Stratifikasi sosial adalah konsep yang mengacu pada hierarki atau tingkatan dalam masyarakat yang membagi individu dan kelompok-kelompok berdasarkan faktor-faktor seperti status sosial, kekayaan, pendidikan, atau kekuasaan. Stratifikasi sosial juga dapat ditemui dalam keluarga, meskipun tidak sekompleks stratifikasi dalam masyarakat pada umumnya.
Namun yang pastinya adanya stratifikasi sosial di keluarga ini jarang yang sampai menciptakan konflik sosial lantaran hanya persoalan kecil yang bisa dipahami oleh semua anggota keluarga.
Stratifikasi Sosial dalam Keluarga
Stratifikasi sosial dalam keluarga adalah konsep yang mengacu pada hierarki atau tingkatan sosial yang ada di dalam sebuah keluarga. Tentu saja hal ini mencerminkan perbedaan yang terjadi dalam peran, status, kekuasaan, dan hak-hak individu atau anggota keluarga dalam lingkungan keluarga tersebut.
Perlu diingat bahwa stratifikasi sosial dalam keluarga dapat bervariasi dari satu keluarga ke keluarga lainnya, dan tidak semua keluarga mengalami bentuk stratifikasi yang sama. Faktor-faktor stratifikasi dalam keluarga dapat dipengaruhi oleh budaya, nilai-nilai, dan sejarah keluarga tersebut.
Contoh Stratifikasi Sosial dalam Keluarga
Adapun untuk contoh stratifikasi sosial di keluarga dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
-
Peran Gender
Adanya peran gender terutama dalam hal kesetaraan gender sendiri masih menjadi faktor stratifikasi yang signifikan. Hal ini dapat terlihat dalam pembagian tugas rumah tangga, peran sebagai pencari nafkah, dan keputusan-keputusan keluarga yang diambil oleh anggota berdasarkan jenis kelamin.
Contohnya dalam beberapa keluarga, perempuan mungkin diharapkan untuk bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga, sementara laki-laki diharapkan untuk bekerja di luar rumah.
-
Usia
Dalam stratifikasi dalam keluarga, ketika terdapat perbedaan usia disetiap generasi menyebabkan ketidaksetaraan dalam kekuasaan dan pengambilan keputusan. Contoh ketidaksetaraan yaitu seperti orang tua yang biasanya memiliki otoritas lebih besar dalam hal-hal seperti aturan rumah tangga, sementara anak-anak biasanya memiliki keterbatasan dalam hal ini.
-
Ekonomi
Adanya perbedaan dalam keluarga seperti status ekonomi antara anggota-anggotanya. Maka hal ini akan menghasilkan bentuk stratifikasi sosial dalam perbedaan akses ke sumber daya dan peluang, serta dalam keputusan keuangan yang diambil oleh keluarga. Contohnya, jika satu anggota keluarga memiliki pendapatan yang jauh lebih tinggi daripada yang lain, ia mungkin memiliki lebih banyak kekuatan dalam menentukan bagaimana uang keluarga digunakan.
-
Pendidikan
Tingkat pendidikan individu dalam keluarga juga dapat menjadi sumber stratifikasi. Anggota keluarga yang lebih terdidik mungkin memiliki lebih banyak pengetahuan dan keterampilan, yang dapat memengaruhi peran mereka dalam pengambilan keputusan dan memberi mereka keunggulan dalam beberapa situasi.
-
Kesehatan dan Kebugaran
Kesehatan dan kondisi fisik anggota keluarga juga dapat menjadi faktor stratifikasi sosial dalam keluarga dapat terbentuk. Anggota yang lebih sehat mungkin memiliki lebih banyak energi dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas keluarga dan mengambil peran yang lebih aktif dalam kehidupan keluarga.
-
Kepribadian dan Karakter
Sifat stratifikasi dapat dilihat dari kepribadian dan karakter individu sehingga menimbulkan peran dan hubungan dalam keluarga. Misalnya, seorang anggota keluarga yang memiliki kepribadian kuat atau kemampuan komunikasi baik mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar dalam memengaruhi keputusan dan dinamika keluarga.
Demikianlah tadi pembahasan mengenai contoh adanya stratifikasi sosial dalam keluarga yang dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Semoga informasi ini dapat membantu dan memberi pengetahuan baru bagi para pembaca.