Simpati dalam objek kajian sosiologi bisa dikatakan sebagai perasaan tidak enak pada orang lain karena sesuatu yang telah terjadi pada mereka. Sehingga perwujutan atas sikap simpati ini memanglah lebih dekat dengan arti empati utamanya dalam faktor penyebab terjadinya interaksi sosial di masyarakat yang memberikan manfaat dalam terciptakan keteraturan sosial bersama.
Disisi lainnya, ada banyak contoh simpati yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja seperti ketika kita melihat daerah tertentu terkena bencana alam tentusaja dalam hati ikut serta mendoakan semoga yang terdampak tetap baik-baik saja.
Simpati
Simpati adalah serangkaian persepsi, pemahaman, dan reaksi terhadap kesusahan atau arti kebutuhan dari orang dimana untuk kepedulian simpatik ini didorong oleh peralihan sudut pandang dari perspektif pribadi ke perspektif individu dan kelompok lain yang membutuhkan.
Oleh karena itulah simpati menjadi perasaan kasihan atau belas kasih ketika kita merasa tidak enak untuk orang lain yang sedang mengalami sesuatu yang sulit.
Manfaat Simpati
Simpati memiliki beragam manfaat, diantaranya;
-
Membuat seseorang lebih bersikap perhatian kepada orang lain
Untuk mendapatkan pengalaman simpati ada kondisi khusus yang perlu terjadi, salah satunya yaitu perhatian pada subjek.
Subjek yang dimaksud dalam hal ini bisa seseorang atau kelompok, jadi agar bisa bersimpati, seseorang harus terlebih dahulu memberikan perhatiannya kepada orang lain/kelompok. Begitu pula sebaliknya, kebutuhan individu/kelompok juga dianggap dapat menimbulkan simpati, misalnya kerentanan atau rasa sakit.
-
Membuat seseorang bersedia membantu orang lain
Cara orang berpikir tentang kelayakan manusia, saling ketergantungan, dan kerentanan memotivasi simpati. Seseorang yang tampaknya ‘layak’ mendapat bantuan lebih mungkin untuk dibantu. Keyakinan akan saling ketergantungan manusia juga memicu perilaku simpatik.
-
Membuat seseorang bersedia membantu yang lebih lemah
Simpati juga diyakini berdasarkan prinsip yang kuat membantu yang lemah (muda, tua, sakit). Keinginan untuk membantu yang rentan ini berasal dari sifat paternalistik manusia, di mana mereka berusaha untuk melindungi dan membantu anak-anak dan orang yang lemah dalam kelangsungan hidup mereka.
Orang-orang membantu orang lain berdasarkan naluri ibu/ayah untuk merawat anak-anak atau keluarga mereka sendiri ketika mereka membutuhkan.
-
Mendekatkan hubungan sosial individu dengan individu lain/kelompok
Kedekatan spasial, atau ketika seseorang atau kelompok dekat secara geografis (seperti tetangga dan warga negara tertentu), mereka akan lebih mungkin mengalami simpati satu sama lain. Demikian pula, kedekatan sosial mengikuti pola yang sama. Anggota kelompok tertentu (mis. kelompok ras) menyukai orang-orang yang juga merupakan anggota kelompok yang serupa dengan mereka.
-
Menghindarkan dari sifat sombong
Rasa simpati pada hakekatnya dapat menghindarkan seseorang dari sifat sombong ataupun memandang orang lain sebelah mata. Alasan hal ini terjadi karena dengan bersikap simpati kita berusaha memahami perasaan sedih yang dirasakan orang lain.
-
Menghindarkan dari sifat egois
Selain sifat sombong manfaat menanamkan sikap simpati pada diri sendiri hakekatnya juga dapat menghindarkan diri kita dari sifat egois atau mementingkan diri sendiri karena ada upaya dalam diri untuk mengerti keadaan orang lain.
-
Mendewasakan seseorang secara emosional
Hal ini terutama bermanfaat apabila menanamkan rasa simpati kepada anak-anak. Mereka akan lebih cepat dewasa secara emosional karena mereka dapat mengambil banyak pelajaran dari orang-orang di sekitarnya dengan cara memandang permasalahan orang lain dari sudut pandang berbeda.
-
Mengajarkan sikap peduli
Bukan hanya memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap permasalahan orang lain, rasa simpati juga dapat mengajarkan sekaligus meningkatkan sikap peduli terhadap orang lain, serta membuat kita lebih memahami perasaan orang lain.
-
Mengajarkan lebih bijak dalam bersosialisasi
Rasa simpati juga dapat membuat sesoerang lebih bijak dalam bersosialisasi, karena sebelum melakukan sesuatu atau mungkin mengucapkan sesuatu harus mempertimbangkan perasaan orang lain di sekitarnya atau yang menjadi lawan bicaranya.
-
Membuat seseorang merasa lebih baik melalui kata-kata yang baik
Salah satu manfaat sekaligus kelebihan memiliki sikap simpati dalam keseharian adalah mudah diterapkan dimana saja untuk membuat seseorang merasa lebih baik melalui kata-kata yang baik. Prihal ini tentusaja akan menjadi faktor pendorong adanya hubungan sosial yang positif.
Contoh Manfaat Simpati
Adapun prihal ini contoh kegunaan memiliki sikap simpati. Misalnya saja;
-
Di Sekolah
Ketika kita bersimpati pada teman kita yang ada di sekolah dalam lembaga pendidikan tertentu lantaran kehilangan keluarganya. Setidaknya hal ini memicu adanya konsep kasih sayang pada perasaan seperasaan dengan rasa sakit atau penderitaan orang lain.
Meskipun mungkin mirip dengan contoh empati tapi perlu kita ketahui bahwa dalam kasih sayang ada unsur tindakan dalam belas kasih yang hilang dari simpati atau empati, yang sepenuhnya terfokus pada ‘perasaan’ saja.
Nah, demikinalah penjelasan dan pengulasan lengkap yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan manfaat simpati beserta contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga saja bisa memberi wawasan bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkannya.