Istilah coalition atau koalisi dalam objek kajian sosiologi biasanya berkonotasi bersatu untuk mencapai suatu tujuan, hal ini wajar mengingat penggunaan istilah paling sering dipergunakan dalam kaitannya dengan masalah sosial perpolitikan. Adapun contoh saja seperti seperti koalisi sekutu Presiden George H. W. Bush selama Perang Teluk.
Disisi lain dalam bisnis koalisi telah hadir selama bertahun-tahun sebagai sarana untuk menyatukan orang, departemen dalam suatu organisasi sosial, di seluruh perusahaan, atau industri dengan tujuan yang sama. Meskipun terjadi penggabungan antar dua orang yang melakukan arti pertikaian namun yang pasti jenis interaksi sosial ini bagian daripada asosiatif lantaran mengarah pada persatuan dan kesatuan.
Coalition (Koalisi)
Penggunaan koalisi atau coalition mengacu pada individu dan kelompok sosial di masyarakat dengan kepentingan bersama yang setuju untuk melakukan hubungan dalam berbagai jenis kerjasama. Tujuan itu bisa sesempit memperoleh dana untuk intervensi tertent atau seluas mencoba meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan bagi kebanyakan orang di masyarakat.
Pengertian Coalition
Koalisi adalah kesatuan sosial berkelompok yang terbentuk ketika dua orang atau lebih, faksi, negara bagian, partai politik, militer, dan lain-lain setuju untuk bekerja sama (cooperation) sementara dalam kemitraan untuk mencapai tujuan bersama.
Contoh Coalition
Adapun untuk contoh koalisi khusunya yang ada di masyarakat Indonesia, antara lain:
-
Koalisi Indonesia Hebat
Koalisi Indonesia Hebat atau yang sering disebut KIH merupakan koalisi dari partai-partai politik di Indonesia yang memberikan dukungan kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam koalisi pemilihan presiden pada tahun 2014 yang terdiri atas PDI-P, PKB, partai NasDem, Hanura, dan PKP Indonesia. Terbentuknya koalisi tersebut dideklarasikan pada Deklarasi acara Jokowi-JK pada 19 Mei, 2014 di Gedung Djoeang, Jakarta.
Koalisi Indonesia Hebat mempunyai 208 atau sekitar 37,14% kursi di DPR RI, yang terdiri atas 109 atau sekitar 18,95% kursi dari PDI-P, 36 atau sekitar 6,42% kursi dari Partai NasDem, 47 atau sekitar 8,39% kursi dari PKB dan 16 atau sekitar 2,9% kursi dari Partai Hanura, sedangkan PKP Indonesia tidak memperoleh satu kursipun di DPR yang disebabkan karena tidak terckupinya ambang batas (syarat memperoleh kursi DPR minimal suara nasional 3,5%).
-
Koalisi Merah Putih
Koalisi Merah Putih atau disingkat KMP merupakan koalisi dari partai-partai politik di Indonesia yang memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta Rajasa dalam PIlpres tahun 2014.
Pada awal terbentuknya, koalisi yang satu ini terdiri atas Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS, PBB, dan Partai Golkar. Meskipun seringkali Partai Demokrat dimasukkan sebagai salah satu anggota koalisi ini, tapi kadang Partai Demokrat lebih dianggap sebagai partai netral.
Seiring keberjalannya, PPP, PAN, dan Partai Golkar menyatakan keluar dari keanggotaan koalisi yang diawali dengan PPP keluar pada Oktober 2014, PAN keluar pada September 2015 dan Golkar keluar pada Januari 2016. Pada bulan April 2015 Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo) secara resmi menyatakan untuk bergabung dengan Koalisi Merah Putih. Akan tetapi, Partai Perindo keluar dari keanggotaan koalisi tersebut pada Agustus 2017.
Keempat partai yang keluar tersebut menyatakan untuk memberikan dukungan kepada pemerintah dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat yang kini berganti nama menjadi “Koalisi Kerjasama Partai Pendukung Pemerintah (KP3)”.
-
Koalisi Indonesia Adil Makmur
Koalisi Indonesia Adil Makmur merupakan koalisi partai politik di Indonesia yang memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres tahun 2019. Koalisi yang satu ini terdiri atas lima partai, yaitu Partai Gerindra, Partai PKS, Partai PAN, Partai Demokrat, dan Partai Berkarya. Selain itu, jumlah badan pemenangan nasional partai ini jumlahnya sekitar 800 orang.
Koalisi Indonesia Adil Makmur resmi dibubarkan pada 28 Juni 2019, setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan pasangan Prabowo-Sandi.
-
Koalisi Indonesia Maju
Koalisi Indonesia Maju merupakan koalisi yang memberikan dukungan kepada pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin pada pilpres tahun 2019. Koalisi tersebut secara resmi berdiri bersamaan dengan diserahkannya nama calon Presiden-Wakil Presiden RI Jokowi-Ma’ruf Amin ke KPU pada 10 Agustus 2018.
Pada dasarnya, penamaan Koalisi Indonesia Maju adalah lanjutan dari Koalisi Indonesia Hebat yang pernah digunakan oleh calon presiden Joko Widodo pada kampanye tahun 2014 lalu. Koalisi Indonesia Maju terdiri atas 10 partai, diantaranya yaitu Partai PDIP, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai PKB, Partai PPP, Partai Hanura, Partai PSI, Partai Perindo, Partai PKPI, dan PBB. Selain itu, koalisi ini memiliki jumlah tim kampanye nasional partai sekitar 150 orang.
-
Koalisi di Finlandia
Di Finlandia, tidak ada partai yang memiliki mayoritas mutlak di parlemen sejak kemerdekaan, dan koalisi multi-partai telah menjadi norma. Finlandia mengalami pemerintahan yang paling stabil (Lipponen I dan II) sejak kemerdekaan dengan koalisi pemerintahan lima partai, yang disebut “rainbow government “.
Kabinet Lipponen mencatat rekor stabilitas dan tidak biasa dalam hal partai kiri-tengah/centre-left parties (SDP) dan partai sayap kiri radikal/radical left-wing (Left Alliance atau Aliansi Kiri) duduk di pemerintahan dengan partai besar kanan-tengah/major centre-right party (Koalisi Nasional). Kabinet Katainen juga merupakan koalisi pelangi dari total lima partai.
-
Kehidupan Sehari-Hari
Adapun dalam kehidupan sehari-hari untuk contoh koalisi misalnya saja ketika kita menjadi seorang bidan yang bertugas di sebuah Puskesmas. Pada saat jam istirahat makan siang, beberapa rekan lain keluar kantor untuk menikmati santapan makan siang. Prihal ini kita memiliki kebiasaan membawa bekal dan makan siang di
Puskesmas.
Nah kebetulan ada pasien kecelakaan dengan luka ringan datang saat dokter IGD sedang keluar sebentar untuk makan siang sehingga untuk menanganinya kita bisa melakukan koalisi untuk segera memberikan pertolongan pertama semampunya dengan bekerjasama dengan petugas yang ada.
Dari penjelasan prihal ini koalisi dalam bidang politik dan hubungan internasional juga bisa diartikan sebagai sekelompok aktor yang mengkoordinasikan perilaku mereka secara terbatas dan sementara untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai bentuk kerjasama politik yang berorientasi pada tujuan, koalisi dapat dikontraskan dengan aliansi dan jaringan.
Aliansi merupakan pembentukan kemitraan yang kuat dengan durasi waktu yang lebih lama (setidaknya jangka menengah) dibandingkan dengan koalisi. Sedangkan, jaringan adalah pengelompokan yang lebih informal tetapi berpotensi lebih luas, yang menyarankan lebih banyak kerja sama ad hoc daripada dalam koalisi, tetapi mencakup berbagai masalah yang lebih luas.
Dalam koalisi, aliansi, jaringan sosial, dan para aktor yang terlibat (entah itu negara di masa perang, partai politik di pemerintahan, atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam gerakan politik), masing-masing mempertahankan identitas dan kepentingannya yang khas, namun tujuan kolaborasi di ketiganya pada akhirnya sama untuk mengumpulkan kekuatan aktor agar bisa mencapai beberapa tujuan bersama yang tidak dapat dicapai oleh siapa pun secara individu.
Nah, itulah saja artikel yang bisa dikemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian coalition dan contoh kasusnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga saja mampu memberi wawasan bagi kalian yang sedang membutuhkan.