Istilah gotong royong sudah sering muncul dalam kehidupan individu dan kelompok di lingkungan sosialnya. Pada hakikatnya untuk gotong royong merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan antara individu satu dengan lainnya, dimana melalui sikap inilah maka seseorang dapat bersatu dan saling bekerjasama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.
Disisi lainnya, pada masyarakat modern saat ini terdapat beberapa faktor penyebab memudarnya gotong royong entah karena adanya unsur budaya barat yang masuk atau karena kurangnya wawasan kebangsaan yang membuat seseorang melakukannya. Padahal sudah sangatlah jelas bahwa dalam berbagai aspek, termasuk bidang ekonomi terdapat istilah sistem sosial ekonomi kerakyatan yang menjadi bagian makna eksplisit dari sistem ekonomi bangsa Indonesia dengan penggunaan gotong royong yang dicetuskan oleh Muhammad Hatta.
Gotong Royong
Gotong royong adalah bagian daripada bentuk solidaritas sosial yang banyak dijalankan oleh masyarakat pedesaan yang eksistensinya di masyarakat masih sangat terasa hingga sekarang, bahkan Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki jiwa gotong royong yang tinggi. Dimana khusus untuk budaya gotong royong sendiri menjadi salah satu ciri khas kepribadian bangsa Indonesia secara turun temurun dan tetap dijaga serta dipertahankan hingga saat ini.
Karena dengan tujuan gotong royong membuat semua masyarakat dapat melakukan proses integrasi sosial dengan lebih mudah meskipun ada beberapa faktor yang pada saat ini mengalami pemudaran dalam pengalamannya.
Faktor Penyebab Memudarnya Gotong Royong
Setidaknya untuk beberapa faktor yang menajdi penyebab memudarnya keinginan untuk gotong royong, antara lain;
-
Masuknya Budaya Asing yang Tidak Sesuai dengan Kepribadian Bangsa Indonesia
Diakui ataupun tidak masuknya budaya asing, khususnya unsur budaya barat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia menjadikan masyarakat kurang memperhatikan gotong royong. Prihal ini misalnya saja kebebasan atas semua tindakan yang dilakukan tanpa memperdulikan kondisi di lingkungan sekitar, sehingga membuatnya acuh tak acuh.
-
Sikap materialistis
Faktor penyebab lainnya terkait dengan mudarnya keginan gotong royong ialah terkait dengan berkembangnya sikap materialistis, yang arti materialistis adalah menilai segala sesuatu berdasarkan kebendaan atau keutungan duniawi saja.
Contohnya saja ketika di lingkungan rumah ada kegiatan kerja bakti antar anggota masyarakat. Lantaran lebih mementingkan bekerja di toko yang sejatinya sudah ada tenaga kerja lain bisa menggantikan, ia memilih untuk meninggalkannya. Alasannya karena kerja bakti tidak memberikan keuntungan secara finansial. Padahal sejatinya dengan kerja baktilah mampu menjadi faktor penyebab hubungan sosial yang baik antar anggota masyarakat.
-
Meletakan Kepentingan Individu Diatas Kepentingan Umum
Adanya sikap seseorang untuk mementingkan diri sendiri dan menyalahkan orang lain ataupun kepentingan umum bisa dikatakan sebagai faktor penyebab adanya kemuduran dalam gotong royong. Hal ini bisa saja terjadi pada semua orang yang dengan segaja untuk memudarkan semangat hidup bersama.
Contohnya saja prihal ini ialah adanya seorang yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi. Dimana tindakan dalam arti korupsi ini menjadi bagian daripada proses sosial dan interaksi sosial seseorang untuk mementingkan kepentingan diri tanpa memperdulikan kepentingan umum.
-
Kurangnya Semangat Kebersamaan
Semangat kebersamaan yang sudah melemah bisa saja terjadi karena kurangnya kepekaan dan kepedulian terhadap sesama. Padahal hal ini jelas bertentangan dengan nilai dasar Pancasila sebagai landasan arti ideologi yang idil, dimana dalam sila Ke-3 berbunyi persatuan Indonesia.
Contoh Memudarnya Gotong Royong
Adapun untuk contoh atas sikap yang memudarnya gotong royong di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain;
-
Tidak Menggunakan Masker Saat Pandemi Covid 19 di Indonesia
Virus corona yang melanda Indonesia bisa dikatakan sebagai salah satu masalah sosial di Indonesia pada saat ini. Dimana pemerintah dengan sistem pemerintahannnya di berbagai daerah mengharuskan masyarakat untuk mempergunakan masker dengan alasan menjaga kesehatan dan melindungi segenap sesamanya.
Namun, ada beberapa pihak yang tidak memperdulikannya bahwa tidak percaya. Padahal disisi lain sudah banyak korban yang yang meninggal dengan adanya virus tersebut. Tentusaja hal ini bisa didasari pada kurangnya memahami untuk hidup bersama-sama.
Nah, itulah saja penjelasan yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan faktor yang menjadi penyebab memudarnya keinginan untuk gotong royong dan contohnya di masyarakat. Semoga saja bisa memberikan wawasan bagi kalian.