3 Ciri Penelitian Kualitatif dan Penjelasannya

Diposting pada

Penelitian kualitatif pada hakekatnya dipergunakan dalam upaya menjawab bagaimana dan kapan suatu fenomena sosial bisa terjadi. Sehingga prihal inilah pendekatan penelitian kualitatif banyak digunakan di berbagai disiplin ilmu, berfokus terutama pada elemen manusia dari ilmu sosial maupun dalam konteks yang lebih kecil cakupannya ada pada akademik, bidang aplikasi termasuk penelitian pasar kualitatif, bisnis, demonstrasi jasa oleh nirlaba, dan jurnalisme.

Beragam topik penelitian tentang metode kualitatif ditemukan. Bahkan dalam berbagai bidang kualitatif mampu mendeskrontruksikan landasan teori sosial. Oleh sebab itulah pada artikel ini akan berusaha menjelaskan berabagi karakteristik yang ada dalam metode kualitatif.

Penelitian Kualitatif

Pengertian penelitian kualitatif adalah serangkaian riset yang dipergunakan untuk menganalisis, mendapatkan, memvisualkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan dalam penelitian kuantitatif.

Hal inilah yang kemudian dicerna bahwa penelitian kualitatif hasilnya lebih mendalam, lantaran memberikan kajian serta memberikan rekomendasi pada sebuah teori.

Ciri Penelitian Kualititatif

Di bawah ini adalah 3 elemen kunci yang mencerminkan ciri studi penelitian kualitatif dan bentuk yang diterapkan masing-masing mengambil dalam penyelidikan masalah penelitian, antara lain yaitu:

  1. Desain Penelitian

Untuk desain penelitian kualitatif memiliki ciri sebagai berikut;

  1. Naturalistik, sehingga mengacu pada situasi dunia nyata, ketika mereka terungkap secara alami, tidak manipulatif dan tidak terkontrol. Peneliti terbuka untuk apa pun yang muncul yaitu ada kurangnya batasan yang ditentukan sebelumnya pada temuan.
  2. Adaptif, Penerimaan adaptasi sebagai pemahaman memperdalam ketika situasi berubah. Peneliti menghindari desain kaku yang menghilangkan menanggapi peluang untuk mengejar jalur penemuan baru saat mereka muncul.
  3. Objek Bertujuan, Studi kasus pada seseorang, organisasi, komunitas, unsur budaya, peristiwa, dan kejadian tertentu dipilih karena mereka kaya informasi. Artinya, mereka menawarkan informasi nyata dan berguna atas suatu fenomena yang menarik. Sampling ditujukan untuk wawasan tentang fenomena, bukan generalisasi empiris yang berasal dari sampel dan populasi.
  1. Pengumpulan Data

Pada teknik penggumpulan data penelitian kualitatif ini memiliki ciri sebagai berikut;

  1. Data, Pengamatan menghasilkan deskripsi mendalam dan terperinci. Wawancara bertujuan menangkap kutipan langsung tentang perspektif pribadi orang dan pengalaman hidup mereka. Seringkali berasal dari studi kasus yang dilakukan dengan hati-hati dan ulasan budaya material.
  2. Pengalaman Dan Keterlibatan Pribadi, Peneliti memiliki kontak langsung dengan komunitas dan mendekati orang, situasi, dan fenomena yang sedang diselidiki secara personal. Pengalaman dan wawasan pribadi peneliti adalah bagian penting dari penyelidikan dan penting untuk memahami fenomena tersebut.
  3. Netralitas Empati, Sikap empatik dalam bekerja dengan responden penelitian, mencari pemahaman tanpa penilaian (netralitas) dengan menunjukkan keterbukaan, sensitivitas, rasa hormat, kesadaran, dan daya tanggap; dalam pengamatan, itu berarti hadir sepenuhnya menunjukkan perhatian.
  4. Sistem Dinamis , Ada perhatian pada proses. Mengasumsikan perubahan sedang berlangsung, apakah fokusnya adalah pada individu, organisasi, komunitas, atau seluruh budaya. Oleh karena itu, peneliti memperhatikan dan memperhatikan dinamika sistem dan situasional.
  1. Analisis

Adapun untuk pengukuran analisis yang menjadi ciri penelitian kualitatif, antara lain sebagai berikut;

  1. Orientasi Kasus yang Unik, Mengasumsikan bahwa setiap kasus khusus dan unik. Tingkat analisis pertama adalah benar untuk menghormati dan menangkap rincian masing-masing kasus yang dipelajari. Analisis lintas kasus mengikuti dari dan tergantung pada kualitas studi kasus individu.
  2. Analisis Induktif, Menceburkan diri dalam detail dan spesifik data untuk menemukan pola, tema, dan antar-hubungan. Dimulai dengan mengeksplorasi, kemudian mengkonfirmasikan temuan dipandu oleh prinsip analitis daripada aturan.
  3. Perspektif Holistik, Seluruh fenomena yang diteliti dipahami sebagai sistem kompleks yang lebih dari jumlah bagian-bagiannya. Fokusnya adalah pada saling ketergantungan yang kompleks dan dinamika sistem yang tidak dapat direduksi dengan cara apa pun, yang berarti untuk hubungan linear antara sebab akibat dan beberapa variabel diskrit.
  4. Sensitif Konteks, Menempatkan temuan dalam konteks sosial, historis, dan tempora.  Peneliti berhati-hati (bahkan meragukan) tentang kemungkinan atau kebermaknaan generalisasi lintas waktu dan ruang. Menekankan analisis kasus komparatif yang cermat dan pola ekstrapolasi untuk kemungkinan transferabilitas dan adaptasi dalam pengaturan baru.
  5. Suara, Perspektif, dan Refleksivitas, Yang dimiliki oleh metodologi kualitatif adalah reflektif tentang suara dan perspektifnya sendiri. Suara yang kredibel menyampaikan keaslian dan kepercayaan. Obyektivitas lengkap menjadi tidak mungkin dan subjektivitas murni merusak kredibilitas. Fokus peneliti mencerminkan keseimbangan antara memahami dan menggambarkan dunia secara otentik dalam semua kompleksitasnya dan menjadi analitis diri, sadar politik, dan refleksif dalam kesadaran.

Contoh Penelitian Kualitatif

Dari penjelasan diatas penting diketahui tentang contoh penggunaan dalam metode penelitian kualitatif. Misalnya saja riset tentang;

  1. Desa Wisata

Desa Wisata menjadi salah satu dorongan berbagai daerah di Indonesia untuk mengkaji tentang sistem pengelolaan serta strateginya. Tak khayal, peneliti kualitatif melakukan kajian tersebut dengan terus menerus menelisik lebih dalam tentang bagimana proses terbentuknya desa wisata. Sehingga, diayakni dengan empirisme tersebutlah desa-desa wisata di Indonesia pada saat ini sudah bermunculan.

  1. Pemberdayaan Masyarakat

Contoh kasus lainnya yang berhubungan dengan riset pemberdayaan masyarakat misalnya saja adanya kajian tentang hubungan pola pemberdayaan masyarakat dengan teori modal sosial dalam mengembangkan Kampung Inggris Pare.

Penelitian ini tentusaja bukan hanya meliatkan pendiri, namun juga haruslah melibatkan semua element yang berhubungan dengan usaha bimbel yang ada di Kecamatan Pare, Kediri, Provinsi Jawa Timur tersebut.

Nah, itulah tadi artikel yang telah kami tuliskan kepada segenap pembaca terkait dengan ciri penelitian kualitatif dan contoh penggunaanya secara singkat. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *