Selain beberapa tujuan moral juga memiliki fungsi penting bagi kehudupan manusia. Baik dalam menjalankan sistem keagamaan, pembangunan, ataupun dalam sifat kebudayaan. Atas dasar itupula fungsi ini hampir sama dengan manfaat moral dan etika yang dapat diperoleh seseorang.
Oleh karena alasan demikianlah setidaknya menjadi seseorang yang bermoral bisa dikatakan tidak ada ruginya lantaran senantiasa mengamalkan sikap penghargaan dan penghormataan kepada orang lainnya.
Moral
Moral berasal dari kata Latin mores yang berarti kebiasaan. Definisi moral inilah sudah seharusnya mengajari kita bagaimana menjadi orang yang lebih baik. Atau dengan kata lain, moral dari sebuah cerita adalah proses pembelajaran yang diajarkan untuk bagaimana berperilaku di dunia.
Sebagai contoh penerapan nilai moral pernah dikatakan pepatah eksplisit tentang kura-kura dan kelinci, di mana kura-kura yang lamban dan gigih memenangkan perlombaan melawan kelinci yang jauh lebih cepat namun sangat arogan, moral yang dinyatakan adalah “kemenangan yang lambat dan mantap dalam perlombaan“.
Jika jenis moral digunakan sebagai kata sifat, artinya baik, atau etis. Jika kita memiliki karakter moral yang kuat, kita adalah anggota masyarakat yang baik. Sedangkan jika seseorang penipu dan pembohong, kita mungkin berkata, “Dia bukan orang yang bermoral“.
Fungsi Moral
Adapun untuk fungsi dari kegunaan moral dalam kehidupan manusia. Antara lain:
-
Meraih ketenangan pikiran
Seseorang yang memiliki karakter moral dapat tidur nyenyak di malam hari karena mereka sangat bangga mengetahui bahwa niat dan tindakan mereka terhormat. Selain itu, mereka juga setia pada keyakinan mereka, melakukan hal yang benar untuk orang lain.
-
Memperkuat Kepercayaan
Orang dengan karakter moral menikmati hubungan yang bermakna berdasarkan keterbukaan, kejujuran, dan saling menghormati. Ketika kita memiliki karakter moral yang baik, orang-orang tahu bahwa perilaku kita dapat diandalkan, hati kita berada di tempat yang tepat, dan perkataan kita sebaik emas.
-
Membangun reputasi yang kokoh
Orang dengan karakter moral memiliki reputasi yang kokoh akan senantiasa membantu menarik peluang “seperti magnet“. Alasannya karena ia sendiri dinilai memiliki pondasi yang meyakinkan untuk diberikan kepercayaan oleh pihak lainnya.
-
Mengurangi kecemasan
Orang dengan karakter moral akan merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, dan mereka menerima tanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka tidak pernah harus bermain-main, membuang waktu berharga untuk menjaga cerita mereka dengan lurus, atau menciptakan alasan untuk menutupi bagian belakang mereka.
-
Meningkatkan efektivitas kepemimpinan
Pemimpin dengan karakter moral sangat efektif. Mereka tidak perlu menarik pangkat atau menggunakan perintah dan kendali untuk mendapatkan hasil. Sebaliknya, mereka efektif karena berpengetahuan luas, dikagumi, dipercaya, dan dihormati.
Hal ini membantu mereka mengamankan dukungan secara otomatis, tanpa memerlukan aturan yang berat atau pengawasan kuat yang dirancang untuk memaksa kepatuhan.
-
Membangun kepercayaan diri
Orang yang berkarakter tidak khawatir tentang rasa malu jika tindakan mereka diungkapkan ke publik. Hal ini mengurangi kebutuhan akan pengendalian kerusakan atau ketakutan akan kemungkinan aib sebagai akibat dari kecerobohan.
-
Menjadi panutan yang positif
Orang dengan karakter moral yang baik menetapkan standar untuk keunggulan atas dirinya sendiri. Mereka menjalani hidup mereka sebagai buku terbuka, mengajar orang lain pelajaran hidup yang penting melalui kata-kata dan perbuatan mereka.
-
Menjalani hidup yang didorong oleh tujuan
Orang dengan karakter moral yang baik menjalani kehidupan yang bisa mereka banggakan. Mereka didorong untuk membuat perbedaan dan melakukan yang benar oleh orang lain daripada mencoba membuat orang lain terkesan dengan pemborosan.
Dari penjelasan yang dikemukakan itulah setidaknya dapat dikatakan bahwa fungsi moral haruslah menjadi kebiasaan, tata cara, dan adat dari suatu ketentuan perilaku yang sudah menjadi kebiasaan untuk anggota suatu di dalam kehidupan masyarkat.