Istilah eksternalisasi dalam objek kajian sosiologi dimaknai sebagai pencurahan kesendirian manusia secara terus-menerus ke dalam dunia, baik dilakukan melalui aktivitas fisis maupun aktivitas mental. Prihal ini tentusaja adanya eksternalisasi menjadi suatu keharusan antropologis karena keberadaan manusia tidak mungkin berlangsung dalam suatu lingkungan sosial interioritas yang tertutup dan tanpa-gerak. Manusia harus terus-menerus mencurahkan kedirian dirinya dalam berbagai aktivitas.
Disisi lainnya, eksternalisasi menjadi objektivasi internalisasi yang terjadi dengan mengekspresikan emosi maupun respons negatif mereka terhadap tekanan hidup dengan cara yang sehat sehingga setiap individu dan kelompok menilai bahwa perilaku eksternalisasi mengarahkan perasaan mereka ke luar kepada orang atau benda lain.
Eksternalisasi
Eksternalisasi adalah mekanisme pertahanan bawah sadar dimana seorang individu senantisa memproyeksikan karakteristik internal dirinya sendiri ke dunia luar, terutama kepada orang lain. Prihal ini misalnya saja seorang pasien yang terlalu argumentatif mungkin malah menganggap orang lain yang terlalu argumentatif dan diri mereka sendiri tidak bersalah.
Adapun konsep eksternalisasi merupakan bagian dari momen yang dijelaskan oleh Peter L Berger dan Thomas Lukman, yang bisa diartikan sebagai bentuk tindakan diri manusia yang direalisasikan secara terus-menerus melalui sikap fisis atau non fisis (mental).
Contoh Eksternalisasi
Adapun untuk contoh adanya eksternalisasi di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja;
-
Selebiritis yang mengeskpos kegiatannya
Selebritis yang mengeksos kegiatan mereka di media sosial merupakan contoh eksternalisasi karena dengan melakukan hal tersebut apa yang mereka lakukan bisa menjadi konsumsi publik atau motivasi publik. Atau dengan kata lain, secara tidak langsung mereka telah mengekternalisasi kegiatan mereka kepada publik.
-
Pengenalan produk dan layanan baru kepada masyarakat
Sejumlah besar produk dan layanan baru diperkenalkan ke pasar setiap hari. Meskipun sering diluncurkan oleh entitas kolektif, sebagian besar inovasi dan produk/layanan baru berasal dari kreativitas manusia. Adanya peluncuran produk atau layanan baru adalah proses eksternalisasi yang sangat mirip dengan pengenalan ide-ide baru kepada masyarakat.
-
Membuat catatan
Eksternalisasi dapat didefinisikan sebagai “mengambil sesuatu di luar batas normalnya”. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yaitu membuat catatan adalah eksternalisasi memori, karea dengan membuat catatan-catatan tersebut orang akan lebih mudah mengingat apa yang telah dan akan dilakukan sebab memori otak memiliki keterbatasan untuk mengingat semua hal.
-
Membuat alasan kegagalan
Membuat alasan untuk kegagalan yang telah dilakukan merupakan bentuk eksternalisasi rasa bersalah, karena orang yang mengalami kegagalan terhadap suatu hal seringkali akan mencari bermacam-macam alasan atau faktor yang menjadi penyebab dari kegagalan tersebut.
-
Menunda-nunda pekerjaan
Teori psikoanalitik berpendapat bahwa eksternalisasi merupakan mekanisme pertahanan bawah sadar yang memungkinkan individu untuk bisa memproyeksikan kesalahan atau kekurangan mereka sendiri kepada orang lainnya.
Prihal ini misalnya, eksternalisasi dapat terjadi ketika seseorang yang sering menunda-nunda suatu pekerjaan dengan cepat menunjukkan penundaan tersebut disebabkan oleh orang lain.
-
Seorang siswa yang tidak mematuhi gurunya
Bayangkan kita adalah seorang guru SD. Kita memperhatikan bahwa salah satu siswa kita telah menunjukkan masalah perilaku tertentu. Dia menolak untuk menyelesaikan tugas kelas, keluar dari tempat duduknya, dan mengganggu teman-teman sekelasnya. Masalah perilaku siswa tersebut merupakan contoh perilaku eksternalisasi (externalizing behaviors).
-
Seorang siswa yang menggertak teman sekelasnya
Contoh lain dari perilaku eksternalisasi misalnya seorang anak yang kesulitan memahami tugas sekolah mungkin memilih untuk menggertak teman sekelasnya yang berprestasi baik di sekolah. Pada dasarnya, siswa yang menunjukkan perilaku eksternalisasi akan menghadapi sejumlah konsekuensi atas perilaku mereka, termasuk skorsing atau bahkan pengusiran.
-
Menggosipkan orang lain
Gosip adalah membicarakan seseorang di belakang mereka. Terkadang gosip bisa berisi fakta yang benar dan menyakitkan tentang korban, tapi gosip juga bisa berupa rumor, informasi yang tidak benar atau palsu tentang seseorang. Menggosipkan orang lain juga termasuk salah satu contoh perilaku eksternalisasi (externalizing behaviors).
-
Remaja yang menunjukkan perilaku eksternal
Remaja menunjukkan banyak perilaku eksternal, terutama ketika mereka bermasalah atau memiliki tantangan lain yang terjadi dalam hidup mereka. Anak laki-laki lebih mungkin dibandingkan anak perempuan untuk menunjukkan perilaku eksternal yang lebih terang-terangan, seperti intimidasi fisik, tetapi secara keseluruhan, tingkat agresi serupa di antara kedua jenis kelamin.
-
Melakukan perusakan properti secara sengaja
Vandalisme adalah contoh perilaku eksternalisasi, yang ditunjukkan dengan melakukan perusakan fasilitas atau properti secara sengaja sehingga mengakibatkan berkurangnya nilai properti. Contoh kasus terkait dengan vandalisme misalnya memecahkan jendela gedung, merobohkan penanda kuburan, dan lain-lain.
Nah, demikinalah artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan contoh kasus adanya eksternalisasi di masyarakat. Semoga saja bisa memberikan pemahaman bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkannya.