12 Fungsi dan Jenis Peran di Masyarakat dalam Keseharian

Diposting pada

Fungsi dan Jenis Peran

Dalam objek kajian sosiologi peran memiliki studi tersendiri. Dimana peran ini senantiasa berfungsi sebagai strategi untuk mengatasi situasi yang berulang dan berurusan dengan peran orang lain. Dalam hal ini misalnya, peran orang tua-anak.

Istilah peran sendiri pada hakekatnya dipinjam dari penggunaan dalam bidang teater yang menekankan perbedaan antara aktor dan bagiannya. Maka tak khayal dalam penelaahnya dapat kita temukan di kehidupan sehari-hari. Misalnya saja peran seorang tukang listrik, dokter, psikolog, ibu, kakek, semuanya berbeda satu sama lain.

Peran

Peran dapat dikatakan relatif stabil meskipun orang yang berbeda menempati posisi tersebut, dimana dalam hal inilah setiap individu dan kelompok yang diberi peran sebagai dokter, seperti aktor mana pun dalam peran Hamlet, diharapkan berperilaku dengan cara tertentu. Seorang individu mungkin memiliki gaya yang unik, tetapi ini ditunjukkan dalam batas-batas perilaku yang diharapkan.

Harapan peran mencakup tindakan dan kualitas, dimana seorang guru mungkin diharapkan tidak hanya untuk menyampaikan materi pelajaran, memberikan pekerjaan rumah, dan mempersiapkan ujian tetapi juga untuk berdedikasi, perhatian, jujur, dan bertanggung jawab.

Individu biasanya menempati beberapa posisi, yang mungkin atau mungkin tidak cocok satu sama lain: satu orang bisa jadi suami, ayah, artis, dengan peran masing-masing memerlukan kewajiban, tugas, hak istimewa, dan hak tertentu.

Fungsi Peran

Peran sosial mempunyai beragam fungsi, baik fungsi secara pribadi maupun fungsi bagi orang lain, diantaranya yaitu:

  1. Melalui peran, seseorang dapat menjaga kelangsungan struktur sosial dalam masyarakat, misalnya peran sebagai seorang ayah atau peran seorang ibu.
  2. Melalui peran, seseorang atau sekelompok orang dapat membantu orang lain yang kurang mampu dalam lingkungan atau wilayah tertentu, misalnya tindakan tersebut membutuhkan peran seperti perawat, dokter, pekerja sosial, dan lain sebagainya.
  3. Peran dapat menjadi sarana aktualisasi diri bagi seseorang, misalnya seorang lelaki berperan sebagai seorang suami atau seorang bapak, seorang wanita berperan sebagai seorang isteri atau seoarng  ibu, seorang seniman dapat berperan melalui karyanya, dan lain-lain.

Jenis Peran

Bentuk dari berbagai macam peran yang ada dalam masyarakat antara lain:

  1. Peran ideal

Peran idela ialah peran yang diharapkan/diinginkan oleh masyarakat luas terhadap status-status sosial tertentu. Peran ideal sangat melekat pada setiap orang yang menduduki status sosial yang dipandang tinggi oleh masyarakat, misalnya pejabat, kepala desa, pelajar, mahasiswa, guru, dan lainnya.

  1. Peran yang diinginkan

Peran yang diinginkan ialah peran sosial yang diharapkan/diinginkan oleh diri sendiri. Peran sosial yang satu ini muncul dari dalam diri masing-masing individu. Setiap orang tentunya mempunyai keinginan atau harapan yang suatu saat ingin direalisasikan.

Tapi perlu diketahui bahwa peran ini haruslah mampu dipertimbangan karena sesuai atau tidakkah dengan keinginan atau harapan masyarakat, apakah peran tersebut dipandang baik oleh masyarakat, atau berbagai pertimbangan lainnya.

  1. Peran yang dikerjakan

Peran yang dikerjakan ialah peran sosial yang memang sudah selayaknya dikerjakan oleh sesorang sesuai status sosial yang dimiliki. Peran ini merupakan gabungan dari peran yang diinginkan oleh oranglain dan peran yang diinginkan oleh diri sendiri.

Akan tetapi, pada kenyataannya seringkali peran ini bertentangan dengan keinginan diri sendiri. Mungkin ada beberapa orang yang akan melakukan peran ini secara lapang dada, tapi tidak banyak orang yang menentang atau tidak melakukan peran ini seperti yang diharapkan.

Selain jenis-jenis peran seperti yang telah disebutkan di atas, ada pula berbagai kategori peran sosial dalam sosiologi diantaranya yaitu:

  1. Peran Budaya – Budaya adalah salah satu atribut utama masyarakat. Orang sering terlibat dengan berbagai aspek budaya. Seseorang yang berada dalam domain budaya harus memenuhi ekspektasi yang ada padanya. Misalnya, seorang pendeta harus memenuhi tugas-tugas seperti melakukan ritus dan upacara.
  2. Diferensiasi Sosial – Kondisi ini mengacu pada perubahan peran sosial dengan profesi dan hubungan. Individu yang mempraktikkan profesi yang berbeda, seperti mengajar, merawat, dan pipa memiliki peran yang berbeda untuk dipenuhi.
  3. Situas (Peran Khusus) – Orang mengambil peran yang berbeda, sesuai dengan situasinya. Terkadang, seseorang ternyata menjadi korban kecelakaan, atau menjadi saksi mata karena situasi yang tidak terduga.
  4. Peran Bio-Sosiologis – Manusia di lingkungan sosial memiliki tanggung jawab ganda terhadap konservasi dan pelestarian alam beserta anggotanya.
  5. Peran Gender – Kita diharapkan memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin kita, seperti peran ayah, ibu, wanita, dan lain-lain.

Contoh Peran

Adapun untuk contoh peran sosial dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, antara lain:

  1. Orang Tua

Peran sebagai orang tua merupakan peran bawaan atau melekat dalam diri semua orang  sejak seseorang mempunyai keturunan dalam sebuah keluarga.

Sebelum anak bersosialisasi dengan teman-teman atau lingkungan sekitarnya, orang tualah yang berperan mendidik dan memperkenalkan segala sesuatunya. Atau bisa dikatakan bahwa melalui orang tua lah anak belajar tentang norma yang berlaku di masyarakat.

  1. Dokter

Dokter memiliki peran yaitu untuk menyembuhkan orang sakit. Untuk bisa berperan sebagai dokter, seseorang harus berusaha untuk untuk mendapatkan peran tersebut, misalnya dengan menemmpuh jalur pendidikan formal di bidang kedokteran.

Kemudian demi memberikan kelancaran dalam menangangi setiap pasien kemudian seorang dokter menjadi seketaris. Dimana peran seketaris inilah salah satunya adalah menjadwalkan pertemuan antara dokter dan pasien.

  1. Guru

Guru memiliki peran yaitu mendidik para murid. Guru mempunyai tanggungjawab besar dalam mentransfer pengetahuan sekaligus membentuk sikap yang baik kepada murid-muridnya. Sama halnya dengan dokter, karena guru juga termasuk kategori tenaga profesional, maka untuk mendapatkan peran tersebut, seseorang harus menempuh jalur pendidikan formal di bidang kependidikan.

Demikinalah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada semua kalangan berkenaan dengan fungsi peran, jenis, dan contohnya di masyarakat yang mudah kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi wawasan bagi kalian yang sedang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *