atas hak dan kewajiban agar lebih mendstribusikan keteraturan sosial atas perwujutan kehidupan bersama.
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah pembedaan anggota masyarakat secara vertikal ke dalam kelas-kelas yang disusun bertingkat. Penggolongan yang mengacu pada stratifikasi sosial bersifat hierarkis yang bisa terbuka dan tertutup, namun mengakibatkan munculnya istilah kelas sosial yang terdiri atas jenis kelas sosial tinggi atau upper class, kelas sosial menengah atau middle class, dan kelas sosial bawah atau lower class.
Fungsi Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial memiliki beragam fungsi dalam kehidupan masyarakat. Antara lain;
-
Menempatkan individu dalam strata atau lapisan sosial
Stratifikasi sosial memiliki fungsi utama yaitu untuk menempatkan individu dan kelompok dalam strata atau lapisan sosial tertentu di masyarakat.
Dengan adanya pengaruh diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial inilah, maka tiap-tiap anggota masyarakat ditempatkan pada strata tertentu berdasarkan kriteria yang ada, mulai dari lapisan paling atas hingga paling bawah. Kriteria-kriteria tersebut meliputi kekayaan, kekuasaan, kehormatan, ilmu pengetahuan, dan keturunan.
-
Alat mendistribusikan hak dan kewajiban
Stratifikasi sosial berfungsi pula sebagai alat pendistribusian hak dan kewajiban setiap anggota masyarakat. Hal tersebut mencakup hak-hak seperti penentuan kedudukan dan jabatan, penghasilan seseorang serta hak dan kewajiban yang lainnya.
-
Mengkoordinasikan bagian yang ada dalam struktur sosial
Stratifikasi sosial berperan penting dalam menyatukan masyarakat dengan mengoordinasikannya ke dalam bagian-bagian yang terdapat dalam bentuk struktur sosial. Hal tersebut berguna untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya pada lingkungan masyarakat tertentu.
-
Menentukan mudah atau tidaknya melakukan tukar status
Stratifikasi sosial berperan penting dalam menentukan mudah atau sulitnya anggota masyarakat untuk melakukan pertukaran status sosial dan peran sosial yang didapatkan dari kedudukannya dalam unsur pembentuk struktur sosial.
Oleh karenanya, melalui stratifikasi sosial tersebut, masyarakat dapat mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk berpindah strata.
-
Memecahkan permasalahan yang terjadi di masyarakat
Stratifikasi sosial berfungsi penting dalam memecahkan bermacam-macam permasalahan yang terjadi masyarakat. Hal tersebut dapat terwujud melalui peran tiap anggota masyarakat dengan masing-masing strata yang dimiliki, sehingga peran yang dimiliki pun berbeda-beda.
-
Mendorong masyarakat agar bergerak sesuai fungsinya
Sratifikasi sosial hakekatnya berfungsi untuk memberikan dorongan kepada masyarakat agar bergerak sesuai dengan fungsinya. Dimana untuk tiap-tiap anggota masyarakat mempunyai fungsi masing-masing sesuai strata sosialnya, sehingga fungsi masyarakat pada strata paling atas tentunya akan berbeda dengan fungsi masyarakat pada strata bawah.
-
Sebagai alat solidaritas dalam strata sosial yang sama
Sratifikasi sosial berfungsi sebagai alat solidaritas bagi orang-orang atau sekelompok orang yang memiliki kedudukan sama dalam sistem sosial di masyarakat. Orang-orang yang menempati strata yang sama akan memiliki solidaritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang staratanya berbeda.
Contoh Stratifikasi Sosial
Adapun untuk contoh stratifikasi sosial di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja;
-
Sistem Kasta
Sistem kasta merupakan contoh stratifikasi sosial yang bersifat tertutup. Artinya, tiap-tiap anggota masyarakat yang tergolong ke dalam strata sosial tertentu tidak dapat berpindah ke strata sosial yang lebih tinggi atau yang lebih rendah dari yang semula dimilikinya.
Masyarakat di Indonesia yang masih menerapkan sistem kasta misalnya masyarakat Bali. Namun kadangkalapul dalam stratifikasi sosial di desa dan kota masih banyak ditemukan.
-
Dunia bisnis
Dalam dunia bisnis, adanya strata sosial dapat bersifat terbuka. Artinya, setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa menaiki strata yang lebih tinggi karena kemampuan dan kecakapannya sendiri, hal ini juga sebagai wujud penjabaran atas faktor terjadinya stratifikasi sosial.
Prihal ini misalnya, seorang pengusaha bisa saja meningkatkan stratanya dengan cara mendapatkan lebih banyak customer atau pelanggan, sehingga bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan atau laba, yang dapat berdampak positif pada semakin maju dan berkembangnya usaha yang dia miliki.
Itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan fungsi adanya stratifikasi sosial di masyarakat dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga saja mampu memberi wawasan beserta edukasi mendalam.