Pengertian Stratifikasi Sosial, Sifat, Unsur, Bentuk, Kriteria dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial tentu saja menjadi bagian penting dalam objek kajian sosiologi. Alasannya tak lain karena stratifikasi sosial selalu ada dalam setiap kehidupan manusia dengan melihat perbedaan-perbedaan dalam segi status sosial dan peran sosial yang menjadi latar belakang ada istilah ini muncul.

Oleh karena itulah tulisan ini akan memberikan penjelasan mengenai pengertian, unsur, bentuk, dan kriteria stratifikasi sosial. Namun yang pastinya adanya stratifikasi sosial menjadi pembagian masyarakat ke dalam bentuk kelompok sosial yang berdasarkan perbedaan status, kekuasaan, kekayaan dan akses terhadap sumber daya.

Stratifikasi Sosial

Bahasan terhadap adanya stratifikasi sosial biasanya selalu mucul beberangan dengan pengertian struktur sosial dan bentuk diferensiasi sosial. Untuk stratifikasi sosial sendiri bagian darpada struktur sosial yang terdiri dari stratifikasi dan sosial.

Stratifikasi juga dalam Bahasa Inggris adalah stratum diartikan sebagai tingkatan dan sosial adalah hubungan dalam kehidupan bermasyarakat.

Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat dalam jenis kelas sosial secara bertingkat (hierarkis) yang berakibat pada sistem penggolongan masyarakat secara vartikal keatas, menengah, dan bawah dengan melihat sesuatu hal yang dihargai oleh masyarakat itu sendiri.

Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Para Ahli

Definisi stratifikasi sosial menurut para ahli, antara lain;

  1. Soerjono Soekanto

Startifikasi sosial menurut teori sosiologi dan tokohnya ini adalah perbedaan yang ada dalam masyarakat secara vartikal atau bertingkat. Perbedaan ini banyak disebabkan karena adanya latar bekalang status dan peranan sosial yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.

  1. Robert M. Z. Lawang

Definisi stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat dalam sistem sosial dan struktur sosial tertentu, susunan ini terbentuk melalui jalur hierarkis (bertingkat) yang didasari pada perbedaan kekuasaan dan nilai seseorang yang ada dalam masyarakat tersebut.

  1. Max Weber

Stratifikasi sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam lapisan-lapisan berdasarkan perbedaan dalam kekuasaan, kekayaan dan status sosial dengan melibatkan tiga dimensi utama yaitu kelas sosial (kelas ekonomi), status sosial (kelas sosial) dan partai politik (kekuasaan politik).

  1. Karl Marx

Stratifikasi sosial adalah hasil dari pertentangan antara pemilik modal (kapitalis) dan pekerja (proletariat) dalam sistem kapitalis yang biasanya didasarkan pada kepemilikan alat produksi, di mana pemilik modal mendominasi dan memanfaatkan tenaga kerja bagi para pekerja.

  1. Emile Durkheim

Stratifikasi sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelompok-kelompok sosial yang berbeda berdasarkan peran fungsional dalam mempertahankan dan memperkuat kesatuan sosial dari hasil adanya spesialisasi pekerjaan dalam masyarakat.

Sifat Stratifikasi Sosial

Beberapa sifat yang menjadi ciri stratifikasi sosial di masyarakat, antara lain;

  1. Hierarki

Stratifikasi sosial dalam ciri keberadannya melibatkan adanya hierarki atau tingkatan yang menunjukkan perbedaan status atau kekuasaan antara kelompok-kelompok sosial. Setidaknya ada tingkatan atau lapisan yang lebih tinggi dan lebih rendah dalam struktur sosial.

  1. Perbedaan Status

Stratifikasi sosial dalam keberadannya melibatkan perbedaan dalam status sosial individu dan kelompok dalam masyarakat. Status sosial dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kekayaan, pendidikan, pekerjaan, kekuasaan, dan atribut lainnya.

  1. Ketidaksetaraan

Stratifikasi sosial dalam karakteristiknya melibatkan adanya ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya, kesempatan, dan kekuasaan antara kelompok-kelompok sosial. Prihal inilah setidaknya untuk kelompok yang berada di lapisan sosial yang lebih tinggi cenderung memiliki akses yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang berada di lapisan sosial yang lebih rendah.

Unsur Pembentukan Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial dalam masyarakat untuk dapat tercipta memiliki unsur pokok yang membentuknya. Antara lain;

  1. Status Sosial

Status sosial dapat diartikan sebagai kedudukan seseorang dalam kelompok masyarakat. Status sosial seseorang dapat dikiasifikasikan menjadi tiga bentuk sebagai berikut.

  1. Ascribed status yaitu status sosial yang diperoleh melalui kelahiran/ keturunan, bukan melalui serangkaian usaha.
  2. Achieved status yaitu suatu kedudukan dalam masyarakat yang dapat diperolah dengan usaha-usaha nyata dan disengaja. Usaha ini akan mendapatkan kedudukan yang sifatnya adalah terbuka bagi semua manusai dalam masyarakat, yang dianggap sesuai kemampuan.
  3. Assigned status yaitu kedudukan seseorang tentang apa yang diberikan. Artinya, suatu kelompok atau golongan masyarakat akan memberikan kedudukan yang Iebih tinggi secara sukarela kepada seseorang yang berjasa atau memperjuangkan sesuatu demi kepentingan masyarakat yang ada di lingkuangnya tersebut.
  1. Peran Sosial

Seseorang yang memiliki status sosial dalam masyarakat berarti memiliki hak dan kewajiban. Kewajiban yang berkaitan dengan status sosial disebut peran sosial.

Dengan demikian, peran sosial dapat diartikan sebagai tingkah laku yang diharapkan dan individu sesuai status sosial yang disandangnya. Oleh karena itulah unsur-unsur stratifikasi sosial membentuk sistem pelapisan sosial untuk mencapai tujuan tertentu.

Bentuk Stratifikasi Sosial

Bentuk daripada stratifikasi sosial atau sistem pelapisan sosial dalam masyarakat terbagi dalam segi jenis. Antara lain;

  1. Stratifikasi Sosial Tertutup

Sistem pelapisan sosial tertutup, dalam Bahasa Inggris closed social stratification menyebabkan masyarakat sulit melakukan perpindahan status ke lapisan atas atau lapisan bawah. Jalan untuk mencapai status pada sistem stratifikasi ini biasanya cenderung melalui kelahiran atau keturunan yang ada ditengah-tengah masyarakat.

Contoh stratifikasi sosial tertutup seperti pelapisan sosial berdasarkan kasta pada masyarakat, sistem pelapisan sosial ini tidak akan dapat dipereolah dengan mudah dan begitusaja. Lantaran dalam masyarakat mengkalrifikasikan, siapa dia, dan dia anak siapa.

  1. Stratifikasi Sosial Terbuka

Sistem pelapisan terbuka, dalam Bahasa Inggris opened social stratification bersifat dinamis. Sistem pelapisan terbuka memberi ini seolah-olah memberikan kesempatan kepada individu atau kelompok naik pada lapisan atas atau mengalami penurunan hingga masuk lapisan bawah.

Ssitem pelapisan masyarakat dalam stratifikasi sosial terbuka misalnya saja dalam politik, semua orang bisa menjadi Kepala Daerah, ataupun Presiden di Indonesia. Asalkan berstatus sebagai WNI dam memiliki dukungan yang kuat dari masyarakat.

  1. Stratifikasi Sosial Campuran

Sistem pelapisan sosial campuran di satu sisi membatasi kemungkinan perpindahan strata sosial dalam kehidupan masyarakat, sedangkan di sisi lain pada sistem ini membiarkan perpindahan strata pada bidang-bidang tertentu dalam masyarakat.

Sebagai contoh yang menerapkan dalam sitem pelapisan ini adalah kehidupan pada masyarakat Bali menerapkan sistem pelapisan tertutup melalui kasta yang dihasilkan dari keteurunannya, tetapi secara ekonomi masyarakat Bali menerapkan sistem pelapisan terbuka.

Kriteria Stratifikasi Sosial

Berikut inilah kriteria yang ada dalam stratifikasi sosial di masyarakat, antara lain;

  1. Kriteria Status Sosial

Kriteria stratifikasi pada status sosial membedakan kelas sosial berdasarkan status sosialnya. Anggota-anggota masyarakat yang memiliki status sosial lebih terhormat menempati lapisan sosial lebih tinggi dibandingkan anggota masyarakat yang tidak memiliki status sosial dalam masyarakat.

Sebagai contoh, status sosial ini yang menjadi klarifikasi dalam stratifikasi sosial adalah tokoh masyarakat, tokoh cendekiawan, dan tokoh agama lebih dihormati dalam kehudupan bermasyarakat. Dalam sitem ini tidak ada ukuran kekayaan karena di dasari pada peran dan fungsinya dalam masyarakat, adapaun yang menjadi ukurannya adalah peran dalam lembaga sosial.

  1. Kriteria Ekonomi

Kriteria stratifikasi dalam bidang ekonomi membedakan kelas sosial berdasarkan kepemilikan kekayaan atau penghasilan. Sistem ekonomi membagi pelapisan sosial dalam tiga kelas, diantaranya adalah sebagai berikut;

  1. Kelas Atas(Upper Class), yang terdiri dari kelas atas atas, kelas atas menengah, dan kelas atas bawah
  2. Kelas Menengah (Middle Class), yang terdiri dari kelas menengah atas, ketas menengah, dan kelas menengah bawah
  3. Kelas Bawah (Lower Class), yang terdiri dari kelas bawah atas, kelas bawah menengah, kelas bawah bawah
  1. Kriteria Pendidikan

Kriteria pendidikan membedakan masyarakat berdasarkan tinggi rendahnya tingkat pendidikan yang dapat dipereolah dengan usaha dan kerja keras dalam pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula kedudukah sosialnya dalam masyarakat.

Sistem pelapisan sosial dengan kriteria pendidikan, contohnya saja mengenai tingat pendidikan seseorang yang di dapat dari Lulusan SD, SMP, SMA, SMK, Perguruan Tinggi sampai jenjang Profesor. Untuk di Indonesia stratifikasi sosial pendidikan ini masih berlaku pada jenjang pendidikan formal, sedangkan untuk jenjangan pendidikan yang nonformal seperti pada gelas di dapatkan dari Pesantren

  1. Kriteria Politik

Kriteria politik dapat membedakan masyarakat berdasarkan kekuasaan dan peran yang mereka miliki. Semakin besar kekuasaan yang dimiliki seseorang, semakin tinggi pula status sosialnya di dalam kehidupan bermasyarakat. Kemudian hal ini juga setidaknya memberikan pengaruh pada diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial yang ada di masyarakat.

Adapun bentuk kekuasaan dalam kriteria politik sebagai bagian stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi tiga tipe pelapisan sosial berikut.

  1. Tipe kasta yaitu sistem pelapisan sosial yang sulit ditembus untuk melakukan perpindahan status dan bawah ke atas ataupun sebaliknya karena dipisahkan oleh garis tegas dan bersifat kaku. Contoh pelapisan kekuasaan berdasarkan tipe kasta tampak pada peran dan fungsi yang diperolah raja (penguasa), bangsawan orang-orang yang bekerja di pemerintahan dan pegawai rendah seperti tukang, pelayan, petani, buruh tani, nelayan, dan budak
  2. Tipe oligarki yaitu sistem pelapisan sosial yang masih memiliki garis pemisah tegas. Akan tetapi, dasar pembedaan kelas-kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat Pada tipe oligarki kedudukan setiap individu masih didasarkan pada kelahiran Meskipun demikian, individu diberi kesempatan naik ke lapisan sosial atas.
  3. Tipe demokratis yaitu tipe pelapisan sosial dengan garis pemisah antar lapisan bersifat fleksibel. Faktor kelah Iran tidak memengaruhi sistem pelapisan sosial ini. Contoh sistem pelapisan sosial demokratis antara lain akan tampak pada pemimpin politik, pemimpin partai, orang kepercayaan dan pemimpin organisasi besar.

Contoh Stratifikasi Sosial

Contoh Stratifikasi Sosial

Sebagai contoh dalam stratifikasi sosial di masyarakat khususnya dalam kehidupan sehari-hari, antara lain;

  1. Guru di Kampung

Dapat kita melihat seorang guru yang ada di perkampungan. Karena peran dan fungsinya mengajar guru mendapat peran besar dan selalu di hormati oleh setiap orang.

Ukuran peran yang dipeoleh guru dalam stratifikasi sosial ini bukan didapatkan dari kasta, melainkan dari pendidikan dan kemampuannya memperoleh pekerjaan. Meskipun barangkali secara ekonomi pendapatan guru tidak besar (seperti guru honorer) akan tetapi scara status sosial dan stratifikasi sosial di masyarakat guru selalu terhormat.

  1. Adanya Pembagian Kerja

Wujud adanya stratifikasi sosial yang mencerminkan pembagian kerja di masyarakat berdasarkan pada status sosial juga dapat melihat buruh, pegawai, profesional dan pemilik bisnis. Hiraki susunan pembagian pekerjaan tersebut menjadi salah satu bagian penting dalam sebuah usaha. Meskipun dengan peran dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan lebel yang diperolehnya. Misalnya saja pemilik bisnis akan diberlakukan terhormat darpada buruh harian dan lepas begitu pula dengan yang lainnya.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan contoh bentuk stratifikasi sosial diatas maka dapat dikatakan bahwa perkembangan terjadi lantaran semakin kompleks masyarakat menjalani kehidupan dengan bentuk stratifikasi sosial semakin beragam. Namun yang pastinya dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah ukuran-ukuran dalam sistem kehidupan masyarakat yang dilandasi atas dasar kekayaan, kekuasaan, keturunan, kehormatan (prestise) dan jenjang pendidikan.

Demikinalah penjelasan dan pembahasan mengenai pengertian stratifikasi sosial menurut para ahli, sifat, unsur pembentuk, jenis, kriteria dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan adanya ulasan ini memberikan wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca yang pada saat ini membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *