6 Teori Konflik Menurut Para Ahli dan Contohnya Lengkap

Diposting pada

Teori Konflik Menurut Para Ahli dan Contohnya

Keteraturan sosial tentu saja menjadi salah satu impian yang banyak dimiliki oleh masyarakat. Masyarakat dalam hal ini akan berusaha menciptakan kehidupan yang damai dan sejahteran di dalam menjega keseimbangan soisal antara hubungan kelompok satu dengan lainnya.

Akan tetapi meskipun demikian dalam perjalannya menempuh kehidupan tersebut senantiasa ada perselisihan yang terjadi, pereselisiahan ini seringkali dikenal dengan konflik. Oleh karena itulah di dalam artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai teori konflik menurut para ahli dan contohnya.

Teori Konflik

Teori konflik adalah istilah dalam Bahasa Inggris “Conflict Theory” yang bermula dari pertentangan kelas sosial antara kelompok masyarakat, kelompok ini terdiri dari kelompok tertindas dan kelompok penguasa sehingga akan mengarah pada bentuk perubahan sosial, baik yang mengarah pada dampak positif perubahan sosial ataupun yang mengerah pada dampak negatif perubahan sosial.

Teori Konflik Menurut Para Ahli

Penjelasan mengenai teori konflik ini pada hakekatnya berpedoman pada pemikiran para teori sosiologi dan tokohnya, antara lain adalah sebagai berikut;

Karl Marx

Karl Marx sebagai pencetus awal mula teori ini berpendapat bahwa tujuan dari masyarakat seutuhnya adalah menciptakan kondisi masyarakat tanpa kelas (sosialisme), dalam hal ini identik dengan konflik kelas sosial yang merupakan sumber yang paling penting dan sumber paling berpengaruh dalam semua perubahan sosial.

Ralf Dahrendorf

Ahli lainnya, mengenai pengertian teori konflik ini dikemukakan oleh Ralf Dahrendorf yang memiliki penjelasan bahwa semua perubahan sosial yang dialami manusia merupakan hasil dari konflik kelas di masyarakat. Dahrendorf sangat yakin bahwa konflik dan pertentangan menjadi bagian-bagian hidup masyarakat.

Dari penjelasan mengenai beberapa teori konflik menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip yang mendasari adanya teori konflik yaitu konflik sosial dan perubahan sosial yang selalu tersedia di dalam struktur kehidupan masyarakat. Pandangan ini juga di dasari pada sistem sosial masyarakat pada masa itu yang terdiri dari pembangian, borjuis, dan prolenter.

Jenis Teori Konflik

Berdasarkan kajian mengenai menyebab terjadinya teori konflik, dapat dilihat dalam  dua macam konflik, yaitu sebagai berikut.

  1. Konflik budaya, adalah kajian dalam teori konflik yang terjadi apabila dalam suatu masyarakat terdapat sejumlah kebudayaan khusus yang bersifat tertutup. Kebudayaan ini dianggap aneh sehingga menjadikan pandangan masyarakat memiliki dasar pengetahuan yang bahwa apa yang dilakukannya adalah bentuk sikap mengenai ketidakterimaan dalam perubahan sosial.
  2. Konflik kelas sosial, jenis lainnya penerapan dalam kajian teori konflik sebagai akibat kelompok menciptakan peraturan sendiri untuk melindungi kepentingannya. Pada kondisi ini terjadi eksploitasi yang berlawanan antara masyarakat kelas atas kepada masyarakat yang berada kelas bawah. Kedua masyarakat dalam kelas sosial akan berupa mendapatkan serta menetang hak-hak istimewa kelas.

Contoh Teori Konflik

Berbagai contoh yang nyata dalam teori konflik di dalam kehidupan masyarakat, antara lain adalah sebagai berikut;

Kemiskinan

Kajian mengenai teori konflik jika dilakukan pendalaman, bisa memberikan kejelasan mengenai kemiskinan. Kemiskinan melatar belakangi masyarakat untuk melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih baik, perubahan ini terbentuk karena masyarakat miskin akan berupaya melakukan sesuatu hal yang bisa meningkatkan pendapatannya. Misalnya orang miskin untuk naik kelas melakukan tindakan kriminalitas, sedangkan orang kaya bertahan untuk memperluaskan jaringan usahanya agar bisa bertahan dalam kekayaan.

Kondisi ini jika terjadi secara terus menerus akan menyebabkan masyarakat berada dalam kesenjangan sosial yang lebih tinggi, selama itu pula konflik akan terjadi dalam kehidupan masyarakat karena berdasarkan fakto ekonomi dan perebutan antara status kaya dan miskin.

Pengangguran

Kajian mengenai teori konflik juga bisa dipergunakan dalam memperdalam pengangguran, pengangguran menjadi salah satu faktor penentu dalam konflik sosial. Tingginya angka penganguran dalam masyarakat menyebabkan tingginya angka kriminalitas, sehingga upaya penyelesaian ini terjadi karena lowongan kerja tidak tersedia atau karena banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi dan tidak sesuai dengan pendapatkan yang di hasilkannya.

Buruh dan Majikan

Kasus konflik yang paling kecil dan bisa dilakukan pendalaman dalam teori konflik ini adalah kasus mengenai buruh dan majiakan, meskipun hal ini sebagai keteraturan sosial akan tetapi di dalamnya ada hubungan status dan peranan yang dapat memperdalam adanya jaringan-jaringan konflik masyarakat.

Seorang majikan akan memberikan perintah, sedangkan buruh akan mentatai perintah yang diinginkan majian, kejadian ini berakibat pada terbentuknya keseimbang, meski dalam kehidupannya tidak haromonis karena setiap buruh memiliki keinginan untuk menjadi majikan.

Politik

Teori konflik juga bisa diperdalam melalui politik yang memberikan penguasaan serta mempertahankan kekuasaan yang diinginkan. Politik yang ada di dalam pemerintahan menjadi sumber konflik yang paling di takuti, karena hal ini akan memicul adanya konflik dalam segi kehidupan sosial lainnya, baik eknomi, hukum, dan lainnya.

Perebutan kekuasaan yang ada serta dilakukan pemerintah merupakan salah satu isu yang bisa dikaji dalam teori konflik, yang berpedapat bahwa kekuasaan hanya akan diberikan kepada orang yang memiliki uang, yang kondisi ini kita rasakan pada kehidupan saat ini.

Demikianlah penjelasan mengenai teori konflik menurut para ahli dan contohnya. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca mengenai materi tentang “teori sosiologi”, khususnya dalam kajian teori konflik. Trimakasih,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *