Pengertian Eksklusivisme, Macam, Dampak, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Eksklusivisme

Eksklusivisme dalam ciri kelompok sosial hakekatnya mempunyai banyak arti, namun di beberapa definisi terdapat kesamaan dalam memaknai kata eksklusivisme. Kesamaan tersebut ialah adanya sikap individu dan kelompok mengisolasikan diri terhadap pihak lainnya.

Disisi lainnya, penggambaran eksklusivisme ini sendiri sangatlah mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja ialah adanya jaringan terorisme yang cenderung berfikir radikalisme dengan tindak ikut serta dalam kegiatan masyarakat pada umumnya.

Eksklusivisme

Sudah menjadi pengakuan bahwa beberapa bentuk kelompok sosial memiliki faham mengeksklusfikan dirinya, shingga sangat sulit untuk dimasuki anggota lain untuk menjadi bagian dari kelompok tersebut, dikarenakan sikap eksklusifnya. Bahkan dibanyak hal dan tempat, beberapa kelompok sering melakukan penindasan terhadap kelompok lain, sehingga menyebabkan munculnya sikap agresif dan diskriminatif.

Manusia sebagai makhluk sosial lebih cenderung hidup berkoloni, berkelompok dengan membentuk kelompok-kelompok tertentu. Sebenarnya. Tujuan pembentukan kelompok yang dilakukan oleh memiliki tujuan yang baik, yaitu sebagai wadah dalam mewujudkan tujuan kelompok dan sebagai wadah untuk melakukan jenis interkasi sosial yang saling memembantu dengan sesamanya.

Pengertian Eksklusivisme

Eksklusivisme adalah suatu paham yang mempunyai kecondongan maupun adanya keinginan untuk merangkak mengaleniasi diri dari masyarakat, dimana prihal ini tanda-tanda yang kasat mata bisa dilihat secara langsung orang yang memiliki paham eksklusivisme, yaitu mendahulukan kepentingan pribadi dan mempunyai kecenderungan untuk menarik diri atau memisahkan diri dengan norma-norma khusus maupun umum yang disepakati dalam kelompok.

Oleh karena itulah. Sikap eksklusivisme ialah bentuk hubungan sosial individu yang menutup dirinya dari dunia luar atau mengekslusifkan kelompok atau golongan tertentu.

Pengertian Eksklusivisme Menurut Para Ahli

Adapun definisi ahli terkait dengan eksklusivisme ini, antara lain;

  1. El Rais (2012), eksklusivisme adalah serangkaian pemahaman yang berkecenderungan  untuk memisahkan diri dari masyarakat

Macam Eksklusivisme

Jenis-jenis perwujuatan atas sikap eksklusivisme ini, antara lain sebagai berikut;

  1. Bidang Keagamaan

Merupakan suatu sikap fanatik, eksklusif, dan diskrminasi terhadap kelompok, golongan agama tertentu yang menganggap rendah  kelompok agama lain. Beberapa pandangan yang mendasari sikap eksklusivisme ialah kesalahan dari beberapa individu maupun kelompok yang kemudian di hakimi dengan pandangan rendah untuk kelompok tersebut.

Adanya anggapan bahwa bergaul hanya diperbolehkan dengan orang yang seiman. Hal ini mejadi jurang pemisah bagi manusia yang ingin berinteraksi dengan manusia lainnya.

  1. Bidang Kebudayaan

Sekelompok orang yang hidup memilih tempat terpencil guna memisahkan dirinya dari masyarakat, karena jika nantinya berbaur dengan masyarakat umum mereka terpengaruh oleh budaya yang berada di luar dirinya. Ketakutannya ini menjadikan ia memilih untuk memisahkan diri dari masyarakat pada umumnya agar unsur budayanya tidak terkontaminasi pengaruh lain.

Mereka memilih memisahkan diri daripada mempercayai orang lain. Mereka percaya bahwa budaya yang ada pada kelompoknya merupakan yang paling baik dan bagus sehingga ia tidak memerlukan sesuatu untuk berubah.

Paling mencolok dan kentara ialah dalam sifat kebudayaan kelompok atau etnis tertentu ialah tidak diperbolehkannya orang dalam kelompok kebudayaan tersebut menikah diluar kelompoknya. Hal ini juga merupakan upaya mejaga kemurnian kebudayaan kelompok tersebut.

Dampak Eksklusivisme

Sikap eksklusivisme jelas memiliki dua hal dalam perkembangannya dan dampak yang ditimbulkan. Eksklusivisme mempunyai dampak positif dan negatif. Penjelasannya;

  1. Positif

Antara lain;

  1. Timbulnya keadaan dalam masyarakat yang dengan ketertutupannya akan dunia lainnya dapat tetap mempertahankan kebudayaan yang berada dalam kelompoknya
  2. Adanya bahwa anggapan dalam diri individu-individu bahwasanya kelompoknya merupakan kelompok yang paling baik dan wajib dipertahankan.
  3. Memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dengan orang lain disekitarnya.
  4. Adanya keyakinan yang teguh terhadap kelompoknya sehingga tidak mudah terbawa arus yang dibawa oleh kelompok lain.
  1. Negatif

Akibat negatif yang hadir dari sikap eksklusivisme, antara lain;

  1. Aadanya anggapan dalam diri individu bahwa kepentingan kelompoknya ialah kepentingan yang paling utama diatas kepentingan lainnya.
  2. Individu cenderung tertutup pada dunia luar dan sulit untuk terpengaruh budaya lain.
  3. Perkembangan kebudayaan dalam kelompoknya cenderung statis dan mandheg, sehingga sulit untuk melakukan perubahan secara gradual dan progressif.
  4. Rawan terjadi konflik dalam internal kelompok sehingga dapat memecah belah persatuan dalam kelompok tersebut.

Contoh Eksklusivisme

Adapun contoh perwujutan atas sikap eksklusivisme yang pernah ada, antara lain;

  1. Masyarakat Jerman

Di Jerman dahulu ada pemimpin yang dikenal gaya kepemimpiannyan yang dictator, tokoh tersebut bernama Hitler. Hitler sangat membenci bangsa yahudi, kebenciannya terhadap kaum yahudi membawanya pada perilaku penindasan terhadap bangsa yahudi.

Dalam konteks lain disebutkan bahwa perilaku Hitler tersebut untuk mendapatkan pengakuan serta penghargaan bahwa ia yang terbaik diantara lainnya, demi mendapatkan penghargaan serta kekuasaan untuk menjadi seorang pemimpin nomor satu pada jaman itu. Ini merupakann contoh kelompok eksklusivisme.

  1. Indonesia

Kita kilas balik dahulu ke masa lalu, masih ingatkah memori kita dengan tragedi bom di pulau bali yang dilancarkan oleh kelompok teroris. Amrozi dan kawan-kawan melancarkan aksinya dipulau dewata bali dengan dalih memperjuangkan agama muntuk melawan kekafiran.

Peristiwa tersebut merupakan akibat yang ditimbulkan dari paham sikap eksklusivisme, seingga memupuk sikap fanatisme terhadap kelompoknya sendiri serta diskriminatif terhadap kelompok lain. Imbasnya ialah adanya perasaan dalam dirinya bahwa kelompoknya yang paling besar dan paling benar diantara kelompok lain yang ada.

  1. Kedaerahan

Perwujutan sikap eksklusivisme di lingkungan kedaerahan bisa dilihat dari beberapa suku maupun ras yang hidup berdampingan namun tindak menyapa maupun menegur satu sama lainnya. Alasannya karena memandang bahwa hal tersebut akan membuatnya menjadi rendah. Perilaku seperti ini tentusaja akan menjadikan seseorang berfikir eksklusiv.

  1. Kehidupan Sehari-hari

Lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari kita, adakah masyarakat yang berfaham eksklusivisme yang bisa kita jumpai bahkan kita temukan dalam lingkungan sosial kita. Tentunya ada, mungkin kita pernah melihat bahkan mempunyai teman yang hanya mau bergaul dengan teman yang dari sisi kelas sosial sama, orang kaya hanya mau berteman dengan orang kaya, anak pejabat yang hanya bergaul dengan anak pejabat, atau orang yang yang bergaul dengan anak pejabat.

Orang yang hanya mau dianggap bahwa ia keren,memiliki pendidikan tinggi, memiliki status sosial yang tinggi. Hal tersebut merupakan contoh paling dekat dengan kita orang yang memiliki paham eksklusivisme

Kebanyakan dari kita mendengar kata ekslusif dan seketika memiliki bayangan bahwa eksklusivisme merupakan kelompok dengan kelas atau jenis status sosial yang tinggi. Ternyata dalam kehidupan sosial kita banyak contohnya dan sampai pada taraf individu juga terjangkit sikap eksklusivisme tersebut.

Itulah uraian atas artikel yang bisa kami berikan pada kalian berkenaan dengan pengertian eksklusivisme menurut para ahli, jenis, dampak, dan contohnya yang ada di masyarakat. Semoga bisa memberikan referensi bagi semua kalangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *