Sosialisasi pada dasarnnya merupakan suatu proses sosial dan interaksi sosial terkait dengan bagaimana seorang individu dan kelompok belajar menghayati berbagai macam nilai, norma sosial, sikap, dan beragama pola-pola perilaku dalam masyarakatnya sehingga ia dapat menjadi anggota masyarakat yang berpartisipasi, aktif maupun berpartipasi pasif.
Dalam proses terjadinya sosialisasi ini tidak bisa terbentuk begitu saja, memerlukan tahapan-tahapan sosialisasi yang sistematis agar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sosialisasi
Pada hakekatnya setiap manusia dalam menjalani kehidupan pasti mengenali lingkungan sosial agar dapat menjalani hidup seperti masyarakat lainnya. Proses tersebut dapat terjadi ketika seseorang sejak kecil dikenalkan dengan lingkungannya yang biasa kita sebut sosialisasi.
Oleh karena itulah sosialisasi adalah proses seseorang menerima beragam bentuk peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Dengan alasan itulah para sosiolog (teori sosiologi dan tokohnya) sering menyebut sosialisasi sebagai peranan sosial yang dikenal dengan role theory.
Tahapan Sosialisasi
Penting untuk diketahui bahwasanya sosialisasi yang dialami oleh setiap orang memerlukan tahapan yang sistematis. Adapun untuk tokoh yang menjelaskan tahap dalam sosialisasi dalam diri seseorang terjadi antara lain Charles H. Cooley dan George Herbert Mead. Penjelannya sebagai berikut;
Menurut Charles H. Cooley seseorang berkembang dan berpengatahuan luas akibat sosialsiasi, melalui 3 tahap. Yakni;
-
Tahap Memahami diri Kita dari Pandangan Orang Lain
Pada tahapan ini seorang anak merasa dirinya sebagai anak yang paling hebat dan yang paling pintar karena sang anak memiliki prestasi di kelas yang melebihi teman-temanya. Proses ini didapatkan dari tingkat keberhasilannya mengelola dan menerima karakter dari keluarga.
-
Tahap merasakan adanya penilaian dari orang lain
Tahapan yang kedua berhubungan erat pada cara pandangan bahwa si anak adalah yang paling hebat, ia merasa orang lain selalu memuji dia dan segala pretasinya. Dalam proses ini seorang anak selalu percaya pada tindakan yang ia lakukan.
-
Tahap Dampak dari Penilaian Tersebut Terhadap Dirinya
Tahapan sosialisasi yang terkahir adalah pandangan dan penilaian bahwa ia adalah anak yang hebat, timbul perasaan bangga dan penuh percaya diri. Pada tahapan ini jika tidak diantisipasi maka seseorang akan cederung merasa sombong ataupun congkak dengan keberhasilan yang ia miliki.
Dalam kajian George Herbert Mead mengungkapkan bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui 4 tahapan. Berikut penjelasannya;
-
Preparatory Stage
Tahapan sosialisasi yang pertamakli dilakukan seseorang ada tahap persiapan yang dilakukannya sejak seseorang dilahirkan dari ibunya kemudian tumbuh menjadi seorang anak, ia mulai mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri.
Pada proses inilah, setiap anak-anak sudah mulai menirukan hal yang diketahui dari sekelilingnya meskipun apa yang dilakukan dan dikerjakannya belumlah dianggap sebagai suatu keempurnaan, lantaran belum memahami hakaket dan maksud yang dilakukannya.
Contohnya mengenai tahap persiapan dalam sosialisasi ini misalnya ketika seorang anak-anak menirukan istilah makan, ia hanya bisa menyebutnya “ma’an”, ataupun “nyam-nyam”. Penyebutannya belum seperna, selain itpula seorang anak juga belum memahami makna kata tersebut secara baik.
-
Play Stage
Play stage adalah istilah terhadap peniruan yang dilakukan oleh seorang anak mulai terhadap lingkungannya, pada proses ini menirukan yang dilakukan mulai terbentuk pemahaman tentang sesuatu yang didapatkan dari sekelilingnya dengan semakin sempurna.
Contoh yang bisa disebutkan dalam proses play stage ini misalnya saja prilaku anak yang mengethuai nama orang tuanya, nama kakak, serta saudara yang paling dekat dengan dirinya. Pengetahuan terhadap nama anggota keluarganya ini di dapatkan ketika banyak orang menyebut-nyebut nama-nama tersebut secara berulang-ulang.
-
Game Stage
Tahapan sosialisasi yang selanjutnya berhubungan erat dengan tahap siap bertindak yang disebut dengan game stage. Pada tahapan sosialisasi ini terjadi proses meniru sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran.
Contoh pada tahapan sosialisasi siap bertindak ini misalnya saja ketika seorang anak bermain layang-layang, karena ada aturan yang dijalankan oleh keluarga bahwa bermaian hanya boleh dilakukan ketika selesai sekolah maka secara otomatis anak akan bermian setelah seslesai sekolah.
-
Generalized Stage
Tahapan ke- 3, berhubungan erat dengan tahap penerimaan norma kolektif yang seringkali disebut juga dengan generalized stage. Pada tahapan ini seseorang telah dianggap dewasa. Sehinga ia suadah mampu menyesukan dengan lingkungan sekitarnya dengan sempurna dan bisa membedakan mana yang baik dan buruk.
Contoh yang bisa disebutkan dalam tahapan penerimaan norma kolektif sikapnya seseorang dengan teman-temen yang sepermainan yang berbeda agama, suku, budaya, ataupun etnis. Setiap orang yang ada di lingkungan wajib menerima kenyataan tersebut, sehingga dalam tingkhanya ia menjadi prosional dengan mengedepankan toleransi.
Pengertian toleransi sendiri adalah sikap seseorang yang menerima keanekaragam budaya, agama, dan etnis. Untuk membaur menjadi satu kesatuan dalam integrasi sosial yang postif. Sikap ini di dapatkan seseorang dari proses generalized stage.
Jenis Sosialisasi
Adapun untuk bentuk sosialisasi sendiri terbagi atas;
Sosialisasi primer adalah sosialisasi yang dilakukan oleh setiap orang dengan menerima karakter atau sifat dari seluruh anggota keluarganya. Dalam jenis sosialisasi primer ini seringkali dipalikasikan fungsi-fungsi keluraga secara menyeluruh.
- Sosialisasi Sekunder
Jenis sosialisasi yang kedua adalah sosialisasi skunder yang diterima setiap invdivu akbibat lingkungan sosialnya. Sosialisasi ini lebih condong pada sistemasiasi kedua yang mempengaruhi seseorang di luar anggota keluarganya, seperti pada dalam contoh sosialisasi skunder dalam lingkungan masyarakat, dan lain sebagainya.
Dari sejumlah pembahasan tahapan sosialisasi dan contohnya di atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang ada dalam sosialisasi tersebut dapat dilakukan dalam keluarga, teman bermain, sekolah, dan media massa yang ia baca dan pelajari lebih dalam lagi.
Demikianlah penjelasan dan pembahasan mengenai tahap sosialisasi menurut Charles H. Cooley dan George Herbert Mead beserta contohnya.