Istilah empati dalam objek kajian sosiologi kerapkali dipergunakan untuk menggambarkan berbagai pengalaman terkait dengan emosi yang umumnya sebagai kemampuan untuk merasakan kondisi yang orang lain rasakan, ditambah dengan membayangkan apa yang mungkin dipikirkan atau dirasakan individu dan kelompok lain rasakan tersebut.
Disisi lainnya, empati memiliki banyak sekali manfaat yang bukan hanya dirasakan oleh diri sendiri melainkan lingkungan sosial bermasyarakat. Salah satu contohnya menjadi pengamalan atas nilai agama yang menganjurkan untuk memupuk kepekaan terhadap realitas sosial yang ada.
Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami secara emosional apa yang orang lain rasakan dengan melihat sesuatu dari sudut pandang mereka dan membayangkan diri kita berada di posisi mereka, serta senantisa merasakan apa yang seharusnya mereka rasakan.
Bagi banyak orang, melihat orang lain kesakitan dan menanggapinya dengan ketidakpedulian atau bahkan permusuhan langsung tampaknya sama sekali tidak dapat dipahami. Akan tetapi adanya banyak fakta sosial bahwa beberapa orang memberikan respon berbeda-beda sedemikian rupa dengan jelas menunjukkan bahwa sikap empati belum tentu menjadi respon universal terhadap penderitaan orang lain.
Manfaat Empati
Empati memiliki beragam manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain;
-
Membangun hubungan sosial dengan orang lain
Empati memungkinkan orang untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain. Dengan memahami apa yang orang pikirkan dan rasakan, orang mampu merespons secara tepat dalam situasi sosial, hal ini bukan tanpa alasan sebab dari berbagai penelitian sosial telah menunjukkan bahwa memiliki hubungan sosial penting untuk kesejahteraan fisik dan psikologis seseorang
-
Membantu mengatur emosi
Berempati dengan orang lain membantu diri sendiri untuk belajar mengatur emosi kita sendiri. Regulasi emosi merupakan hal yang penting karena memungkinkan kita mengelola apa yang kita rasakan, bahkan di saat stres berat, tanpa menjadi kewalahan.
-
Mendorong perilaku
Empati dapat menjadi pendorong perilaku membantu dengan penyebutan istilah gotong royong. Alasannya karena kita tidak hanya lebih cenderung terlibat dalam perilaku membantu ketika kita merasakan empati terhadap orang lain, tapi orang lain juga lebih mungkin membantu kita ketika mereka mengalami empati.
-
Mengurangi tingkat stress
Selain dapat meningkatkan hubungan sosial, memiliki sikap empati juga dapat bermanfaat dalam mengurangi tingkat stres kita. Hal itu tentunya sangat menguntungkan bagi kesehatan kita karena dengan lebih sedikit stres dan hal negatif akan membuat orang berada dalam kondisi yang lebih baik, sehingga sistem kekebalan tubuh pun lebih kuat.
-
Membangun kepercayaan
Empati yang ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari bisa mengejutkan dan membingungkan. Ketika tidak diharapkan, awalnya dapat menimbulkan kecurigaan, tetapi ketika dipertahankan sulit untuk tidak menghargai kekhawatiran tersebut. Dengan demikian, empati dapat dengan cepat mengarah pada kepercayaan.
-
Menjadi inti dari misi
Empati merupakan kekuatan penuntun di balik organisasi yang bekerja untuk membantu orang. Tanpa empati, layanan-layanan yang bergerak untuk memberikan pencegahan kekerasan, penyakit, dan kemiskinan mungkin gagal sama sekali.
Kemampuan untuk memahami pengalaman orang lain juga penting bagi bisnis yang berkomitmen untuk memberikan produk berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
-
Meningkatkan produktivitas
Hubungan manusia adalah sumber makna dan motivasi yang kuat. Kita bekerja lebih keras ketika kita melihat bahwa pekerjaan kita bermanfaat bagi orang lain. Para peneliti telah menguji ide hal tersebut menggunakan intervensi sederhana.
Sebuah studi tentang penggalangan dana universitas menemukan bahwa mereka yang diminta membaca cerita singkat tentang bagaimana donasi telah membantu mahasiswa penerima beasiswa menggandakan jumlah donasi yang mereka peroleh.
Orang-orang di bidang yang sama sekali berbeda, seperti penjaga pantai dan pekerja pertanian, juga menunjukkan peningkatan produktivitas setelah membaca cerita tentang bagaimana pekerjaan mereka membantu orang.
Bahkan melihat wajah orang yang kita layani dapat meningkatkan kinerja. Ahli radiologi menafsirkan hasil tes dengan lebih detail ketika foto pasien disertakan dalam file kasus mereka, dan juru masak membuat makanan lebih enak saat mereka dapat melihat pelanggan mereka.
-
Meningkatkan kepuasan pelanggan
Penelitian menunjukkan proses sosial dan interaksi sosial manusia adalah cara utama orang menilai kualitas layanan, dan interaksi ini membentuk reputasi organisasi. Ketika kita melakukan pekerjaan dengan keyakinan bahwa setiap pelanggan layak mendapatkan perhatian dan kebaikan kita, itu akan membangun kepercayaan dan kesetiaan dari pelanggan.
Meluangkan waktu untuk mengamati, mengajukan pertanyaan, dan menanggapi dengan bijaksana adalah kunci untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang kita layani.
-
Membangun kepemimpinan
Orang-orang yang terampil dalam memahami perasaan dan situasi orang lain lebih mungkin dipandang sebagai pemimpin yang efektif. Pemimpin yang empatik memotivasi tim untuk melakukan pekerjaan terbaik mereka. Mereka mendengarkan.
Mereka mengakui kebutuhan dan kontribusi orang lain. Mereka memupuk visi dan loyalitas bersama sebagai hasil langsung dari investasi mereka dalam tim mereka.
-
Menjadi keunggulan kompetitif
Teknologi terus mengubah cara kita berbisnis dan berinteraksi satu sama lain. Organisasi mengotomatisasi proses dan menggunakan alat berbasis teknologi baru. Tapi tidak semua inovasi diciptakan sama. Produk gagal ketika mereka tidak memenuhi kebutuhan orang.
Melibatkan pengguna dalam setiap langkah proses desain (desain yang berpusat pada manusia) membantu memastikan produk baru berguna dalam pengaturan dunia nyata. Dan sementara pengaruh teknologi berkembang, kebutuhan kita akan koneksi antarmanusia tidak berubah. Jadi ketika orang-orang yang mewakili organisasi kita menunjukkan kemanusiaan dan kebaikan, itu akan menjadi keunggulan kompetititf bagi organisasi kita.
Contoh Manfaat Empati
Adapun untuk contoh empati yang memberikan manfaat. Misalnya saja;
-
Masyarakat
Kebermanfaatan empati dalam kehidupan masyarakat bisa dilihat misalnya saja adalah ketika kita seorang influencer di media sosial yang sering membahas tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya dengan pengikut Anda di media sosial sangat banyak dan tidak hanya berasal dari Indonesia saja, namun sebagian juga dari luar negeri.
Progres kita sebagai sosok influencer tentusaja ketika ada masalah sampah memberikan dorongan kepada setiap orang untuk membuang sampah pada tempatnya. Alasannya karena dengan bentuk tindakan sosial sederhana ini dapat mengurangi terjadi banjir maupun bencana alam lainnya. Sehingga bukan hanya mengajarkan hidup bersih kepada orang lain namun juga memberikan teladan terkait dengan pentingnya lingkungan yang sehat.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa empati adalah kesadaran akan perasaan dan emosi orang lain. Empati jauh melampaui arti simpati, yang dianggap sebagai perasaan untuk seseorang. Sebagai sebuah konsep, simpati berhubungan erat dengan empati dan kasih sayang.
Oleh karena itulah empati menjadi elemen kunci dari kecerdasan emosional, yang terkait dengan hubungan antara diri sendiri dan orang lain, yang mengacu pada bagaimana kita sebagai individu memahami apa yang orang lain alami seolah-olah kita merasakannya sendiri.
Demikianlah artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan manfaat sikap empati di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.