Ostratisme, fraudulens, dan intimidasi merupakan serangkaian istilah yang muncul dalam pengendalian sosial dan kontrol sosial. Dimana istilah ini dianggap sebagai tahapan atau mekanisme untuk melakukan berbagai pencegahan daripada adanya bentuk penyimpangan sosial dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan pola perilaku yang sesuai dengan nilai sosial dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Oleh karena itulah melalui upaya ostratisme, fraudulens, dan intimidasi ini diharapkan akan tercipta suasana yang jauh lebih kondusif dan tidak ada penyimpangan sosial yang ada di lingkungan masyarakat.
Ostratisme, Fraudulens, dan Intimidasi
Agar lebih memahamkan berikut ini merupakan definisi ostratisme, fraudulens, dan intimidasi. Antara lain;
-
Ostraisisme
Pengertian ostratisme adalah pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara bentuk pengucilan agar setiap orang yang melakukan penyimpangan sosial tidak lagi mengulangi pelanggaran yang telah dilakukannya.
Dimana hal ini dijalankan dengan melalui upaya pengucilan ini seseorang yang melakukan pelanggaran akan merasakan dampak yang susah bagi kehidupannya sendiri, mengingat bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.
-
Fraundules
Fraudulens adalah upaya pengendalian sosial yang dilakukan serta dijalankan dengan cara meminta bantuan dari pihak lain yang bisanya dianggap bisa membantu serta menyelesaikan setiap permasalahan sosial yang sedang di hadapi.
-
Intimidasi
Definisi intimidasi adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara yang keras yaitu melalui penekanan, pemaksaaan, terror hingga menakuti-nakuti setiap orang yang telah melakukan penyimpangan sosial dengan tujuan agar memiliki rasa jera dan tidak akan mengulangi perbuatan kesalahannya lagi.
Contoh Ostratisme, Fraudulens, dan Intimidasi
Adapun untuk beberapa contoh daripada penerapan ostratisme, fraudulens, dan intimidasi. Antara lain;
Misalnya saja seperti adanya keginan individu untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah di wilayah tertentu. Dengan alasan si individu yang berasangkutan pernah melakukan kejahatan seperti korupsi maka hak-hak untuk dipilih tidak bisa lagi dipergunakan.
Bentuk penjalanan atas tindakan ini memanglah tepat pasanya demi menghindai upaya kejahatan yang dilakukan secara berulang.
Prihal ini misalnya saja adanya seprti adanya tawuaran yang dilakukan antar sekolah dalam suatu wilayah. Maka untuk mencari keadilan yang sebenarnya dinas pendidikan terkait berusaha mencari fakta dan realitas yang terjadi, utamanya dalam upaya menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar.
Misalnya saja seperti adanya teguran yang dilakukan oleh perusahaan tertentu kepada kariawan yang sering terlambat. Maka, demi tercipatnya suasana kantor yang kondusif direktur memberikan peringatan agar si kariawan tidak mengulangi lagi. Sehingga tindakan untuk datang terlambat dikemudian hari bisa diatasi.
Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa ostratisme, fraudulens, dan intimidasi adalah berbagai hal yang dilakukan untuk membuat anggota masyarakat menjadi lebih tertib dan tidak melakukan pembangkangan terhadap berbagai peraturan yang berlaku.
Nah, itulah saja artikel yang bisa diberikan kepada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian ostratisme, fraudulens, dan intimidasi beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.