23 Contoh Saran dan Kritik di Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat

Diposting pada

Contoh Saran dan Kritik di Sekolah, Keluarga, serta Masyarakat

Saran dan kritik kerapkali dilontarakan dalam kehidupan yang ada di lingkungan sosial. Diakui ataupun tidak dalam pembentukannya sendiri sangat terpengaruhi oleh beragam jenis interaksi sosial di masyarakat, artinya semakin interaksi sosial tinggi maka semakin itupula saran dan kritik akan senantiasa diberikan.

Oleh karena itulah untuk memberikan pemahaman yang jelas dalam artikel ini akan memunculkan beberapa contoh kalimat saran dan kritik yang didapatkan seseorang, baik di sekolah, keluarga, atupun di masyarakat. Berikut penjelasannya.

Saran dan Kritik

Saran adalah perkatakan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain sebagai upaya memberikan pedoman hidup agar sesuai dengan kaidah sosial yang berlaku. Saran ini diwujudkan dalam masyarakat demokratis yang menerima dengan lapang dada atas apa tanggapan orang lain. Secara kesimpulannya saran biasanya diberikan secara langsung.

Sedangkan makna kritik adalah tindakan yang diberikan oleh seseorang kepada individu lain yang disampaikan secara langsung atupun tidak langsung. Kritik menunjukan sikap atas ketidaksetujuan terkait beragam kebijakan dan kesimpulan yang di dapatkan.

Contoh Saran dan Kritik

Untuk memberikan penjelasan lebih lengkap, berikut ini adalah contoh prilaku yang menunjukan saran dan kritik di lingkungan sekolahan, masyarakat, dan juga keluarga.

  1. Sekolah

Contoh yang bisa disebutkan dalam memperjelas saran dan kritik di sekolah sebagai salah satu contoh lembaga pendidikan. Antara lain;

  1. Kebanyakan guru sejak dulu hanya sekadar mengajar, bukan mendidik siswa-siswinya, sehingga sampai saat ini masih kita temui siswa-siswi yang melakukan tindakan irasional seperti tawuran yang tidak jarang menimbulkan korban-korban yang mirisnya adalah masyarakat yang sekadar beraktifitas di lingkungan lokasi tawuran. Maka menjadi sangat penting bagi guru sebagai orang tua di sekolah tidak hanya mengajar tetapi mendidik.
  2. Angka-angka yang menjadi standar nilai di sekolah membuat siswa-siswi lebih mementingkan nilai yang tinggi daripada betul-betul memahami pelajaran yang didapatkan. Pembelajaran perlu lebih banyak ditekankan pada pentingnya proses, tidak hanya berfokus pada hasil.
  3. Lembaga-lembaga pemberi beasiswa pendidikan harus mengkroscek calon penerima beasiswa dengan sebaik-baiknya. Masih banyak dana beasiswa yang salah sasaran, dan akhirnya tidak memberikan dampak yang diingikan dari para pelajar. Pihak sekolah harus ikut dalam melihat siswa-siswi mana yang betul-betul berpotensi dan sekiranya membutuhkan program beasiswa.
  4. Transparansi dalam segala aspek sangatlah penting, termasuk pula lembaga pendidikan seperti halnya sekolah. Pembiayaan SPP dan dana lainnya yang digunakan para orang tua untuk menunjang segala yang terbaik bagi pendidikan anak-anaknya menjadi kewajiban sekolah untuk mempertanggungjawabkannya dengan maksimal. Adanya data atas atau informasi transparan yang dapat diakses oleh orang tua dan siswa terkait hal-hal tersebut sangat penting untuk dilakukan setiap sekolah.
  5. Sekolah ibarat rumah kedua bagi siswa-siswinya yang bisa saja menghabiskan waktu  lebih dari 8 jam setiap hari untuk berkegiatan, menjadi penting bagi sekolah untuk menyediakan penunjang pendidikan yang tidak hanya bersifat akademik tapi juga non akademik untuk membangun potensi, minat, bakat, dan karakter siswa-siswinya. Apabila keduanya seimbang maka bukan menjadi hal yang mustahil para siswa akan bangga membawa nama sekolahnya.
  6. Sekolah merupakan tempat yang baik untuk mengembangkan kedewasaan berpikir bagi siswa, peraturan-peraturan yang diatur oleh pihak sekolah sudah seharusnya bersifat rasional dan memiliki kebermanfaatan bagi para siswa.
  7. Sekolah dan setiap kegiatannya yang telah dirancang semestinya mampu membuat para siswa mampu mengatur waktunya dengan baik, contoh sederhananya dengan memiliki kebiasaan bangun pagi untuk tidak terlambat sampai di sekolah.
  8. Sekolah menjadi tempat penerapan sistem pendidikan formal yang seharusnya dapat memberikan aturan ketat terdapat larangan pembullyan maupun perundungan dengan dibuatkan aturan-aturan yang tegas.
  9. Masukan untuk sekolah lainnya yang bisa diberikan berupa kritik dan saran misalnya saja perbaikan fasilitas umum seperti halnya tersedianya WC yang baik, tempat yang remah untuk para disabilitas, dan lainnya. Hal ini bisa memberikan nuansa kenyamanan bagi para pelajar.
  1. Keluarga

Sedangkan dalam contoh lembaga keluarga, kalimat saran dan kritik biasanya diwujudkan dalam beragam hal. Antara lain;

  1. setiap individu yang tumbuh dan berkembang di dalam sebuah keluarga memiliki hak dan kewajiban sebagai manusia dan sebagai anggota keluarga. Sebagai seorang anak tidak semestinya kita tidak hanya menuntut hak, tetapi ingat setiap kewajiban mulai dari membantu orang tua dalam hal apapun tanpa pamrih
  2. kebiasaan membanding-bandingkan diri dengan orang lain masih seringkali tidak bisa dihindari, tanpa terkecuali di dalam sebuah keluarga. Sikap membanding-bandingkan cenderung akan membangun keluarga yang kurang sehat. Kapasitas setiap orang berbeda-beda, begitu pula nilai setiap keluarga.
  3. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi sang buah hati, tapi apa yang terjadi adalah kebanyakan orang tua memaksakan kehendaknya pada anak dengan kedok “yang terbaik bagi anak”. Biarkan setiap anak memilih dan membuat jalannya sendiri, kelak setiap anak akan siap hidup sendiri dan menjadi manusia seutuhnya.
  4. Setiap keluarga memiliki hak untuk terlihat sempurna dimata orang lain, tetapi jangan sampai membutakan mata kita. Setiap orang tua dan setiap anak adalah manusia, tidak apa berbuat salah, memiliki kekurangan, dan mengalami gagal, kemudian introspeksi diri dan belajar dari pengalaman adalah yang terbaik bagi setiap keluarga.
  5. keluarga dan rumah adalah tempat setiap manusia bersandar dan menemukan cinta. Sungguh indahnya apabila rumah tidak hanya dinilai sebagai sekadar bangunan atau alat investasi, sama halnya dengan hubungan orang tua dan anak, akan sangat menyenangkan apabila orang tua mampu menjadi teman anak, begitu pula sebaliknya.
  6. Para orang tua yang fanatik pada satu kepercayaan tertentu biasanya akan mewariskan kebiasaan-kebiasaan yang menjadi keharusan bagi anak, pada dasarnya setiap manusia memiliki hak dalam memeluk apa yang menjadi pilihannya tanpa paksaan oleh siapapun.
  7. Menjadi penting bagi keluarga untuk memilih lokasi pemukiman yang sehat, dalam artian mampu turut memberikan pengaruh positif bagi fisik dan mental setiap anggota keluarga.
  1. Masyarakat

Sedangkan dalam kehidupan masyarakat, contoh saran dan kritik antara lain sebagai berikut;

  1. Masyarakat sebagai lingkup yang luas, tentunya akan banyak sekali perbedaan dan perdebatan, namun alangkah indahnya apabila setiap individu mampu memiliki toleransi tinggi dengan melihat perbedaan tersebut sebagai sebuah hadiah keberagaman yang patut dijaga dan dihargai.
  2. Seringkali dalam satu lingkar masyarakat, rasa iri hati masih bermunculan dan menimbulkan konflik. Penyebab rasa iri hati salah satunya adalah kurangnya rasa bersyukur dan memahami setiap kapasitas setiap orang berbeda-beda. Mari menemukan bahagia kita tanpa perlu iri dengan kelebihan yang orang lain miliki. Rumput kita bisa sama indahnya dengan rumput tetangga.
  3. Lingkungan masyarakat yang sehat adalah bagaimana saling menolong dan membantu sesama bukanlah perihal yang sulit.
  4. Gosip atau prasangka dalam satu lingkungan masyarakat nampak masih melekat pada masyarakat Indonesia. Bergosip ria dan seringkali berprasangka pada kehidupan orang lain bukanlah ciri masyarakat yang sehat. Tidak ikut campur pada pilihan setiap orang adalah satu cara paling sederhana untuk menghargai privasi seseorang.
  5. Lingkaran masyarakat yang kolot atau kekeh merasa paling benar masih banyak bertebaran, dan mirisnya seringkali mengumbar kalimat-kalimat kebencian kepada masyarakat atau orang lain di luar lingkaran tersebut. Intimidasi dan diskriminasi-pun tidak terelakkan. Keberadaan kata mayoritas dan minoritas itu diciptakan oleh masyarakat, seharusnya setiap individu mampu bersikap sesuai jaman, menjadi kolot akan kebiasaan-kebiasaan lama hanya akan menjadi toxic bagi lingkungan sekitar.
  6. Menjadi masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi pada lingkungan, dari lingkup terkecil yakni lingkungan sekitar rumah akan menjadi bentuk sikap masyarakat yang baik, dengan turut saling memotivasi untuk semakin mencintai bumi.
  7. Adanya kebijakan pembangunan yang diberikan kepada sistem sosial kepemerintahan seharusnya dapat dikelola dengan baik oleh setiap aparatur pemerintahan dengan mengedepankan aspek sosialisasi dan transparasi agar setiap masyarakat dapat ikut serta aktif dalam pembangunan yang di rancang.

Itu tadi ya artikel yang bisa kami sebutkan kepada segenap pembaca terkait dengan beragam contoh-contoh kalimat saran dan kritik yang ada di sekolah, keluarga, serta masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberikan wawasan dan pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *