Upaya penyelesaian konflik merupakan bahasan pokok dalam ilmu sosial, terkhusus konflik menjadi objek kajian sosiologi. Hal ini lantaran adanya konflik yang berkembang di masyarakat seringali menjadi masalah penting, karena konflik tersebut berakibat pada kehancuaran tatanan sosial dan ketaraturan sosial yang ada.
Disisi lainnya, setidaknya ada beragam metode penyelesaian konflik ada yang mempergunakan kekerasan dan adapula yang mempergunakan jalan perdamaian yang dikenal dengan akomodasi dalam sosiologi.
Upaya Penyelesaian Konflik
Definisi konflik pada hakekatnya berasal dari Bahasa Latin “configere” yang memiliki arti saling memukul antara satu pihak dengan lainnya. Oleh karena itulah konflik diindikasikan sebagai fenomena sosial yang terjadi karena ketidakadanya kesepakatan maupun kesetujuan dengan keputusan yang diambil oleh pihak lain, baik secara individu dan kelompok.
Adapun upaya yang harus dilakukan dalam penyelesaikan konflik, ada beragam bentuknya. Ada dengan cara kekerasan, peperangan, dan ada juga dengan cara yang baik. Misalnya cara baik dalam upaya penyelesaian konflik dikenal dengan akomodasi. Namun yang pasti untuk istilah dalam penyelesaian konflik sendiri terdiri atas akomodasi, asosiatif dan disosiatif.
Jenis Penyelesaian konflik
Untuk beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam penyelesaian konflik beserta contohnya, antara lain;
Koersi yang dikenal dalam Bahasa Inggris coercion adalah salah satu bentuk akomodasi yang dilakukan melalui paksaan fisik atau psikologis kepada pihak-pihak yang terkait. Prihal ini Contoh koersi dalam upaya penyelesaian konflik adalah peperangan yang terjadi antara ISIS dengan Amerika Serikat, Rusia, Irak, Suriah, dan lain sebagainya.
Dimana untuk penyelesaiakan masalah konflik ini berakhir dengan adanya kesepatakan untuk menghabiskan ISIS dari akar-akarnya yang dilakukan dengan memberikan BOM Nuklir.
Kompromi yang dalam Bahasa Asing dikenal dengan compromise adalah salah satu bentuk peyelesaian konflik yang dilakukan dengan melakukan hubungan sosial antar pihak yang terlibat dangan cara mengurangi segala bentuk tuntutan untuk mencapai suatu penyelesaian yang diangap pantas. Istilah sejatinya lebih mengacu pada upaya penyelesaian perbedaan melalui arbitrase atau dengan persetujuan yang dicapai melalui kesepakatan bersama.
Adapun contoh kompromi ini misalnya saja ketika pemilahan Osis di sekolah. Kadangkala ada yang merasa tidak terima karena kekalahannya lantaran menuduh pihak lawan melakukan kecurangan dengan back camping, sehingga proses penyelesaiannya dengan memberikan jabatan pada pihak yang kalah tersebut dengan jalan kompromi.
-
Arbitrase
Arbitrase atau arbitration yaitu cara penyelesaian konflik sosial yang dilaukan untuk mencapai sebuah kompromi dengan melalui jembatan pada pihak ketiga yang tentusaja pihak keiga ini bersifat formal karena pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri.
Pihak ketiga dalam arbitrase berupa majelis arbitrase. Untuk contohnya sendiri ketika terjadinya Komisi Tiga Negara (KTN) yang berhasil mempertemukan Indonesia dan Belanda dalam perjanjian dimana prihal ini Australia menjadi pilihan Indonesia, Belgia Pilihan Belanda, dan Amerika Serikat menjadi negara pilihan antara Australia dan Belgia dalam proses perundingan.
Mediasi adalah proses privat di mana orang ketiga yang netral disebut mediator membantu para pihak berdiskusi dan mencoba menyelesaikan perselisihan. Prihak ini para pihak memiliki kesempatan untuk menggambarkan masalah, mendiskusikan minat, pemahaman, dan perasaan mereka. Sehingga saling memberikan informasi dan menggali ide-ide untuk penyelesaian sengketa.
Oleh karena itulah dalam berjalannya mediasi senantisa memperlukan pihak ketiga. Pihak ketiga mi bersifat netral dan tidak berwenang mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah.
-
Konsiliasi
Konsiliasi yang dikenal dalam Bahasa Inggris dengan conciliation adalah usaha memperbaiki pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan. Konsiliasi merupakan mediasi yang bersifat lebih formal. Keputusan pihak ketiga dalam konsiliasi bersifat tidak mengikat.
Oleh karena itulah, upaya-upaya penyelesaian konflik seperti ini bisanya dilakukan dengan memanfaatkan beragam tipe lembaga sosial yang tersedia di masyarakat.
-
Rekonsiliasi
Rekonsiliasi atau reconciliation yaitu usaha menyelesaikan konflik pada masa lalu sekaligus memperbarui hubungan kearah perdamaian yang lebih harmonis. Sehingga prihal penyelesaian masalah seperti ini biasanya lebih dilakukan setelah konflik terjadi.
-
Stalemate
Stalemate adalah proses sosial dan interaksi sosial dalam penyelesaian konflik dengan langakah akomodasj yang terjadi karena kedua belah pihak memiliki kekuatan seimbang sehingga pertikaian biasanya berhenti dengan sendirinya.
-
Transformasi konflik
Conflict transformation atau transformasi konflik yaitu upaya penyelesajan konflik dengan mengatasnamakan akar penyebab konflik, sehingga proses penyelesaiannya biasanya dapat mengubah konflik yang bersifat destruktif menjadi konflik konstruktif.
-
Ajudikasi
Ajudikasi yang dikenal dengan ajudication yaitu penyelesaian konflik yang dilakukan oleh pihak bertikai dengan menjalankan di lembaga hukum atau pengadilan. Prihal ini biasanya membutuhkan waktu yang tidak sebenar alasannya karena diperlukan sanksi serta pembala maupun pengajaran yang paham akan aturan perundang-undangan.
-
Segregasi
Segregasi atau segregation adalah penyelesaian konflik dimana tiap-tiap pihak mampu untuk memisahkan diri dan saling menghindar untuk mengurangi ketegangan. Sehingga prihal ini setiap orang yang dapat menyelesaikan sengketa dengan kesadaran yang terbentuk.
-
Eliminasi
Eliminasi yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan elimination yaitu cara penyelesaian jenis konflik di masyarakat dengan adanya salah satu ppihak untuk memutuskan mengalah atau mengundurkan diri dari konflik. Sehingga perdamaian bisa terbentk dengan sendirinya.
-
Subjugation
Subjugation yang juga dikenal dengan domination yaitu proses penyelesaian konflik sosial dengan adanya pihak yang mempunyai kekuatan lebih kuat dan dominan meminta pihak yang lebih lemah untuk memenuhi keinginanannya. Sehingga prihal ini pihak yang lemahlah menjadi korbannya.
-
Keputusan Mayonitas
Keputusan mayonitas yang juga dikenal dengan majority rule yaitu bentuk penyelesaian konflik dengan megambil keputusan berdasarkan suara terbanyak atau melakukan voting terhadap masyarakat secara luas sehingga nantinya memiliki ketetapan yang dapat dipertanggung jawabkan.
-
Konversi
Konversi yaitu penyelesaian konflik dengan cara salah satu pihak bersedia mengalah dan menerima pendirian pihak lain. Prihal ini tentusaja untuk contohnya tidak terlepas daripada perjuangan bangsa Indonesia untuk sepenuhnya merdeka. Dimana pada Tahun 23 Agustus 1949 secara mutlak Indonesia da Belanda menyelenggara KBM (Konferensi Meja Bundar) yang berlangsung selama 71 hari di kota Den Haag, Belanda.
Hingga pada akhirnya terambil kesepatakan bahwa Belanda haruslah mengakui kedaulatan Republik Indonesia sebagai negara yang berdaulat, meskipun pada saat itu Irian Barat yang pada saat ini adalah wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat masih di rundingkan satu tahun setelah terjadinya KMB.
Contoh Upaya Penyelesaian Konflik
Contoh upaya dalam penyelesaian konflik di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja;
Dari adanya beberapa daerah yang sering mengalami contoh konflik sosial di Indonesia, antara lain di Kalbar (Kalimantan Barat) yang terjadi antara Suku Madura dan Dayak, penyelesaian konflik lainnya di Lampung, yang terjadi antara Suku Lampung dan Bali, serta daerah lainnya.
Proses penyelesaian konflik di wilayah-wilayah tersebut bisa dijadikan sebagai salah satu contoh nyata kehidupan sehari-hari, yang diselesaikan umumnya dengan rekonsiliasi, stalemate, atau dilakukan dengan model penyelesaikan mediasi.
Prihal penyelelesaiannya inilah setidaknya sosiologi ilmu pengetahuan memperioritaskan penangan konflik, hal ini terwujud melalui salah satu cabang dalam sosiologi, yaitu pelajaran mengenai sosiologi konflik. Dalam sosiologi konflik dipandang sebagai permasalahan yang harus di atas, meskipun ada dampak positif adanya konflik tetapi secara garis besar konflik dipandang sebagai suatu bentuk gejala sosial yang merugikan.
Oleh karena itulah adanya upaya penyelesaian konflik yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilakukan dengan cara menggunakan metode penyelesaian konflik disesuaikan dengan tipe konflik, besarnya konflik, serta dampak yang ditimbulkan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Demikianlah tulisan mengenai upaya penyelesaian konflik dalam masyarakat dan contohnya. Semoga dengan adanya penjelasan ini bisa memberikan bahasan dan wawasan kepada setiap pembaca yang pada saat ini membutuhkan refrensi mengenai “Materi Penyelesaian Konflik”.