Pengertian Kognitif, Aspek, dan Contohnya

Diposting pada

Kognitif Adalah

Kemampuan seseorang dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pengetahuan ketiganya tentu sangat berpengaruh bagi indvidu dan kelompoknya akan terkait pelajaran yang diterima dalam proses sosial dan interaksi sosial pembelajaran.

Hal ini tentusaja wajar mengingat penilaian segi kognitif dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada masing-masing guru dalam hal ini sebagai tenaga pendidik. Sehingga banyak pilihan yang digunakan dapat tes tertulis atau lisan. Tes tertulis juga memiliki beberapa jenis yang kesemunya dapat dilihat dari bentuk soalnya.

Kognitif

Kurikulum tingkatan dalam arti pendidikan di Indonesia lebih fokus pada penilaian kognitif. Penilaian ini merupakan penggambaran penilaian yang utama atas ketercapaian seorang anak. Penilaian pada aspek kognitif berkaitan dengan penalaran, proses berpikir, dan mengembangkan kemampuan rasional yang dimiliki oleh seorang anak.

Bentuk penilaian segi kognitif ini biasanya dalam wujud soal yang terdiri beberapa jenis antara lain, pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, esay, jawaban singkat, dan lain-lain. Pilihan yang diberikan tergantung pada jenis soal yang dibuat dan sampai tingkatakan ke berapa ranah kognitif yang ingin diukur.

Pengukuran yang dilakukan juga menyesuaikan dengan tingkatan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada meteri tertentu kadang ketercapaian maksimal pada tingkatan kedua. Hal ini biasanya pada materi tingkat rendah seperti pada awal pembahasan sebuah materi.

Pengertian Kognitif

Kognitif adalah penilaian yang dilakukan atas dasar kemampuan dalam mengenal sesuatu yang mengacu pada proses seseorang memperoleh pengetahuan yang ada dalam dirinya sendiri, dimana proses memperoleh pengetahuan ini dapat diperoleh melalui beberapa hal sesuai dengan aspek yang terdapat dalam pengukuran ranah kognitif.

Pengertian Kognitif Menurut Para Ahli

Berikut definisi kognitif pendapat menurut para ahli, antara lain;

  1. Margaet W. Matlin

Kognitif adalah proses aktivitas yang melibatkan beberapa jenis kegiatan yang berkaitan dengan mental seseorang. Kegiatan yang terkait antara lain, mencari, memperoleh, menyimpan, dan menggunakan ilmu pengetahuan. Penggunaan ilmu pengetahuan diharapkan pada situasi dan kondisi yang tepat.

  1. Husdarta dan Nurian

Kognitif adalah bentuk proses yang terus menerus tetapi hasil yang diperoleh tidak bersifat berkesinambungan dengan hasil yang telah dicapai sebelumnya. Kemampuan kognitif akan terus berkembang sesuai dengan apa yang dipelajari di sekolah atau lingkungan sosialnyanya.

  1. Chaplin

Kognitif adalah sebuah konsep yang bersifat umum dimana mencakup semua bentuk pengenal, hal-hal yang termasuk antara kain mengamati, memiliki prasangka, melihat, membayangkan, memperkirkan, memberikan, menduga, dan menilai. Apabila kita lihat hal-hal yang termuat dalam kognitif sangat komplek.

  1. Ahmad susanto

Kognitif adalah proses berpikir, kemampuan individu untuk menilai, mempertimbangkan dan menghubungkan suatu peristiwa satu dengan yang lain.  Kemampuan ini merupakan dasar dari segala jennis kemampuan yang dimiliki seseorang. Hal ini juga dipengaruhi oleh minat seseorang untuk menunjukkan segala ide yang dimiliki.

Aspek Kognitif

Kemampuan kognitif pasti dimiliki oleh setiap orang yang di dapatkan dari berbagai aspek. Antara lain;

  1. Pengetahuan

Aspek yang menyangkut beberapa hal akan sesuatu yang mendasar. Pengetahuan dapat berupa kemampuan untuk mengingat, menjelaskan, dan lain-lain. Kemampuan yang dimiliki menyangkut beberapa hal antara lain kemampuan untuk menginat sebuah konsep, metode, struktur, atau proses tertentu.

Tingkatan ini merupakan tingkatan paling dasar untuk melihat kemampuan seseorang dalam memahami sebuah materi yang telah disampaikan. Setiap anak adalah unik sehingga kadang anak tidak memiliki kemampuan yang baik dalam mengingat tetapi memiliki kemampuan lain yang lebih tinggi.

  1. Pemahaman

Penilaian yang lebih tinggi dari pada aspek pengetahuan, tidak hanya mengingat tetapi memahami. Beberapa hal yang harus dimiliki pada tahap ini adalah membandingkan, mendeskripsikan, mengorganisir, mengelompokkan, memahami makna, memahami konsep, dan lain-lain. Pada tahap ini juga sudah ada tuntutan bagi seorang peserta didik untuk mengeksplorasi atas konsep yang telah dipahami.

Tidak hanya mengingat tapi juga memahami, tingakatan ini lebih pada bagaimana seseorang memiliki sudut pandang masing-masing dalam memahami sebuah konsep. Pemahaman ini dapat terjadi secara langsung atau pembelajaran yan bersifat berulang.

  1. Aplikasi

Penerapan atas apa yang telah dipahami merupakan tahapan lebih lanjut dibanding tahap sebelumnya. Aspek ini bertujuan untuk menerapkan apa yang telah dipahami dengan menggunakan aturan dengan prinsip dari materi yang telah dipelajari dalam kondisi yang nyata.

Kemampuan menerapkan konsep baik yang bersifat abstrak dengan teori tertentu. Penerapan dapat dilihat dalam lingkungan sekolah atau di lingkungan sosial bermasyarakat. Penerapan memiliki pandangan yang luas dan tidak terbatas. Dalam proses penilaian kognitif biasanya mengaitkan konsep dengan kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan materi yang disampaikan.

  1. Analisis

Kemampuan seseorang untuk melakukan pengujian dan pemecahan informasi dalam beberapa bagian. Mampu melihat hubungan satu dengan bagian lainnya dan mampu membuat kesimpulan atas materi yang ada. Analisis dapat dilakukan dalam aspek analisa setiap elemen, analisis keterkaitan, dan analisis organisasi sosial.

Kemampuan ini ketika dilihat pada kehidupan sehari-hari ialah kemampuan seseorang yang menghubungkan peristiwa satu dengan yang lain dalam suatu kejadian yang saling berkaitan. Ketika telah menghubungkan suatu permasalahan atau kejadian maka akan dapat ditarik kesimpulan.

  1. Evaluasi

Evaluasi dapat dikatakan sebuah penilaian seseorang dalam memperhatikan sebuah peristiwa. Sehingga nantinya untuk kesimpulan yang diambil dapat mendukung atau menolak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju, dan lain-lain.

Proses yang dilakukan setalah melalui tahap sebelumnya ialah dapat menyimpulkan sesuatu yang dikerjakan sudah benar atau belum. Hal ini merupakan bentuk kesadaran untuk meningkatkan kemampuan atau harus mempelajari pada tahap tertentu. Tahap ini juga penentu seseorang dalam memahami suatu materi.

  1. Kreasi

Bentuk pengembangan atas pembelajaran yang telah diterima dari guru. Seorang anak diharapkan dapat mampu mengembangkan kemampuan dan menciptakan sesuatu yang tergolong unik dari materi yang telah dipelajari. Kreaasi dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada kreativitas masing-masing individu.

Contoh kreativitas ini akan muncul ketika memang telah memiliki bakat atau pemahaman yang penuh atas konsep dasar. Kreasi merupakan titik tertinggi dalam penilaian dari ranah kognitif.

Seseorang yang telah mampu mengkreasikan apa yang diperoleh dalam sebuah proses pembelajaran dianggap telah memahami secara penuh konsep yang disampaikan. Kreasi akan menambah nilai jual suatu objek. Kemampuan ini akan mendapat penilaian tersendiri dalam setiap prosesnya.

Contoh Kognitif

Berikut merupakan beberapa contoh kemampuan kognitif yang dimiliki oleh seseorang selama proses pembelajaran, yaitu;

  1. Membaca

Kemampuan untuk membaca merupakan salah satu kemampuan kognitif yang dapat dilihat ketika pertama kali mengenal huruf.

Kemampuan ini merupakan salah satu hal yang menunjukkan kognitif anak dalam beberapa tingkatakan. Tentu saja ada tingkatan mengingat, memahi, dan mengaplikasi dalam membaca teks tertentu dibantu oleh lembaga pendidikan atau keluarganya.

  1. Mengingat

Kemampuan untuk mengingat apa yang telah dilalui baik berupa sebuah peristiwa atau materi pembelajaran. Kemampuan untuk mengingat ini salah satu hal yang cukup penting untuk melihat kemampuan kognitif seseorang walaupun hanya pada tingkatan yang rendah.

  1. Penalaran logis

Kemampuan untuk menghubungkan peristiwa satu dengan yang lain merupakan sesuatu yang perlu kita lakukan. Hal ini merupakan salah satu kegiatan yang menunjukkan kemampuan menalar atau berpikir. Kemampuan ini dimulai pada tahap analisis yang dapat menghubungkan satu dengan yang lain.

  1. Memperhatikan

Salah satu proses untuk mendapatkan pengetahuan kognitif adalah memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung. Ketika seseorang memeperhatikan diharapkan dapat memiliki pemahaman yang penuh akan sebuah konsep yang disampaikan untuk meningkatkan kemampuan kognitif yang dimiliki.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa kemampuan seseorang dalam ranah kognitif ini akan mempengaruhi sikap tanggung jawab seseorang dalam bertindak. Kita tahu ketika pengetahuan seseorang bertambah maka diharapkan dapat mengubah perilaku seseorang. Perubahan yang diperoleh positif atau negatif tergantung pada masing-masing individu.

Tujuan dari kognitif adalah untuk melihat kemampuan anak yang berkaitan dengan kemampuan berpikir dalam bidang intelektual mulai yang sederhana hingga yang membutuhkan kemampuan dan kreativitas yang tinggi. Penilaian terendah ialah pada tahap mengingat dan tahap tertinggi adalah mencipta atau kreasi.

Fungsi penilaian ini adalah untuk melihat ketercapaian pengetahuan yang diserap setelah proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang akan membuat seseorang mampu menerima apa yang disampaikan, dan diimbangi dengan kemampuan yang ada dalam diri.

Aspek yang termasuk penting yang termuat dalam kurikulum yang berlaku. Penilaian aspek kognitif dilakukan pada setiap bidang pelajaran sesuai dengan porsinya masing-masing.

Itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian kognitif menurut para ahli, aspek, dan contohnya yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi edukasi bagi kalian yang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *