5 Manfaat Pembangunan Berwawasan Lingkungan di Masyarakat

Diposting pada

Manfaat Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Diakui ataupun tidak, adanya pembangunan berwawasan lingkungan fisik dan non fisik di masyarakat sejatinya senantiasa memperhatikan adanya keberlangsungan bagi generasi mendatang, alasannya tak lain agar lingkungan tetap sehat sehingga bisa memenuhi arti kebutuhan generasi masa kini tanpa mengesampingkan atau mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.

Disisi lainnya, kegunaan pembangunan berkelanjutan dengan berwawasan lingkungan ini harus mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak, terutama sistem sosial pemerintahan sebagai pembuat kebijakan, karena apabila dibiarkan terus-menerus, maka tidak menutup kemungkinan terjadinya kerusakan lingkungan akan semakin parah dan sumber daya alam yang ada saat ini tidak bisa mencukupi kebutuhan di masa mendatang. Akibatnya, kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan atau yang disebut pembangunan berekelanjutan tidak akan tercapai.

Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah proses upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Manfaat Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Pembangunan berwawasan lingkungan yang mengacu pada pembangunan berkelanjutan memiliki beberapa manfaat, diantaranya;

  1. Keterlibatan masyarakat lokal

Pembangunan berkelanjutan melibatkan masyarakat lokal dan memberikan pekerjaan, upah atau pendapatan, dan pendidikan. Prihal ini tentusaja dengan memerhatikan nilai budaya dan nilai kesusilaan yang berkembang sehingga nantinya masyarakat bisa turut aktif memberikan sumbangsihnya.

  1. Fungsionalitas dan keragaman sistem

Pembangunan berkelanjutan mempertahankan fungsionalitas dan keragaman sistem sekaligus memberikan berbagai manfaat ekonomi. Dalam kasusnya tentusaja bisa dilakukan dengan mengedepankan sikap tanggung jawab guna mengembangkan potensi alam yang ada.

  1. Diversifikasi hasil hutan

Pembangunan berkelanjutan sejatinya mendorong terjadinya diversifikasi hasil hutan termasuk hasil hutan bukan kayu (non-wood forest products atau NWFPs). Contohnya saja hasil hutan bukan kayu misalnya rotan, damar, getah, tumbuhan obat, tunom/merpayang, kapur buluh, buah-buahan, umbi-umbian, dan madu sialang.

  1. Mempertahankan jasa alam

Pembangunan berkelanjutan bermanfaat untuk mempertahankan jasa alam atau jasa ekosistem yang disediakan oleh hutan. Jasa ekosistem itu sendiri bisa diartikan sebagai banyak dan beragamnya manfaat lingkungan alam dan ekostem yang sehat yang disediakan bagi manusia.

Ekosistem tersebut meliputi, misalnya agroekosistem, ekosistem hutan, ekosistem padang rumput, dan ekosistem perairan.

  1. Ceruk bagi masyarakat adat

Pembangunan berkelanjutan bermanfaat dalam memberikan niche (ceruk/relung) bagi masyarakat adat dalam masyarakat pasar bebas modern yang mereka pilih.

Dalam ekologi, istilah ceruk bisa diartikan sebagai kecocokan suatu spesies dengan kondisi lingkungan tertentu. Akan tetapi, dalam kaitannya dengan konteks perekonomian, istilah ceruk pasar ialah sebagian tertentu dari keseluruhan pasar yang ingin disasar oleh suatu produk.

Ceruk pasar turut berperan dalam menentukan fitur yang seharusnya ada pada suatu produk, begitu juga harga dan kualitas produk, serta kondisi demografi atau kependudukan dari suatu wilayah yang ingin disasar oleh produk tersebut.

Meskipun sejatinya pembangunan berkelanjutan memiliki beragam manfaat seperti yang telah disebutkan di atas, ada pula biaya atau cost yang harus dikorbankan, diantaranya:

  1. Dalam jangka pendek mungkin kurang ekonomis sehingga mahal
  2. Risiko eksploitasi berlebihan
  3. Membutuhkan penelitian dan perencanaan yang intensif
  4. Membutuhkan pengembangan pasar/infrastruktur
  5. Membutuhkan kompromi dan komunikasi
  6. Membutuhkan mekanisme untuk pendidikan
  7. Memerlukan resolusi atas persaingan klaim hutan atas lahan hutan melalui lembaga undang-undang baru
  8. Mungkin membutuhkan mekanisme pengelolaan konflik
  9. Mungkin membutuhkan reformasi tanah yang tidak populer secara politik

Contoh Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Penerapan yang tergolong dalam contoh adanya pembangunan berkelanjutan dengan berwawasan lingkungan. Yaitu;

  1. Ekowisata

Ekowisata adalah perjalanan yang membuat dampak positif pada ecology dan economy dari tujuan tertentu. Secara lebih kompleks istilah ekowisata adalah bentuk pariwisata yang berupaya meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan, berwawasan lingkungan, dan menghindari dampak negatif dari pengembangan pariwisata berskala besar yang dilakukan di daerah-daerah yang sebelumnya tidak pernah dikembangkan.

Contoh beberapa ekowisata yang terkenal di Indonesia. Misalnya saja Taman Nasional Komodo yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTB), Kawah Ijen di Provinsi Jawa Timur, dan laiannya.

Nah, itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan kegunaan adanya proses pembangunan berwawasan lingkungan, kelemahan, dan contohnya. Semoga saja mampu memberi wawasan bagi kalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *