Sikap ekslusivisme yang dilakukan oleh individu dan kelompok akan senantiasa merasa bahwa segala hal yang dilakukan dan kepercayaannya merupakan yang terbaik. Kondisi seperti itu merupakan sesuatu yang paling penting, meski disisi lain memiliki dampak positif dan negatif.
Adapun dasar yang menjadi faktor pendorong sehingga menyebabkan munculnya eksklusivisme adalah kecemburuan sosial yang muncul di lingkunagn sekitar, status sosial, peran sosial, dan perasaan yang timbul dari diri bahwa dirinya yang paling baik.
Eksklusivisme
Eksklusivisme dalam objek kajian sosiologi adalah pemahaman seseorang yang cenderung tidak mau bergaul dengan masyarakat lain. Bahkan banyak orang yang menggunakan paham ini sebagai aturan sosial yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap yang paling terlihat untuk orang yaang mengikuti paham ini adalah sikap sombong dan meremahkan orang lain.
Banyak anggapan yang membuat seseorang tidak berguna dalam kehidupan ini. Bahkan manusia merasa tidak ada yang baik kecuali dirinya. Apabila dilihat dari sifat kebudayaan yang ia lakukan merupakan yang terbaik.
Dampak Eksklusivisme
Munculnya sikap ekslusivisme yang ada di masyarakat ini menyebabkan adanya dampak positif dan juga negatif. Adapun akibat tersebut, antara lain sebagai berikut;
- Positif
Akibat ekslusivisme yang positif, antara lain;
-
Mempertahankan kebudayaan
Kebudayaan dan peradaban yang dimiliki akan selalu terjaga karena sangat menjunjung tinggi budaya yang dimiliki. Bahkan orang yang menganut paham ekslusivisme budaya yang dimiliki jangan sampa tercampur dengan budaya lain. Budaya yang dimiliki merupakan budaya yang terbaik dan harus dilestarikan.
-
Mampu membedakan dirinya dengan orang lain
Sikap yang tidak mau disamakan dengan orang lain. Dirinya memiliki keyakinan bahwa dirinya berbeda dengan orang lain serta memiliki keunggulan tersendiri dalam berbagai bidang.
Orang yang memiliki sikap eksklusivisme tentu tidak merasa kesulitan untuk membedakan orang satu dengan yang lain. Pembeda ini tentu menjadi identitas tersendiri. Apa yang dimiliki dalam dirinya tidak akan dengan mudah tergantikan.
-
Tidak mudah terpengaruhi
Masyarakat yang menganut hal ini tidak akan berpaling dengan hal-hal baru. Ketika ada hal yang baru akan banyak pemikiran untuk tidak masuk dalam budaya lain.
Semua yang dimiliki merupakan sesuatu yang istimewa, bahkan orang lain atau kelompok lain tidak memiliki hal-hal yang dimiliki oleh unsur budaya yang mereka miliki. Mungkin akan banyak penolakan ketika terdapat sesuatu yang mendekati lingkungannya.
- Negatif
Sedangkan dampak negatif adanya sikap ekslusivisme antara lain;
-
Anggapan dirinya paling penting
Hal ini membuat semua oorang dianggap tidak berharga. Apabila hal ini terus terjadi bahkan selain eksklusivisme juga narsisme dan hal buruk lain yang dapat merendahkan orang lain. Anggapan ini sering muncul diberbagai kalangan.
Orang yang memiliki jabatan, kekayaan, dan lain-lain, yang dirasa sulit untuk dicapai orang lain. Hal tersebut dapat digunakan sebagai hal yang ekslkusif bagi dirinya.
-
Tertutup dengan budaya lain
Anggapan yang ada dalam dirinya membuat sulit untuk mengenal budaya lain. Budaya yang dilakukan merupakan budaya yang paling baik. Hal yang mungkin membuat seseorang tiak mau tau tentang budaya lain. Budaya lain juga sulit untuk mengenalkan kepada kelompok masyarakat tipe ini.
-
Sulit melakukan perubahan
Perubahan akan sulit terjadi karena sudah merasa yang paling baik. Perasaan ini kadang membuat seseorang terjebak dalam satu tahap dan akan berbelit belit. Bahkan ketika terdapat usulan perubahan dianggap sesuatu yang menyalahi aturan tanpa memiliki berbagai jenis pertimbangan yang mungkin dapat dipilih.
-
Rasisme
Menjatuhkan orang lain dengan kebudayaan, ras, arti suku, atau asal daerah. Orang yang memiiki paham eksklusivisme kadang melakukan sesuatu yang membuat orang lain sakit hati, seperti membahas asal usul daerah seseorang kemudian menjatuhkan orang lain dengan kebudayaan mereka miliki.
Penekanan yang berlebih pada diri seseorang merupakan hal yang membuat orang lain tidak nyaman. Bahkan dibeberapa negara dapat dianggap sebagai tindakan yang melanggar hukum.
-
Memecah persatuan
Orang merasa istimewa dan tidak mau berbaur dengan yang lain. Fenomena sosial ini apabila dibiarkan secara terus menerus maka bangsa dalam suatu negara yang awalnya bersatu dapat mengalami perpecahan. Perpecahan ini kadang kurang berdasar dan membuat orang lain merasa kebingungan.
Contoh Ekslusivisme
Adapun untuk contoh ekslusivisme yang ada di masyarakat. Diantaranya;
-
Kelompok Sosial Kaya
Adapun pengolongan dalam kehidupan masyarakat terkait dengan status kaya dan miskin merupakan salah satu kondisi yang bisa dianggap sebagai ekslusivisme. Hal ini disebabkan mereka hanya mementingkan kehidupan sekedar pada materialistis kehidupan.
-
Kelompok Pembenci Pemerintah
Prihal ini misalnya saja seperti ketika kita memiliki rekan kerja yang tidak mempercayai adanya covid dan rekan kerja kita bahkan pernah bercerita bahwa ia mengikuti kelompok pembenci pemerintah dan pernah melempari batu pada ambulan karena mereka yakin bahwa itu hanyalah ambulan kosong yang menakut-nakuti masyarakat.
Adapun penggambaran atas sikap yang ditunjukan oleh rekan kerja tersebut bagian daripada sikap ekslusivisme yang tentusaja dapat menjadi penyebab adanya gejolak.
Itulah tadi artikel yang bisa kami bagikan tentang adanya dampak eksklusivisme yang positif dan negatif di masyarakat beserta dengan contohnya dalam kehidupan berkelompok. Semoga memberikan pemahaman bagi kalian yang membutuhkannya.