Pengertian Resiprositas, Syarat, Jenis, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Resiprositas

Resiporsitas menjadi salah satu objek kajian sosiologi yang berkaitan erat dengan modal sosial serta arti hubungan sosial di dalam suatu masyarakat. Sehingga diyakini penggunaan resiporsitas dalam telaan ilmu sosial dalam diimplementasikan atas kuatnya proses sosial dan interaksi sosial dalam suatu individu dan kelompok.

Sebagai penjelasan lebih lanjut artikel ini mengulas lengkap terkait dengan pengertian resiporsitas, syarat, macam, dan contohnya. Namun yang pasti, secara sederhana istilah ini bermakna hubungan timbal balik.

Resiprositas

Resiporsitas adalah istilah yang berasal dari Bahasa Inggris “reciprocity” yang dimaknai secara sederhana sebagai hubungan timbal balik yang saling menguntungkan dalam suatu anggota kerjasama yang dilakukan oleh masyarakat secara berkelompok/individual.

Pengertian Resiprositas

Resiporsitas adalah bentuk pertukaran yang dilakukan secara perseorangan/kelompok akibat adanya timbal balik dalam hubungan bermasyarakat sehingga mencipatakan kelanggengan antar terikatnya jaringan sosial yang telah dibentuk.

Pengertian Resiporsitas Menurut Para Ahli

Adapun pendapat ahli definisi resiporsitas juga dikemukakan, antara lain;

  1. Polanyi (1998), Resiporsitas adalah pertukaran timbal balik yang dilakukan masyarakat secara individu atau antar kelompok dalam lingkungan sosial yang tercipta.
  2. Dalton, Definisi resiporsitas adalah pola pertukaran sosial ekonomi yang ada dalam masyarakat sebagai akibat daripada terbentuknya kewajiban sosial yang dilakukan oleh suatu kelompok/inividu yang melakukan kerjasama.

Syarat Resiporsitas

Syarat terbentukanya resiporsitas dalam kehidupan masyarakat yang bersifat tradisional ataupun timbul akibat ciri modernisasi, antara lain sebagai berikut;

  1. Terdapatnya Hubungan Timbal Balik Yang Menguntungkan

Pada dasarnya prinsip terbentuknya resiporsitas yang lenggeng ialah adanya timbal balik, timbal balik ini berlaku secara simetris/sejajar antara hak dan kewajiban yang telah disepakati sebelumnya. Sehingga tentusaja kondisi inilah menjadi persyaratan yang harus dimiliki.

  1. Hubungan Personal/Kelompok

Menjadi syarat adanya resiporsitas selanjutnya ialah terdapatnya pola hubungan dalam masyarakat. Pola ini sendiri bisa dilakukan secara personal/individual yakni dengan jenis kerjasama atau bisa juga terjadi dalam kelompok, terutama melalui komunitas kecil yang sehingga untuk melanggengkannya diperlukan kontrol sosial agar tidak terjadi penyimpangan yang mengakibatkan pada kegagalan resiporsitas.

  1. Berlangsung dalam Jangka Waktu Tertentu

Terbentuknya resiporsitas  dalam hubungan sosial di masyarakat tentusaja tidak berlangsung cepat lantaran dalam hal ini diperlukan proses dalam sistem sosial yang mengatur keberlangsungan dengan memerlukan waktu yang lama.

Macam Resiporsitas

Untuk beberapa bentuk resiprositas dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut;

  1. Resiprositas Simbolik

Resiprositas dalam arti simbolik yakni ialah hubungan kerjasama yang menciptakan kekuatan dalam melakukan teransaksi sosial ataupun ekonomi, akan tetepi dalam hal ini hanya akan berkibat pada munculnya identitas tanpa adanya kepentingan apapun yang ada di belakangnya.

  1. Resiprositas Umum

Bentuk resiprositas selanjutnya ialah bersifat umum yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan generalized reciprocity. Arti singkatnya tebntuknya sikap ini terdapatnya kerjasama untuk saling menciptakan solusi atas permasalahan yang dialami tetapi tidak ada aturan waktu khusus kapan selesai hubungan kerjasama terbentuk.

  1. Resiprositas Sebanding

Jenis resiprositas lainnya ialah bersifat sibanding dalam Bahasa Inggris ini dikenal dengan “balanced reciprocity” dengan makna terjadinya suatu pertukaran secara sosial yang mampu menghitungan antara hak dan kewajiban atau untung rugi dalam hubungan kerjasama.

Proses terbentunya dalam resiprositas sebanding ini memiliki ciri dengan adanya norma, nilai sosial, serta adanya transaksi dalam bentuk material yakni bisa berupa barang/jasa. Adapun fungsi dari adanya nilai dan norma tersebut ialah untuk dapat melanggengkan kerjasama.

  1. Resiprositas Negatif

Selanjutnya yang terakhir dalam bentuk resiprositas  ini ialah negative reciprocity. Dalam makna sederhanya ialah terjadinya kerjasama dalam arti hubungan sosial yang mengakibatkan adanya perbedaan dalam pertukaran lantaran dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal.

Kajian terkait dengan bentuk negatifnya ialah di luar kerjasama yang diinginkan sehingga salah satu pihak disini merasa untuk dirugikan.

Contoh Resiprositas

Memperjelas akan adanya resiprositas dalam masyarakat, berikut ini beberapa contoh yang bisa diberikan. Antara lain;

  1. Ekonomi

Dalam bentuk ekonomis yakni ketika adanya resiprositas dalam perusahaan diantara perusahaan di bidang jasa dengan perusahaan yang memproduksi barang. Bidang jasa yang dimaksudkan misalnya dalam jasa SEO di Google, tentusaja jasa SEO di mesin mencaraian google ini diperlukan kemampuan sehingga ketika melakukan kerjasama dengan perusahaan sama-sama menguntungkan sebagai “nalai marketing”.

Artinya dalam kerjasama bidang jasa SEO dan perusahaan yang memperoduksi barang tersebut terdapat resiprositas bidang ekonomi yakni untuk perusahaan yang memperjual belikan barang dapat meningkat penjualan berkat jasa membuat konten di google sedangkan untuk jasa mereking pertama di Google atau SEO dalam hal ini mendapatkan bayaran yang tinggi karena memperlukan kemampuan yang cukup sulit.

  1. Sosial

Contoh lainnya terkait denegan resiprositas dalam lingkungan sosial yang bisa dicontohkan adalah kerjama antara Sanggar Tari Adat diberbagai daerah Indonesia dengan pemerintah setempat. Dalam hal ini mereka sama-sama diuntungkan lantaran disini untuk Sanggar Tari mampu mengeksistensikan dirinya sedangkan untuk Pemerintah Daerah (Pemda) setempat bisa menjaga dan melestarikan budaya daerah.

  1. Hukum

Untuk jenis resiprositas dalam sitem hukum disini lebih bersifat global lantaran memerlukan kajian yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak yang bekerjasama.

Misalnya saja dalam hal ini adanya kerjasama Sosek Malindo (Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia) yang dilakukan salah satunya bertujuan menjaga daerah perbatasan dan menjaga kedaulatan Negara masing-masing. Alasan hal ini terjadi karena pada dasarnya kerjasama seperti Sosek Malindo dilakukan untuk daerah-daerah perbatasan.

Resiprositas di Masyarakat dalam Kehidupan Sehari-hari

Memperjelas terkait dengan jenis resiprositas dan contohnya diatas, berikut ini secara lengkap akan dibagikan beberapa penerapannya. Antara lain;

  1. Terdapatnya gotong royong dalam kehidupan masyarakat desa/perkotaan yang bertujuan menjaga lingkungan tetapi semata-mata resiprositas disini untuk kepentingan bersama saja tanpa ada motif individual (Resiprositas Simbolik).
  2. Menjenguk tentangga sakit merupakan salah satu contoh resiprositas yang kerapkali dilakukan oleh masyarakat meskipun disadari ataupun tidak. Proses dalam menjenguk tentangga yang sakit sejatinya ialah menguntungkan kedua belah pihak, hal ini lantaran orang yang mejenguk nantinya ketika ada masalah atau bahkan bergantian sakit akan dijenguk kembali, dan sebalinya untuk orang yang sakit yang dijenguk tersebut mendapatkan keuntungan dari rasa kebersamaan. Tetapi dalam hal ini perlu diingat tidak ada batasan waktu di dalamnya, karena sakit memang tidak bisa ditentukan (Resiprositas Umum)
  3. Melakukan jual bering barang ketika berada di warung/mall merupakan salah satu kategori resiprositas yang bersifat pada sebanding hal ini di utarakan karena proses terjadinya saling mengungungkan dimana seseorang yang membeli memperoleh barang yang diinginkan dan si penjual mendapatkan keuntungan (Resiprositas Sebanding).
  4. Memberikan hutang dengan jangka waktu lama kepada orang lain menjadi salah satu bentuk resiprositas yang bersifat negatif, hal ini lantaran pada fakta sosial menunjukan bahwa hutang dengan jaka waktu yang lama misalnya saja dalam waktu 5 sampai 10 tahun mengakibatkan bekurangnya nilai mata uang karena infalasi (Resiprositas negatif).
  5. Adanya cryptocurrency sebagai mata uang digital yang didalamnya dikelola oleh Indodax khususnya di Indonesia dengan izin dari OJK. Keduanya sama-sama mendapatkan keuntungan dari transaksi yang dilakukan oleh penggunannya.

Nah, itulah tadi penjelasan dan pengulasan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian resiprositas menurut para ahli, syarat, ciri, macam, dan contohnya di masyarakat. Semoga melalui postingan ini memberikan wawasan dan referensi kepada pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *