ak dapat dipungkiri bahwa ketika mendengar istilah diskriminasi pasti hal pertama yang terbayang di dalam ingatan adalah bentuk tindakan sosial yang tidak adil serta perlakuan yang berbeda oleh kelompok sosial di masyarakat kepada individu dan kelompok lainnya.
Hal ini sangatlah wajar, mengingat diskriminasi menjadi faktor penyebab adanya konflik sosial, perpecahan antar masyarakat, dan juga bentuk kejahatan lainnya. Oleh karena itulah sebisa mungkin prilaku ini dihindari demi menjaga keteraturan sosial di masyarakat.
Diskriminasi
Istilah diskriminasi sejatinya berasal dari bahasa latin yaitu discriminatus yang berakna sebagai proses membagi atau membedakan antara satu pihak kepada yang lainnya, sehingga penggunaan deskriminasi menjadi kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat umum, khususnya yang mempunyai kecenderungan pada manusia untuk membeda-bedakan antara satu dengan lainnya.
Disisi lain, perilaku diskriminasi bisanya ditujukan untuk mencegah suatu kelompok ataupun membatasi kelompok lain yang berusaha memiliki atau mendapatkan sumber daya. Oleh karena itulah secara teoritis sosiologi diskriminasi dapat dilakukan melalui kebijakan untuk mengurangi, memusnahkan, menaklukkan, memindahkan, melindungi secara legal, menciptakan pluralisme dari arti budaya, dan mengasimilasi kelompok lain.
Pengertian Diskriminasi
Diskriminasi adalah tindakan yang didasari pada perilaku tidak adil serta tidak imbang untuk membedakan terhadap perorangan maupun kelompok berdasarkan atribut-atribut khas, seperti berdasarkan ras, kesukubangsaan, agama, dan keanggotaan dalam berbagai jenis kelas sosial.
Pengertian Diskriminasi Menurut Para Ahli
Adapun definisi diskriminasi menurut para ahli, antara lain;
- Futhoni (2009), Diskriinasi adalah tindakan yang dilakukan dengan membeda-bedakan individu dan kelompok lain berdasarkan pada suku, ras, kelas ekonomi, dan agama.
- Theodor son dan Theodor son, Arti diskriminasi adalah perlakuan untuk membeda-bedakan kepada pihak lain yang melukiskan pada sikap tidak bermoral lantaran cederung dimiliki oleh pihak mayoritas kepada yang minoritas.
Jenis Diskriminasi
Tindakan diskriminasi sangat mungkin terjadi pada seseorang yang dianggap minaritas. Sehingga hal ini menjadi pembeda adanya macam-macam bentuk diskriminasi yang bisa dilihat berdasakan pada prilaku dan tindakan. Penjelasannya;
Antara lain;
-
Diskriminasi Sara
Prilaku diskriminasi terhadap sara berhubungan erat dengan arti suku, makna etnis, arti ras, dan agama. Sehingga prilaku ini cenderung melukai hati pihak lainnya, lantaran melebeli dengan cap buruk kepada seseorang melaui aksi yang diberikan.
Misalnya adanya anggapan kepada Suku di Sumatra yang cenerung memiliki kepribadian egois, suka mengatur, dan lainnya. Sehingga prihal ini mucul larangan untuk orang di Pulau Jawa agar tidak menikah dengan suku dari Sumatra tersebut.
-
Diskriminasi Kelamin dan Gender
Bentuk daripada tindakan diskriminasi dilihat perbedaan jenis kelamin dan gender. Prihal ini tentusaja berhubungan erat dengan peran sosial dan status sosial yang kerapkali memandang seseorang atau kelompok berdasadarkan pada perbedaan jenis kelamin.
Prihal ini misalnya saja adanya tindakan untuk tidak memilih pemimpin politik berjenis kelamin perempuan. Alasannya karena perempuan ranah dan tempatnya berada dalam rumah tangga, khususnya bertugas memasak serta melayani suami.
Yaitu;
-
Diskriminasi Langsung
Prilaku diskriminasi ini dilakukan dengan membatasi suatu wilayah tertentu, seperti pemukiman, jenis pekerjaan, fasilitas umum dan semacamnya dan juga terjadi manakala pengambil keputusan-keputusan yang diarahkan oleh prasangka-prasangka terhadap contoh kelompok sosial tertentu. Sehingga tindakannya dilakukan secara nyata serta dapat mudah untuk terlihat.
Bentuknya seperti adanya kebijakan yang dilakukan oleh gubernur tertentu untuk tidak membangun wilayah dan daerah yang menjadi kekuasaannya. Lantaran saat pemilihan dahulu tidak memberikan dukungan untuk proses pemenangan.
-
Diskriminasi Tidak Langsung
Diskriminasi tidak langsung terjadi karena adanya penciptaan kebijakan-kebijakan yang menghalangi ras/etnik tertentu untuk berhubungan secara bebas dengan kelompok ras/etnik lainnya yang mana aturan dan prosedur sehingga mengakibatkan kerugian sistematis bagi komunitas atau kelompok masyarakat tertentu.
Prihal ini misalnya saja adanya kebijakan pemerintah pusat jikalau status Presiden haruslah orang bersuku Jawa. Alasannya karena wilayah Jawa menjadi sentral daripada pusat pemerintahan Indonesia, tentusaja hal ini suku lainnya untuk mencalonkan diri menjadi Presiden.
Faktor Penyebab Diskriminasi
Berikut ini terdapat beberapa faktor yang menyebabkan diskriminasi sosial dalam kelompok masyarakat, yaitu;
-
Mekanisme pertahanan psikologi (projection)
Seseorang akan memiliki kecenderungan untuk memindahkan ciri-ciri dari hal yang tidak disukai tentang dirinya kepada orang lain. Hal tersebut kemudian menyebabkan adanya cap buruk terhadap orang lain, padahal kemunculan beberapa hal yang tidak disukainya pada orang lain tersebut timbul atas kehendak dari seseorang tersebut.
-
Memiliki Prasangka Buruk
Sifat yang melatar belakangi adanya diskriminasi seringkali diawali dengan prasangka. Dengan adanya prasangka, kita membuat seolah-olah terdapat pembedaan antara kita dengan orang lain. Pembedaan ini lumrah terjadi karena kita adalah makhluk sosial yang secara alami ingin berkumpul dengan orang-orang yang memiliki persamaan dengan kita.
Prasangka seringkali didasari pada ketidakpahaman, ketidakpedulian pada kelompok di luar kelompoknya atau ketakutan atas perbedaan, serta kecenderungan untuk selalu bersama dengan kelompok yang memiliki kesamaan.
Prasangka makin diperparah dengan cap buruk (stigma/stereotip). Cap buruk ini sering didasarkan pada berbagai fakta yang menjurus pada kesamaan pola, sehingga seringkali kita menggeneralisasi seseorang atas dasar kelompoknya. Aksi dari diskriminasi tersebut berupa tindakan memperlakukan orang lain tidak adil hanya karena dia berasal dari kelompok sosial tertentu.
-
Kekecewaan
Sikap kecewa pada dasarnya juga menjadi penyebab diskriminasi di Indonesia, alasannya akan meletakkan kekecewaan mereka kepada ’kambing hitam’. Sehingga hal seperti ini menimbulkan suatu bentuk diskriminasi karena terdapat cap buruk pada orang lain yang dijadikan kambing hitam.
-
Terancam dan Rendah diri
Bagi mereka yang merasa terancam dan rendah diri, salah satu cara yang ampuh untuk menenangkan diri adalah dengan mencoba merendahkan orang atau kumpulan lain. Sehingga mereka tidak perlu lagi merasa menjadi orang yang rendah dan terancam, karena mereka menyalurkannya kepada orang lain.
-
Sejarah
Salah satu faktor yang menyebabkan diskriminasi sosial dalam masyarakat adalah perlakuan tidak menyenangkan pada masa lalu pun dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya diskriminasi. Adanya kecenderungan untuk tidak merasa menjadi satu-satunya orang yang mendapatkan perlakuan buruk, sehingga mereka menyalurkannya kepada orang lain.
-
Persaingan dan eksploitasi.
Berkat pengaruh aspek globalisasi, masyarakat kini menjadi lebih materialistik dan merasa hidup dalam persaingan. Individu atau kumpulan bersaing diantara mereka untuk mendapatkan kekayaan, kemewahan dan kekuasaan. Dan lewat perilaku tersebut, terdapat kecendurungan untuk melakukan diskriminasi terhadap orang lain.
-
Corak sosialisasi
Diskriminasi juga merupakan suatu corak yang terjadi dari satu generasi kepada generasi yang lain melalui tahapan sosialisasi. Seterusnya membentuk pandangan stereotip tentang peranan sebuah bangsa dengan yang lain dalam masyarakat, yaitu berkenaan dengan kelakuan, cara kehidupan dan sebagainya.
Dengan adanya penilaian stereotip ini, kanak-kanak belajar menghakimi seseorang atau sesuatu ide. Sikap prejudis juga dipelajari melalui proses yang sama.
Contoh Diskriminasi
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, tidak jarang terdapat kasus-kasus diskriminasi yang dilakukan. Misalnya saja;
-
Anak Cacat dalam Keluarga
Orang tua yang melahirkan anak yang cacat, kemudian orang tua tersebut memperlakukan anaknya yang cacat tersebut dengan cara yang berbeda dari anaknya yang lain yang tidak mengalami cacat, atau bahkan menitipkannya kepada orang lain karena merasa malu. Padahal bagaimanapun anak tersebut adalah titipan Tuhan, yang harus dipertanggung jawabkan kelak.
-
Pendidikan/Sekolah
Saat menjalani kegiatan belajar mengajar di kelas, seorang guru lebih memperhatikan muridnya yang pandai ketimbang murid lainnya yang biasa-biasa saja. Bahkan, ada juga guru yang lebih memperhatikan murid perempuan ketimbang murid laki-laki. Padahal semua murid memiliki hak dan kewajiban yang sama yang harus dipenuhi.
-
Kehidupan Sehari-Hari
Ada juga kasus diskriminasi di area parkir kendaraan. Terkadang ada saja tukang parkir yang lebih memilih kendaraan-kendaraan yang bagus untuk ia parkirkan, ketimbang kendaraan-kendaraan yang lebih ja
-
Masyarakat
Kasus tentang deskriminasi dalam kehidupan masyarakat. Misalnya saja ketika di tempat perbelanjaan, terkadang ada petugas atau staff yang akan lebih dulu melayani calon pembeli yang kelihatan “WAH” ketimbang melayani calon pembeli yang berpenampilan biasa-biasa saja.
-
Kesehatan/Kebijakan Pemerintah
Contoh lain, ada di rumah sakit. Penyakit bisa menyerang siapa saja, tidak memandang dia anak kecil atau orang dewasa, bahkan kaya ataupun miskin. Ketika seseorang hendak berobat ke rumah sakit, terlebih dahulu harus menyelesaikan urusan biaya berobat ke bagian administrasi.
Biasanya rumah sakit akan terlebih dahulu melayani pasien yang memiliki biaya pengobatan ketimbang pasien yang tidak memiliki biaya rumah sakit. Ketika hanya tersisa satu ruang perawatan, biasanya rumah sakit akan memberikannya kepada orang yang memiliki biaya untuk perawatan, padahal orang yang tidak memiliki biaya harus lebih dahulu mendapatkan perawatan.
Alhasil kejadian tersebut menyebabkan semakin memburuknya penyakit pasien bahkan kematian bukan tidak mungin bisa terjadi, karena tidak segera mendapat penanganan dari dokter.
-
Diskriminasi pada ODHA
Kalian tahu istilah ODHA? Ya, ODHA singkatan dari “Orang Dengan HIV AIDS”. Penderita ODHA biasanya tidak terlalu nampak gejalanya bila dilihat secara kasat mata. Tetapi, bila ODHA sudah ketahuan bahwa dia menderita penyakit tersebut, biasanya orang disekelilingnya akan menjauhinya, tidak terkecuali orang terdekatnya seperti teman, sahabat, bahkan keluarga.
Padahal, hanya dengan berdekatan dengan ODHA tidak akan menularkan penyakit HIV AIDS tersebut, jadi tidak bijaksana jika kita mendiskriminasi orang-orang yang menderita HIV AIDS.
Demikianlah serangkaian penjelasan dan pengulasan secara lengkap mengenai pengertian diskriminasi menurut para ahli, jenis, faktor penyebab, dan contoh dalam kehidupan masyarakat. Semoga tulisan ini bisa memberikan wawasan.