Faktor penghambat perubahan sosial merupakan faktor yang menghalangi adanya bentuk perubahan sosial terjadi dalam kehidupan yang dialami oleh masyarakat. Faktor penghambat ini sendiri muncul karena adanya sikap atau rasa yang berpuas diri terhadap sesuatu yang telah diperolehnya.
Padahal pada hakikatnya setiap perubahan senantiasa merujuk pada perubahan dalam pola-pola perilaku, struktur sosial, nilai-nilai dan institusi dalam masyarakat yang terjadi sepanjang waktu.
Perubahan Sosial
Adanya arti perubahan sosial senantisa menghasilkan dampak positif dan negatif dalam masyarakat. Dalam beberapa kasus misalnya saja perubahan sosial dapat menghasilkan kemajuan, peningkatan kesejahteraan dan perbaikan kondisi hidup.
Prihal ini contohnya saja dengan kemajuan teknologi dan informasi dimana setiap masyarakat yang bisa memaksimalkannya akan memperoleh penghasilan namun jikalau tidak memanfaatkan dengan baik tenaga kerja manusia juga bisa digantikan dengan robot.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Pengertian mengenai faktor penghamat perubahan sosial ini tidaklah lepas dari penyebab yang melatar belakangi munculnya kegagalan dalam proses perubahan sosial. Dinatarnya faktor tersebut adalah;
-
Kontak Sosial dengan Masyarakat Lain yang Kurang
Faktor pertama adalah kontak sosial. Alasannya masyarakat yang tinggal di daerah terpencil sering mengalami keterbatasan akses jangkauan publik, seperti sarana transportasi dan komunikasi.
Keterbatasan tersebut menyebabkan masyarakat yang tinggal di daerah terpencil sulit melakukan kontak sosial dengan masyarakat lain. Kondisi tersebut tentusaja menjadia menghambat sikap keterbukaan anggota masyarakat untuk mempelalari pola kehidupan masyarakat lain sehingga secara langsuflg dapat menghambat proses perubahan sosial.
-
Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat
Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat dapat dipengaruhi oleh berbagal faktor, contohnya saja sikap hidup masyarakat yang tidak ingin berkembang, keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan yang lebih baik, serta akses pendidikan yang tidak merata.
Kondisi tersebut mengakibatkan masyarakat tidak mampu menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Masyarakat yang mengalami keterlambatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sulit untuk melakukan perubahan atau menciptakan inovasi akibat wawasan yang serba terbatas.
-
Sikap Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional masih memegang teguh terhadap adat istiadat yang dianutnya. Biasanya mereka dipimpin oleh tokoh konservatif atau kepala adat yang memberi batasan-batasan tertentu agar nilai-nilai adat tetap terjaga Kondisi tersebut mengakibatkan masyarakat sulit berubah menuju kehidupan yang lebih modern.
-
Keinginan yang Tertanam Kuat
Dalam suatu masyarakat ada beberapa orang yang memiliki kedudukan dan status yang akan Ia pertahankan. Orang yang sudah memiliki kedudukan tinggi memiliki keinginan untuk mempertahankan kedudukan tersebut.
Sikap tersebut tentusaja dipengaruhi keinginan untuk tetap memperoleh fasilitas-fasilitas yang disediakan organisasi kerja. Kondisi tersebut dapat menghambat perubahan status masyarakat yang memiliki kedudukan lebih rendah untuk masuk pada kedudukan yang lebih tinggi.
-
Perasaan Takut Terjadi Kegoyahan pada Kebudayaan Sendiri
Masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sering mengalami ketakutan ketika ada hal baru yang masuk dalam kebudayaannya. Ketakutan tersebut disebabkan kekhawatiran terjadinya keguncangan pada kebudayaan yang dianggap sudah mapan dan berkembang dengan balk.
-
Stereotip terhadap Nilai Baru
Masyarakat yang menganggap nilai-nilai kebudayaannya lebih baik dan kebudayaan daerah lain (etnosentnisme) akan terjebak dalam stereotip. Stereotip berkembang karena masyarakat selalu memberi penilaian negatif terhadap budaya baru yang masuk. Kondisi seperti mi menghambat perubahan sosial karena kecunigaan masyarakat yang terlalu tinggi.
-
Adat Kebiasaan yang Tertarnam Kuat
Adat merupakan bagian dari adanya nilai-nilai budaya yang telah tertanam kuat sehingga menjadi norma kebiasaan dalam masyarakat. Adat kebiasaan ini sendiri tercermin dalam setiap pola perilaku masyarakat yang ada dalam masyarakat.
-
Pendidikan yang Rendah
Faktor yang lainnya yang bisa menjadi penghambat daripada perbuhan sosial adalah faktor pendidikan yang rendah. Pendidikan rendah ini menjadi salah satu unsur ketertinggalan masyarakat. Oleh karenannya banyak para ahli yang berpendapat jika pendidiakan adalah salah satu indeks ukuran dalam perubahan sosial.
-
Indiologis yang Tertutup
Idiologi menjadi salah satu aspek yang diukur dalam penghambar perbuhan sosial. Idiologi yang tertutup inipun menjadi masyarakat mayakini bahwa hanya idiologinya yang dianggap benar sehingga tidak menerima beragam pebedaan.
-
Hakekat Hidup yang Ingin Lebih dari yang Lainnya
Faktor yang menjadi penghambat perbuahan sosial adalah fitrah atau hakekat hidup manusia yang ingin lebih dari orang lain. Pandangan ini tentu saja menjadi salah satu hal yang membuat gagalnya perbubahan sosial dalam masyarakat.
-
Kepentingan “Vested Interest”
Pemicu kegagalan dalam proses perbahan sosial lainnya adalah adanya kepentingan-Kepentingan yang tertanam kuat dalam masyarakat istilah ini dinamakan dengan “Vested Interest” Masyarakat yang memiliki ciri ini akan menjadikan tidak mau berbaur dengan masyarakat linnya.
-
Pengaruh Tokoh Adat
Pengaruh tokoh adalah salah satu unsur atau faktor yang menjadi penyebab adanya hambatan dalam perbuahan sosial. Sikap tokoh adat yang tidak bisa menerima keberagaman ini kemudian diayakini kuat dalam masyarakat, hingga menyebabkan timbulnya rasa keagungan pada adanya sendiri.
Contoh Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Contoh yang bisa di dapatkan dari adanya faktor penghambat perubahan sosial di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain;
- Adanya masyarakat tradisional yang mennganggap bahwa pendidikan (sekolah) adalah suatu hal yang tidak penting. Adanya anggapan bahwa membantu pekerjaan orangtua lebih penting daripada sekolah. Bahkan, mereka juga menggap bahwa anggota masyarakat lain yang sekolah telah melanggar nilai dan norma sosial. Kondisilah yang dianggap sebagai contoh penghambat perubahan sosial.
- Contoh lainnya adanya masyarakat Badui yang kita kenal selama ini memiliki budaya sebagai masyarakat yang memegang teguh akan tradisi. Mereka tidak menggunakan teknologi sedikitpun, tetapi masih menggunakan kebaikan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga menjadikan masyarakat badui kurang menerima perubahan sosial yang terjadi pada umumnya di Indonesia.
- Sistem sosial kepemerintahan yang otoriter juga menjadi contoh adanya penghambat perubahan sosial kasus ini bisa dilihat dari adanya transisi dari rezim otoriter ke demokrasi atau perubahan dalam sistem ekonomi dari sosialis ke pasar bebas dapat membawa perubahan sosial yang signifikan. Jika tidak bisa menerima dengan baik adanya konsep tersebut akan memunculkan permasalahan sosial.
Demikinalah tulisan mengenai faktor yang menjadi penghambat adanya perubahan sosial dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga pemahaman kepada setiap pembaca sekalian mengenai materi belajar.