12 Contoh Akulturasi di Masyarakat dalam Kehidupan Sehari-Hari

Diposting pada

Contoh Akulturasi di Masyarakat dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dalam perilaku manusia yang seringkali dijalankan ialah bentuk interaksi sosial individu dengan individu atapun melalui kelompok, karena sebagai mahluk sosial tindakan manusia tidak bisa terlepas dari pengaruh lingkungan sosialBentuk interaksi sosial dibagi dua, yakni yang asosiatif yang terdiri dari kerjasama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi serta dan disosiatif yang terdiri atas persaingan, kontravensi, pertikaian, dan konflik sosial

Namun yang pasti, dari semua interaksi sosial yang berhubungan dengan sifat kebudayaan ialah akulturasi dan arti asimilasi. Dimana akulturasi sendiri secara singkat proses yang dilakukan seseorang atas penerimaan serta pengolahan unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu bentuk kelompok sosial tentu tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan yang asli. Oleh karena itulah akulturasi sejatinya sangatlah mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Akulturasi

Akulturasi adalah proses yang terjadi bila syarat terbentuknya kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan kebudayaan asing yang berbeda yang kemudian lambat laut diterima tanpa hilangnya kepribadian kebudayaan yang berangkutan.

Proses sosial dan interaksi sosial dalam akulturasi ini sejatinya telah sejak dahulu ada dalam nilai kebudayaan manusia. Hal ini terjadi karena manusia selalu melakukan imigrasi atau gerak perpindahan di suatu tempat ke tempat lain. Perpindahan ini menyebabkan bertemunya antar kelompok sosial manusia yang memiliki kebudayaan yang berbeda pula.

Contoh Akulturasi

Contoh Akulturasi

Berbagai contoh akulturasi di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain;

  1. Budaya

Akulturasi budaya dalam kehidupan, seperti ada istilah ‘Balichinesia” yang artinya identitas orang Cina dan Bali, yakni adanya perpaduan antara arti budaya Bali dengan Cina.

Hal ini bisa terlihat di wilayah sastra, masyarakat Bali akrab dengan cerita cinta I Sampik dan I Ingtai padahal cerita ini dari Cina. Cerita ini, di Bali, di padukan dalam bentuk kesenian, misal tembang puisi Bali (pupuh), drama gong, dan lain sebagainya.

  1. Kebudayaan Hindu-Budha dan Islam dalam Arsitektur

Akulturasi arsitektur atau bangunan di masyarakat misalnya saja dalam Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Masjid ini merupakan perpaduan Islam dan Jawa dengan Hindu dan Budha yang terletak pada bentuk bangunan utama, yakni tajug lambang teplok dengan atap berbentuk tumpang tiga.

Dengan gabungan ke-2 filosofi itu, maka bisa dikatakan bahwa masjid gedhe kauman Yogyakarta sebenarnya sebagai gambaran kerukunan dan eratnya hubungan antar ajaran agama, namun sering dipelestkan oleh beberapa kalangan yang tidak bertanggung jawab.

  1. Model Rambut

Rambut merupakan salah satu dari sekian banyak penunjang kemapanan dalam penampilan, baik itu di kalangan kaum adam atau hawa.

Perkembangan model rambut dari waktu ke waktu selalu berubah. Perubahan model rambut umumnya dibawa atau dipraktikkan oleh publik figur dari luar negeri. Kita dengan mudahnya menerima dan melakukan perpaduan dalam model rambut seperti model mohawk, jingkrak, atau yang masih ngetrend saat ini undercut.

  1. Tata Cara Berpakaian

Proses akulturasi dalam model berpakaian kita lihat dalam adat pakaian pengantin suku Betawi. Pada pengantin pria, menggunakan sorban, jubah panjang, dan celana, yang merupakan perpaduan budaya arab. Sedangkan untuk pakaian pengantin perempuan menggunakan penutup wajah (syangko) beserta bajunya model encim serta rok panjang, ini akulturasi dengan budaya Cina.

  1. Teknologi

Akulturasi dalam bidang teknologi adalah contoh akulturasi dalam kehidupan sehari-hari yang sangat mudah untuk kita amati atau pahami.

Perkembangan era digital yang begitu pesat dari dunia barat atau luar yang memiliki kebermanfaatan yang begitu besar tentu di terima oleh masyarakat untuk kualitas kemajuan kehidupan. Misalnya saja, laptop, printer, handphone, mobil, motor, dan lain sebagainya.

  1. Pemerintahan

Bentuk akulturasi ternyata sampai pada ranah bentuk pemerintahan. Hal ini bisa ditemukan pada organisasi politik, yakni dalam sistem pemerintahan Indonesia. Awalnya, bentuk sistem pemerintahan Indonesia adalah kerajaan, yang diperintah oleh seorang raja. Hal ini dikarenakan bertemunya serta pengaruh dari budaya bangsa India.

  1. Agama atau Kepercayaan

Dalam hal ini, bisa kita lihat lewat masyarakat yang dewasa ini masih melakukan praktik ritual meletakan sesajen pada tempat sakral walaupun mereka beragama islam. Hal ini adalah perpaduan peninggalan animisme dan dinamisme yang melahirkan istilah kepercayaan kejawen.

  1. Seni Tari

Akulturasi seni tari bisa ditemukan lewat interaksi kebudayaan Betawi dengan Kebudayaan Cina. Perpaduan kedua kebudayaan ini akhirnya melahirkan tari cokek, gambang kromong, dan lenong yang sampai saat ini masih dikenal hanya saja mulai tergerus.

  1. Sistem Kalender

Di Indonesia dengan beragam budaya, akulturasi terjadi dari penggunaan sistem kalender. Sistem kalender di Indonesia menggunakan perpaduan sistem kalender Qomariah secara islam dengan sistem tahun saka. Selain itu, istilah tahun yang berpaduan dengan kebudayaan Cina.

  1. Lingkungan Pesantren

Akulturasi Islam dan budaya jawa di lingkungan pondok pesantren sejatinya juga sangat mudah ditemukan. Misalnya saja ketika seorang santri belajar nilai agama, khususnya mengkaji kitab kuning maka tak khayal kadangkala untuk memaknainya secara langsung bukan mempergunakan Bahasa Indonesia namun menggunakan Bahasa Jawa seperti Utawi sebagai bagian daripada Mubtada‘  atau Iku dimaknai sebagai Khobar.

Meskipun pesantren ini tergolong sebgai pendidikan non formal namun sejatinya secara kualitas keagamannya dalam proses mendapatkan pengetahuan tidak kalah dengan pendidikan formal maupun pendidikan informal sekalipun.

  1. Kaligrafi

Kaligrafi sejatinya adalah bagian daripada akulturasi dalam seni lukis. Dimana adanya hal ini terdorong dari proses perubahan sosial budaya yang disebabkan karena kontrak sosial antar kelompok serta anggotanya masing-masing dalam menerima keindahan untuk tulisan Bahasa Arab.

  1. Islam

Akulturasi dalam Islam juga sangat mudah ditemukan sebagimana dengan contoh asimilasi. Prihal ini misalnya saja ketika kita di sekolah yang berbasis Islam seperti MTs, MA, MI, dan lainnya dengan memiliki kebudayaan untuk membaca Asmaul Khusna setiap pagi sebagai bagian daripada upaya mengingat kebesaran Allah S.WT.

Adanya kegiatan tersebut pada hakekatny ialah bagian daripada do’a yang kemudian disesuaikan dengan kepercayaan, khususnya Islam..

Faktor Penyebab Adanya Akulturasi

Faktor yang menjadi penyebab dalam akulturasi antara lain;

Internal

Antara lain;

  1. Ada penemuan baru
  2. Penemuan yang belum pernah ada, secara ide atau kebendaan (discovery)
  3. Penyempurnaan penemuan baru (invention)
  4. Adanya inovasi dalam kualitas kehidupan masyarakat
  5. Terjadi pertumbuhan atau pengurangan penduduk
  6. Konflik sosial dalam masyarakat
  7. Terjadi fenomena revolusi
Eksternal

Yaitu;

  1. Perubahan alam
  2. Difusi kebudayaan (penyebaran) atau dikenal sebagai pengaruh kebudayaan lain dari berbagai dimensi
Kesimpulan

Dari penjelasan tersebut dapatlah dikatakan bahwa secara sederhana ihwal akulturasi, yakni penyatuan antar budaya yang terjadi dalam kehidupan serasi serta damai sehingga dalam akulturasi ini dianggap sebagai proses pengambilan atau penerimaan beberapa unsur kebudayaan yang bersumber dari interaksi beberapa unsur kebudayaan yang saling bertemu atau berhubungan.

Adapun untuk beberapa syarat kebudayaan asing atau baru mudah setidaknya ialah tidak memiliki halangan geografis, misalnya daerahnya sulit untuk dijangkau. Kebudayaan yang baru atau yang datang memberikan manfaat yang besar ketimbang kebudayaan yang lama, ada kesiapan pengetahuan serta keterampilan tertentu, memiliki persamaan atau sinonim dengan kebudayaan yang lama, serta bersifat kebendaan.

Sehingga dalam hal ini kebudayaan tersebut hidup berdampingan dalam waktu yang lama kemudian melahirkan unsur kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri khas kedua kebudayaan tersebut melalui proses pembelajaran terlebih dahulu.

Demikianlah penjelasan mengenai contoh akulturasi di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menambah wawasan, juga bisa menambah pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami serta mencari referensinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *