Pergaulan bebas yang ada di masyarakat pada kenyataannya memberikan pengaruh besar yang mencakup berbagai tingkatan, mulai dari diri sendiri, lingkungan sosial, keluarga, hingga negara. Sehingga mengakibatkan beberapa hal negatif seperti menurunnya tingkat kesehatan masyarakat, menurunkan prestasi siswa dalam bidang pendidikan, merenggangkan keharmonisan dalam lingkungan keluarga, meningkatkan tingkat kejahatan dalam arti kriminalitas, dan juga menyebarluaskan penularan penyakit.
Oleh karena itulah penting analisis yang menjadi kajian apa sebenarnya karakteristik adanya pergaulan bebas di masyarakat, sehingga hal ini bisa menjadi kajian holistik agar semua orang dapat mengantisipasinya.
Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas tersusun dari dua kata dasar yaitu pergaulan dan bebas. Pergaulan secara mendasar merupakan sekumpulan proses interaksi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok, dalam suatu kesatuan lingkungan masyarakat. Sedangkan bebas memiliki makna terlepas dari sejumlah peraturan, tuntutan, kewajiban serta kaidah sosial dalam arti norma sosial yang mengikat.
Pergaulan bebas yang tergolong sebagai pergaulan tidak sehat memiliki keterkaitan dengan proses pembentukan kepribadian dalam diri seseorang. Pergaulan bebas umumnya merebak luas pada kaum remaja. Dalam hal ini, remaja memiliki sifat sangat rentan sehingga mudah terpengaruh oleh pola pergaulan yang terbentuk pada lingkungan sekitar sehari- hari.
Definisi pergaulan bebas menurut para ahli, antara lain yaitu:
- Gunarsa, Gunarsa mendefinisikan pergaulan bebas sebagai pola pergaulan yang bebas dan luas, yang meilbatkan peran pemuda perempuan dan laki- laki. Selain itu, tidak hanya melibatkan dua orang saja melainkan bisa dilakukan oleh sekumpulan pemuda pemudi dalam lingkup yang lebih luas.
- Wikipedia, Pergaulan bebas adalah praktik pergaulan tidak sehat yang di dalamnya melibatkan sejumlah aktivitas seksual secara bebas oleh pasangan tertentu bahkan dilakukan dengan pasangan yang berbeda dengan tujuan pemenuhan hasrat seksual.
Ciri Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas memiliki sejumlah ciri sebagai berikut:
-
Rasa keingin tahuan yang mendalam terhadap sesuatu hal yang bersifat negatif
Salah satu karakteristik pergaulan bebas adalah kemunculan rasa keingin tahuan yang mendalam terhadap sesuatu hal yang bersifat negatif. Seringkali individu atau kelompok merasa penasaran dan ingin sekali mencoba, meskipun hal itu bersifat negatif.
-
Terjadinya perubahan signifikan dalam pengendalian emosi, pikiran, serta lingkungan
Karakteristik lain dari pergaulan bebas menunjukkan frekuensi seringnya seseorang yang terlibat pergaulan bebas adalah mengalami tekanan secara mental dan emosional. Selain itu mengakibatkan perasaan mudah gelisah,tidak sabar, juga seringkali ketakutan.
-
Adanya sifat maupun sikap yang tidak bertanggung jawab
Karakteristik yang mengindikasikan seseorang terlibat dalam pergaulan bebas adalah tidak adannya sifat maupun sikap yang bertanggung jawab. Para pelaku pergaulan bebas seringkali tidak konsisten dengan perbuatan yang telah dilakukan.
-
Tidak memiliki kontrol dalam melakukan kegiatan ekonomi
Karakteristik ini mungkin kerapkali ditemukan adalah ketika adanya kontrol sosial dalam melakukan kegiatan ekonomi. Hal ini bisa diabtraksikan sebagai berbelanja, seseorang yang sudah terjangkit dalam pergaulan bebas biasanya mudah untuk menghabiskan uang dalam upaya membeli apapun yang ia inginkan.
-
Bertindakan melanggar nilai dan norma di masyarakat
Ciri selanjutnya yang ada dalam pergaulan bebas adalah terkait dengan penyimpangan sosial yang mana bisanya hal ini dilakukan dengan menaggar nilai sosial serta berbagai contoh norma sosial yang sudah ada di masyarakat. Kongritnya tindakan yang bisa dilakukan adalah tidak mengindahkan untuk pulang larut malam dalam masyarakat pedesaan.
Faktor Penyebab Pergaulan Bebas
Remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas biasanya dpengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
- Tingkat pendidikan keluarga yang rendah, seperti keluarga yang mengizinkan anak berpacaran tanpa ada pengawasan yang mengakibatkan anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
- Orang tua kurang memperhatikan pergaulan anak, karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga anak tidak bisa diperhatikan dengan baik.
- Kuranganya kehati-hatian dalam berteman, misalnya teman menuntun ke arah yang negatif, karena berteman dengan orang yang tidak baik.
- Kondisi ekonomi keluarga, misalnya anak yang putus sekolah karena ekonomi keluarga yang rendah membuat perilaku seorang anak mudah terpengaruh pada hal-hal yang kurang baik di sekitarnya.
Contoh Pergaulan Bebas
Adapun untuk contoh yang termasuk dalam pergaulan bebas adalah;
- Seks Bebas
Seks bebas menjadi salah satu bentuk nyata dari adanya pergaulan bebas yang terjadi di masyarakat. Alasannya karena kurangnya kontrol sosial dan terpengaruh pada lingkungan dimana seorang individu dan kelompok tinggal. Padahal seks bebas dalam pergaulan bebas pada remaja ini memiliki beberapa dampak negatif. Antara lain;
- Terjangkitnya berbagai macam penyakit yang mengancam jiwanya
- Membuat prestasi menurun sehingga masa depan menjadi tidak terarah
- Diberikan lebeling yang buruk oleh masyarakat
- Menyabankan ketidakharmonisan dalam lingkungan keluarga
Dari penjelasan diatas, sejatinya dalam pergaulan bebas menjadi bagian perilaku menyimpang yang melanggar seperangkat aturan yang mengatur pola perilaku serta sikap masyarakat, yang termanifesatsikan ke dalam norma. Norma yang terkait dalam hal ini adalah norma agama serta norma kesusilaan.
Sehingga sangatlah pantas, jikalau pergaulan bebas merupakan manifetasi dari perilaku negatif, yang seringkali berperan sebagai ekspresi penolakan remaja terhadap sejumlah kaidah norma yang mengikat masyarakat. Dalam perkembangannya, pergaulan bebas menjadi fenomena sosial yang menimbulkan ketidaknyamanan dalam lingkungan sosial masyarakat sehari-hari.
Itulah tadi uraian yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca. Berkenaan dengan ciri-ciri pergaulan bebas yang ada di masyarakat, dampak, dan penjelasannya. Semoga bisa memberikan edukasi, referensi, seta literasi bagi semuanya kalangan yang memperlukan.