Lembaga sosial pada dasarnya dapat terbentuk secara sengaja atau dengan sendirinya. Lembaga sosial yang terbentuk secara tidak sengaja, misalnya lembaga adat dengan segala peraturannya yang bersifat tidak tertulis. Sementara itu, lembaga sosial yang terbentuk secara sengaja, misalnya lembaga pemerintahan, lembaga pendidikan, dan lembaga politik. Akan tetapi yang pasti jika lembaga sosial dikatakan sebagai lembaga haruslah memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Lembaga Sosial
Lembaga Sosial adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan norma yang mengatur pola hidup dalam masyarakat. Lembaga sosial terbentuk berdasarkan keinginan dan juga berlandaskan pada kebutuhan setia masyarakat untuk mempertahankan kaidah-keindah tertentu. Sebagai hal ini berkaitan dengan pengertian lembaga sosial menurut para ahli dan proses terbentuknya lembaga sosial.
Ciri-Ciri Lembaga Sosial
Setiap lembaga sosial yang terbentuk secara sengaja dan tidak sengaja harus memiliki ciri sebagai berikut;
-
Lembaga Sosial Memiliki Simbol
Setiap lembaga sosial memiliki simbol. Simbol yang ada dalam Lembaga Ssial difungsikan untuk mempermudah seseorang mengingat keberadaan lembaga, vlsi, misi, dan tujuan yang hendak dicapai.
Simbol-simbol dalam lembaga sosial tersebut dapat berupa gambar (logo), tulisan, gabungan antara gambar atau tulisan dan logo, serta bendera panji.
Contoh simbul dalam lembaga sosial yang paling sederhana misalnya adalah cincin pernikahan yang merupakan tanda atau simbol bagi pasangan yang telah terikat hubungan pernikahan. Cincin pernikahan menandakan ikatan antarkedua pasangan serta simbol untuk saling melengkapi.
Selain itu, cincin pernikahan yang berbentuk melingkar, menyimbolkan cinta tanpa akhir. Jika seseorang mengenakan cincin pernikahan, masyarakat sudah dapat menyimpulkan bahwa ia sudah menikah.
Bahkan conto lain, dalam Lembaga Pendidikan seseorang diharuskan memakai baju seragam. Yang mana dalam baju seragam yang dikenakan juga terdapat simbol yang menunjukkan lembaga sosial yaitu lembaga pendidikan. Simbol tersebut berupa logo OSIS yang selalu berada di saku kiri.
-
Memiliki Tingkat Kekekalan Tertentu
Dalam lembaga sosia tendapat norma sosial. Norma sosial terbentuk melalui kesepakatan dan proses panjang untuk mengatun kehidupan individu dalam masyarakat. Ketika norma dinasa penting,norma mulai terlembaga dan mengatur kehidupan masyarakat.
Ketika lembaga sosial diciptakan masyarakat beserta asosiasinya, lembaga sosial tersebut cenderung bentahan lama dalam kehidupan masyarakat. Bahkan, suatu lembaga sosial akan terus diwaniskan dan generasi ke generasi selama lembaga sosial tersebut dirasa benguna oleh masyanakat.
Realitas ini mengindikasikan bahwa lembaga sosial memiliki tingkat kekekalan tententu. Sebagai contoh lembaga pendidikan. Berdasarkan sejarah, proses kelembagaan pendidikan di Indonesia dimulai sejak zaman penjajah kolinel Belanda dan Japan.
Akan tetapi pada fakatnya lembaga pendidikan masih bisa bertahan sampai sekarang, meskipun pada dasarnya mengelamai banyak perubahan, seperti pergatian nama, jenjang, kurikulum, hingga pada proses yang paling mendalam yaitu proses belajar mengajar.
-
Memiliki Tradisi, Baik Tertulis atapun Tidak Tertulis
Setiap lembaga sosial yang kita kenal mengandung aturan baik tertulis ataupun tidak tertulis. Auturan dalam lembaga sosial ini wajib ditaati oleh individu yan tergabung dalam lembaga sosial tersebut.
Misalnya saja dalam kelembagan keluarga dalam kehidupan yang kita jalani terdapat aturan tertulis sebagimana yang ada dalam Undang-Undang serta adanya aturan yang tidak tertulis sebagaimana kewajiwab suami yang harus menafkahi istri dan anaknya, atau aturan yang diharuskan setiap anggota keluarganya saling menghormati kepada seseorang yang lebih tua, dan aturan-aturan lainnya.
-
Memiliki Tujuan yang Jelas
Ciri khas lembaga sosial adalah memiliki aturan yang jelas. Aturan ini haruslah disepakati bersama antara satu anggota dengan anggota lainnya. Oleh karenanya ada istilah yang mengatakan jika lembaga sosial dibentuk untuk mengatur hubungan sosial dalam setiap masyarakat.
-
Memiliki Alat dan Kelengkapan
Tujuan lembaga sosial lainnya adalah dengan memiliki alat dan kelengkapan untuk mencapai tujuannya. Sebagai contoh dalam lembaga sosial ini misalnya saja adalah TNI yang memiliki berbagai alat ALUISTA (Alat Utama Sistem Pertahanan) seperyi tank, senjata, dan pesawat-pesawat tempur.
Sebagala bentuk peralatan yang dipergunakan TNI tersebut pada dasarnya dilakukan untuk kelengkapan lembaga sosial, khususnya lembaga pertahanan yang fungsinya ialah untuk mempertahankan kedaulatan NKRI dari Sabang samapi Meroke.
-
Memiliki Pola Prilaku
Ciri lembaga sosial selanjutnya adalah memiliki pola prilaku, yang bisa diartikan sebagai sekumpulan pola pemikiran yang terwujud berdasarkan aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
Oleh karena itulah hal yang wajar jikalau dalam lembaga sosial memiliki atau terdiri atas norma, adat, kebiasaan, dan juga tatak kelakukan yang tergabung dalam kesatuan fungsi antara satu dengan yang lainnya.
Contoh pola prilaku dalam lembaga sosial ini misalnya saja adalah di Sekolah yang terdapat norma dan tata kelakuan yang diberlakukan kepada seluruh warga di sekolah agar mematuhi demi terciptaan kondisi yang lebih baik.
-
Lembaga Sosial Memiliki Kekekalan
Ciri lembaga sosial bisa dikatakan sempurna jika memiliki kekekalan tertentu yang menjadi tanggung jawab setiap pihak yang ada ddalam lembaga tersebut. Hal ini misalnya saja keberadaan MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) RI yang saat ini dipimpin oleh Zulkifli Hasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu lembaga politik di Indonesia.
MPR RI dibentuk sajak kemerdekaan Republik Indonesia yang tujuannya adalah merancang berbagai undang-undang yang berlaku di Indonesia. Keberadaan MPR sampai sekarang masih dipertahankan, hal ini lantaran salah satu lembaga sosial haruslah memiliki kekekalan yang dilandasi pada kebutuhan.
Contoh Lembaga Sosial
Contoh yang dapat diberikan mengenai lembaga sosial ini misalnya saja adalah Lembaga Keluarga, Lembaga Pendidikan, Lembaga Agama, Lembaga Ekonomi, Lembaga Politik, Lembaga Hukum, dan Lembaga Kesehatannya.
Sederhannya lembaga yang telah menjadi contoh diatas dikatakan sebagai lembaga karena sampai saat ini masih dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Adapun dari penjelasan diatas lembaga sosial memiliki simbol. Adakalanya pembaca haruslah membiasakan diri untuk mencari tahu mengenai lembaga di lingkungan sekitar, atau memahami simbol-simbol lembaga sosial dalam masyanakat, dan menambah wawasan dengan banyak membaca dan mengakses informasi di media cetak dan media elektnonik mengenai lembaga sosial dalam masyarakat. Selengkapnya, baca; Contoh Lembaga Sosial dalam Masyarakat
Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai Materi lembaga sosial. Demikinalah tulisan mengenai Ciri Lembaga Sosial dan Contohnya. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menmabah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai “Lembaga Sosial”. Trimakasih.