Pengertian Politik Aliran (Sectarian), Ciri, Faktor, Dampak, dan Contohnya

Diposting pada

Pengertian Politik Aliran

Sebuah partai politik biasanya terbentuk dengan berbagai latar belakang. Dimana prihal ini banyak kepentingan yang membuat beberapa bentuk kelompok sssial masyarakat memilih untuk membentuk sebuah partai politik. Berbasarkan prakteknya sebuah kelompok politik dapat terbentuk karena kesamaan aliran. Aliran politik dalam objek kajian sosiologi ini dikenal dengan sectarian yang biasa berupa agama, kepercayaan, kelompok masyarakat, dan lain-lain

Politik aliran tentusaja sebagai bukti komunitas tertentu memiliki kekuatan politik. Banyak tujuan lain yang terselubung.

Politik Aliran (Sectarian)

Politik aliran diakui atau tidak memiliki kekuatan tersendiri dalam lembaga politik. Sebuah aliran yang telah memiliki mangsa dalam jumlah tertentu dapat mengembangkan segala jenis tujuannya melalui bidang politik. Masa yang dimiliki oleh aliran akan menjadi pendukung fanatik dari sebuah partai politik.

Politik aliran juga memberikan warna tersendiri untuk politik di Indonesia. Dimana persaingan antar organisasi politik di Indonesia kadang terasa abu-abu karena kelompok masyarakat yang termasuk dalam organisasi aliran tertentu belum tentu berpihak pada politik aliran yang telah dibentuk.

Pengertian Politik Aliran

Politik aliran adalah sebuah gagasan yang digunakan untuk mencapai tujuan dari masing-masing kelompok tertentu dengan menggunakan politik sebagai sarananya, prihal ini mengindikasikan bahwa politik dapat membuat sebuah aliran dikenal oleh banyak orang. Tujuan yang telah digagas oleh kelompok tertentu juga dapat dilanjutkan dengan politik ini.

Politik aliran memiliki banyak jenis sesuai dengan aliran apa yang menjadi dasar pembentukan. Pembentukan politik aliran berdasarkan aliran dalam agama, suku, dan tentu ada yang berdasarkan aliran politik tertentu yang memang ada dalam dunia politik.

Pengertian Politik Aliran Menurut Para Ahli

Adapun definisi politik aliran menurut para ahli, antara lain;

  1. Ruth McVey, Politik aliran dalam ilmu sosiologi adalah sebuah konsep penting dalam politik Indonesia. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan pembagian masyarakat di Jawa khususnya para santri dan kaum jawa abangan. Pembagian aliran dalam sudut pandang ini memang relevan pada saat awal pembentukan partai. Kelompok ini menyediakan berbagai kepentingan yang dibutuhkan oleh masyarakat mulai dari dunia pendidikan hingga politik. Wujud politik ini berupa partai politik yang dibentuk oleh kelompok tersebut.
  2. Clifford Geertz, Arti politik aliran adalah sosio kultural membentuk berbagai jenis fenomena sosial di masyarakat salah satunya adalah aliran. Aliran di lingkungan masyarakat dibagi menjadi tiga golongan yaitu santri, priyayi, dan abangan. Tiga jenis kelompok ini memiliki ciri masing-masing serta memiliki tujuan tersendiri dalam dunia politik.
  3. Herbert Feith, Politik aliran adalah hubungan perpolitikan di Indonesia dilatarbelakangi oleh dinamika politik pada tahun 1950-an. Akibatnya politik indonesia terbagi menjadi beberapa aliran sesuai dengan tujuan masing-masing. Beberapa alirannya yaitu, tradisionalisme, jawa, nasionalisme, radikalisme, sosialisme, demookrasi, agama dan komunisme.

Ciri Politik Aliran

Untuk karakteristik yang melekat dalam politik aliran, antara lain;

  1. Berafiliasi dengan organisasi tertentu

Sebuah organisasi politik selalu memiliki hubungan dengan sebuah organisasi di negara tersebut. Organisasi ini memiliki tujuan yang sama dengan organisasi politik yang dibuat. Partai politik yang dibuat memang bertujuan untuk memberikan ruang kepada para anggotanya untuk masuk dunia politik. Tokoh yang dominan dari aliran ini juga menjadi tokoh yang dikenal di politik aliran yang dibentuk.

  1. Dukungan berdasarkan suku

Orang yang terlibat politik aliran dapat menggunakan alasan suku yang sama. Ikatan dari arti suku yang sama merupakan hal yang menjadi ketertarikan tersendiri untuk seseorang masuk dalam dunia politik. Saat ini ada dua daerah yang memiliki kekuatan politik suku yang cukup tinggi sampai membuat partai khusus daerah tersebut, yaitu daerah Aceh dan Papua.

  1. Memilih berdasarkan ormas yang diikuti

Masyarakat dalam politik praktis kadang tidak berdasarka pilihan sendiri melainkan pengaruh dari beberapa pihak. Misal golongan ormas tertentu memiliki anggota yang banyak, secara tidak langsung ormas ini berharap anggotanya akan memilih politik aliran yang sama dengan ormas yang diikuti.

  1. Untuk mendapatkan dukungan

Sebuah politik aliran dibuat untuk mendapat dukungan yang pasti dari para anggota organisasi atau aliran yang diikutinya. Hal ini diharapkan dapat membuat politik aliran tersebut dapat terus eksis menyuarakan pendapat dan keinginan rakyat.

Faktor Penyebab Politik Aliran

Yag menjadi faktor pendorong adanya politik aliran. Antara lain;

  1. Kepentingan organisasi

Organisasi sosial yang ingin memasukki dunia politik dengan caranya sendiri dan memiliki kekuatan yang besar pasti akan memilih untuk membuat sebuah organisasi politik sendiri. Sebuah aliran yang telah memiliki prinsip tersendiri ingin menerapkan pada ruang lingkup yang lebih luas. Hal ini tentu akan membuat suatu golongan lebih mudah mencapai tujuannya.

  1. Tujuan yang ingin dicapai

Setiap organisasi pasti memiliki tujuan begitu pula dengan organisasi politik. Ketika membentuk sebuah organisasi politik pasti telah merumuskan berbagai tujuan yang ingin dicapai dengan organisasi politik ini. Tujuan yang dimiliki biasanya tidak jauh berbeda dengan tujuan dari organisasi yang menjadi latar belakang terbentuknya organisasi ini.

  1. Memetakan suara

Politik aliran diharapkan dapat dengan mudah dalam memperkirakan jumlah dukungan pada sebuah partai politik. Pada zaman dahulu yang minim informasi mungki akan sangat mudah memetakan pemilih pada sebuah pemilu, namun dengan kondisi saat ini tentu saja sangat berbeda. Politik aliran ini hanya berlaku pada beberapa golongan besar yang ada di Indonesia.

Dampak Politik Aliran

Sedangkan untuk dampak adanya politik aliran. Misalnya saja;

  1. Mencampur adukkan organisasi masyarakat dengan organisasi politik

Sebuah organisasi yang memiliki latar belakang yang sama kadang membuat beberapa oknum tidak dapat membedakan organisasi politik dan organisasi yang ada di masyarakat. Hal ini kadang yang membuat sebuah kebijakkan kurang di dukung oleh masyarakat.

  1. Edukasi politik melalui komunitasnya

Dampak positif adanya politik aliran ialah setiap organisasi masyarakat ikut serta mengenalkan politik kepada masyarakat. Politik aliran yang dibuat tentu harus memberikan penjelasan pada anggotanya, sehingga anggota organisasi masyarakat tersebut menjadi mengenal tentang politik praktis.

  1. Meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap politik

Politik aliran dibuat tentu membutuhkan sumber tenaga manusia untuk menjalankan usahanya. Organisasi akan terus berusaha membina masyarakat agar dapat membantu jalannya politik praktis. Semakin banyak orang yang mengenal politik maka semakin banyak pula yang ingin mengenal dunia politik.

  1. Terbentuknya masyarakat yang fanatik

Pemetaan yang dibuat ole politik aliran membuat masyarakat fanatik buta. Apapun yang dilakukan oleh politik aliran miliknya akan selalu didukung. Dukungan ini bahkan dapat membuat kelompok lain kurang nyaman karena terlalu fanatik pada sebuah politik aliran.

  1. Pilihan tergantung pada ormas yang diikuti

Organisasi masyarakat yang sangat dipercayai oleh masyarakat membuat apapun yang di arahkan oleh organisasi masyarakat akan dilakukan. Misalnya saja wakil presiden dari kalangan tertentu maka masyarakat akan memilih sesuai dengan utusan pimpinan organisasinya.

Contoh Politik Aliran

Untuk contoh adanya politik aliran di Indonesia. Misalnya saja;

  1. PKB dengan NU

Organisasi politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini dikenal oleh banyak orang dan menjadi salah satu partai pengusung pemilu 2019. Organisasi ini jelas merupakan organisasi yang dibuat berdasarkan aliran, dalam hal ini merupakan organisasi masyarakat Islam yang bernama Nahdatul Ulama.

Para petinggi organisasi ini membuat politik identitas kepartaian dengan bertujuan untuk memberikan wadah bagi para pengikutnya.

  1. PNI dengan abangan

Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dibuat diawal-awal kemerdekaan. Organisasi ini dibuat juga berdasarkan aliran di masyarakat. Aliran yang dimaksud ialah kaum abangan. Mereka juga termasuk dalam orang Islam dalam identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP). Orgnisasi ini dahulu cukup eksis dan dikenal oleh banyak orang.

  1. Aliran Sunni dengan Syiah

Negara Islam seperti di daerah timur tengah dalam berpolitik tentu saja menggunakan contoh politik identitas. Konflik yang terjadi dibeberapa negara timur tengah ialah konflik golongan sunni dengan Syiah. Dua golongan ini sama-sama ingin menjadi yang paling kuat di daerah tersebut dengan alasan agama namun dengan menggunakan cara politik.

  1. PKI dengan penganut komunisme

Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dibuat oleh kelompok komunisme. Golongan ini juga ingin menyebarkan paham komunis kepada masyarakat Indonesia. Tindakan anarkis yang dilakukan oleh oknum penganut komunisme sehingga paham ini banyak di tolak oleh masyarakat. Saat ini organisasi ini sudah hilang karena dianggap menyimpang.

Nah, demikinalah artikel yang bisa kami kemukakan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian politik aliran menurut para ahli, ciri, faktor penyebab, dampak, dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga saja berguna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *