Pengertian Radikalisme, Ciri, Faktor, Kelebihan, Kekurangan, dan 4 Contohnya

Diposting pada

Pengertian Radikalisme

Di perkotaan sering terjadi kerusuhan. Terjadinya kerusuhan sebagai bagian masalah sosial di Indonesia bukan tanpa sebab, melainkan banyak faktor pendorong lahirnya peristiwa yang tidak di inginkan tersebut. Banyak dampak negatif yang terjadi karena kerusuhan di tempat umum. Kerusakan tempat hingga mengalami kerugian secara material merupakan hal utama yang terjadi akibat adanya kerusuhan. Mengapa kerusuhan dapat terjadi? Biasanya berawal dari sikap radikalisme massa.

Apabila massa dapat menekan timbulnya sikap radikalisme dengan tindakan kooperatif maka kerusuhan dapat terhindarkan. Diperlukan adanya pemahaman sikap damai pada diri masyarakat agar ketika melakukan demonstrasi tidak mengandung unsur radikalisme. Radikalisme biasa terjadi oleh massa yang menunut perubahan dalam kurun waktu lama. Sebenarnya apa itu radikalisme? Ulasannya secara lengkap akan dibahas dalam uraian materi sebagai berikut.

Radikalisme

Radikalisme bisa dikatakan sebagai paham yang menganut kekerasan atau paksaan dapat menyelesaikan permasalahan dan jalan untuk menggapai perubahan. Sikap radikalisme perlu dihilangkan dalam diri setiap arti masyarakat karena hal ini tidak sesuai dengan norma pancasila.

Apalagi Indonesia sebagai negara multikultural memiliki unsur budaya timur yang mencintai perdamaian. Sedangkan sikap radikalisme lahir dari bangsa barat pada waktu penolakan revolusi industri 1.0 di Perancis.

Pengertian Radikalisme

Radikalisme adalah bentuk tindakan sosial yang berorisentasi pada sikap ekstrem dalam usaha untuk mengubah tatanan sosial, politik atau agama yang ada sehingga perilaku ini dalam proses penggunaannya kerapkali dilakukan dalam bentuk kekerasan sehingga menyebabkan adanya perubahan mendasar dalam tatanan kehidupan bahwa konflik sosial.

Pengertian Radikalisme Menurut Para Ahli

Adapun definisi radikalisme menurut para ahli, antara lain;

  1. Max Weber, Pengertian radikalisme adalah perwujutan dari adanya sikap yang menuntut perubahan mendasar dalam struktur sosial, ekonomi, atau politik dan seringkali mencoba dilakukan oleh individu dan kelompok dalam menggulingkan atau menggantikan tatanan yang ada dengan tatanan yang baru.
  2. Oliver Roy, Arti radikalisme adalah fenomena sosial yang muncul ketika individu atau kelompok mengadopsi ideologi yang menentang atau menolak tatanan sosial dan politik yang sudah berjalan dalam suatu lingkungan sosial bermasyarakat sehingga dalam hal ini seseorang dengan predikat radikal akan bertindak secara ekstrem atau menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan atas perubahan.
  3. Azyumardi Azra, Definisi radikalisme adalah keyakinan dan sikap yang berusaha untuk mengubah tatanan sosial, politik, atau agama yang ada dengan cara-cara yang ekstrim atau kekerasan dan seringkali dengan tujuan mendirikan negara atau masyarakat yang sesuai dengan visi individu yang sejalan.

Ciri Radikalisme

Karakteristik tindakan radikalisme bisa dianalisis dengan kasat mata, berikut ciri-cirinya;

  1. Mudah Marah

Pada suatu tindakan demonstrasi tidak semuanya harus dikawal oleh pihak keamanan. Karena tidak semua kegiatan demonstrasi berakhir kerusuhan.

Jika pada awal tindakan demonstrasi terlihat massa yang marah-marah barulah dikerahkan pihak keamanan untuk mengawal kegiatan demonstrasi. Karena ditakutkan massa melakukan tindakan radikalisme hingga merusak fasilitas umum yang tersedia.

  1. Tidak adanya Tindakan Kooperatif dari Kedua Belah Pihak

Demonstrasi yang dilakukan sekelompok massa harus ada sifat kooperatif dari kedua belah pihak. Dari pihak yang melakukan demonstrasi ataupun pemerintah. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya perbuatan yang bersifat radikalisme.

Tindakan kooperatif adalah saling menuruti kebutuhan satu sama lain dengan tujuan kelancaran proses. Dengan melakukan tindakan kooperatif maka kedua belah pihak tentunya diuntungkan.

  1. Tidak Ada Dasar Hukum yang Jelas

Radikalisme terjadi karena tidak adanya dasar hukum yang jelas. Demonstrasi berhak dilakukan oleh sekelompok massa dengan menaati asas perdamaian.

Yang perlu digaris bawahi disini adalah syarat demonstrasi, bukan radikalisme. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui tindakan radikalisme. Yang mereka ketahui adalah melakukan demonstrasi dan berbuat kerusuhan, sehingga masyarakat tidak memahami dasar hukumnya.

Faktor Penyebab Terjadinya Radikalisme

Berikut ini adalah beberapa faktor terjadinya tindakan radikalisme;

  1. Psikologis

Psikologis adalah faktor yang terjadi dari dalam diri seseorang. Faktor ini dapat dengan mudah dipengaruhi apabila tidak memahami tentang wawasan kebangsaan.

Orang mudah terpengaruh dengan bujukan, meskipun sifatnya kebohongan, karena psikologisnya sedang terganggu. Tekanan kehidupan adalah salah satu penyebab seseorang mengalami gangguan psikogis. Apabila hal ini dibiarkan maka dapat mendorong seseorang melakukan radikalisme.

  1. Ekonomi

Faktor kedua yang menyebabkan terjadinya tindakan radikalisme di masyarakat adalah ekonomi. Beberapa massa melakukan demonstrasi yang berujung tindakan radikalisme dengan alasan dibayar.

Kekurangan dana untuk mencukupi kebutuhan ekonomi harian menyebabkan beberapa orang rela melakukan tindakan radikalisme karena diberi upah oleh oknum tertentu. Hal ini sangat disayangkan, hanya demi uang rela melakukan apapun.

  1. Sosial

Faktor ketiga yang menyebabkan terjadinya tindakan radikalisme adalah sosial. Faktor sosial yang mendorong radikalisme contohnya seperti ini. Dalam suatu perkumpulan tentunya jika salah seorang menginginkan perubahan maka seluruh anggota dari ciri kelompok sosial menyetujuinya.

Apabila salah satu anggota tidak ikut serta, yang terjadi adalah pengucilan. Inilah yang dikatakan faktor sosial dapat mempengaruhi terjadinya tindakan radikalisme.

Kelebihan Radikalisme

Sikap radikalisme yang terjadi pada masyarakat membawa keuntungan. Meski terdengar aneh namun faktanya memang benar adanya.

Keuntungan yang didapatkan paksaan tersebut biasanya bersifat sementara. Pemerintah yang berwewenang mengganti kebijakan biasanya hanya sekedar menuruti keinginan massa demonstrasi. Setelah itu kebijakan akan kembali seperti semula demi kepentingan bersama. Berikut beberapa hal yang terjadi akibat keuntungan radikalisme.

  1. Mengubah Sistem Pemerintahan Sesuai Kepentingan Kelompok

Peraturan yang dirubah oleh pemerintah dilakukan untuk kepentingan bersama. Sebagai contoh menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), meskipun yang naik harga bbm namun semua bahan kebutuhan pokok ikut naik. Distribusi penjualan dilakukan menggunakan alat transportasi. Alat transportasi bisa bergerak untuk melakukan mobilitas distribusi barang syaratnya mengisi BBM.

Logis bila pedagang menaikkan harga barang karena BBM melonjak. Tentunya masyarakat yang tidak sependapat dengan hal ini melakukan demonstrasi. Menyuarakan pendapat di depan gedung pemerintahan tidak mendapatkan hasil, akhirnya upaya radikalisme dilakukan. Pemerintah tidak ingin hal ini terjadi, akhirnya mengubah kebijakan untuk memuaskan kepentingan kelompok.

  1. Melatih Mental Masyarakat

Sikap radikalisme dapat melatih mental masyarakat. Mengapa demikian? Karena dengan kekerasan masyarakat mendapatkan jiwa pembangkang.

Jiwa ini akan terus tumbuh hingga akhirnya mendarah daging. Mental seperti ini tidak akan goyah apabila negara lain hendak menganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Meski demikian, tindakan radikalisme tetap tidak dianjurkan.

Kekurangan Radikalisme

Setiap keuntungan tentunya menimbulkan kekurangan. Hal ini sudah menjadi hukum alam dari sebab akibat. Layaknya pada sikap radikalisme, kekurangan lebih banyak terjadi dari pada kelebihan. Pengetahuan masyarakat yang minim tentang radikalisme menyebabkan kerusuhan tidak dapat terhindarkan.

Perlu pemahaman kepada masyarakat untuk menghindari hal ini. Berikut merupakan beberapa kerugian dari sikap radikalisme.

  1. Kerusakan Fasilitas Umum

Fasilitas umum dibuat untuk kepentingan masyarakat. Membuat fasilitas umum menggunakan anggaran daerah. Bisa dikatakan uang rakyat berperan dalam pembangunan infrastruktur daerah. Namun kerusakan fasilitas umum karena kerusuhan akibat perilaku radikalisme perlu dihindarkan. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan demonstrasi pada umumnya.

  1. Pidana Bagi Provokator

Provokator adalah orang yang memprovokasi terjadinya kerusuhan pada tindakan radikalisme. Provokasi adalah tindakan memulai supaya orang lain ikut serta dalam kerusuhan. Hukuman bagi orang yang memprovokasi suatu tindakan adalah pidana. Dirasa hukuman tersebut setimpal untuk menimbulkan efek jera. Agar pada kemudian hari orang tersebut tidak mengulangi perbuatannya.

Contoh Radikalisme

Adapun untuk contoh dari adanya tindakan radikalisme di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain;

  1. Gerakan separatis

Adanya beragam kelompok yang mendukung pemisahan atau merdeka dari negara yang sudah ada. Maka perilaku yang dijalankan memungkinkan dengan menggunakan taktik radikal, seperti pemberontakan bersenjata atau serangan terhadap pemerintah pusat. Kondisi ini juga terjadi di Indonesia, contohnya saja gerakan yang dilakukan oleh gerakan separatis dari orang-orang yang mengatasnamakan papua untuk memisahkan diri dari Indonesia.

  1. Gerakan revolusioner

Gerakan dalam ranah revolusioner menjadi salah satu gerakan yang dijalankan oleh kelompok atau individu yang menganut ideologi tertentu dengan bertujuan untuk menggulingkan sistem politik yang ada dan mendirikan tatanan baru. Mereka mungkin menggunakan taktik radikal seperti pemberontakan bersenjata atau propaganda yang ekstrem.

  1. Terorisme

Terorisme yang dilakukan oleh kelompok atau individu yang menggunakan kekerasan ekstrem untuk mencapai tujuan politik atau ideologis tertentu, seperti halnya dengan serangan bom, penyanderaan, atau pembunuhan massal juga menjadi bagian daripada pemikiran radikal.

  1. Ekstremisme politik

Ekstrimisme dalam persoalan perpolitikan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang menganut pandangan politik guna menentang tatanan politik yang ada menjadi cerminan gerakan radikal alasannya karena tidanakn tersebut sangatlah memungkin menggunakan demonstrasi kekerasan atau pemberontakan bersenjata.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan maka dapatlah dikatakan bahwa radikalisme adalah bagian daripada perjuangan politik yang menginginkan perubahan struktural yang mendalam dalam masyarakat, seringkali melalui konflik dan mobilisasi massa. Sehingga atas dasar itulah maka tidak semua kerusuhan merupakan sikap tindakan radikalisme. Tawuran antar arti suku di jalan tidak termasuk bagian dari radikalisme. Perbuatan yang menunjukkan sikap radikalisme diawali dengan makna demonstrasi. Karena pada dasarnya hal ini dipicu oleh tuntutan masyarakat yang ingin meraih perubahan.

Sikap radikalisme yang terjadi pada masyarakat tidak terjadi begitu saja. Banyak faktor pendorong baik eksternal maupun internal yang menyebabkannya. Meski hal ini dilarang karena menimbulkan kerugian, massa tetap akan melakukan tindakan ini demi meraih perubahan yang diinginkan. Karena bagi beberapa orang memiliki dasar bahwa rela mati demi melakukan apapun.

Nah, materi diatas merupakan artikel yang membahas tentang pengertian radikalisme menurut para ahli, ciri, faktor, kelebihan, kekurangan dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan para pembaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *