Pengertian Sosiologi Pertanian, Ruang Lingkup, Fungsi dan Contohnya

Diposting pada

Sosiologi pertanian menjadi salah satu cabang ilmu sosiologi yang dipergunakan untuk beragam kebijaksanaan di dalam pengembil keputusan terhadap masalah-masalah sosial ekonomi sekaligus pertanian. Perlunya sosiologi pertanian dipelajari ini tak lepas daripada pembangunan masyarakat di sektor pertanian khususnya yang dilakukan dalam karakteristik masyarakat trandisional dalam pedesaaan.

Oleh karena itulah kadangkala objek kajian sosiologi pertanian ini berhubungan erat dengan sosiologi pedesaan. Meskipun kedunya jelas memiliki sejumlah perbedaaan salah satunya jikalau menyangkut pemahaman terkait dengan struktur sosial dalam pembelajarannya.

Sosiologi Pertanian

Sosiologi pertanian hakekatnya banyak dipelajari dalam kajian sosial dan pertanian. Sosial sendiri berfokus pada masyarakat, mulai dari hubungan sosial masyarakat, kelompok sosial, dan bentuk interaksi sosial. Sedangkan pertanian berfokus pada pemanfaatan sumber daya hayati yang diharapkan dapat menjadi pemasok arti kebutuhan hudup, seperi sektor pangan.

Pengertian Sosiologi Pertanian

Sosiologi pertanian adalah studi mengenai hubungan manusia dengan lingkungan pertanian, dimana proses sosial dan interaksi sosial tersebut di lakukan melalui serangkaian langkah penelitian sosial, yang kemudian diharapkan dapat memaksimalkan keputusan-keputusan penting dalam sektor pertanian, baik pertanian tradisional ataupun sistem pertanian modern.

Pengertian Sosiologi Pertanian Menurut Para Ahli

Adapun untuk definisi sosiologi pertanian menurut para ahli. Antara lain;

  1. Rachbini, D.J, Definisi sosiologi pertanian adalah studi yang mempelajari tingkat parsipasi mayarakat dalam pembangunan pertanian melalu proses bantuan dan kerjasama antara masyarakat. Pembangunan dan partispasi masyarakat bisa di dapatkan hasil yang baik, jika kebijasanaan pembangunan pertanian melibatkan etika dan unsur dalam masyarakat petani.
  2. Ohrella, Arti sosiologi pertanian sebagai upaya pemberdayaan masyarakat tani yang dilakukan melalui serangkaian hubungan sosial, interkasi sosial, dan kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah untuk menyepakati kebijakan-kebijakan yang menguntungkan kedua belah pihak.
  3. Planck, Definisi sosiologi pertanian adalah studi ilmu sosiologi yang membahas tentang prilaku dan kegiatan masyarakat petani dalam meningkatkan hasil pertanian. Sosiologi ini berbeda dengan sosiologi pedesaan, perbedanannya karena masyarakat desa tidak semua menjadi petani, dan masyarakat petani secara general hidup di pedasaan.
  4. Raharjo, Pengertian  sosiologi pertanian adalah pokok bahasan mengenai masyarakat pedesaan dalam memenuhi kebutuhan dan meningkatkan hasil pertanian.

Ruang Lingkup Sosiologi Pertanian

Ruang lingkup yang menjadi fokus kajian dalam sosiologi pertanian, antara lain;

  1. Keluarga Petani

Keluarga petani pada hakekatnya menjadi fokus kajian dalam sosiologi pertanian. Keluarga petani yang ada dalam masyarakat dilakukan kajian dengan harapan adanya kebijaksaan nantinya yang sesuai, kebijaksanaan tersebut misalnya tentang motivasi anak-anak (keturanan) para petani untuk bisa meneruskan pekerjaan ayahnya.

  1. Cara Hidup

Cara hidupnya seseorang, baik individu dan kelompok menjadi fokus kajian dalam sosiologi pertanian. Cara hidup ini penting untuk dipelajari, lantaran dengan mengetahui cara hidup yang dilakukan kebijaksanaan yang dirumuskan akan diangap sesuai dengan harapan masyarakat.

  1. Pola Bertani

Pola pertanian menjadi fokus pembicaraan dalam sosiologi pertanian, fokus ini didapatkan dengan hasil akhirnya adalah keputusan dan kebijaksanaan yang akan dilakukan oleh pemerintah. Pola pertanian juga untuk menentukan tatacara masyarakat dalam bertani menggunakan tradisional atau modern.

  1. Organisasi Sosial

Organisasi sosial dalam masyarakat menjadi fokus pembicaraan dalam sosiologi pertanian. Contoh organisasi sosial ini misalnya saja adalah Persatun Petani Karet, Gapoktan, dan lain sebaginya. Fungsi organisasi masyarakat ialah untuk mengakomodir keinginan dan segala hal yang dibutuhkan dalam pertanian tersebut.

  1. Pola Komunikasi

Komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah, atau sebaliknya. Pemerintah dan masyarakat menjadi fokus pembicaraan dalam sosiologi pertanian, dimana upaya ini dilakukan dalam bentuk forum atau yang lainnya. Hingga akhirnya dengan kondisi tersebut masyarakat bisa menerima dan sesuai kebutuhannya untuk memajukan sektor pertanian.

  1. Struktur Sosial

Struktur sosial dalam masyarakat pertanian dilakukan upaya pemersatuan, upaya ini sebagai salah satu tanggapan mengenai cabang ilmu sosiologi dalam masyarakat. Hingga akhirnya dengan kerjasama antara struktur sosial dapat mamaksimalkan hasil pertanian yang di dapatkan.

  1. Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu bahasan penting dalam sosiologi pertanian. Pendidikan ini tentusaja dilakukan untuk dapat mengenalisa antara tingat kesejahteraan dan tingkat starta pendidikan dalam masyarakat. Bahasan lebih lanjutnya menganai sosiologi pendidikan.

  1. Sarana Prasarana

Upaya pembangunan sektor pertanian tidak akan terwujud jika tidak ada sarana dan prasana yang memadai. Oleh karena itulah sarana dan prasarana juga dibahas secara lengkap dalam sosiologi pertanian, khususnya untuk menganalisa sejauhmana tingkat keberhasilan masyarakat.

  1. Tata Niaga dan Hubungan Agraris Lainnya

Tata niaga atau tata penjualan hasil pertanian, menjadi fokus dalam sosiologi pertanian. Tata Niaga ini dilakukan dalam upaya menciptakan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itulah bahasan tata niaga dan hubungan agraris diperlukan.

  1. Penyelenggaraan Pembangunan Pertanian

Tahap akhirnya yang dijelaskan dalam sosiologi pertanian adalah penyelenggraan pertanian, penyelenggaraan ini adalah kesimpulan dari seluruh aspek-aspek untuk menigkatkan pendapatan dan menganalisa kesejahtaraan dalam masyarakat petani.

Objek Sosiologi Pertanian

Untuk objek sosiologi pertanian antara lain;

  1. Masyarakat Petani di Desa dan Kota

Kehidupan yang dirasakan masyarakat, khususnya yang berkerja di sektor pertanian menjadi objek bahasan dalam sosiologi pertanian. Definisi keluarga petani ini dimulai dari tingkat kesejahteraan, tingkat pendidikan, dan tradisi sosial yang dianut oleh keluarga tersebut. Sehingga seluruh pihak yang terlibat dalam pertanian, baik yang berada di desa maupun di pinggiran kota bahkan di kota sekalipun menjadi bahasan dalam objek sosiologis pertanian.

  1. Hubungan Antar Petani

Hubungan sosial yang terjadi diantara masyarakat yang bekerja dalam pertanian, menjadi salah satu bahasan pokok dalam sosiologi pertanian. Hubungan ini mengacu pada kerjasama masyarakat, dalam menditribusikan hasil pertanian, sampai kerjasama ketika para petani kekurangan pupuk organik atau anorganik.

Tujuan Sosiologi Pertanian

Adapun untuk beberapa tujuan yang diharapaka dari sosiologi pertanian, yakni;

  1. Diharapkan Mampu Menyelesaikan Masalah Pertanian dengan Pendekatan Sosiologis

Pemahaman tentang kehidupan masyarakat petani di desa-desa tertentu maupun di kota sangat penting untuk dipahami. Sehingga pelajaran dan bahasan tersebut dilakuka dengan instrumen penelitian sosial yang tepat, yang akhirnya mampu menjawab kebijaksaan yang dialkukan akan sesuai dengan kondisi dalam masyarakat terutama untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam bidang pertanian.

Fungsi Sosiologi Pertanian

Manfaat dalam mempelajari sosiologi pertanian adalah;

  1. Mengenal perilaku masyarakat yang berprofesi sebagai petani, baik dalam pola hidup, hubungan kerja agraris, kelembagaan dalam masyarakat, dan pembangunan pertanian yang dicapai.
  2. Mempercepat pembangunan dan meningkatkan hasil petani, yang sampai saat ini semua hal dan pemiliki Sumber Daya Pagan ada di dalam sektor pertanian.

Contoh Sosiologi Pertanian

Contoh mengenai studi kasus dalam sosiologi pertanian, misalnya saja;

  1. Penggunaan Alat Modern dalam Bertani

Tentang adanya modernisasi dan tantangan globalisasi di Indonesia. Dimana pada masyarakat tradisional memilih bertani sesaui dengan pola yang berlaku, pertanian tersebut misalnya semua masyarakat bertani padi, kebun karet, atau lainnya.

Sosiologi pertanian disini berperan dalam hal ini, untuk meningkatkan hasil petanian dengan terlebih dahlu melaukan  penelitian mengenai unsur hara yang terkadung dalam tanah, yang tujuannya untuk memberika masukan tentang pertanian lain yang bisa dikembangkan oleh masyarakat.

Hasil pertantanian lain tersebut diharapkan sesaui dengan perkembangan globalisasi yang ternyata penjuaannya bisa merabah ke dalam dan keluar negri. Jika cara studi ini berhasil masyarakat secara langsung bisa menerapkan sistem bermacam-macam pertanian yang dilakukan.

Demikinalah tulisan mengenai pengertian sosiologi pertanian menurut para ahli, ruang lingkup, objek studi, tujuan, manfaat, dan contoh kajiannya. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pembaca yang membutuhkan referensinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *