Definisi masyarakat hidup pada dasarnya akan dijalankan secara berdampingan. Seperti bentuk interaksi sosial yang terjalin tergantung pada hubungan yang tercipta. Pola hubungan masyarakat terbagi dalam bentuk masyarakat kota dan masyarakat desa.
Masing-masing memiliki karakteristik dan ciri khas. Sehingga dalam artikel inilah akan dibahas mengenai ciri-ciri masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
Perkotaan dan Pedesaan
Masyarakat bisa dikatakan sebagai satu kesatuan orang yang memiliki tatanan kehidupan bersama, saling berinteraksi dan bergual. Masyarakat sebagai satu kesatuan menempati suatu wilayah tertentu dimana struktur dan tatanan kehidupan yang dijalani diatur berdasarkan sepaerangkat aturan dan norma sosial atau disebut dengan pranata sosial.
Setiap elemen dalam masyarakat akan senantiasa memiliki peran sosial dan fungsinya masing-masing dalam upaya mempertahankan hidup dalam berbagai aspek. Mereka akan memiliki peran fungsional sebagai penggerak untuk terus menerus melangsungkan tatanan sosial.
Masyarakat menjadi objek kajian sosiologi yang menarik. Keberagaman menjadi salah satu perbincanagn yang sering dikaitkan dengan istilah masyarakat. Hidup berdampingan saling memahami dan toleransi satu sama lain agar tercipta masyarakat yang rukun.
Masyarakat perkotaan sering diartikan dengan masyarakat yang modern. Sedangkan masyarakat pedesaan lebih bersifat tradisional dalam melakukan segala aktivitas. Keduanya memiliki ciri dan pola hubungan yang berbeda. Pola pikir masyarakat pedesaan dan perkotaan sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya saja pergaulan membawa dampak bagi perkembangan pola pikir.
Ciri Masyarakat Kota dan Desa
Adapun karakteristik yang ada dalam masyarakat perkotaan dan pedesaan antara lain sebagai berikut;
Karakteristik anatara masyarakat perkotaan dan pedesaan memiliki banyak perbedaan. Ciri-ciri masyarakata perkotaan antara lain:
-
Pola Interaksi Berdasar pada Kepentingan Pekerjaan
Interaksi sosial yang terjalin pada masyarakat perkotaan umumnya karena kepentingan pekerjaan. Sikap orientasi pada masa depan dan pola pikir yang maju membuat mereka sibuk dengan berbagai urusan pekerjaan. Hal tersebut membuat interaksi untuk sekedar bersilaturahmi tanpa ditumpangi unsure pekerjaan jarang terjadi.
Hubungan sosial yang dilatarbelakangi karena kepentingan pekerjaan memiliki dampak positif dan dampak negatif. Pola hubungan sosial atau interaksi sosial seperti ini memberikan banyak pengetahuan dan informasi baru seputar dunia pekerjaan. Hal ini berdampak pada pola pikir yang semakin maju dan semakin berkembang serta berpeluang untuk mengembangkan ide.
Namun hubungan yang dilatarbelakangi karena urusan pekerjaan banyak yang tidak bertahan lama. Setelah urusan pekerjaan selesai, Pola interaksi pun kemungkinan besar akan berakhir pula. Sehingga kurang terciptanya keajegan dalam hubungan sosial.
-
Bersifat modern
Masyarakat perkotaan memiliki karakteristik lebih bersifat modern. Pola pikir yang terbuka serta sumber informasi yang banyak membuat masyarakat perkotaan mengikuti trend-tren internasional dalam berbagai bidang. Misalnya dalam bidang fashion, bisnis, musik, dan lain sebagainya.
Masyarakat perkotaan lebih mudah menerima unsur modernisasi skala internasional. Mereka mudah menerima hal-hal baru yang masuk sebagai upaya mengembangkan pengetahuan. Rasa gengsi yang tinggi membuat mereka selalu mencari tahu inovasi-inovasi baru dalam berbagai aspek agar tidak ketinggalan zaman.
-
Individualis
Hubungan masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain dalam masyarakat perkotaan bersifat individualis. Mereka cenderung melakukan segala sesuatu sendiri. Kesibukan dalam melakukan pekerjaan membuat masyarakat perkotaan terbatas dalam melakukan interkasi.
Seringkali terjadi dalam masyaraat perkotaan antar anggota masyarakat tidak saling mengenal satu sama lain. Persaingan juga terkadang menjadi faktor kurangnya rasa kepedulian. Rasa gengsi yang tinggi membuat mereka enggan untuk tegur sapa terlebih dahulu satu sama lain.
-
Melek teknologi
Teknologi semakin maju. Masyarakat dituntut untuk dapat menguasai IPTEK supaya tidak ketinggalan zaman. Masyarakat perkotaan memiliki biasanya memiliki kemampuan dan pengetahuan teknologi yang tinggi. Mereka mampu mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
Kemampuan teknologi sangat berguna untuk menunjang pekerjaan. Kemudahan dan keefisienan menjadi keunggunlan dari teknologi. Penguasaan teknologi maju bagi masyarakat perkotaan menjadi salah satu hal wajib yang harus dikuasai. Pengalaman dan pergaulan yang luas membuat penyebaran informasi semakin maju dan berkembang.
Masyarakat perkotaan menggunakan teknologi atau IPTEK dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai hiburan semata, penunjang pekerjaan dan kebutuhan rumah, hingga penunjang pekerjaan.
-
Banyak sekor industri
Sebagain besar wilayah perkotaan didominasi oleh tempat-tempat industru. Masyarakat perkotaan mampu mengembangakan berbagai potensi dengan berbekal kemampuan dan pengetahuan serta pengugasaan teknologi yang tinggi untuk membuuat menciptakan sebuah usaha baru.
Jarang sekali ditemukan lahan pertanian di wilayah perkotaan. Banyaknya sektor industry memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Kawasan industry ini mampu menyerap banyak tenaga kerja. Sektor industri di wilayah perkotaan juga memberikan pemasukan dan keuntungan bagi perekonomian negara.
-
Orientasi ke masa depan
Tingkat pendidikan yang tinggi pada masyarakat perkotaan memberikan perubahan pada pola pikir. Mereka melakukan sesuatu tidak hanya mementingkan keuntungan di masa sekarang tetapi juga kehidupan di masa mendatang.
Orientasi pada masa depan mampu mendorong masyarakat perkotaan untuk bekerja lebih keras untuk mengembangakan kemampuan diri maupun mengembangakn usaha. Salah satu bentuk pola pikir orientasi pada masa mendatang pada masyarakat perkotaan adalah banyaknya masayarakat yang melakukan investasi pada berbagai objek, seperti properti, saham, dan lain sebagainya.
Kemampuan mengelola sesuatu secara konsisten menjadi kunci utama masyarakat perkotaan memiliki peluang kesuksesan yang tinggi di masa sekarangmaupun di masa yang akan datang
-
Sarana dan prasaraan memadai
Pembanguanan sarana dan prasarana di wilayah perkotaan dirasa sudah cukup menunjang kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Pembangunan infrastruktur yang beragam mampu memuaskan masyakat. Sarana seperti alat transportasi, sarana pelayanan masyarakat, maupun sarana penunjang lainnya sudah memadai.
Masyarakaat pedesaan memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan masyarakat perkotaan. Ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain:
-
Menjunjung tinggi nilai keluhuran
Dalam masyarakat pedesaan nilai keluhuran sangat dijunjung tinggi. Sikap masyarakat yang masih memegang teguh tradisi membuktikan bahwa masyarakat sangat menghargai peninggalan leluhur dan menghargai setiap aturan yang diterapkan sejak dahulu.
Oleh karenanya wilayah pedesaan masih sangat kental dengan unsur tradisional. Di beberapa daerah, budaya dan kebiasaan yang dilakukan oleh nenek moyang mereka masih sering dilakukan sebagai salah satu upaya melestarikan kebudayaan.
Nilai-nilai yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat pedesaan tentunya dipertimbangkan dengan kehidupan masa sekarang. Namun beberapa golongan masyarakat masih tetap mempertahankan nilai-nilai luhur meskipun kurang sesuai jika diterapkan di masa sekaranag.
-
Kental dengan kegiatan gotong royong
Interaksi dan hubungan sosial yang terjalin dengan baik membuat masyarakat pedesaan identik dengan budaya gotong royong. Melakukan sesuatu secara bersama-sama selain mempermudah dan mempercepat pekerjaan, hal tersebut juga mempererat hubungan dan silaturahmi antar warga.
Budaya gotong royong diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan seperti melakukan kegiatan kebersihan lingkungan sampai gotong royong ketika salah satu anggota masyarakat melakukan hajatan seperti resepsi pernikahan. Sikap positif ini harus terus dijunjung tinggi untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan negara.
-
Memiliki sifat kekeluargaan
Sifat kekeluargaan ditunjukan dengan rasa kepedulian terhadap satu sama lain. Saling membantu dan saling memberikan dukungan mampu memupuk rasa kekeluargaan dalam diri. Rasa simpati dan empati yang ditunjukan memiliki nilai positif untuk menciptakan kerukunan dalam masyarakat.
-
Sarana prasarana masih terbatas
Tidak seperti di wilayah perkotaan, sarana dan prasarana di wilayah perkotaan masih belum merata. Masih banyak wilayah-wilayah yang belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Pebangunan tidak merata. Tidak semua masyaraakt dapat menikmati fasilitas negara yang diperuntukan bagi mereka.
Pada daerah yang sulit dijangkau, infrastruktur masih sangat tertinggal. Hal tersebut juga dilatarbelakangi oleh akses jalan menuju desa yang belum layak. Hal tersebut membuat desa tersebut terisolasi dari dunia luar.
-
Mayoritas bekerja sebagai petani
Banyaknya lahan pertanian yang tersedia di daerah pedesaan membuat sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani. Lahan pertanian memberikan penghidupan. Sektor pertanain pun beragam mulai dari bahan pokok speerti sayuran, padi, hingga kebutuhan penunjang seperti temabau, kopi, dan lain sebagainya.
-
Terbatas dalam penggunaan IPTEK
Sebagain besar masyarakat pedesaan belum mampu menguasai IPTEK yang baik. bahkan beberapa orang tidak menegrti sama sekali tentang IPTEK. Hal tersebut dapat terjadi karena sikap masyarakat yang masih tradisional. Mereka melakukan aktivitas dengan alat-alat sederhana yang dirasa sudah efektif untuk membantu melakukan pekerjaan.
-
Susah menerima hal baru
Sikap tertutup kerap kali ditunjukan oleh masyarakat. Hal tersebut yang membuat masyarakat pedesaan masih tertinggal dalam berbagai bidang. Sikap masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai luhur menghambat hal baru masuk dalam masyarakat. Nilai-nilai luhur mampu menggeser norma-norma yang berlaku saat ini.
Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami berikan pada segenap pembaca berkenaan dengan karakteristik masyarakat kota dan desa beserta dengan penjelasan lengkapnya. Semoga bisa memberikan pemahaman bagi kalian yang membutuhkannya.