Pengertian Komunikasi Verbal, Ciri, Jenis, Manfaat, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Komunikasi Verbal

Diakui ataupun tidak setiap hari, tanpa disadari atau tidak kerapkali kita mengirim dan menerima ratusan pesan melalui komunikasi verbal dan non-verbal. Komunikasi verbal adalah segala jenis komunikasi yang menggunakan kata-kata untuk mengirimkan pesan, sedangkan komunikasi non-verbal terdiri dari pengiriman pesan tanpa berbicara. Misalnya saja dengan memberi tahu seseorang bahwa senang bertemu dengannya adalah salah satu bentuk komunikasi verbal, sedangkan bentuk nonverbal berarti memeluknya.

Komunikasi non verbal dan verbal cenderung saling melengkapi. Jika tidak, mereka dapat menyebabkan kekecewaan, ketidakpercayaan, dan kebingungan. Komunikasi verbal bisa dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu komunikasi interpersonalkomunikasi intrapersonal, kelompok kecil, publik. Terlepas dari seberapa besar lingkar komukasi verbal tersebut, harus tetap memperhatikan beberapa hal termasuk bahasa dan etiket selama berkomunikasi sebagai penciri komunikasi verbal.

Komunikasi Verbal

Istilah “komunikasi verbal” tampaknya hampir menjelaskan dirinya sendiri sebagai sebuah frase, komunikasi verbal jauh lebih kompleks daripada sekadar berbicara. Menurut definisi, komunikasi verbal tidak hanya mencakup diskusi dan percakapan lisan, tetapi juga pesan tertulis dan bahkan komunikasi termediasi yang merujuk pada komunikasi yang menggunakan teknologi komunikasi informasi daripada komunikasi verbal tatap muka.

Oleh karena itulah komunikasi verbal mengacu pada penggunaan kata-kata kita sedangkan komunikasi nonverbal mengacu pada komunikasi yang terjadi melalui cara selain kata-kata, seperti bahasa tubuh, gerak tubuh, dan keheningan. Baik komunikasi verbal maupun nonverbal dapat diucapkan dan ditulis. Banyak orang keliru beranggapan bahwa komunikasi verbal hanya mengacu pada komunikasi lisan.

Padahal tidak selalu demikian. Misalkan kita menceritakan lelucon kepada teman dan dia tertawa sebagai tanggapannya. Apakah tawa itu komunikasi verbal atau nonverbal? Mengapa? Karena tawa bukanlah sebuah kata, kita akan menganggap tindakan vokal ini sebagai bentuk komunikasi nonverbal.

Pengertian Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah serangkaian penggunaan kata-kata untuk berbagi informasi dengan orang lain. Oleh karena itu dapat mencakup komunikasi lisan dan tertulis. Namun, banyak orang menggunakan istilah tersebut hanya untuk menggambarkan komunikasi lisan. Unsur komunikasi verbal adalah tentang kata-kata yang kita pilih, dan bagaimana kata-kata itu didengar dan ditafsirkan.

Pengertian Komunikasi Verbal Menurut Para Ahli

Adapun definisi komunikasi verbal menurut para ahli, antara lain:

  1. Prof.Deddy Mulyana, M.A., Ph.D, Dalam salah satu bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Prof.Deddy Mulyana, M. A., Ph.D. mengemukakan pengertian komunikasi verbal (verbal communication) ialah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral).

Ciri Komunikasi Verbal

Berikut ini beberapa ciri komunikasi verbal, antara lain:

  1. Media

Komunikasi verbal dapat dilakukan secara tatap muka atau publik. Berkomunikasi tatap muka memungkinkan komunikator untuk bertukar ide bolak-balik dengan bebas, sementara berbicara di depan umum memungkinkan pertukaran ide bolak-balik hanya dalam keadaan tertentu, seperti pengaturan kelas atau selama sesi tanya jawab.

Namun, untuk menjaga agar informasi mengalir dengan lancar dan jelas antara pembicara dan audiens, aturan harus dinegosiasikan tentang kapan setiap individu dapat berbicara. Komunikasi verbal tidak hanya sekedar berbicara, karena komunikasi tertulis menyampaikan gagasan tertentu dan merupakan bagian dari komunikasi verbal. 

  1. Suara

Saat lahir, setiap orang memiliki kemampuan membuat suara. Beberapa suara tidak ada hubungannya dengan bahasa atau kata, seperti tertawa, menangis dan berteriak. Meskipun demikian, orang dengan bahasa yang berbeda dapat memahami emosi yang dikomunikasikan oleh individu tersebut.

Emosi dan sikap juga dapat dikomunikasikan melalui nada kata-kata. Orang cenderung menunjukkan perasaan mereka tentang subjek atau penonton melalui nada yang mereka tampilkan. Nada suara dapat sepenuhnya mengubah makna pernyataan yang diucapkan. Misalnya, jika sebuah pernyataan diucapkan dengan sinis, orang lain kemungkinan besar akan percaya kebalikan dari apa yang dikatakan.

  1. Kata-kata

Pada titik tertentu, anak-anak belajar bagaimana mengucapkan suara menjadi kata-kata. Kata adalah suara yang dihasilkan sedemikian rupa sehingga orang dapat membedakannya dari suara lain. Tidak semua orang akan mengetahui arti setiap kata, jadi mereka yang ingin berkomunikasi secara verbal perlu memastikan bahwa orang yang mereka ajak bicara memahami arti yang dimaksudkan dari kata tersebut.

  1. Bahasa

Bahasa diciptakan ketika makna diberikan pada kata. Bahasa yang diperlihatkan oleh seorang anak adalah bahasa yang dipelajarinya. Individu yang ingin berkomunikasi secara verbal dengan orang lain yang berbicara bahasa lain tidak hanya harus mempelajari bahasa tersebut tetapi juga memahami bagaimana kata-kata ini digunakan dalam pidato umum.

Misalnya, seseorang yang belajar bahasa Inggris mungkin tahu bahwa akselerasi adalah sinonim dari cepat, tetapi perlu memahami bahwa akselerasi berarti jenis puasa tertentu di mana seseorang melakukan tindakan lebih cepat dari sebelumnya.

  1. Etiket

Selain pemahaman terkait unsur budaya yang berbeda memiliki sistem etiket yang menentukan apa yang dikatakan untuk menghindari menyinggung orang lain. Misalnya, pembicara sering menyapa pendengarnya sebagai bapak ibu. Dalam komunikasi tatap muka, individu sering menyebut satu sama lain sebagai tuan dan nyonya.

Jenis Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal dalam objek kajian sosiologi komunikasi meliputi suara, kata, bahasa, dan ucapan. Berbicara adalah cara yang efektif untuk berkomunikasi dan membantu mengekspresikan emosi kita dengan kata-kata. Bentuk komunikasi ini selanjutnya diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu:

  1. Komunikasi Intrapersonal

Bentuk komunikasi ini sangat pribadi dan terbatas pada diri kita sendiri. Ini termasuk percakapan diam yang kita lakukan dengan diri kita sendiri, di mana kita menyulap peran antara pengirim dan penerima yang memproses pikiran dan tindakan kita. Proses komunikasi ini ketika dianalisis dapat disampaikan secara lisan kepada seseorang atau tetap terbatas sebagai pikiran.

  1. Komunikasi Interpersonal

Bentuk komunikasi ini terjadi antara dua individu dan dengan demikian merupakan percakapan satu lawan satu. Di sini, kedua individu yang terlibat akan bertukar peran sebagai pengirim dan penerima agar dapat berkomunikasi dengan lebih jelas.

  1. Komunikasi Kelompok Kecil

Jenis komunikasi ini hanya dapat terjadi jika ada lebih dari dua orang yang terlibat. Di sini jumlah orang akan cukup kecil untuk memungkinkan setiap peserta berinteraksi dan bercakap-cakap dengan yang lain.

Konferensi pers, pertemuan dewan, dan pertemuan tim adalah contoh komunikasi kelompok. Jika tidak ada masalah khusus yang dibahas, diskusi kelompok kecil dapat menjadi kacau dan sulit untuk ditafsirkan oleh semua orang. Kelambanan dalam memahami informasi secara lengkap dapat mengakibatkan miskomunikasi.

  1. Komunikasi Publik

Jenis komunikasi ini terjadi ketika satu individu berbicara kepada sekelompok besar orang. Kampanye pemilu dan pidato publik adalah contoh jenis komunikasi ini. Dalam kasus seperti itu, biasanya ada satu pengirim informasi dan beberapa penerima yang dituju.

Tujuan Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah istilah yang mencakup semua untuk komunikasi yang melibatkan kata-kata – baik itu diucapkan atau tertulis. Percakapan yang kita lakukan dengan rekan kerja kita saat makan siang, berita pagi atau halaman olahraga yang kita baca di pagi hari, bahkan pesan teks yang kita kirim melalui media sosial adalah bentuk komunikasi verbal.

Komunikasi verbal merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Kita menggunakan komunikasi verbal untuk menginformasikan, apakah itu untuk memberi tahu orang lain tentang kebutuhan kita atau untuk menyebarkan pengetahuan. Klarifikasi adalah komponen kunci dari komunikasi verbal.

Seringkali, kita tidak mengartikulasikan diri kita dengan jelas, atau kata-kata atau tindakan kita disalahartikan. Komunikasi verbal membantu mengklarifikasi kesalahpahaman dan memberikan informasi yang hilang.

Komunikasi verbal dapat digunakan untuk mengoreksi kesalahan, di mana kata-kata yang kuat lebih efektif daripada tindakan. Ini juga dapat digunakan sebagai alat persuasi dan menciptakan kesempatan untuk berdebat, merangsang pemikiran dan kreativitas serta memperdalam dan menciptakan hubungan baru.

Dalam International Encyclopedia of the Social and Behavioral Sciences artikel “The Psychology of Verbal Communication“, Robert M. Krauss menjelaskan, “Kelangsungan hidup suatu spesies sangat bergantung pada kemampuannya untuk berkomunikasi secara efektif, dan kualitas kehidupan sosialnya ditentukan secara luas. mengukur dengan bagaimana dan apa yang dapat dikomunikasikan” (oureverydaylife.com, 2020).

Manfaat Komunikasi Verbal

Memiliki ketrampilan komunikasi verbal yang baik dapat memberikan beragam manfaat atau keuntungan bagi kita, terutama dalam dunia kerja, diantaranya yaitu:

  1. Menghemat waktu: Kita bisa memberi perintah langsung kepada bawahan untuk mendapatkan petunjuk tentang suatu masalah dalam beberapa menit. Sampaikan pesan dengan cepat. Bentuk komunikasi verbal memberi kita fasilitas ini untuk mengirim pesan yang dimaksudkan dengan cepat sehingga menghemat waktu kita. Selain itu, kita tidak perlu mencari-cari bahasa isyarat. Cukup tulis atau ucapkan dan kita akan mengerti dalam sepersekian detik.
  2. Menghemat uang: Jika sebagian besar informasi dianggap verbal maka kita tidak akan membuang-buang energi dan uang untuk menjelaskan sesuatu secara berbeda. Yang Anda butuhkan hanyalah media untuk berbicara atau menulis. Juga, lebih sedikit kemungkinan salah tafsir karena setiap orang yang menerima instruksi dapat memahami bahasa yang sama dari kita.
  3. Metode paling nyaman: Komunikasi verbal adalah alat komunikasi yang paling banyak digunakan secara global. Orang lebih memilih komunikasi verbal karena faktor kenyamanan mendominasi jenis komunikasi lainnya. Saat berkomunikasi secara verbal, kita lebih cenderung menyampaikan materi hanya dalam teks yang mudah dibaca dan bahasa yang dapat dimengerti yang lebih disukai.
  4. Kejelasan pesan: Jika pesan yang diberikan dalam format tertulis, penerima dapat membaca kembali isinya dan mengklarifikasi keraguan di kemudian hari. Oleh karena itu, terkadang format tertulis dapat memiliki keunggulan ekstra atas format lisan dalam hal ini.
  5. Legalitas konten: Karena dokumen dapat direproduksi, format tertulis memiliki kepentingan hukum. Banyak orang lebih suka berkomunikasi dalam format tertulis atau lisan jika ada diskusi penting. Percakapan ini dapat disimpan atau direkam untuk digunakan di masa mendatang sebagai bukti kejahatan atau sebagai dokumen hukum yang dapat menjadi sangat penting dalam banyak hal.

Contoh Komunikasi Verbal

Berikut ini contoh komunikasi verbal, misalnya:

  1. Komunikasi Lisan

Contoh komunikasi verbal yang paling jelas adalah lisan. Pidato, presentasi dan pengumuman adalah segala bentuk komunikasi verbal, begitu pula percakapan santai antar teman. Selain komunikasi verbal standar, sebagian besar model komunikasi juga menyertakan umpan balik verbal dari penerima, yang mungkin dalam bentuk pertanyaan atau komentar, tetapi bisa sesingkat “Ya” atau bahkan “Hmmm” yang tidak jelas.

Sementara contoh khusus komunikasi verbal lisan hampir tidak terbatas, percakapan apa pun yang melibatkan setidaknya satu penerima dan setidaknya satu pengirim yang menggunakan kata-kata lisan dapat dianggap sebagai contoh komunikasi verbal.

  1. Komunikasi tertulis

Meskipun mungkin tampak kontra-intuitif, komunikasi tertulis dianggap sebagai bentuk komunikasi verbal di bawah definisi istilah yang paling umum diterima. Mendefinisikan komunikasi verbal sebagai bahasa tertulis dan lisan merujuk pada penggunaan metode komunikasi serupa dalam kedua bentuk untuk menawarkan makna: kata-kata tertulis dan kata-kata yang diucapkan.

Karena alasan tersebut, sejumlah besar bentuk komunikasi yang tampaknya non-verbal dapat digunakan sebagai contoh komunikasi verbal, termasuk surat tertulis, memo, buletin, surat kabar, jurnal, dan bahkan catatan pribadi. Buku teks, novel dan karya sastra lainnya juga menjadi contoh komunikasi verbal, karena menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian pesan.

  1. Komunikasi yang Dimediasi

Meskipun bidang komunikasi yang dimediasi merupakan cabang studi komunikasi yang terpisah, namun terdapat contoh komunikasi verbal dan nonverbal. Sebagian besar konten World Wide Web terdiri dari teks atau video yang memerlukan pengetikan kata kunci dalam pencariannya, sehingga keduanya sangat bergantung pada komunikasi verbal untuk menyampaikan pesan mereka.

Demikian juga, webcast dan media interaktif online lainnya menggunakan komunikasi verbal, seperti halnya email, dan posting newsgroup. Komunikasi yang dimediasi tentu saja bukan hanya terkait dengan Internet; Siaran televisi menggunakan kombinasi komunikasi verbal dan nonverbal, dan siaran radio mengandalkan komunikasi verbal.

Begitu pula, percakapan telepon efektif karena aliran kata-kata dari pengirim ke penerima, ditambah hanya dengan variasi dalam nada, infleksi, kecepatan dan nada (semuanya juga merupakan bentuk komunikasi verbal yang halus).

Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami ulaskan pada semua pembaca berkenaan dengan pengertian komunikasi verbal menurut para ahli, ciri, macam, tujuan, manfaat, dan contohnya yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi edukasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *