Pengertian Bullying, Jenis, Penyebab, Dampak, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Bullying

Kecenderungan seseorang untuk mengolok-olok sangat sering terjadi di lingkungan sosial setiap bentuk masyarakat. Salah satu yang sering dilakukan adalah perundungan atau dikenal secara ilmiah dengan bullying. Hal ini terjadi diberbagai tempat termasuk lembaga keluarga seperti rumah dan juga lembaga pendidikan seperti sekolah.

Adapun untuk bullying yang terjadi di sekolah biasa dirasakan oleh siswa baru di sebuah sekolah dan banyak terjadi pada masa pengenalan sekolah. Berdasarkan aturan berlaku tidak ada lagi pengenalan sekolah dengan cara tindakan kekerasan atau perundungan namun masih banyak sekolah yang melakukan pelanggaran akan hal ini.

Bullying

Bullying dapat terjadi secara verbal atau non verbal, suatu bentuk tindakan sosial yang dilakukan secara verbal sangat sering dilakukan melalui perkataan seseorang. Tindakan non verbal dilakukan dengan cara yang langsung berkenaan dengan korban secara fisik dan mental, baik secara langsung atau tidak langsung.

Pengertian Bullying

Bullying adalah bentuk penindasan, perundungan, atau pengintimidasian yang membuat seseorang merasa tertekan dan dalam kekangan. Sehingga segala tindakannya akan menjadi bahan penindasan yang akan membuat dirinya semakin terpuruk. Bullying saat ini masih kerap terjadi dan menimbulkan trauma sampai kematian seseorang.

Bahkan, ketika terjadi kasus kematian baru pihak sekolah melakukan tindakan yang kadang juga imenyudutkan pihak tertentu yang dirasa kurang efektif. Tindakan represif dan preventif mungkin dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi tindakan bullying.

Pengertian Bullying Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa pendapat menurut para ahli terkait dengan definisi bullying. Antara lain;

  1. Wicaksana, Bullying adalah salah satu jenis kekerasan secara fisik dan psikologis kepada seseorang yang dianggap tidak mampu atau lemah dalam mempertahankan diri dalam kondisi tertentu sehingga membuat seseorang akan merasa tertekan.
  2. Olweus, Definisi bullying adalah sebuah tindakan yang disengaja dimana dalam pelaksanaannya dilaksanakan secara agresif. Tindakan tersebut dilakukan secara berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu. Sasaran yang dipilih adalah seseorang yang tidak mampu mempertahankan diri.
  3. Black dan Jackson, Pengertian bullying adalah salah satu tindakan yang dilakukan oleh seseorang secara agresif dan disengaja dengan tujuan menyakiti, menindas, mendominasi, atau menyakiti dengan maksud menyingkirkan atau  membuat seseorang tertekan dalam kurun waktu tertentu dan dilakukan secara  berulang-ulang.

Jenis Bullying

Terdapat beberapa cara yang biasa dilakukan dalam suatu hal yang menuju pada bullying. Berikut merupakan beberapa macam-macam bentuk yang termasuk dalam bullying. Diantaranya;

  1. Fisik

Berbagai jenis perundungan yang melibatkan tindakan fisik. Hal ini dapat terjadi mulai tindakan yang ringan hingga berat. Tindakan tersebut tentu akan memberikan dampak yang besar secara fisik maupun psikis. Tindakan bullying biasanya akan memberikan dampak yang besar pada psikis seorang anak.

  1. Verbal

Lingkungan rumah dan sekolah merupakan tempat yang sering terjadi adanya bullying secara sadar atau tidak sadar. Bullying verbal dilakukan dengan bahasa atau ungkapan. Jenis bullying ini dilakukan berupa umpatan atau olok-olokan tentang kondisi seseorang yang dirasa aneh. Hal ini membuat seseorang merasa tertekan dan akan membunuh karakter seseorang.

  1. Relasional

Relasional ini berasal dari kelompok terdekat seseorang. Misal dalam lingkup satu kelas tidak ada yang mau menemaninya, karena dirasa tidak cocok. Ketika hal ini terjadi orang tersebut akan merasa tertekan, dikucilkan, dan akan merasa ketakutan. Kejadian ini akan membuat seseorang semakin takut untuk berada di lingkunggan tersebut.

  1. Elektronik

Saat ini penggunaan sosial media telah masif dilakukan dengan berbagai jenis platform. Ketika seseorang melakukan kegiatan di berbagai contoh sosial media maka akan mendapatakan tanggapan dari berbagai pihak. Hal ini akan membuat seseorang mendapat tanggapan positif dan negatif.

Bullying di media elektronik salah satu contohnya adalah tanggapan negatif oleh seseorang atas hal-hal yang dilakukan di sosial media.

Faktor Penyebab Bullying

Biasanya yang menjadi faktor penyebab seseorang membully, antara lain;

  1. Penampilan fisik yang dianggap beda, fisik yang berbeda ini dapat berasal dari bentuk mata, hidung, gigi, bibir, dan lain-lain. Kekurangan tersebut akan digunakan untuk bahan olok-olokan.
  2. Asal ras, seseorang yang menjadi minoritas di suatu daerah tak jarang menjadi sasaran bullying. Orang mayoritas akan menganggap orang tersebut aneh dan berbeda, sehingga akan melakukan berbagai tindakan sosial yang menuju pada tindakan bullying.
  3. Orientasi sex seseorang, pada dasarnya manusia diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan. Melihat fenomena saat ini banyak perempuan yang menyerupai laki-laki begitu pula sebaliknya. Ketika terdapat orientasi sex yang berbeda maka akan terlihat dari pergaulan dan kecenderungan dalam bergaul. Seseorang yang menyadari adanya hal yang berbeda tersebut akan membuat seseorang diejek.
  4. Dianggap lemah, Seseorang yang terlihat tidak mau melawan dan dirasa sangat lemah maka akan menjadi sasaran perundungan dilingkungannya. Hal ini terjadi di lingkungan sekolah atau teman sebaya. Banyak anak disekolah yang bertindak seperti preman dan memilih sasaran seseorang yang dirasa lemah. Hal ini akan membuat seseorang merasa semakin tertekan.
  5. Susah bergaul, Kemampuan seseorang dalam melakukan penyesuaian dengan lingkungan sekitar berbeda-beda. Seseorang yang tidak mampu bergaul dengan baik maka akan mendapatkan respon yang sangat buruk dari lingkungan. Bukan membantu untuk melakukan bentuk sosialisasi tapi banyak terjadi perundungan kepada mereka yang merasa kesulitan bergaul.

Dampak Bullying

Akibat adanya bullying, antara lain;

  1. Rasa takut, dampak yang membuat seseorang tertekan adalah merasa takut untuk berada di lingkungan masyarakat.
  2. Kesulitan tidur, bayang-bayang atas pelaksanaan bullying di sekolah atau di rumah membuat seseorang sulit untuk tidur karena memikirkan segala bentuk perundungan yang diterima oleh orang tersebut.
  3. Merasa kesepian, orang yang dikucilkan akan merasa hidup sendiri dan tidak merasa memiliki seseorang yang mau menjadi temannya. Hal ini akan membuat seseorang merasa tidak sanggup menghadapai masalah hidupnya.
  4. Menjadi pribadi yang tertutup, perasaan yang tertekan membuat seseorang akan sulit untuk mendapatkan teman dan tidak ingin berbagi dengan lingkungan sekitarnya. Orang tersebut akan menjadi pribadi yang lebih tertutup.

Cara Mengatasi Bullying

Sedangkan cara mengetasi bullying, diantaranya;

  1. Keinginan dari dalam diri seseorang yang menjadi korban bullying untuk melawan dan menunjukkan keberaniannya.
  2. Berani bercerita kepada seseorang yang dipercayai atau orang terdekat seperti keluarga atau teman dekat.
  3. Tidak terlalu memikirkan hal-hal yang dirasa tidak sesuai dengan kenyataan.
  4. Apabila berkaitan dengan tindakan fisik dapat melaporkan kepada pihak yang berwajib.

Contoh Bullying

Berbagai contoh bullying di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut;

  1. Membandingkan kemampuan anak, orang tua yang menginginkan anak melakukan hal-hal yang dilakukan oleh orang lain sebagai standar yang utama. Hal ini membuat anak merasa terpaksa dan tidak dihargai.
  2. Sering memarahi anak, orang tua yang marah tanpa ada alasan yang jelas akan membuat seorang anak merasa selalu bersalah dan akan membunuh karakter anak. Anak tidak dapat berekspresi dengan baik.
  3. Memanggil dengan julukkan yang aneh, nama panggilan yang membuat anak merasa malu bahkan julukkan ini tak jarang diberikan oleh orang tua karena merasa anaknya kurang sesuai dengan kemauan orang tua.
  4. Sering memberikan ancaman kepada anak, mengancam dengan tujuan agar mrenuruti sebuah perintah adalah sebuah kesalahan yang akan membuat anak semakin merasa kurang percaya diri.
  5. Melarang anak bermain, orang tua yang merasa khawatir berlebihan hingga anak tidak diperbolehkan bergaul dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini akan membuat anak tertekan dan merasa terkekang. Ketika anak sudah dewasa tidak mampu menerima segala hal yang ada di lingkungan karena tidak terbiasa berinteraksi dengan lingkungan.
  6. Memerintah adik kelas, senioritas kadang membuat kakak kelas akan bertindak semena-mena kepada adik kelas. Dengan senang hati menyuruh adik kelas melakukan banyak hal yang membuat seorang anak merasa ketakutan.
  7. Melakukan pemalakan, memalak adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mendapat uang lebih. Hal ini biasanya akan memilih anak yang terlihat pendiam dan penakut.
  8. Hukuman fisik, ketika melakukan kesalahan yang tidak terlalu berat namun hukumannya berupa tindakan fisik hal ini termasuk bullying baik di lingkungan sekolah, keluarga, atau masyarakat.
  9. Mengolok-olok, tindakan ini akan membuat anak semakin tidak percaya diri, apalagi mengolok-olok karena kekurangan fisiknya dan kadang menggunakan nama orang tua.

Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa bullying bisa saja terjadi karena berbagai sebab antara lain, sineoritas, ras, agama, gender, seksualitas, kemampuan anak, kekurangan anak, dan lain-lain. Berbagai jenis hal yang bersifat sensitif menjadi alat utama dalam melakukan tindakan bullying.

Dalam hal ini biasanya anak berkebutuhan khusus yang dianggap aneh oleh teman-temannya menjadi sasaran bullying. Bullying banyak dirasakan dimanapun mereka berada, bahkan mereka tidak pernah merasa aman. Bahkan dalam lingkungan keluarga pun dapat terjadi bullying bagi orang tua yang kurang paham kondisi anak.

Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan pengertian bullying menurut para ahli, jenis, penyebab, dampak, cara mengatasi, dan contohnya yang ada di berbagai bidang. Semoga memberikan edukasi yang mendalam.

Daftar Sumber Tulisan
  • Taupan, M dan Duwita, I. A. 2014. Sosiologi untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Yrama Widya
  • Wicaksana, I. 2008. Mereka Bilang Aku Sakit Jiwa. Yogyakarta: Kanisius.
  • Black and Jackson. 2007. Using Bullying Incident Density to Evaluate the Olweus Bullying Prevention Programme. School Psychology International.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *