Kerumunan emosional dalam objek kajian sosiologi menjadi bentuk kerumunan yang berlawanan dengan norma hukum yang dikenal dalam Bahasa Inggris dengan lawless crowds. Prihal kerumunan ini berciri khasnya memiliki konsep pemikiran yang radikalisme dengan mengingingat perubahan sosial secara derastis.
Meskipun demikian, penggambaran atas kasus kerumunan bersifat emosional ini sangatlah mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja adanya pengusiran terhadap seseorang yang dilakukan oleh masyarakat di wilayah tertentu karena berbeda unsur budayanya.
Pengertian Kerumunan Emosional
Kerumunan emosional adalah bentuk perkumpulan yang dilakukan oleh individu dan kelompok sosialnya dengan tidak terkendali lantaran ketidakmampuan dalam mengontrol psikis maupun fisiknya dengan penyebab utamanya karena konflik sosial dan kekecewaan yang dirasakan.
Oleh karena itulah kerumunan emosional yang disebut dengan acting mobs biasanya terjadi dalam bentuk kelompok sosial yang menjalankan tindakan destruktif.
Contoh Kerumunan Emosional
Adapun untuk contoh adanya kasus kerumunan emosional (acting mobs) dalam kehidupan sehari-hari. Yakni;
-
Pekerjaan
Hubungan dengan pekerjaan bentuk kerumunan emosional ini misalnya saja ketika seorang atasan membentuk sebuah TIM untuk sebuah proyek yang sering kita kerjakan. Kebetulan bagian untuk proyek yang saat ini dikerjakan, atasan atas tersebut memilih karyawan junior sebagai ketua TIM karena merasa dia memiliki ide dan inovasi yang masih baru dan berbeda dari sebelumnya.
Ide dan inovasi yang dilakukan oleh ketua kita ternyata berbeda dari kebiasaan. Alasan tersebutlah menyebkan kita menghimpun semua karyawan senior maupun junior untuk melakukan demo dengan merusak fasilitas perusahaan yang sudah ada.
-
Pelayanan
Hubungan dengan sistem sosial dalam pelayanan pemerintah misalnya saja ketika kita adalah seorang pegawai sebuah instansi yang bertugas sebagai ketua customer service. Karena pandemi yang diakibatkan adanya virus corona, pelayanan yang biasanya offline dirubah menjadi via daring.
Namun dalam berjalanannya waktu ada masyarakat berkerumun memprotes kebijakan yang dilakukan dengan mencaci maki bahkan membakar bagian gedung yang menjadi pusat pelayanan.
-
Pengeroyokan
Kasus lainnya yang berhubungan dengan arti kerumunan yang bertindak emosional. Misalnya saja saat kita sedang berkendara di jalan pada saat itulah berhenti lantaran adanya lampu merah, namun di sebelah kita ada angkot yang mengklakson kemudian angkot tersebut menrobos lampu merah dan pada akhirnya menciderai salah satu pengguna jalan yang berlawanan.
Lantaran terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh angot tersebut masyarakat yang berada di sana tersulut amarahnya dan memukul sekaligus membakar angkot yang salah tersebut. Bentuk tindakan sosial ini juga menjadi kerumunan yang bertindak emosional dengan tujuan untuk mencapai tujuan dengan kekerasan, yakni menghukum pelakunya secara langsung. Padahal hal tersebut tidak bisa dibenarkan lantaran sudah menjadi tanggung jawab dari pihak kemanan lalu lintas.
Itulah saja artikel yang bisa diberikan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian kerumunan emosional dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga saja memberikan wawasan bagi kalian yang membutuhkannya.