13 Ciri Masyarakat Tradisional dan Contohnya

Diposting pada

Ciri Masyarakat Tradisional

Membarikan bahwan terkait dengan definisi masyarakat pada hakikatnya sangat luas jenisnya. Salah satu diantaranya adalah masyarakat dengan sikap tradisonal. Dimana ciri masyarakat tradisional sangat berhubungan dengan tata nilai sosial dalam kehidupannya di keseharian.

Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat tradisional bersifat monoton meskipun haruspula menjadi pengakuan bahwa prilaku ini memberikan pengaruh yang baik dalam menjaga unsur-unsur budaya yang telah lama diayakni.

Masyarakat Tradisional

Masyarakat tradisional adalah bagian daripada adanya sekompok penduduk yang masih memegang teguh nilai-nilai luhur dan arti kebudayaan yang dibawa oleh nenek moyang. Sehingga arti ini berbanding terbalik dengan ciri masyarakat modern, masyarakat tradisional lebih bersifat tertutup dalam menerima ideologi baru. Oleh karenanya, perkembangan budaya, teknologi, maupun ilmu pengetahuan bersifat lambat.

Ciri Masyarakat Tradisional

Masyarakat tradisional memiliki karakteristik, antara lain:

  1. Homogen

Berbeda dengan masyarakat modern, masyarakat tradisional lebih bersifat homogen dalam berbagai aspek kehidupan. Sikap tertutup terhadap perubahan membuat masyarakat tradisional belum mampu mengenal dunia luar lebih banyak.

  1. IPTEK Rendah

Penguasaan IPTEK pada masyarakat tradisional masih rendah. Mereka masih menggunakan alat-alat tradisional untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Misalnya, menggunakan kerbau untuk membajak sawah. Rendahnya penguasaan IPTEK juga diakibatkan karena rendahnya tingkat pengetahuan yang didapatkan dari lembaga pendidikan yang dijalani.

  1. Pola Pikir Tertutup

Masyarakat tradisional memiliki pola pikir yang tertutup. Artinya, mereka tidak mudah menerima hal-hal baru yang masuk dalam kehidupan mereka. Ideologi lama masih menjadi ciri khas masyarakat tradisional. Mereka selalu memgang teguh apa yang ereka percaya sejak leluhur mereka.

  1. Statis

Statis memiliki makna bahwa masyarakat tradisional cenderung melakukan sesuatu yang berulang-ualng tanpa adanya upaya untuk mengembangkan dan memperbaharui. Hal tersebut justru akan menghambat perkembanagn dan adanya kemajuan baik secara individu dan kelompok.

  1. Memegang Teguh Nilai Luhur

Dalam masyarakat tradisional, seperangkat nilai luhur masih sangat dihormati dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai kemasyarakatan ini sendiri tentusaja masih menjadi prioritas utama dalam melakukan sesuatu.

  1. Gaya Hidup Sederhana

Tidak seperti masyarakat modern yang memiliki gaya hidup mewah, masyarakat tradisional memiliki gaya hidup yang sederhana dan apa adanya. Mereka tidak peduli dengan perkembanagan zaman. Mereka melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang mereka yakini sejak dulu.  

  1. Jumlah Anggota Masyarakat Sedikit

Jumlah yang dimiliki masyarakat tidak terlalu banyak karena pola pikir yang tertutup sehingga tidak mudah menerima anggota masyarakat baru. Meskipun begitu, hubungan masyaraakt yang terjalin cukup kuat satu sama lain.  

  1. Bersifat Agamis

Masyarakat tradisional dikenal dengan masyarakat yang memenang tegus keyakinan dimilikinya. Nilai-nilai agama masih dijunjung tinggi. Bahkan untuk tradisi-tradisi keagamaan masih kerap kali dilakukan oleh masyarakat tradisional.

  1. Memegang Erat Nilai Adat

Sama seperti kepercayaan, sistem dan nilai-nilai terkait dengan adat istiadat masih terjaga dan dilaksanakan. Kepercayaan yang kuat akan nilai-nilai kebaikan dari nenek moyang akan terus melekat pada masyarakat tradisional.

  1. Afektifitas

Hubungan sosial pada masyaraakrt modern bersifat afektivitas. Artinya, hubungan sesama manusia dilandasi atas dasar rasa kasih sayang dan rasa kekeluargaan. Masyaarakat tradisional tidak mengutamakan kepentingan pekerjaan dalam melakukan hubungan dan interaksi sosial dengan masyarakat lainnya.

  1. Partikularisme

Hubungan yang dijalani dalam masyarakat dengan sikap tradisional masih bersifat partikularisme, yaitu berupa hubungan yang terjalin karena adanya sesuatu yang khusus yang berlaku di wilayah tersebut, bahkan terkadang tidak mementingkan unssur-unsur lainnya.

  1. Nilai Gotong Royong Tinggi

Pada  umumnya, masyarakat tradisional dalam kehidupan yang djalanan masih memiliki rasa kekeluargaan yang kuat. Mereka melakuakn sesuatu secara bersama-sama atau dikenal dengan istilah gotong royong dalam melakukan berbaga kegiatan.

  1. Mata Pencarian Mayoritas Bertani

Karena penguasaan IPTEK yang masih rendah, sebagian masyarakat tradisional masih bermata pencaharian sebagai petani. Perasaan menyatu dengan alam yang masih kuat pun menjadi alasan banyak masyarakat tradisional yang bertani.

Contoh Sikap Masyarakat Tradisional

Adapun sebagai pelengkap dalam contoh sikap masyarakat tradisional yang ada di kehidupan sehari-hari ini. Misalnya saja;

  1. Ekonomi

Dalam bidang perekonomian yang berhubungan erat dengan pekerjaan di masyarakat tradisional masih memegang erat pekerjaan warisan.

Artinya pekerjaannya masih menjadi satu tanpada adanya variasi lapangan pekerjaan, mayoritas yang lekat dengan kehidupan misalnya ketika menjadi petani (agraris) semuanya menjadi patani. Ketika mencari kayu bakar semuanya ikut serta mencari kayu bakar.

Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dengan ciri-ciri yang ada dalam masyarakat tradisional dan contohnya. Semoga bisa memberikan pemahaman bagi kalian semuanya yang sedang memperlukannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *