20 Faktor Pendorong dan Penghambat Hubungan Sosial

Diposting pada

Faktor Pendorong

Manusia dalam melakukan berbagai bentuk tindakan sosial yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari tidak dapat bekerja sendiri melainkan membutuhkan bantuan orang lain. Untuk memperoleh hal tersebut perlu adanya hubungan sosial yang terjalin atas interaksi sosial.

Hubungan sosial ini mencakup banyak hal. Lantaran setidaknya ada berbagai faktor yang mampu menjadi pendorong dan penghambat terjadinya. Akan tetapi yang pasti semua lumrah adanya, lantaran sebagai makhluk sosial setidakanya tidak bisa sejalan sepemahaman.

Hubungan Sosial

Hubungan dengan sesama manusia adalah segala hal yang paling penting untuk bertahan hidup. Definisi hubungan sosial yang biasa disebut sebagai timbal balik dari interaksi sosial yang dapat diartikan sebagai hubungan yang terjadi secara dinamis yaitu adanya interaksi antar individu, kelompok, atau individu dengan kelompok.

Faktor Terjadinya Hubungan Sosial

Hubungan masyarakat terjadi karena kemauan dari dalam diri seseorang atau tuntutan lingkungan, sehingga seseorang harus melakukan interaksi dengan lingkungannya. Syarat interaksi sosial ini terjadi terus menerus ketika kehidupan terus berlangsung. Seseorang yang melakukan hubungan sosial terdapat faktor pendorong dan penghambatnya.

Pendorong Hubungan Sosial

Berikut merupakan faktor pendorong hubungan sosial,

  1. Imitasi

Hidup bermasyarakat merupakan salah satu cara untuk bertahan hidup. Hal yang dilakukan dengan imitasi. Dimana makna imitasi adalah meniru apa yang dilakukan oleh lingkungannya. Keinginan untuk meniru ini bertujuan untuk melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan. Secara langsung atau tidak langsung perilaku seseorang tetep di pengaruhi oleh hal tersebut.

  1. Sugesti

Dorongan dari lingkungan yang membuat seseorang ingin mengenal lingkungannya. Orang yang ada di lingkungan kadang sering mengajak orang disekitarnya untuk mengikuti kebiasaan yang ada di lingkungannya. Rasa sungkan yang membuat orang terdorong untuk ikut dan menjalin hubungan dengan lingkungan.

  1. Empati

Kemampuan seseorang untuk merasakan apa yang ada di lingkungan membuat seseorang ingin mengenal lingkungannya. Walaupun belum melakukan apapun untuk lingkungan tetapi memliki perasaan kasihan atau senang ketika terjadi sesuatu di lingkungannya. Dorongan dari dalam diri ini membuat seseorang mengenal orang disekitarnya.

  1. Identifikasi

Mengenal lingkungan dengan memperhatikan setiap aspek yang ada di lingkungan kemudian memahaminya merupakan salah satu cara untuk menjalin hubungan sosial. Identifikasi merupakan cara yang dilakukan secara logika dan dapat diterima oleh banyak orang. Setelah melakukan identifikasi maka akan bisa mengenal lebih mendalam.

  1. Motivasi

Definisi motivasi adalah keinginan dari dalam diri untuk mengenali lingkungan sosial merupakan dorongan yang kuat dari dalam diri seseorang. Hal ini akan membuat seseorang lebih senang melakukan berbagai contoh hubungan sosial dengan lingkungan sekitar.

  1. Simpati

Perasaan seseorang yang merasakan apa yang dirasakan oleh seseorang ketika melihat keadaan orang lain dan ikut memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Keikutsertaan dalam merasakan perasaan orang lain ini membuat seseorang terdorong untuk berinteraksi dan memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi.

  1. Kondisi emosional

Kondisi emosi seseorang berbeda-beda yang membuat respon seseorang berbeda-beda. Hal ini akan membuat seseorang memiliki keinginan untuk melakukan interaksi dengan lingkungan. Ketika seseorang merasa nyaman maka akan memilih melakukan interaksi dengan lingkungan, ketika merasa tidak nyaman maka akan memilih untuk menghindar dari lingkungan ini.

  1. Kondisi lingkungan

Ketika kondisi lingkungan sosial memiliki kesamaan dalam memberikan respon atas hal yang dilakukan seorang individu dan memberi kesempatan untuk berpartisipasi pada kegiatan lingkungan, maka seseorang akan memiliki keinginan untuk melakukan interaksi sosial. Kesempatan ini membuat orang dapat mengambil peran sosial dan memberikan manfaat untuk lingkungan.

  1. Peran dalam lingkungan

Memiliki ketertarikan untuk ikut serta pada kegiatan yang ada di lingkungan hal ini akan membuat seseorang dapat merasa percaya diri untuk melakukan interaksi sosial. Semakin baik interaksi yang dilakukan maka akan semakin mudah melakukan hubungan dengan lingkungan sosial terlebih pada lingkungan terdekat.

  1. Mayoritas penduduk

Penduduk yang mayoritas saling sapa dan melakukan kegiatan secara bersama-sama. Hal ini membuat seseorang ingin melakukan interaksi berupa hubungan sosial dengan masyarakat sekitar untuk mengikuti kebiasaan masyarakat.

Penghambat Hubungan Sosial

Berikut merupakan faktor penghambat hubungan sosial,

  1. Takut akan kegoyahan

Ketika seseorang sudah merasa nyaman dengan keadaan yang saat ini, ketika ingin melakukan interaksi dengan orang lain merasa takut akan timbul rasa tidak nyaman. Hal ini membuat seseorang merasa ragu untuk melakukan interaksi sosial dengan orang lain.

  1. Hambatan ideologis

Ideologi merupakan hal yang penting sebagai pegangan hidup seseorang. Orang yang memiliki ideologi dan kepercayaan yang tidak perlu melakukan hubungan sosial dengan kelompok sosial tertentu maka hal ini akan menjadi suatu hambatan yang besar bagi seseorang.

  1. Adat

Adat istiadat atau kebiasaan yang ada di masyarakat membuat seseorang akan sulit menerima sesuatu yang baru. Hal baru kadang dianggap berbeda dengan adat yang ada dan tidak dapat di toleransi. Seseorang akan lebih berpegangan pada adat yang dipercayainya.

  1. Persaingan

Adanya arti persaingan dalam melakukan hubungan sosial membuat seseorang kadang tidak memiliki kesempatan untuk melakukan interaksi. Interaksi dapat terhambat karena merasa kalah dan tidak mampu menyaingi orang lain yang ada di sekitarnya.

  1. Konflik

Permasalahan yang terjadi di masyarakat kadang yang membuat seseorang merasa terbatas untuk melakukan interaksi satu dengan yang lain. Berbagai contoh konflik sosial ini terkadang membuat seseorang takut untuk menyapa atau mencoba menyapa orang tertentu hal ini tentu sangat menghambat adanya interaksi sosial.

  1. Stereotip

Kecurigaan terhadap kelompok masyarakat tertentu membuat seseorang tidak ingin melakukan interaksi sosial. Apabila kecurigaan berlebih akan membuat seseorang jauh dari jangkaun masyarakat. Bahkan ia akan memilih untuk hidup sendiri dari pada meminta bantuan orang lain.

  1. Apatis

Seseorang yang tidak memiliki kepedulian dengan lingkungan akan sulit melakukan hubungan dengan lingkungan sekitar. Sikap acuh tak acuh kadang membuat orang tersebut terkucilkan dengan lingkungan. Hal ini akan sulit untuk melakukan hubungan dengan lingkungan sekitar.

  1. Anti Sosial

Sikap yang tidak peduli sekitar dan merasa tidak membutuhkan orang lain, akan membuat seseorang sulit beradaptasi dengan lingkungan. Bahkan dari dalam dirinya tidak ada keinginan untuk melakukan interaksi dengan orang lain dan lebih senang menyendiri.

  1. Individualisme

Seseorang yang sudah mampu bertahan hidup tanpa bantuan orang lain, melakukan segala kegiatan sendirian, dan tidak peduli dengan lingkungan. Hal ini membuat seseorang tidak saling kenal apalagi untuk melakukan hubungan sosial yang berkaitan degan hubungan bersama. Hal ini sangat sulit terjadi bahkan akan semaki tidak memungkinkan apabila terus dipaksa.

  1. Etnosentris

Terlalu menjunjung tinggi adat yang di miliki dan rasa bangga tersebut membuat seseorang tidak mampu menerima keberadaannya. Hal ini akan membuat seseorang sulit menerima kehadirannya di lingkungan yang baru bahkan mungkin akan banyak yang merasa kebingungan untuk memahami orang jenis ini.

Jenis Hubungan Sosial di Masyarakat

Bentuk hubungan sosial sangat beragam mulai yang berhubungan hingga tak saling berhubungan satu sama lain. Bentuk hubungan yang terjadi di lingkungan masyarakat adalah asosiatif dan diasosiatif. Dengan penjelasannya;

  1. Hubungan asosiatif adalah hubungan yang memiliki integrasi sosial yang kuat antara satu dengan yang lain. Hubungan tersebut dilakukan secara baik-baik dan tidak ada kekerasan. Hubungan yang terjalin akan membentuk sebuah hubungan yang berbentuk kerjasama, kompromi, dan lain-lain.
  2. Hubungan diasosiatif adalah hubungan sosial yang terbentuk untuk melawan kelompok tertentu. Hal ini dilakukan untuk membela kalangan tertentu yang dianggap baik atau dengan tujuan lainnya yang bertentangan dengan kelompok tertentu. Hal ini biasa dilakukan dengan perubahan yang cukup besar dan memberikan dampak untuk sebagian besar wilayah tertentu.

Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa adanya faktor yang menjadi pendorong dan penghambat serangkaian proses hubungan sosial akan terlihat ketika seseorang telah melakukan interaksi dengan lingkungan. Dimana, dalam kondisi inilah setiap orang akan memiliki faktor pendorong dan penghambat tersendiri untuk pertimbangan untuk mengambil keputusan pada suatu hubungan atau interaksi sosial.

Nah, itulah saja artikel yang bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dengan adanya faktor yang menjadi pendorong dan penghambat terjadinya proses hubungan sosial di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga berguna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *