Kelompok sosial adalah sekelompok orang yang sering bertemu satu sama lain dan menganggap diri mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Bentuk kelompok sosial ada di mana-mana dan merupakan bagian dasar dari kehidupan manusia. Telaah tentang kelompok-kelompok sosial itulah yang menjadi fokus utama dalam objek kajian sosiologi.
Disisi lainnya, adanya kelompok sosial memiliki sifat yang dinamis atau berubah-ubah. Meskipun ada pula kelompok sosial yang statis, misalnya penduduk usia tertentu di suatu wilayah. Dinamika kelompok sosial dapat terjadi karena adanya beragam faktor, baik faktor dari luar kelompok seperti terjadinya bencana alam, maupun faktor yang berasal dari dalam kelompok sosial itu sendiri, misalnya adanya perbedaan kepentingan sehingga mengakibatkan perpecahan dalam kelompok.
Dinamika Kelompok yang Berasal dari Luar
Dinamika kelompok dari luar kelompok bisa dikatakan sebagai bagian daripada adanya kekuatan yang mana akan saling mempengaruhi hubungan sosial timbal balik kelompok dengan interaksi sosial di antara anggota kelompok tersebut dengan pemimpin kelompok yang mana akan mempengaruhi kuat dalam perkembangan kelompok yang berasal dari eksternal.
Faktor Penyebab Dinamika Kelompok yang Berasal dari Luar Kelompok
Dinamika kelompok sosial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari luar kelompok (faktor eksternal), diantaranya yaitu;
-
Perubahan Situasi Sosial
Perubahan situasi sosial yang terjadi di masyarakat dapat menjadi faktor penyebab terjadinya dinamika kelompok. Perubahan situasi sosial tersebut meliputi:
- Pemekaran daerah, Pemekaran daerah merupakan pemecahan provinsi atau kabupaten/kota menjadi dua wilayah atau lebih. Pemekaran daerah dilakukan sebagai upaya untuk mempercepat akselerasi pembangunan daerah, karena daerah otonom yang baru terbentuk adalah entitas yang baik sebagai kesatuan geografis, politik, ekonomi, sosial dan budaya.
- Masuknya industrialisasi di pedesaan, Industrialisasi adalah proses di mana ekonomi agraris (berbasis pertanian) berubah menjadi ekonomi berbasis manufaktur massal. Atau dengan kata lain, industrialisasi adalah proses reorganisasi ekonomi agraris menjadi terfokus pada produksi massal barang dan jasa. Biasanya, industrialisasi disertai dengan produksi mekanis, yang memungkinkan bisnis menghasilkan lebih banyak barang dengan lebih sedikit tenaga manusia. Selain itu, industrialisasi biasanya melibatkan perubahan sosial yang signifikan, termasuk pergerakan menuju pasar tenaga kerja bebas.
- Adanya penemuan-penemuan baru, Discovery merupakan penemuan-penemuan baru yang berasal dari suatu unsur kebudayaan. Penemuan baru tersebut dapat berupa suatu alat yang baru, ataupun berupa suatu ide baru yang diciptakan oleh seorang individu. Discovery atau penemuan baru tersebut bisa berubah menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut. Invention itu sendiri merujuk pada upaya menghasilkan suatu unsur-unsur kebudayaan lama yang telah ada dalam masyarakat.
- Perkembangan teknologi informasi, Perkembangan teknologi yang terus berlanjut membawa aplikasi utama teknologi tersebut pada proses pengolahan data yang berujung pada informasi. Teknologi informasi dapat memberikan pengaruh yang semakin meluas beserta implikasinya dibandingkan dengan teknologi komputer, yang pada mulanya hanya berkembang di dunia komputasi, hitung menghitung. Pada prinsipnya, aplikasi teknologi informasi merupakan alat bantu bagi manusia untuk melakukan pengolahan data menjadi informasi. Kemudian, informasi tersebut dimanfaatkan oleh manusia secara langsung maupun tidak langsung untuk menjalankan pekerjaannya.
- Perkembangan teknologi komunikasi, Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga berpengaruh pada acara orang/kelompok berkomunikasi satu sama lain. Adanya media sosial yang beragam jenisnya, menyebabkan komunikasi bisa dilakukan dengan mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama, bahkan bukan hanya berkomunikasi lewat telepon suara, tapi ada pula telepon video (video call) yang memungkinkan komunikasi dilakukan seolah-olah secara tatap muka.
-
Perubahan Situasi Ekonomi
Terjadinya perubahan situasi ekonomi juga dapat menyebabkan dinamika kelompok sosial. Sebagai contoh, masyarakat perkotaan mempunyai tingkat perkembangan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan masyarakat pedesaan.
Hal tersebut mengakibatkan hubungan sosial dalam kelompok kekerabatan masyarakat perkotaan akan bergeser menjadi hubungan sosial yang didasarkan pada kepentingan, sehingga kelompok kekerabatan yang pada mulanya termasuk dalam klasifikasi kelompok primer berubah menjadi kelompok sekunder.
-
Perubahan Situasi Politik
Terjadinya perubahan atas adanya situasi politik seperti pergantian elite kekuasaan atau perubahan kebijakan yang dilakukan oleh para elite penguasa bisa mengakibatkan perkembangan kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.
-
Perubahan Lingkungan Fisik
Perubahan geografis tertentu seringkali menghasilkan perubahan sosial yang besar di masyarakat, termasuk kelompok-kelompok yang ada di dalamnya.
Sebagai contoh dinamika kelompok sosial ini ialah badai, gempa bumi, banjir, kekeringan, dan berbagai bencana alam lainnya akan mempengaruhi kehidupan sosial dan mendorong perubahan sosial, sebab kehidupan manusia sangat erat kaitannya dengan kondisi geografis bumi.
Contoh Faktor Penyebab Dinamika Kelompok yang Berasal Luar
Beberapa faktor yang telah disebutkan di atas bisa mendorong perkembangan suatu kelompok sosial. Sebagai contohnya;
-
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan yang termasuk dalam klasifikasi paguyuban dapat mengalami perubahan menjadi patembayan karena telah mengalami proses industrialisasi yang menyebabkan pola hubungan dan nilai-nilai yang dianut masyarakat desa tersebut bergeser, di antaranya nilai gotong royong berubah menjadi nilai individualis.
Itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan beragam faktor yang menjadi penyebab dinamika kelompok sosial yang berasal dari luar kelompok dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.