Lapisan sosial dalam objek kajian sosiologi berasal dari istilah inggris social stratification. Asal kata “stratification” dari bahasa Latin “tratum” jamaknya “strata” yang berarti lapisan. Sehingga prihal inilah stratifikasi merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atas dasar kekuasaan, hak-hak istimewa, dan prestise.
Disisi lainnya juga merupakan klasifikasi masyarakat berdasarkan kedudukan (singkat sosial) berdasarkan pada faktor yang menjadi penyebabnya.
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah bentuk penggolongan individu-individu dalam kelompok sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan struktur masyarakat menurut klasifikasi berdasarkan, kekuasaan, hak-hak istimewa dan pengaruh (prestise). Atas dasar itupula setidaknya stratifikasi sosial mencerminkan berbagai pandangan dan pendekatan yang berbeda dalam sosiologi.
Stratifikasi Menurut Pendapat Beberapa Ahli
Adapun definisi stratifikasi sosial menurut beberapa ahli, yaitu;
- Paul B. Horton, Stratifikasi sosial adalah sistem jurang pemisah status yang berada dalam masyarakat.
- Pitrim A. Sorokin, Stratifikasi sosial merupakan pengelompokan penduduk atau masyarakat berdasarkan pembedaan ke dalam bentuk kelas sosial yang telah tersusun secara Hierarkis.
- Bruce J. Cohen, Stratifikasi sosial ialah sistem yang di tempati seorang individu yang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan memberikan mereka tempat dalam kelas sosial yang sesuai.
- Cuber, Stratifikasi sosial merupakan suatu pola yang ditempatkan di atas kategori dari hak-hak yang berbeda.
- Astrid A. Susanto, Definisi stratifikasi sosial adalah hasil habituasi dari komunikasi antar-manusia secara teratur dan tersusun sehingga tiap-tiap orang setiap saat memiliki situasi yang dapat menentukan hubungannya dengan orang lain secara menaik maupun mendatar dalam masyarakatnya.
Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial di Masyarakat
Astrid S. Susanto menyatakan dasar pembentukan yang menjadi faktor stratifikasi sosial ialah pembagian kerja, yang didalamnya termasuk spesialisasi dan diversifikasi pekerjaan. Tokoh lain mengemukakan ciri-ciri yang biasa dipakai untuk mengelompokkan anggota masyarakat dalam stratifikasi sosial sebagai berikut:
-
Kekuasaan
Individu atau masyarakat yang memiliki kekuasaan dan wewenang besar akan berada pada tingkat lapisan atas dan bawah. Kekuasaan ini terbentuk karena adanya faktor yang mendorong lingkungan sosial untuk menciptakan serta mempertahankannya.
-
Kekayaan
Barang siapa yang memilki penghasilan tinggi atau kekayaan yang paling banyak, maka ia akan termasuk dalam lapisan atas. Kekayaan tersebut bisa berupa gaya hidup, cara berpakaian, cara menyantap hidangan, mobil pribadi, dan sering belanja barang-barang mewah.
-
Kehormatan
Tingkat ukuran kehormatan terhadap seseorang ataupun ndividu tidak serta-merta semua dilihat dari kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, orng yang paling disegani dan mendapat penghormatan dalam kehidupan sehari-hari akan mendapatkan tempata teratas.
Ukuran kehormatan seperti banyak kita jumpai pada masyarakat tradisional dengan sistem adanya te-tua adat, pemimpin dimasyarakat yang dahulunya pernah berjasa besar kepada masyarakat.
-
Ilmu Pengetahuan
Orang yang bisa memiliki tingkat pendidikan tinggi dianggap memiliki tempat yang tinggi pula dimasyarakat. Nah, kadangkala ukuran ini menjadi polemik sehingga menimbulkan terjadinya dampak negatif karena ternyata bukan mutu imu pengetahuan yang menjadi standar ukuran melainkan hanya gelar akademiknya (kesarjanaannya).
Sehingga memicu serta memacu segala macam bentuk usaha untuk mendapatkan gelar atau ijasah walaupun dengan cara yang kurang etis.
Proses Terbentuknya Stratifikasi Sosial
Dari penjelasan diatas, sejatinya dalam proses terjadinya bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat terbentuk melalui dua langkah, yaitu;
- Stratifikasi sosial yang terjadi dengan sendirinya. Stratifikasi yang terbentuk disebabkan alasan perbedaan pandangan, kepandaian, tingkat umur, harta, jenis kelamin, sifat asli dari anggota kerabat dalam masyarakat.
- Stratifikasi sosial yang sengaja disusun untuk tujuan bersama. Seperti, pembagian kekuasaan dan wewenang dalam organisasi formal seperti perusahaan, partai politik, pemerintahan, dan angkatan bersenjata.
Kekuasaan dan wewenang sebagai unsur khusus dalam sistem sosial stratifikasi juga memeiliki sifat yang berbeda dari uang, tanah, benda-benda ekonomis, ilmu pengetahuan atau kehormatan. Apabila masyarakat ingin hidup dengan teratur sehingga ada pembagian yang jelas kekuasaan dan wewenang seseorang dalam organisasi secara vertikal dan horizontal atau stratifikasi terbuka dan tertutup.
Contoh Stratifikasi Sosial
Adapun analisis untuk contoh adanya stratifikasi sosial yang ada di masyarakat. Antara lain;
-
Pendidikan Menentukan Pekerjaan
Dalam kehidupan sehari-hari barang tentu adanya stratifikasi sosial pada bidang pekerjaan ditentukan oleh lulusan yang diperoleh dalam pendidikan formal. Misalnya saja untuk sarjana, lulusan SMP, Lulusan SD, Lulusan SMA dan yang tidak memiliki pendidikan formal memiliki pekerjaan yang pada umumnya berbeda.
Prihal ini contohnya saja lulusan sarjana akan bekerja pada sektor formal seperti lembaga pemerintahan sedangkan lulusan SD dan yang tidak memiliki pendidikan tinggi bekerja pada sektor informal.
Itulah tadi penjelasan dan ulasan lengkap yang bisa kami berikan terkait materi sosiologi tentang faktor yang menjadi penyebab stratifikasi sosial di masyarakat dan proses terbentuknya. Semoga memberikan pemahaman yang mendalam.